Pencegahan Kanker Serviks Sejak Dini dengan Vaksin


By Nurul Kuntarti

Ternyata, salah satu cara efektif pencegahan kanker serviks sejak dini adalah dengan memberikan suntik anti kanker serviks atau lebih tepatnya vaksin HPV sejak usia pra remaja. Pada kesempatan ini kita akan melihat mengapa vaksin ini dilakukan sejak dini? Dan bagaimana sebenarnya cara kerja dari vaksin untuk kanker serviks ini.

Benarkah  vaksin HPV ini merupakan jawaban terbaik dalam mencegah persebaran penyakit kanker serviks pada wanita di seluruh dunia? Adakah sejumlah catatan yang perlu dipahami perihal pemberian vaksin untuk kanker serviks ini.

Apa Sebenarnya Vaksin untuk Kanker Serviks?

Sebagaimana telah kami ulas berulang kali dalam bahasan kami mengenai kanker serviks. Bahwa sebagian besar, bahkan di atas 80% kasus kanker serviks disebabkan oleh virus khusus bernama Human Papilloma Virus atau HPV.

Sebenarnya, virus ini terdiri dari 200 jenis dan tidak semuanya berbahaya. Virus ini terdapat di banyak hal di sekitar kita. Meski demikian tidak semuanya berbahaya. Hanya 40 jenis yang mampu mengganggu kesehatan tubuh, termasuk menyebabkan infeksi. Itupun hanya 2 jenis utama yang paling perlu diwaspadai.

Penularan utama dari jenis HPV berbahaya ini melalui kontak fisik terutama dengan hubungan seksual, baik konvensional, oral dan anal. Dan tidak menutup kemungkinan penularan non seksual karena lingkungan yang tidak bersih.

Meski tidak selamanya membahayakan, virus ini terbukti menjadi penyebab sejumlah penyakit pada organ genital. Terutama adalah terbentuknya luka dengan kista kecil bertumpuk yang disebut dengan istilah “genital warts”.

Tidak hanya berkembang pada area genital seperti vagina dan serviks. Tumpukan kista atau kutil ini juga dapat berkembang pada organ lain dimana HPV berkembang. Seperti di dalam mulut, tenggorokan, esofagus hingga penis.

Bahkan ketika virus ini menjangkit wanita hamil, maka resiko dapat menjadi lebih tinggi. Karena virus dapat menyerang saluran pernafasan janin. Bayi akan beresiko untuk mengidap papillomatosis, yakni tumpukan kutil yang berkembang di dalam saluran pernafasan bayi.

Dan yang paling membahayakan, infeksi HPV dapat berkembang menjadi kanker. Tidak hanya kanker serviks, tetapi juga termasuk kanker oral (kanker mulut), kanker pada batang tenggorokan, esofagus dan lainnya.

Sementara kebanyakan kanker berkembang pada usia lanjut, maka kanker yang diawali oleh infeksi HPV, tidak lagi melihat faktor usia. Sehingga tidak salah bila pencegahan kanker serviks sejak dini lantas disarankan.

Melihat bagaimana HPV ini relatif membahayakan, kemudian dunia medis melahirkan vaksin HPV. Tidak hanya berperan sebagai vaksin untuk kanker serviks, maka vaksin ini juga efektif memproteksi organ lain yang juga rentan terserang infeksi HPV.

Bagaimana Cara Kerja Vaksin HPV?


Pada dasarnya, vaksin untuk kanker serviks ini tak banyak bedanya dengan vaksin pada umumnya. Yakni membantu mendorong terbentuknya sistem imunitas tubuh sehingga membentuk imun khusus yang akan bekerja mengidentifikasi dan melawan keberadaan HPV dalam tubuh.

Karena pada dasarnya, ketika daya tahan tubuh kita baik, pengaruh buruk dari virus ini dapat dikendalikan, bahkan diminimalisir. Dengan berlandaskan fakta ini, kemudian vaksin ini dibuat. Untuk mendorong tubuh membentuk imunitas spesifik dalam melawan infeksi HPV.

