Penularan Kanker Serviks, Bagaimana Prosesnya?


By Nurul Kuntarti

Kita sudah sering membahas tentang apa penyebab penyakit kanker serviks. Satu pengertian menarik yang didapatkan adalah bahwa cara penyebaran atau dapat dikatakan penularan kanker serviks disebabkan oleh virus. Ya, kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang dapat disebabkan oleh infeksi virus.

Tidak setiap kanker dapat disebabkan oleh infeksi. Tetapi kanker serviks memiliki karakter khusus yang membuatnya sangat berkaitan dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Fakta menarik ini membuat banyak pemikiran yang melihat bahwa kanker serviks adalah salah satu bentuk penyakit seksual menular.

Benarkah demikian? Lalu bagaimana sebenarnya pengertian kanker serviks? Dan bagaimana cara penularan kanker serviks? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan mencoba menguak tabir dibalik peran HPV pada kanker serviks.

Apa Sebenarnya Kanker Serviks Itu?

Akan lebih baik sebelum kita melangkah lebih jauh membicarakan kanker serviks dan HPV, kita akan coba bahas lebih dulu mengenai apa kanker serviks. Kita akan melihat, apa kanker serviks sebenarnya dan kanker serviks disebabkan oleh apa sebenarnya.

Pengertian kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang pada pintu atau mulut rahim. Serviks sendiri adalah katup mulut rahim yang letaknya tepat di ujung dari vagina. Menjadi penghubung antara liang vagina dengan ruang rahim atau uterus.

Perkembangan kanker serviks akan cukup riskan, karena letaknya yang berdekatan dengan banyak organ vital. Termasuk organ reproduksi, vagina itu sendiri dan sejumlah organ penting disekitar area panggul dan pelvis. Ini sebabnya pasien kanker serviks rentan mengalami kemunduran kondisi yang cepat.

Sebenarnya, kanker yang terbentuk pada serviks tak ubahnya dengan jenis kanker lain. pembentukannya terjadi dari proses kerusakan DNA akibat kerusakan sel yang berjalan masif atau bertahap hingga mencapai kerusakan permanen yang mengaju pada perkembangan sel abnormal.

Untuk sel normal mengalami kerusakan demikian, perlu adanya peran unsur-unsur pendorong. Sebut saja seperti komponen karsinogen dan toksin yang diduga sangat kuat bersifat merusak sel. dan pada kasus kanker serviks, ada peran lain yang juga bekerja sama buruknya dengan unsur karsinogen dan toksin. Peran lain yang memicu kanker serviks tak lain adalah penularan virus HPV.

Dan karenanya, kanker serviks memiliki tingkat kejadian lebih tinggi dari jenis kanker lain. Kasusnya di seluruh dunia termasuk mencapai 5 besar dan dengan tingkat kematian yang tinggi. menurut catatan WHO mencapai 7,5% dari seluruh kematian wanita di dunia.

Ini karena virus HPV sendiri memang demikian mudah hidup dan berkembang dalam vagina. Dan karenanya akan dengan mudah untuk menyerang serta membentuk infeksi pada area vagina dan serviks. Infeksi yang terbentuk akan berupa tumpukan kista kecil berisi cairan. Kista bertumpuk ini pada kondisi tertentu akan dengan mudah berkembang menjadi pre kanker.

kanker serviks disebabkan oleh HPV
Ilustrasi HPV (irishtimes / istockphoto)

Kanker Serviks Disebabkan oleh Penularan HPV

Kita sudah membahas pengertian kanker serviks, dan dari sana kita menemukan bahwa salah satu penyebab utama kanker serviks adalah HPV. Human Papilloma Virus atau HPV adalah jenis virus yang paling sering menyerang area reproduksi. Yang menarik, diluar kebanyakan asumsi, infeksi akibat ulah HPV tidak hanya menyerang wanita, tetapi juga pria.

HPV akan cukup sering menyerang pada mereka yang sedang pada masa-masa reproduksi dan seksual aktif. Artinya memasuki usia 20 tahunan hingga penghujung 40-50 tahunan. Ini karena kontak fisik secara seksual diperlukan untuk proses penularan.

