Pola Hidup Sehat Terbaik untuk Penyembuhan Segala Macam Penyakit!


By Cindy Wijaya

Artikel ini membahas pola hidup sehat yang dianjurkan oleh Dr. Hiromi Shinya yang sudah terbukti sangat ampuh dalam memulihkan dampak buruk penyakit, bahkan penyakit seberat kanker. Apakah Anda seorang pengidap kanker, penyakit jantung, diabetes, atau penyakit berat lainnya? Kami menganjurkan Anda untuk membaca artikel ini.

Dr. Hiromi Shinya sudah lebih dari 40 tahun menjalani berprofesi sebagai spesialis endoskopi gastrointestinal (lambung dan usus). Sepanjang tahun-tahun itu juga beliau bekerja sama dengan pasien-pasiennya untuk menemukan cara menjalani hidup yang sehat agar terbebas dari cengkraman penyakit.

Beliau mengakui bahwa yang paling berperan mengembalikan dan mempertahankan kesehatan seorang pasien bukanlah obat-obatan, melainkan usaha keras sang pasien untuk menjalani tingkah laku dan kebiasaan-kebiasaan yang sehat.

Anda harus mengubah total kebiasaan-kebiasaan makan dan gaya hidup yang Anda jalani sampai saat ini. Mengapa? Ketika seseorang jatuh sakit, sebenarnya kemungkinan besar itu akibat dari kebiasaan-kebiasaannya yang sudah terakumulasi selama beberapa waktu.

Kesehatan Anda bergantung pada apa yang Anda makan dan cara hidup Anda sehari-hari. Singkatnya, yang menentukan kesehatan Anda adalah akumulasi harian dari hal-hal seperti makanan, air, olahraga, tidur, kerja, dan stres. Pertanyaannya sekarang adalah gaya hidup seperti apa yang harus dijalani agar bisa hidup panjang dan bebas dari penyakit?

Jenis Makanan Terbaik untuk Mengembalikan Kesehatan Anda

Orang-orang yang menderita “penyakit gaya hidup”—seperti kanker, penyakit jantung, penyakit liver, diabetes, darah tinggi, dan kolesterol tinggi—biasanya terbiasa merokok, minum alkohol setiap hari, makan banyak daging dan hampir tidak pernah makan buah-buahan atau sayur-sayuran, serta mengonsumsi produk-produk hasil susu seperti susu, yoghurt, atau mentega, terutama sejak usia belia.

Setiap menangani pasien, Dr. Hiromi juga meneliti sejarah kebiasaan makan mereka. Karena itu beliau mendapati bahwa waktu makan, apa yang dimakan, dan berapa sering memakannya, menunjukkan penyebab penyakit.

Contohnya: menu makan orang yang kemudian jadi pasien kanker biasanya sebagian besar terdiri dari protein hewani dan produk susu, seperti daging, ikan, telur, dan susu. Dan tidak soal jenis kanker apa yang diderita, beliau mendapati bahwa kondisi usus para pasien kanker selalu bermasalah.

Kebiasaan-Kebiasaan Makan yang Baik

Konsumsilah karbohidrat yang berkualitas

Karbohidrat yang berkualitas paling unggul, pada saat dicerna dan diserap untuk menghasilkan energi, memproduksi air dan karbondioksia. Karbohidrat ini tidak menghasilkan racun ataupun kotoran seperti halnya protein dan lemak. Karena itu karbohidrat adalah sumber energi yang paling ideal.

Beberapa jenis sumber karbohidrat kualitas tinggi: beras merah atau beras cokelat, jelai yang belum digiling, buckwheat, millet, jagung, bayam biji, kinoa, dan roti gandum utuh.

Makanlah biji-bijan utuh

Beras merah, beras cokelat, biji-bijian utuh, dan polong-polongan sangatlah bagus bagi kesehatan. Konsumsilah segenggam polong-polongan setiap hari karena mengandung lebih banyak protein daripada daging serta banyak vitamin dan mineral.