Vaksin HPV ini bekerja dengan cara yang tidak konvensional. Karena justru tidak mengandung virus sama sekali, termasuk virus yang sudah dipasifkan. Sehingga tidak perlu khawatir vaksin akan menyebabkan respon negatif yang serius. Sekalipun penceganan kanker serviks sejak dini dilakukan pada anak-anak.

Alih-alih menggunakan virus pasif, suntik anti kanker serviks ini menggunakan vaksin yang mengandung komponen kimia dan protein yang dihasilkan oleh HPV. System imunitas tubuh akan bekerja mengidentifikasi senyawa dan unsur protein tersebut dan membentuk sistem imun spesifik terkait unsur senyawa dan protein tersebut.

Sehingga ketika HPV masuk ke dalam tubuh maka otomatis sistem imun akan membaca senyawa kimia dan protein yang dilepas oleh virus sebagaimana rekam imun yang dihasilkan oleh vaksin HPV. Inilah yang bekerja sebagai anti HPV dan sebagai suntik anti kanker serviks.

Vaksin ini dikatakan memiliki efektivitas tinggi sebagai pencegahan, tetapi tidak dapat mengatasi infeksi HPV yang sudah terlanjur terjadi. Dalam Journal of Lancet pada tahun 2019, uji efektivitas vaksin HPV di 14 negara pada 60 juta orang dalam rentang usia berbeda menunjukan efektivitas yang relatif tinggi.

Hal senada juga diungkap pada jurnal Human Vaccine and Immunotherapy tahun 2014. Dalam jurnal dilaporkan efektivitas jangka panjang dari vaksin HPV. Tidak hanya efektif sebagai pencegahan kanker serviks sejak dini, tetapi juga efektif untuk pencegahan kanker penis pada pria, pencegahan kanker oral, kanker gusi, kanker tenggorokan, kanker nasofaring dan kanker esofagus.

Jenis Vaksin HPV


Vaksin untuk kanker serviks ini sendiri terdiri dari 3 jenis, berdasar jenis anti HPV yang terkandung di dalamnya. Jenis-jenis vaksin tersebut antara lain :

Cervarix

Vaksin untuk pencegahan infeksi HPV tipe 16 dan 18, kedua jenis HPV ini menjadi penyebab utama 70% kasus kanker serviks di dunia.

Gardasil

Vaksin untuk pencegahan infeksi HPV tipe 16 dan 18, juga tipe 6 dan 11 yang juga memiliki peran besar pada 90% kasus infeksi kutil kelamin pada wanita dan pria.

Gardasil 9

Vaksin untuk kanker serviks paling modern dengan kemampuan pencegahan terhadap infeksi HPV tipe 16, 18, 6, 11, 31, 33, 45, 52 dan 58. Kelima jenis virus lain dikatakan mempengaruhi setidaknya 15% – 20% kasus kanker serviks dan kanker karena serviks lain.

vaksin untuk kanker serviks
Ilustrasi Vaksin untuk Kanker Serviks (Credit Photo: CatLane / iStock)

Kenapa Pencegahan Kanker Serviks Sejak Dini Perlu DIlakukan?

Mengingat wanita memiliki tingkat resiko lebih berat terhadap efek negatif dari infeksi HPV, maka vaksin HPV memang lebih direkomendasikan untuk dilakukan pada wanita. Ini menjadi cara pencegahan kanker serviks paling efektif dibandingkan metode lain, terutama bila dilakukan sejak dini.

Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari suntik anti kanker serviks ini adalah dengan melakukan pencegahan kanker serviks sejak dini. Untuk itu, rekomendasi terbaik untuk vaksin HPV dilakukan pada wanita usia 11 – 12 tahun. Bahkan sudah diijinkan untuk diberikan pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Pada rentang usia ini, pasien dapat menjalankan vaksin HPV cukup dengan dua jadwal suntik anti kanker serviks. Sedang pada rentang usia remaja dan dewasa muda, vaksin akan dilakukan dengan 3 kali suntikan.

