Waspadai Dampak Hipertensi Pada Jantung


By Cindy Wijaya

Kebanyakan dari kita yang awam hanya sekedar tahu dari informasi ala kadarnya bahwa hipertensi itu berbahaya, bahwa ada bahaya hipertensi yang bisa memicu serangan stroke bahkan kematian. Tetapi bagaimana sebenarnya bahaya hipertensi terhadap kesehatan? Sejauh mana toleransi tubuh terhadap hipertensi? Dan kenapa ada hipertensi bisa demikian berbahaya?

Sekedar menyegarkan ingatan, kita perlu kembali mengingatkan pada Anda apa itu penyakit hipertensi. Bagaimana kondisi tekanan darah tinggi itu terjadi? Ini akan memudahkan Anda memahami bagaimana bahaya hipertensi bisa terjadi.

Menurut sumber www.heart.org dikatakan, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika terjadi peningkatan tekanan aliran darah ke arah dinding pembuluh darah arteri meningkat. Tekanan ini membuat jaringan penyusun dinding arteri menegang.

Meski ada efek ketegangan pada jaringan pembuluh darah, banyak pasien menderita hipertensi tak sepenuhnya sadar mereka tengah mengalami serangan hipertensi. Tubuh mereka cenderung resisten atau kebal dengan ketegangan yang terjadi sehingga hampir tidak menunjukan adanya keluhan atau gejala.Inilah yang kadang menyebabkan hipertensi disebut pembunuh tersembunyi.

Ketidak sadaran pasien akan adanya hipertensi dalam tubuh, membuat pasien tidak melakukan langkah preventif maupun pengobatan. Dan akhirnya tekanan darah berkelanjutan menyebabkan pasien mengalami kerusakan fatal pada sistem pembuluh darah, sistem syaraf sampai pada sistem kinerja jantung. Inilah yang kemudian menyebabkan hipertensi akhirnya menjadi mesin pembunuh.

Yang kemudian menjadi pertanyaan bagaimana hipertensi bisa demikian berbahaya dan penting untuk selalu menjaga tekanan darah dalam kondisi stabil? Apa yang terjadi sebenarnya dengan tubuh Anda ketika tekanan darah tinggi menyerang Anda?

Berikut ini adalah gambaran mendalam mengenai beberapa bahaya hipertensi terhadap tubuh.

Terhadap Pembuluh Arteri

Arteri yang sehat memiliki karakter yang elastis namun kuat. Sisi dalam dari pembuluh demikian licin sehingga memudahkan darah mengalir di dalamnya. Namun ketika Anda mulai mengalami tekanan darah tinggi, arteri Anda akan mengalami beberapa masalah, yang beberapa diantaranya menjadi masalah yang fatal. Masalah tersebut antara lain :

  • Kerusakan dinding dalam arteri

    Dinding dalam pembuluh arteri yang seharusnya halus dan licin, berubah menjadi berkerak, kasar dan kaku. Bentukan kasar pada permukaan dalam pembuluh arteri berasal dari efek tekanan darah yang terus menerus yang merusak dinding. Dinding yang berubah kasar akhirnya memudahan endapan lemak dan kolesterol tersendat dan tertinggal di sana, membentuk kerak di sana dan akhirnya membuat pembuluh arteri berubah menjadi kaku dan tebal. Keluhan ini disebut arterosclerosis.

  • Penebalan dinding

    Karena terus mendapatkan tekanan, dinding pembuluh arteri menjadi tebal dan kaku yang sifatnya kadang disamakan dengan efek kapalan pada tangan atau kaki ketika terus mendapatkan tekanan dari aktivitas. Hanya saja penebalan yang biasa disebut dengan Aneuristik ini bisa membahayakan ketika penebalan malah menutup sebagian jalan dari aliran darah. Aliran darah yang tersumbat bisa memicu banyak masalah serius, termasuk stroke dan jantung.

Terhadap Jantung

Fungsi utama jantung adalah memompa aliran darah dari dan menuju seluruh bagian tubuh. Sirkulasi darah sangat bergantung pada fungsi jantung. Namun ketika ada pembuluh darah yang mengalami tekanan dn sumbatan, maka seluruh fungsi sirkulasi darah bisa terganggu dan akhirnya menyebabkan jantung bekerja ekstra mendorong dan menarik darah. Ini memicu beberapa bahaya hipertensi berupa kerusakan jantung seperti :

  • Jantung koroner

    Bisa dikatakan ini adalah salah satu keluhan jantung paling banyak dikenal orang, meski tak banyak yang benar-benar paham apa itu jantung koroner. Jantung koroner berkaitan dengan tidak seimbangnya aliran darah menuju dan keluar jantung akibat terjadinya kerusakan dinding pembuluh darah arteri utama atau koroner.

    Jantung bekerja layaknya mesin yang dengan atau tanpa darah di dalamnya, fungsi pompa dorong dan hisapnya tetap bekerja. Jadi ketika darah dalam jantung tidak berada dalam jumlah yang seharusnya, sistem pompa ini justru menyakitkan dan bisa membuat ritme jantung tidak teratur.

  • Pembengkakan jantung

    Tekanan darah tinggi membuat darah menjadi lebih lambat dalam mengalir mengganggu sirkulasi darah. Gangguan sirkulasi darah ini menyebabkan jantung bekerja ekstra keras dalam memompa menarik dan mendorong darah. Kerja ekstra ini menyebabkan otot dalam jantung mengalami penebalan dan menjadi kaku, terutama pada bagian otot sisi kiri yang berkaitan dengan aktivitas dorong. Jaringan jantung yang menebal akan membuat jantung semakin sulit bekerja, menyebabkan ritme detak jantung melambat dan memicu serangan jantung.

  • Gagal jantung

    Sementara pada kasus pembengkakan jantung, otot jantung menjadi tebal, terlalu keras dan kaku, kini di kasus ini otot jantung mengalami kelelahan hebat hingga menjadi lemah dan kehilangan kekuatannya untuk melakukan ritme jantung yang stabil dan normal. Jantung gagal mempertahankan fungsinya dan akhirnya berhenti berdetak.

Pada tahap berikutnya adalah kerusakan pada organ otak dan ginjal dan pada beberapa organ lain. Kami akan melanjutkan ulasan mengenai bahaya hipertensi terhadap tubuh pada penjelasan kami di artikel selanjutnya: Waspadai Bahaya Hipertensi bagi Kesehatan Otak.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}