Komplikasi Hipertensi Pada Organ Tubuh


By Fery Irawan

Jika Anda mengalami hipertensi, waspadalah terhadap komplikasi pada organ tubuh. Ketahuilah bahwa komplikasi hipertensi pada anak (remaja), lansia (orangtua), pria (laki-laki), ataupun wanita (perempuan) sering tidak diketahui. Lalu, apa saja jenis komplikasi yang perlu diperhatikan?

Dalam artikel ini Anda akan melihat beragam komplikasi hipertensi pada anak (remaja), lansia (orangtua), pria (laki-laki), ataupun wanita (perempuan) yang perlu diwaspadai. Pastikan agar Anda selalu melakukan pemeriksaan medis dan konsumsi obat hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah yang mengalami peningkatan.

Komplikasi Hipertensi Pada Anak (Remaja), Lansia (Orangtua), Pria (Laki-laki), maupun Wanita (Perempuan)

Hipertensi yang lebih dikenali dengan istilah tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang perlu diwaspadai. Terdapat bahaya komplikasi hipertensi yang dapat menimpa siapapun, misalnya; pada anak (remaja), lansia (orangtua), pria (laki-laki), ataupun wanita (perempuan). Terjadinya komplikasi tersebut seringkali terjadi pada penderita hipertensi yang sudah berlangsung bertahun-tahun, tanpa perawatan yang tepat. Oleh sebab itu, keberadaan hipertensi tidak boleh dianggap remeh. Mengingat komplikasi yang terjadi bisa merenggut nyawa Anda.

Komplikasi hipertensi dapat memengaruhi beragam fungsi yang terutama ialah saluran pembuluh darah atau arteri. Beragam fungsi tubuh lainnya yang seringkali terpengaruh oleh keberadaan hipertensi ialah; ginjal, jantung, mata, otak, fungsi seksual, hingga tulang Anda. Masih banyak komplikasi misalnya; hubungan hipertensi dengan menopause, hubungan hipertensi dengan diabetes, ataupun hubungan hipertensi dengan asam urat. Mengingat setiap organ memiliki saluran pembuluh darah, maka hipertensi perlu ditangani secepat mungkin.

Ini Dia Komplikasi Hipertensi Yang Perlu Diwaspadai!

Komplikasi hipertensi pada anak (remaja), lansia (orangtua), pria (laki-laki), ataupun wanita (perempuan) perlu diwaspadai, karena gejala awal dari serangan hipertensi berlangsung senyap. Artinya ada beberapa orang yang tidak menyadari keberadaan hipertensi dalam tubuhnya. Kondisi demikian dapat terjadi, saat Anda jarang melakukan pemeriksaan medis dan merasa baik-baik saja. Sehingga Anda, mungkin sudah terbiasa atau tubuh sudah beradaptasi dengan kondisi hipertensi. Namun, jika ini dibiarkan maka kerusakan sejumlah organ dapat terjadi.

Bagaimana komplikasi ini terjadi? Para ahli kesehatan seringkali mengaitkan hubungan hipertensi dengan riwayat keluarga, gaya hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, hingga pola makan yang buruk. Misalnya; kebiasaan mengonsumsi makanan olahan cepat saji dengan penambahan zat penyedap rasa yang mengandung kadar garam tinggi. Selain garam, konsumsi  tinggi lemak, rendah serat, dan tinggi gula turut menunjang terjadinya komplikasi hipertensi. Lalu, apa saja komplikasi yang perlu dicermati oleh penderita hipertensi?

Komplikasi Terhadap Organ Arteri

Komplikasi hipertensi mengakibatkan penyakit arteri koronaria yaitu penggumpalan cabang arteri koronaria, terkadang juga dapat menyerang arteri sirromflex. Jika akumulasi plaque terjadi, maka aliran darah menuju distal dapat mengalami obstruksi sementara hingga yang sifatnya permanen. Perkembangan sirkulasi kolateral yang terjadi di area obstruksi arteromasus dapat menghambat pertukaran nutrisi maupun gas menuju miokardium. Juga menyebabkan kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan suplai oksigen adekuat menuju sel-sel organ lainnya.

Komplikasi Terhadap Organ Ginjal

Komplikasi hipertensi dapat memberatkan fungsi organ ginjal sebagai penyaring cairan tubuh, termasuk darah. Saat Anda mengalami hipertensi, seringkali darah mengangkut muatan material berupa lemak, kolesterol, mineral hingga senyawa tertentu yang disaring oleh ginjal. Sehingga ginjal bekerja lebih banyak yang akhirnya memicu terjadinya kerusakan ginjal. Hipertensi dapat menyebabkan ginjal kekurangan suplai darah yang diperlukan untuk mempermudah proses penyaringan darah, kondisi ini dapat memicu terjadinya gagal ginjal.