Pilih lemak makanan dengan cermat

Lemak hewani (seperti dari mentega dan daging) meningkatkan akumulasi hasil buangan sehingga dapat menyebabkan arteriosklerosis (memicu serangan jantung dan stroke), darah tinggi, dan obesitas. Sedangkan makanan alami seperti nasi merah/cokelat, biji wijen, jagung, dan kacang kedelai mengandung sekitar 30% lemak dan merupakan sumber lemak (nabati) yang dibutuhkan yang jauh lebih baik.

Dan minyak yang terbuat dari tanaman melarutkan hasil-hasil buangan seperti kolesterol jahat serta mencegah arteriosklerosis dengan menjaga kesehatan sel-sel dan pembuluh darah. Namun minyak sayur yang dijual sebagai minyak salad sudah diolah secara kimiawi dan tidak dianjurkan.

Konsumsilah makanan berserat tinggi

Serat banyak terdapat dalam makanan nabati seperti sayuran dan sayuran laut, buah-buahan, polong-polongan, biji-bijian yang tidak digiling, sereal, dan jamur. Sayuran laut yang dikeringkan mengandung 50-60% serat makanan dari beratnya. Namun serat makanan yang sudah dikemas dalam bentuk tablet, kapsul, ataupun cairan tidaklah dianjurkan, karena suplemen seperti ini malah dapat memengaruhi penyerapan nutrisi lain dan menyebabkan penyakit.

Pilih daging ikan daripada daging ayam atau sapi

Daging hewan bersuhu tinggi seperti sapi dan ayam kurang bagus karena lemak hewan itu akan membeku dalam aliran darah manusia. Pilihan yang jauh lebih baik adalah daging ikan karena memiliki suhu tubuh rendah, sehingga minyak ikan mencair dalam tubuh dan bahkan memperlancar pembuluh darah sebaliknya daripada membeku lalu menyumbatnya.

Lebih bagus lagi, minyak ikan memiliki DHA kadar tinggi yang diduga sanggup mengurangi risiko penyakit demensia seperti Alzheimer. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa omega 3 dalam minyak ikan mampu menurunkan kadar trigliserida darah.

Kategori makanan yang terbaik menurut Dr. Hiromi adalah makanan yang mengandung banyak enzim. Semakin segar sayuran, buah-buahan, daging, dan ikan, semakin banyak pula enzim yang dikandungnya. Namun kita memasak makanan tersebut dengan merebus, memanggang, membakar, memanaskan, dan menggoreng makanan.

Enzim sensitif terhadap panas, semakin lama Anda memasak, semakin banyak enzim yang hilang. Di lain sisi, kita memang tidak dapat menyantap segalanya mentah-mentah. Oleh sebab itu, sangatlah penting mengetahui bagaimana cara memilih makanan yang tepat, bagaimana cara memasaknya, dan bagaimana cara menyantapnya.

Selain karena mengandung banyak enzim, makanan segar juga sangat baik karena tidak teroksidasi. Oksidasi terjadi ketika zat-zat dalam makanan berikatan dengan oksigen dan beroksidasi. Contohnya minyak yang digunakan untuk menggoreng akan menghitam warnanya. Kentang dan apel setelah dikupas juga akan segera berubah warna menjadi lebih cokelat akibat pengaruh oksidasi.

Bahaya dari oksidasi makanan tersebut ialah radikal bebas yang terbentuk saat makanan teroksidasi ini memasuki tubuh Anda. Radikal bebas sanggup menghancurkan DNA dalam sel-sel sehingga mengakibatkan kanker serta banyak penyakit lainnya. Selain makanan yang teroksidasi, alkohol dan tembakau juga turut menghasilkan radikal bebas.

Radikal bebas tidak dapat kita hindari sama sekali, namun Anda dapat membatasinya. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengonsumsi makanan segar yang penuh enzim.

Dengan melakukannya, persediaan enzim di dalam tubuh juga tidak akan cepat berkurang karena Anda mendapat sokongan enzim dari makanan. Enzim inilah yang kemudian digunakan untuk melawan radikal bebas.

Meskipun dalam keadaan sakit, apabila tubuh Anda terus disokong kebutuhan enzimnya, maka enzim-enzim tersebut akan membantu tubuh dalam perlawanannya melawan penyakit dan memperbaiki dampak buruknya.

