Kanker Serviks Menular? Yuk Cek Dulu Fakta-Faktanya!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Katanya kanker serviks bisa menular melalui hubungan seks. Kedengarannya masuk akal. Tapi ada lagi berita yang menyatakan bahwa penularannya juga bisa melalui tangan dan mulut. Wah! Mendengar kabar itu pasti membuat banyak wanita merasa khawatir. Kaum pria pun tidak luput, banyak media massa memberitakan kalau kanker serviks bisa menular pada pria, apakah benar? Sebelum percaya, ada baiknya kita cek dulu kebenarannya, apakah kanker serviks menular atau tidak?

Wajar jika kita khawatir dan waspada, namun kita perlu berhati-hati saat mendengar kabar yang belum jelas kebenarannya. Untuk membantu Anda memperoleh informasi yang tepat, artikel ini akan merangkum informasi dari berbagai sumber terpercaya yang menjelaskan apakah kanker serviks bisa menular atau tidak, baik pada wanita maupun pada pria.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa yang Sebenarnya Menyebabkan Kanker Serviks?

Informasi ini berdasarkan keterangan dari situs web layanan kesehatan National Health Service. Untuk mengetahui apakah kanker serviks bisa menular atau tidak, kita perlu paham dulu apa sebenarnya yang menyebabkan penyakit ini.

Hampir semua kasus kanker serviks terjadi pada wanita yang telah terinfeksi virus HPV. HPV (human papillomavirus) adalah sekelompok virus yang terdiri dari 100 tipe virus berbeda. HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual dan aktivitas seksual lainnya, misalnya seks oral, seks anal, atau menggunakan mainan seks.

Setidaknya ada 15 tipe HPV yang dianggap sangat berisiko untuk memicu kanker di serviks. Dua tipe yang paling berisiko ialah HPV 16 dan HPV 18, yang menyebabkan sebagian besar kasus kanker serviks.

Apakah virus HPV pemicu kanker serviks ini bisa menular pada pria juga? Ya, sangat bisa. Bahkan pria yang terinfeksi tipe-tipe HPV tertentu dapat mengembangkan kanker penis atau kanker anal (anus), meski risikonya sangat kecil.

Sayangnya, kebanyakan infeksi HPV tidak menimbulkan gejala apa pun sehingga banyak orang yang telah terinfeksi, wanita maupun pria, tidak menyadarinya hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kemudian. Karena itu mereka dapat secara tidak sadar menyebarkan infeksi HPV-nya pada pasangan seksual mereka.

Selain infeksi HPV sebenarnya ada sejumlah faktor lain yang turut memperbesar risiko seorang wanita untuk mengembangkan kanker di serviks. Bacalah selengkapnya di artikel “Apa yang Menyebabkan Kanker Serviks?

Bagaimana Infeksi HPV Bisa Sampai Menyebabkan Kanker Serviks?

Informasi ini berdasarkan keterangan dari situs web resmi World Health Organization. Sekarang kita sudah paham bahwa yang terutama menyebabkan kanker serviks ialah infeksi HPV. Apakah virus pemicu kanker serviks ini bisa menular? Ya sudah pasti bisa, sama seperti kebanyakan jenis virus penyebab penyakit lainnya.

Apakah penyakit kanker serviks itu sendiri bisa menular? Tidak bisa, karena infeksi HPV pun tidak dapat langsung menyebabkan kanker serviks. Jadi sebetulnya yang bisa menular adalah virus HPV tersebut, bukan penyakit kanker serviks itu sendiri. Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana infeksi HPV bisa sampai menyebabkan kanker di serviks?

Meski sudah menular, infeksi HPV tidak bisa langsung menyebabkan kanker di serviks. Infeksi HPV biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Tetapi ada risiko bagi semua wanita yang telah terinfeksi HPV untuk mengalami infeksi yang kronis (tidak hilang dalam waktu lama) lalu menimbulkan lesi pra-kanker di serviks mereka. Lesi pra-kanker tersebut dapat berkembang menjadi kanker serviks yang invasif (dapat menyebar ke luar serviks).

HPV Menyebabkan Mutasi Pemicu Kanker di Serviks
HPV Memicu Perkembangan Kanker di Serviks (Photo by Manu5 / CC BY-SA 4.0)

Pada wanita dengan sistem kekebalan yang sehat, dibutuhkan waktu 15 – 20 tahun bagi infeksi HPV untuk bisa mengembangkan lesi pra-kanker dan kemudian kanker di serviks. Pada wanita yang sistem kekebalannya lemah waktu yang dibutuhkan hanya 5 – 10 tahun.

Sebetulnya kita bisa mendeteksi lesi pra-kanker di serviks. Dengan begitu kita bisa cepat mengobati lesi tersebut sebelum itu berubah menjadi kanker. Dan lesi pra-kanker jauh lebih mudah ditangani dibandingkan yang sudah jadi kanker. Bacalah informasi mengenai cara mendeteksi dan menangani lesi pra-kanker serviks di artikel “Pra Kanker Serviks: Deteksi Saat Masih Mudah Diobati!

Faktor-Faktor yang Memperbesar Risiko untuk Mengalami Kanker Serviks


Ada sejumlah faktor yang dapat membuat infeksi HPV menjadi kronis dan memicu perkembangan kanker di serviks, antara lain:

  • Tipe HPV yang menginfeksi (yang dianggap paling berisiko yaitu HPV 16 dan HPV 18)
  • Kondisi sistem kekebalan yang lemah (misalnya karena infeksi HIV atau karena menjalani pengobatan tertentu yang menekan kekebalan tubuh)
  • Infeksi menular seksual lainnya (contohnya herpes simpleks, klamidia, dan gonore)
  • Jumlah bayi yang dilahirkan dan usia muda saat pertama melahirkan
  • Merokok dan/atau mengonsumsi produk tembakau lainnya

Apakah Kanker Serviks Bisa Menular pada Pria?