Komplikasi Terhadap Organ Jantung

Komplikasi hipertensi juga berkaitan erat dengan fungsi organ jantung, mengingat jantung merupakan organ yang memiliki peranan penting dalam memompa darah sehingga mengalir menuju setiap organ tubuh lainnya. Kondisi hipertensi dapat memacu jantung untuk bekerja lebih keras, jika ini terjadi secara bertahun-tahun maka akan menimbulkan kerusakan pembuluh darah jantung. Dampak hipertensi pada jantung tidak langsung terjadi. Namun, saat jantung sudah mengalami kerusakan maka Anda merasakan berbagai keluhan disekitar dada.

Komplikasi Terhadap Organ Mata

Komplikasi hipertensi juga dapat memengaruhi mata dan kemampuan melihat yang Anda miliki. Mata tersusun dari banyaknya pembuluh darah halus yang memengaruhi fungsi lensa, bola mata hingga retina. Sehingga pada saat Anda mengalami hipertensi, maka tidak heran jika mata Anda mengalami sensitifitas tinggi terhadap tekanan. Kondisi ini dapat menimbulkan kerusakan pembuluh darah retina yang disebut juga retinopati maupun koroidopati. Pengaruhnya penglihatan menjadi kabur, bahkan menimbulkan kebutaan yang sifatnya permanen.

Komplikasi Terhadap Organ Otak

Komplikasi hipertensi seringkali menyebabkan gangguan pembuluh darah yang menuju ke otak. Ketika aliran darah tidak mengalir dengan lancar, maka akan menyebabkan kerusakan pada organ otak. Dampak hipertensi pada otak dapat menyebabkan stroke, entah karena adanya penyumbatan ataupun karena pecahnya pembuluh darah otak. Pembuluh darah otak yang tersumbat menyebabkan kematian fungsi organ otak. Di sisi lain pecahnya pembuluh darah juga menghasilkan pengaruh merusak yang sama.

Komplikasi Terhadap Organ Seksual

Komplikasi hipertensi sering memengaruhi fungsi seksual pria, misalnya disfungsi ereksi. Bagaimana mungkin? Aliran darah yang tidak lancar menimbulkan kekurangan suplai darah pada sistem saraf sensorik dan refleks. Jika ini terjadi, Anda mengalami efek resistensi terhadap rangsangan seksual. Umumnya saat menerima rangsangan seksual, otak mengirimkan sinyal untuk memproduksi hormon. Kemudian otot kelamin akan menegang karena aliran darah terpusat disana. Selain itu, wanita juga perlu waspada terhadap dampak hipertensi pada kehamilan.

Komplikasi Terhadap Organ Tulang

Komplikasi hipertensi memengaruhi fungsi tulang dan tidak terjadi secara instan. Keluhan muncul setelah mengalami hipertensi selama bertahun-tahun. Tulang membutuhkan asupan kalsium untuk dapat tetap kuat dalam menopang tubuh. Namun hipertensi mendorong proses penguraian kalsium dengan sangat cepat yang kemudian dibuang melalui urin. Situasi demikian dapat menyebabkan tulang kekurangan kadar kalsium yang dibutuhkan untuk regenerasi sel tulang dan menjaga kepadatan tulang. Hasilnya, Anda rentan mengalami kerusakan dan pengapuran tulang.

Ternyata hipertensi dapat memengaruhi sejumlah organ tubuh. Maka dari itu penting bagi Anda untuk mengetahui faktor hipertensi guna menjaga sirkulasi darah yang lancar. Sehingga kesehatan fungsi organ dapat bekerja secara normal. Ingatlah bahwa setiap bagian tubuh membutuhkan suplai oksigen memadai serta suplai nutrisi yang diperoleh dari sirkulasi darah yang lancar. Jika laju aliran darah terganggu maka komplikasi hipertensi pada anak (remaja), lansia (orangtua), pria (laki-laki), ataupun wanita (perempuan) dapat terjadi dengan mudah.

Demikianlah info seputar komplikasi hipertensi pada anak (remaja), lansia (orangtua), pria (laki-laki), ataupun wanita (perempuan). Mempertahankan tekanan darah tetap stabil dalam batas normal akan membantu organ tubuh tetap sehat dan memiliki umur yang lebih panjang hingga usia lanjut. Mulailah lakukan pemeriksaan medis dari sekarang, jalani aktivitas fisik yang menyehatkan, dan penuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan. Lengkapi juga nutrisi tersebut dengan melakukan diet hipertensi dan konsumsi buah mengkudu untuk hipertensi.

Sumber
Karen Shackelford, MD. Health Complications of Hypertension or High Blood Pressure. 02 Agustus 2018. URL: https://www.verywellhealth.com/complications-of-hypertension-1763820.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}