Apa kesimpulan yang Anda dapatkan mengenai makanan yang baik? Kami menyimpulkan bahwa peraturan dasar makanan adalah ‘menyantap makanan-makanan yang segar’.

Memang ada jenis makanan yang harus diolah terlebih dulu, seperti daging dan telur, akan tetapi cara memasaknya haruslah tepat agar menghasilkan makanan yang tetap sehat. Anda dapat membaca tips-tips memasak yang meminimalkan kerusakan enzim di artikel: Tips Memasak Agar Makanan Tetap Sehat.

Menu Makanan Seimbang yang Paling Cocok bagi Manusia

Dr. Hiromi Shinya menunjukkan bahwa makanan seimbang yang ideal terdiri dari 85% makanan nabati dan 15% makanan hewani. Atas dasar apa beliau menentukan perbandingan ini? Dr. Hiromi mengatakan bahwa ia mempertimbangkan jumlah gigi manusia.

Manusia memiliki total 32 gigi, termasuk gigi geraham bungsu. Jika dibagi-bagi, maka dapat dikelompokkan seperti berikut: 2 pasang gigi seri (gigi depan) di atas dan di bawah, 1 pasang gigi taring atas dan bawah, serta 5 pasang gigi geraham di atas dan di bawah.

Dengan demikian perbandingannya adalah 1 gigi taring : 2 gigi seri : 5 gigi geraham. 1 gigi taring untuk mengunyah daging dan 2 gigi seri ditambah 5 gigi geraham menjadi total 7 gigi untuk mengunyah makanan nabati. Jadi perbandingan nabati dengan hewani ialah 7 : 1.

Dari perbandingan itulah muncul perbandingan makanan seimbang yang beliau anjurkan, yaitu 85% makanan nabati dan 15% makanan hewani.

Makanan Ideal untuk Kesehatan Ideal

Perbandingan nabati dan hewani adalah 85% : 15%.
Nabati = biji-bijian 50%, sayuran dan buah-buahan 35-40%.
Hewani = daging 10-15%.

Ada satu kesamaan dari ke-32 gigi yang Anda miliki, yaitu kesamaan fungsinya untuk mengunyah makanan sebelum ditelan. Karena itu Anda perlu memanfaatkan fungsi gigi-gigi tersebut dengan baik, dengan kata lain mengunyah makanan dengan baik—sebanyak 40-70 kali—sampai makanan menjadi sangat lunak agar bisa dicerna dengan baik.

Tubuh Anda dilengkapi dengan kelenjar saliva untuk mengeluarkan air liur. Air liur ini akan semakin banyak keluar seiring Anda semakin banyak mengunyah makanan, dan air liur dapat bercampur baik bersama asam lambung serta cairan empedu sehingga memperlancar proses pencernaan.

Jika tidak dikunyah dengan baik, sebagian besar makanan yang ditelan akan terbuang tanpa terserap sehingga menimbulkan pembusukan. Pembusukan mengakibatkan beragam macam racun yang menguras sejumlah besar enzim tubuh. Jadi selain kehilangan banyak nutrisi penting dari makanan, persediaan enzim tubuh Anda juga akan terkuras jika Anda tidak mengunyah dengan benar.

Memperbaiki Dampak Penyakit dengan Mengubah Kebiasaan Buruk

Penyebab terbesar penyakit keturunan adalah warisan kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan penyakit tersebut. Sisi positifnya, Dr. Hiromi yakin kebiasaan-kebiasaan baik akan mengalahkan gen-gen buruk yang Anda warisi.

Anda memang mewarisi faktor-faktor keturunan tertentu, namun Anda bisa mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang diwarisi. Dengan akumulasi berbagai kebiasaan baik, faktor-faktor keturunan yang negatif dapat diubah menjadi hal yang positif. Ya, pola hidup sehat dengan kebiasaan-kebiasaan baik akan menyelamatkan Anda dari dampak buruk penyakit keturunan yang Anda derita.

Hal ini menegaskan bahwa pola makan sehat saja tidak cukup untuk memperbaiki dampak penyakit yang Anda derita. Selain makanan yang sesuai, Anda juga harus menyingkirkan kebiasaan-kebiasaan buruk lain. Contoh kebiasaan yang terburuk adalah penggunaan alkohol dan tembakau.