Informasi ini berdasarkan keterangan dari situs web layanan kesehatan WebMD. Jadi apakah kanker serviks bisa menular atau tidak? Kini jawabannya sudah jelas, penyakit kanker serviks itu sendiri tidak bisa menular. Yang bisa menular adalah infeksi virus pemicu terbentuknya penyakit kanker ini, yakni HPV.

Dengan memahami fakta-fakta tersebut, kita sudah bisa menjawab pertanyaan apakah kanker serviks bisa menular pada pria: tentu saja tidak akan pernah bisa. Selain karena kankernya sendiri tidak bisa menular langsung, kita perlu ingat bahwa ini adalah penyakit yang hanya bisa dialami oleh wanita. Organ serviks hanya dimiliki oleh wanita.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Tetapi apakah virus pemicu kanker serviks, HPV, bisa menular pada pria? Ya sangat bisa. Dan sama seperti pada wanita, infeksi HPV pada pria dapat memperbesar risiko mereka untuk mengalami penyakit kanker. Beberapa tipe HPV yang berisiko tinggi dapat menyebabkan kanker penis dan kanker anal. Namun kedua jenis kanker ini tergolong jarang, apalagi pada pria dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Di Indonesia sendiri sepanjang tahun 2018 tercatat hanya ada 899 kasus kanker penis dan 660 kasus kanker anal (pada pria dan wanita), yang membuat keduanya menduduki posisi ke-30 dan ke-31 sebagai penyakit kanker terbanyak. (sumber: Globocan 2018).

Seorang pria yang telah terinfeksi HPV akan lebih riskan mengembangkan kanker penis jika dia juga punya sistem kekebalan yang lemah, mungkin karena infeksi HIV atau karena mengonsumsi obat penekan kekebalan. Selain itu pria yang merokok dan/atau mengonsumsi produk tembakau lainnya juga lebih berisiko mengalami kanker penis.

Untuk kanker anal, risikonya sekitar 17 kali lebih tinggi pada pria homoseksual dan biseksual yang aktif melakukan seks. Pria yang punya sistem kekebalan yang lemah, misalnya karena terinfeksi HIV atau mengonsumsi obat penekan kekebalan, juga lebih riskan untuk mengalami kanker anal.

Rangkuman: Apakah Kanker Serviks Bisa Menular atau Tidak?

Tidak seperti penyakit flu atau pilek, kanker serviks tidak bisa menular secara langsung. Kita tidak akan tertular penyakit ini hanya karena berada di dekat seorang penderita, menyentuhnya, atau merawatnya. Yang bisa menular adalah virus pemicu kanker ini, yakni HPV. Cara utama virus HPV menular adalah  melalui hubungan seksual dan aktivitas seksual lainnya, termasuk seks oral, seks anal, atau menggunakan mainan seks.

Namun infeksi HPV juga tidak bisa langsung menyebabkan kanker serviks. Harus ada proses panjang sampai infeksi HPV akhirnya menimbulkan kanker di serviks. Biasanya proses tersebut memakan waktu 5 – 20 tahun. Jadi meski sudah terinfeksi, kita masih punya banyak kesempatan untuk mengatasi infeksi tersebut sebelum berkembang menjadi kanker.

Virus Pemicu Kanker Serviks Bisa Menular pada Wanita Maupun Pria
Ilustrasi Virus HPV (© Vampy1 | Dreamstime.com)

Apakah kanker serviks bisa menular pada pria? Kanker itu sendiri tidak akan bisa menular pada pria. Alasan utamanya adalah karena penyakit ini hanya dapat terjadi pada wanita, sebab organ serviks hanya dimiliki oleh wanita.

Namun virus pemicu kanker serviks, yakni HPV, dapat menginfeksi seorang pria. Meski tidak akan menyebabkan kanker serviks, infeksi HPV dapat memicu perkembangan penyakit kanker lain pada pria. Beberapa tipe HPV yang berisiko tinggi dapat memicu perkembangan kanker anal dan kanker penis.

Oleh sebab itu kita semua, baik wanita maupun pria, perlu melakukan sesuatu untuk mencegah penyebaran virus HPV. Beberapa hal yang bisa kita upayakan yaitu dengan tidak berhubungan seksual sebelum menikah, setiap pada suami atau istri kita, dan mendapatkan vaksin untuk melindungi diri dari infeksi HPV.

Demikianlah artikel ini yang merangkum jawaban dari pertanyaan apakah kanker serviks bisa menular atau tidak. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk tidak mudah percaya pada kabar-kabar tidak jelas mengenai penularan kanker serviks. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker serviks hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Kanker Serviks Menular:

NHS. Cervical Cancer – Causes. Reviewed: 2018-05-11. URL: https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer/causes/. Accessed: 2019-08-26

WHO. Human papillomavirus (HPV) and cervical cancer. Published: 2019-01-24. URL: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/human-papillomavirus-(hpv)-and-cervical-cancer. Accessed: 2019-08-26

WebMD. HPV Infection in Men. Reviewed: 2017-10-29. URL: https://www.webmd.com/sexual-conditions/hpv-genital-warts/hpv-virus-men. Accessed: 2019-08-26

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}