Dan di sinilah catatan penting yang perlu Anda cermati. Penularan kanker serviks sebenarnya tidak sama dengan penularan HPV. Karena tidak semua infeksi akibat HPV akan berkembang menjadi kanker serviks.

Ada begitu banyak tipe HPV dan sejumlah besar justru tidak menyebabkan kanker. HPV akan menyebabkan reaksi pembentukan kista yang bertumpuk pada area persebaran. Kista atau kadang berbentuk menyerupai jerawat kecil dapat muncul bahkan dilabium dan rongga vagina.

Infeksi HPV ini juga dapat berkembang pada anus bila virus ini berhasil mencapai kawasan anus. Hingga juga mungkin membentuk infeksi sejenis pada area mulut dan tenggorokan. Dan itu sebabnya, sejumlah kecil kasus kanker anus, kanker mulut dan kanker tenggorokan juga dapat dikaitkan dengan virus ini.

Infeksi HPV Adalah Penyakit Seks Menular

Dilihat secara sekilas, pengertian penularan kanker serviks bisa dianggap sama dengan penularan HPV. Tetapi pandangan ini tentu saja perlu diluruskan. Karena terbukti tidak semua infeksi karena HPV akan berkembang menjadi kanker.

Dari fakta ini, sejumlah asumsi lain yang mengatakan bahwa kanker serviks adalah jenis penyakit seksual menular juga perlu diluruskan. Karena pandangan ini tidak sepenuhnya tepat.

Proses penularan virus HPV ini memang melalui kontak fisik dengan area tubuh yang terjangkit infeksi HPV. Sentuhan organ genital kerap menjadi proses penularan paling lazim. Tanpa ada proses penetrasi seksual, persentuhan apalagi proses pertukaran cairan akan menjadi media penularan.

Termasuk pula ketika terjadi aktivitas seksual anal dan oral dengan penderita infeksi HPV. Kedua jenis aktivitas seksual ini memungkinkan infeksi menyebar ke area mulut, tenggorokan, nasofaring hingga anus. Ini yang kemudian membuat infeksi HPV dapat dikategorikan sebagai penyakit seksual menular.

Pada sejumlah kondisi perkembangan infeksi akan menyebabkan terbentuknya inflamasi. Terutama ketika kista-kista kecil membentuk iritasi dan abses yang serius. Pasien mungkin akan mengeluhkan rasa nyeri akibat pembentukan abses ini.

Hanya saja tidak kemudian dapat dikatakan kanker serviks sebagai penyakit seksual menular. Kanker serviks disebabkan oleh penularan dan infeksi HPV. Tetapi perannya hanya pada kisaran 90-95% saja. Sedangkan sejumlah aspek lain juga diduga memiliki peran mendorong kanker serviks. Meski potensinya relatif sangat rendah.

Mengenali Bentuk Infeksi HPV

Infeksi HPV tidak selalu terjadi pada organ genital. Meski infeksi karena virus ini adalah jenis infeksi genital yang paling sering terjadi. Mudahnya proses penularan virus ini hanya karena kontak fisik terutama pertukaran cairan membuatnya demikian mudah menyebar.

Infeksi juga dapat terjadi pada anus, saluran kencing, rongga mulut, saluran tenggorokan dan kerongkongan, bahkan mungkin menyerang saluran hidung, mata dan menyerang area lebih dalam seperti esofagus dan paru-paru. Meski tentu saja tingkat kemungkinannya relatif rendah.

Bahkan sejumlah kasus menunjukan terjadinya infeksi HPV pada permukaan kulit. Tidak hanya pada area sekitar genital seperti pada labium depan vagina. Tetapi juga pada tepi bibir dan permukaan tangan serta kaki.

Tetapi sebenarnya apa saja bentuk atau akibat dari infeksi HPV, selain menjadi kanker serviks? Bagaimana membedakannya dari infeksi lain? Bagaimana cara mengidentifikasinya?