Pada saat seseorang menginjak usia di atas 26 tahun, sebenarnya manfaat dari vaksin akan menurun. Seseorang boleh menjalankan vaksin HPV hanya memang mendapatkan rekomendasi dari dokter ginekolog. Meski tidak memberi efek samping, tetapi manfaatnya sudah tidak terlalu signifikan, sehingga pada umumnya tidak disarankan.

Ini terkait dengan cara kerja dari vaksin HPV, sehingga akan efektif bekerja sebagai pencegahan kanker serviks sejak dini. Karena vaksin akan bekerja optimal pada wanita yang sebelumnya tidak pernah terpapar virus HPV sama sekali.

Pengaruh Suntik Anti Kanker Serviks pada Berbagai Rentang Usia

Ternyata vaksin HPV akan bekerja dengan efektivitas berbeda pada beragam rentang usia. Mengetahui fakta ini akan memudahkan kita memahami alasan kenapa pencegahan kanker serviks sejak din lebih direkomendasikan.

  • Pada Usia Pra Remaja

    Usia paling direkomendasikan untuk menjalankan vaksin HPV adalah pada usia pra remaja 11 – 12 tahun. Pencegahan kanker serviks sejak dini juga dibolehkan untuk diberikan pada rentang usia 9 – 10 tahun.

    Pada usia ini diasumsikan wanita belum mengalami menstruasi sehingga fungsi organ genital belum aktif. Sehingga belum memberikan reaksi apapun pada organ genitalnya terhadap paparan HPV. Dengan kata lain tubuh wanita pada usia dini ini belum terpapar virus dan belum pernah memiliki riwayat infeksi seksual.

    Pencegahan kanker serviks sejak dini pada rentang usia pra remaja cukup dilakukan dengan dua kali suntikan dengan jeda 6 bulan. Ini karena pada usia ini kemampuan tubuh untuk merespon vaksin dan membentu imun lebih optimal.

  • Pada Usia Remaja

    Rentang usia berikutnya yang juga disarankan untuk mendapatkan suntik anti kanker serviks ini adalah usia antara 15 – 20 tahun. Pada usia ini tentu wanita sudah mendapatkan haid sehingga sistem reproduksi mereka sudah aktif, demikian pula dengan organ genital mereka.

    Diharapkan pada usia ini mereka belum aktif pula secara seksual, karena bila vaksin diberikan pada mereka yang sudah aktif secara seksual, maka manfaatnya sebenarnya sudah tidak bisa optimal.

    Pada rentang usia ini vaksin harus diberikan dalam 3 suntikan dengan rentang jarak 6 bulan untuk tiap suntikan. Ini karena pada usia ini kemampuan tubuh untuk membentuk imun sudah menurun. Sedang pada usia ini mereka mungkin sudah terpapar HPV, sehingga dapat menurunkan pula khasiat vaksin.

    Potensi manfaat dari pencegahan kanker serviks sejak dini ini akan optimal bila wanita bersangkutan belum aktif secara seksual. Karena kontak seksual adalah media penularan HPV yang paling tinggi.

  • Usia 20 -26 Tahun

    Pada rentang usia ini, wanita juga disarankan untuk menjalankan vaksin HPV. Meski sebenarnya efektivitasnya akan bergantung pada aktivitas seksual dari wanita bersangkutan. Bilamana wanita tersebut sudah aktif secara seksual di usia sebelum 26 tahun, maka sebenarnya manfaat dari vaksin akan tidak optimal.

    Pada rentang usia ini vaksin juga dilakukan dengan 3 kali suntikan yang masing-masing berjarak sekitar 6 bulan. Anda juga disarankan untuk menjalankan pemeriksaan awal untuk memastikan bahwa vaksin HPV cukup efektif untuk Anda jalankan.

    Hindari pula pemberian vaksin disaat Anda sedang hamil. Karena dikhawatirkan akan mempengaruhi perkembangan janin, meski sejauh ini belum ada fakta kuat mengenai pengaruh negatif dari vaksin HPV terhadap kehamilan.

