• Home
  • Blog
  • Hipertensi
  • Mengenal Hipertensi Paru: Penyakit Berbahaya yang Bisa Terjadi pada Usia Berapa Pun

Mengenal Hipertensi Paru: Penyakit Berbahaya yang Bisa Terjadi pada Usia Berapa Pun


By Cindy Wijaya

Banyak orang sudah tahu tentang hipertensi, atau penyakit darah tinggi, tapi tidak banyak yang tahu bahwa hipertensi juga bisa terjadi di pembuluh paru-paru. Kondisi ini disebut hipertensi paru atau pulmonal.

Seperti hipertensi pada umumnya, hipertensi pada pembuluh paru-paru ini juga bisa berakibat fatal bila tidak ditangani. Apalagi kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak kecil.

Simaklah artikel ini untuk mengetahui apa itu hipertensi paru, bagaimana gejala-gejalanya, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengobatinya.

Apa Itu Hipertensi Paru?

Hipertensi paru (pulmonal) adalah kondisi ketika tekanan darah di arteri pulmonal menjadi terlalu tinggi. Arteri pulmonbal adalah pembuluh darah besar yang membawa darah dari ventrikel kanan jantung ke paru-paru, tempat dimana ia mengambil oksigen.

Arteri pulmonal normalnya adalah pembuluh darah bertekanan rendah, dengan tekanan darahnya rata-rata antara 8 dan 20 mmHg saat istirahat. Jika tekanan darah rata-rata saat istirahat pada arteri pulmonal naik lebih dari 25 mmHg, maka itu sudah dianggap sebagai kondisi hipertensi pulmonal.

Hipertensi pulmonal merupakan kondisi serius yang perlu ditangani secara medis, dan jika menjadi parah bisa sangat melumpuhkan, bahkan mengancam kehidupan. Jadi jika Anda mengalami hipertensi paru, Anda harus segera mendapat penanganan oleh dokter spesialis yang berpengalaman.

Bagaimana Gejala Hipertensi Paru?

Gejala-gejala dari hipertensi paru berkembang secara perlahan. Jika mengalaminya, Anda mungkin tidak menyadarinya selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Gejala-gejalanya akan semakin memburuk seraya kondisinya bertambah parah.

Berikut adalah sejumlah gejala-gejala hipertensi pulmonal. (Sumber: Pulmonary hypertension – Symptoms and causes – Mayo Clinic)

  • Bibir dan kulit berwarna kebiruan (sianosis).
  • Rasa tertekan atau nyeri di dada.
  • Pusing atau pingsan.
  • Detak jantung atau denyut nadi menjadi cepat.
  • Rasa kelelahan.
  • Sesak napas, awalnya terjadi ketika beraktivitas fisik tapi pada akhirnya terjadi juga saat istirahat.
  • Pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, dan pada akhirnya juga di area perut.

Gejala-gejala tersebut seringnya memburuk saat beraktivitas fisik, sehingga membatasi kemampuan Anda untuk melakukan suatu kegiatan.

Kapan Sebaiknya Periksa ke Dokter?

Segeralah periksa ke dokter kalau Anda melihat adanya gejala-gejala seperti di atas. Dokter mungkin akan menanyakan tentang gejala-gejala dan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik.

Dan sebaiknya segera ke IGD jika Anda merasakan nyeri dada tiba-tiba yang tidak membaik setelah beberapa menit, atau jika Anda mengalami jantung berdebar-debar disertai nyeri dada, sesak napas, atau merasa ingin pingsan. Ini bisa jadi tanda-tanda dari penyakit lain seperti penggumpalan darah di paru-paru atau masalah jantung yang serius.

Dokter kadang butuh waktu untuk bisa mendiagnosis hipertensi paru secara tepat, karena gejala-gejalanya mirip dengan banyak penyakit jantung dan paru-paru lainnya.

Pemeriksaan yang dilakukan dokter mungkin termasuk pemeriksaan jantung yang disebut ekokardiagram, dan kateterisasi jantung kanan, dimana selang tipis dan fleksibel dimasukkan ke dalam arteri pulmonal. (Sumber: Pulomanry hipertension – NHS)

Apa Penyebab Hipertensi Paru?