Pada umumnya efek dari infeksi HPV adalah terbentuknya kista atau kutil kecil yang bertumpuk dan menyebar pada permukaan area terinfeksi. Bentuk dari kutil atau kista pada kasus infeksi HPV ini akan berupa beberapa jenis bentuk seperti berikut ini.

Kutil Biasa

Bentuk dari kutil ini cukup besar, terasa dan terlihat, terasa nyeri, dengan benjolan kasar yang lunak. Sedikit kering di permukaan tetapi mengandung air di dalamnya. Itu sebabnya kadang juga diartikan sebagai kista.

Kutil Plantar

Anda kerap kali mengidentifikasi ini secara sebagai mata ikan. Rasa nyeri yang dihasilkan akan lebih kuat, bentuknya lebih datar, tidak terlalu membenjol dengan area cekungan di tengah berwarna lebih muda. Itu sebabnya disebut mata ikan.

Kutil Flat

Sekilas sulit mengidentifikasi infeksi ini sebagai kutil. Bentuknya seperti tumpukan kutil mikro yang sekilas akan menyerupai guratan luka atau bekas cakaran. Warnanya bisa beragam coklat, kekuningan atau merah.

Kutil Filia

Jenis kutil ini biasanya tidak mengandung air, berukuran cukup kecil, berisi daging, menonjol dengan warna dan bentuk permukaan sama persis dengan warna dan tekstur kulit normal.

Kutil Peringual

Jenis kutil ini akan mengingatkan Anda dengan permukaan kembal kol yang kasar, seperti sedikit bertumpuk, berbulu dan kasar. Jenis ini kadang juga tumbuh pada permukaan tangan dan kaki.

pengertian kanker serviks
Ilustrasi Kanker Serviks (oslocancercluster / shutterstock)

Bagaimana Penularan & Infeksi HPV Berkembang Menjadi Kanker Serviks?

Tidak setiap penularan dan infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker serviks. Terdapat  puluhan jenis virus HPV dan seluruhnya mungkin menyerang membentuk infeksi pada organ genital. Baik pada wanita maupun pria. Tetapi dari demikian banyak jenis HPV, hanya sejumlah kecil yang dikatakan berisiko tinggi.

70% kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Sedangkan sekitar 20% dari kasus kanker serviks lain dikaitkan dengan jenis HPV tipe 31, 33, 45, 52 dan 58. Jenis HPV tipe 6 dan 11 termasuk jenis yang juga berbahaya karena memicu terbentuknya kutil kelamin yang kadang bekerja seperti tumor.

Bagaimana infeksi ini dapat berkembang menjadi kanker? Ini bukan proses singkat, pada umumnya pembentukan dan proses transformasi ini berjalan sekitar 15 -20 tahunan. Meski beberapa kasus terjadi pada tempo yang lebih singkat. Pembentukan kanker serviks akan mudah terjadi pada sejumlah kondisi berikut:

Wanita dengan Aktivitas Seksual Berisiko

Wanita dengan pasangan seksual yang berganti-ganti, aktivitas seksual yang cukup tinggi dan cenderung memiliki pola seksual tidak konvensional. Ini adalah kondisi yang dianggap berisiko kanker serviks tinggi.

Penularan kanker serviks pada kasus ini terjadi akibat wanita bersangkutan berisiko cukup tinggi terus menerus terpapar HPV dalam jangka panjang. Infeksi berkepanjangan akibat HPV menjadi kan kerusakan pada serviks menjadi cukup masif untuk kemudian berkembang menjadi pertumbuhan sel abnormal.

Mereka dengan Masalah Imunitas

Secara normal tubuh memiliki mekanisme yang sangat baik untuk dapat mengatasi serangan virus. Imunitas akan bekerja efektif mengatasi infeksi dan serangan virus hanya dalam waktu penetrasi 10 hari. Dan itu sebabnya sebagian besar kasus infeksi HPV tidak berlanjut serius.

Tetapi sejumlah wanita dengan kondisi imunitas yang lemah, baik karena kurang nutrisi, kurang aktivitas atau karena sejumlah kondisi kesehatan khusus termasuk hipotiroid dan memiliki masalah dengan HIV. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak memiliki cukup kemampuan melawan serangan penularan infeksi virus dengan optimal, sehingga perkembangan kanker serviks terjadi lebih cepat.