  • Usia 26 – 45 Tahun

    Sejatinya, FDA mengizinkan pemberian vaksin HPV untuk wanita hingga usia 45 tahun. Artinya tidak ada efek negatif dari vaksin pada rentang usia ini. Hanya saja efektivitas menjadi alasan vaksin untuk kanker serviks pada rentang usia ini tidak direkomendasikan.

    Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pencegahan kanker serviks sejak dini pada usia pra remaja direkomendasikan karena pada usia ini wanita belum mendapatkan paparan HPV sama sekali, apalagi infeksi HPV.

    Tetapi ketika seseorang memasuki usia 26 tahun dan sudah aktif secara seksual, maka besar kemungkinan seseorang sudah terpapar HPV atau bahkan pernah memiliki riwayat infeksi HPV.

    Vaksin ini bekerja sebagai pencegahan, tetapi tidak dapat mengobati. Dan efektivitasnya akan menurun drastis apabila diberikan pada seorang yang sudah memiliki riwayat infeksi HPV. Jadi dapat dikatakan pada rentang usia ini, vaksin HPV akan menjadi percuma.

suntik anti kanker serviks pada pria
Ilustrasi Vaksin HPV pada Pria (Credit Photo: Paha_L / BigStock)

Perlukah Pemberian Vaksin HPV Dini pada Pria?


Sejatinya pria juga dapat mengalami infeksi HPV dan tentu saja menularkannya pada pasangan mereka. Lebih dari 90% kasus paparan HPV pada wanita berasal dari media kontak seksual dengan pria yang sebelumnya sudah memiliki HPV.

Selain sebagai media penularan, pria juga mungkin mengalami infeksi HPV pada rongga mulut, laring, faring, nasofaring, tenggorokan hingga esofagus. Bisa karena aktivitas seks oral atau penularan non seks. Dan semua itu tetap memungkinkan untuk berkembang menjadi kanker.

Artinya, meski tingkat ancamannya mungkin tidak setinggi pada wanita, HPV tetap dapat menjadi ancaman khusus pada pria. Karenanya suntik anti kanker serviks ini juga direkomendasikan untuk pria.

Tidak sekedar mencegah proses penularan HPV pada wanita. Tidak sekedar mencegah kanker serviks pada pasangan dari pria bersangkutan, tetapi juga mencegah sejumlah kanker lain yang disebabkan infeksi HPV.

Pada pria, rekomendasi pencegahan kanker serviks sejak dini dilakukan pada usia pra remaja, kisaran dibawah 15 tahun. Asumsinya, pria pada usia ini pada umumnya, belum aktif secara seksual, sehingga belum terpapar HPV sebelumnya.

Sebagaimana pada wanita, ketika seorang pria sudah aktif secara seksual, dikhawatirkan tubuhnya sudah pernah terpapar HPV. Artinya manfaat vaksin tidak dapat optimal dan sistem imun yang diharapkan gagal terbentuk.

Kini Anda memahami bukan kenapa pencegahan kanker serviks sejak dini pada usia pra remaja lebih direkomendasikan. Apakah Anda sudah mengajak gadis kecil Anda untuk mulai vaksin suntik anti kanker serviks sekarang ini? Jangan tunda vaksin untuk kanker serviks untuk masa depan lebih sehat dan aman.

Sumber

Referensi Pencegahan Kanker Serviks Sejak Dini:

National Cancer Institute. Reviewed: 2019-09-09. Human Papillomavirus (HPV) Vaccines. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-vaccine-fact-sheet.

Cancer Council. Reviewed: 2019. Why should my child have the vaccine aged 12 or 13?. http://www.hpvvaccine.org.au/parents/vaccine-aged-12-or-13.aspx

Mayoclinic. Updated: 2019-08-30. HPV vaccine: Who needs it, how it works. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/in-depth/hpv-vaccine/art-20047292

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}