Jantung memiliki dua bilik atas (atrium) dan dua bilik bawah (ventrikel). Setiap kali darha melewati jantung, bilik kanan bawah (ventrikel kanan) memompa darah ke paru-paru melalui pembuluh darah besar (arteri pulmonal).

Di paru-paru, darah melepaskan karbon dioksidan dan mengambil oksigen. Darah biasanya mengalir dengan mudah melalui pembuluh darah di paru-paru (arteri pulmonal, kapiler, dan vena) ke sisi kiri jantung.

Namun, perubahal sel-sel yang melapisi arteri pulmonal dapat menyebabkan dinding arteri menjadi kaku, bengkak, dan menebal. Perubahan ini dapat memperlambat atau menghambat aliran darah melalui paru-paru, menyebabkan hipertensi pulmonal.

Penyebab dari kondisi ini dapat dibagi berdasarkan tipe hipertensi pulmonal. Terdapat 5 tipe hipertensi pulmonal, dan berikut adalah masing-masing penyebabnya:

Penyebab Tipe Hipertensi Arteri Pulmonal:

  • Tidak diketahui (hipertensi arteri pulmonal idiopatik).
  • Perubahan pada gen yang diturunkan dalam keluarga (hipertensi arteri pulmonal yang diwariskan).
  • Penggunaan obat-obatan atau zat-zat ilegal tertentu.
  • Masalah jantung sejak lahir (penyakit jantung bawaan).
  • Kondisi lain seperti infeksi HIV, penyakit hati kronis (sirosis), dan gangguan jaringan ikat (skleroderma, lupus, dll)..

Penyebab Tipe Hipertensi Pulmonal Akibat Penyakit Jantung Kiri:

  • Penyakit katup jantung sisi kiri seperti penyakit katup mitral atau katup aorta.
  • Kegagalan pada bilik jantung kiri bawah (ventrikel kiri).

Penyebab Tipe Hipertensi Pulmonal Akibat Penyakit Paru-Paru:

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
  • Jaringan parut di antara kantung udara paru-paru (fibrosis paru).
  • Apnea tidur obstruktif.
  • Berada di dataran tinggi dalam jangka panjang pada orang yang berisiko lebih tinggi terkena hipertensi pulmonal.

Penyebab Tipe Hipertensi Pulmonal Akibat Gumpalan Darah Kronis:

  • Gumpalan darah kronis pada paru-paru (emboli pulmonal).
  • Masalah penggumpalan darah lainnya.

Penyebab Tipe Hipertensi Pulmonal Akibat Masalah Kesehatan Lain:

  • Kelainan darah, misalnya polisitemia vera dan trombositemia esensial.
  • Masalah peradangan seperti sarkoidosis dan vaskulitis.
  • Masalah metabolisme, misalnya penyakit penyimpanan glikogen.
  • Penyakit ginjal.
  • Tumor menekan arteri pulmonal.

Hipertensi paru bisa terjadi pada usia berapa pun, termasuk pada anak kecil, tetapi kemungkinannya menjadi lebih besar seraya usia bertambah. Hipertensi ini lebih sering dialami oleh wanita dan orang berusia 75 tahun ke atas.

Bagaimana Cara Mengobati Hipertensi Paru?

Kondisi ini tidak bisa disembuhkan, tetapi pengobatan bisa mengurangi gejala-gejalanya dan membantu Anda mengendalikan kondisi ini.

Hipertensi ini biasanya memburuk seiring waktu. Jika dibiarkan tak ditangani, itu bisa menyebabkan kegagalan jantung, yang bisa berakibat fatal, jadi penting untuk memulai pengobatan sesegera mungkin.

Bila penyebab hipertensi paru adalah masalah kesehatan lain, maka penyebabnya itu harus ditangani terlebih dulu. Kadang ini bisa mencegah kerusakan permanen pada arteri pulmonal.

Pengobatan untuk hipertensi pulmonal mungkin mencakup obat-obatan antikoagulan untuk mengurangi kemampuan darah untuk mengental (menggumpal) dan diuretik untuk membuang kelebihan cairan sebagai akibat dari kegagalan jantung.

Anda juga mungkin diberikan obat-obatan untuk melebarkan pembuluh darah.

Dokter juga dapat meresepkan terapi oksigen di rumah apabila Anda memiliki kadar oksigen yang rendah dalam darah.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang hipertensi paru. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}