Kebersihan Genital yang Buruk

Mereka yang tidak cukup baik dalam menjaga kebersihan organ genital mereka juga lebih mungkin mendapatkan penularan virus HPV lebih tinggi dari yang lain. Ini karena virus menyukai area yang lebih lembab dan tidak bersih.

Lebih rutin mengganti pembalut ketika sedang menstruasi, selalu mengganti pakaian dalam dengan rutin dan hindari pemakaian pakaian dalam yang menyebabkan efek ekstra lembab pada area genital.

Peran Pria pada Penularan Kanker Serviks

penularan kanker serviks
Ilustrasi Penularan Kanker Serviks (datingtalks / shutterstock)

Sebagaimana dijelaskan cara penularan kanker serviks atau penularan HPV sebagian besar terjadi melalui perantara aktivitas seksual. Dari sanalah kemudian dapat disimpulkan bahwa pria memiliki peran demikian besar dalam cara penularan kanker serviks.

Dapat dikatakan pria menjadi perantara utama dari cara penularan HPV pada wanita. Pola perilaku seksual pria memiliki pengaruh besar terhadap tingkat risiko kanker serviks pada pasangan wanitanya.

Pria dengan pola seksual yang cukup bebas atau cenderung berganti-ganti pasangan, akan lebih mudah terjangkit penyakit seksual menular. Termasuk di antaranya adalah infeksi HPV. Tingkat risiko kanker serviks tidak melulu berkaitan dengan pola seksual dari wanita bersangkutan, tetapi juga bagaimana pola seksual pasangan prianya.

Tidak jarang, keberadaan HPV pada organ genital pria tidak menunjukan reaksi sama sekali. Secara fisik organ genital tampak sehat dan normal. Ini karena tidak semua jenis HPV menyebabkan infeksi pada organ genital pria. Namun dengan mudah menyebabkan inflamasi pada organ genital wanita.

Dan menariknya, virus ini tidak hanya dapat berdiam pada organ genital. Tetapi juga pada anus, testis, lidah dan rongga mulut, hingga area pangkal paha. Meski kadang tidak menyebabkan reaksi serius sejumlah pria mengeluhkan reaksi ruam ringan di area tersebut yang tanpa disadari adalah efek dari virus.

Keterbatasan pengetahuan mengenai virus inilah yang kemudian memudahkan pria yang sudah terkontaminasi virus untuk menularkannya pada wanita pasangannya. Penggunaan kontrasepsi berupa kondom memang sangat disarankan bagi pelaku aktivitas seksual berisiko. Karena, dengan kondom, proses penetrasi virus dapat diminimalisir.

Lebih dari 90% kasus kanker serviks disebabkan oleh Virus Human Papilloma. Perlu kita pahami bahwa ada bahaya dari virus HPV ini dalam keseharian kita. Bahwa ada ancaman infeksi yang cukup berisiko dari serangan virus yang memang erat kaitannya dengan aktivitas seksual yang bebas.

Demikianlah artikelini yang mengulas tentang cara penularan kanker serviks. Memahami lebih baik masalah pengertian kanker serviks dan bagaimana virus ini menyebabkan kanker akan memudahkan Anda mencegah lebih optimal. Temukan juga artikel menarik lain seputar penyakit kanker dan masalah kesehatan lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi tentang Cara Penularan Kanker Serviks

WHO. Human Papillomavirus (HPV) and Cervical Cancer. Reviewed: 24-01-2019. URL: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/human-papillomavirus-(hpv)-and-cervical-cancer. Accessed: 2019-04-28.

Mayoclinic. HPV Infection. Reviewed: 16-04-2019. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/symptoms-causes/syc-20351596. Accessed: 2019-04-28.

Castellsagué X1, Bosch FX, Muñoz N.. Salud Publica de Mexico. The Male Role in Cervical Cancer. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14746027. Accessed: 2019-04-28.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}