Merokok menyebabkan zat racun tar menumpuk dalam paru-paru serta mengakibatkan penyempitan pembuluh kapiler di seluruh tubuh. Padahal pembuluh kapiler sangat diperlukan untuk menyalurkan nutrisi ke berbagai bagian tubuh serta menyalurkan hasil pembuangan keluar dari dalam tubuh (ekskresi).

Sering mengonsumsi alkohol juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga nutrisi makanan tidak tersalurkan serta ekskresi hasil pembuangan tidak berjalan lancar. Dengan cara inilah alkohol dan rokok menyebabkan sejumlah besar radikal bebas muncul dalam tubuh. Dan radikal bebas ini menguras sejumlah besar enzim tubuh yang berharga.

Ilustrasi Penggunaan Enzim

Sama seperti menggunakan kartu kredit, Anda akan sangat cepat berutang banyak jika terus menggunakan kartu kredit tanpa pernah membayarnya. Mengikuti pola makan sehat dan menjalankan kebiasaan-kebiasaan baik sama dengan menabung secara teratur.

Bila sering membelanjakan uang dalam jumlah besar, Anda akan menimbun utang yang mengerikan dan akhirnya para kreditor akan mengejar Anda. Jika Anda terus mengikuti kebiasaan-kebiasaan buruk tanpa pernah berusaha mengubahnya menjadi kebiasaan baik, Anda akan kehilangan sejumlah besar enzim—lalu jatuh sakit.

Dalam hal berutang, kalau terus tidak membayar utang-utang, Anda akan bangkrut. Dalam bidang kesehatan, kebangkrutan ini memiliki arti lebih serius—kematian.

Kebiasaan buruk lain yang dianggap sepele adalah makan atau minum tepat sebelum tidur pada malam hari. Hal ini bisa membuat asam mengalir balik sebagai akibat dari makan atau minum larut malam, dan memicu tertutupnya saluran pernapasan, napas tidak teratur, berkurangnya kadar oksigen dalam darah, dan akhirnya penyaluran oksigen ke otot jantung tidak lancar. Karena itu Anda dianjurkan untuk membiasakan pergi tidur malam hari dengan perut kosong.

Tetapi jika Anda merasa sangat lapar, sebaiknya santap sedikit buah segar sekitar 1 jam sebelum tidur. Enzim dalam buah segar sangat mudah dicerna dan hanya butuh waktu 30-40 menit untuk mengalir dari lambung menuju usus. Sehingga tidak terjadi aliran balik asam dari lambung, asalkan Anda pergi tidur setidaknya 1 jam setelah makan buah.

Kebiasaan baik lain yang harus diupayakan adalah meminum sekitar 500 ml air setiap 1 jam sebelum makan. Tubuh Anda sebagian besar terdiri dari air sebanyak 60-70%, jadi masuk akal jika tubuh Anda perlu diberi banyak air yang segar dan baik.

Semakin banyak air akan memperlancar pengaliran darah melalui pembuluh darah lalu mendorong efisiensi metabolisme. Air yang baik juga mendorong pengurangan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Jadi orang dewasa disarankan minum 6-8 gelas setiap hari, dan lansia disarankan minum setidaknya 5 gelas.

Waktu Tepat Untuk Minum Air

1-3 gelas saat bangun tidur di pagi hari
2-3 gelas 1 jam sebelum makan siang
2-3 gelas 1 jam sebelum makan malam

Ingatlah bahwa kebutuhan air Anda bisa berbeda bergantung pada ukuran tubuh Anda dan apa yang dianggap sesuai oleh tubuh Anda. Jika 6 gelas air menyebabkan diare, kurangi jumlahnya menjadi 1.5 gelas 3 kali sehari, lalu perlahan tambahkan jumlahnya sedikit demi sedikit. Ketika udara sedang dingin, hangatkanlah air dan minumlah secara perlahan.

Sebaiknya jangan minum air es karena suhu tubuh Anda dapat ikut menurun. Anda membutuhkan suhu tubuh sekitar 36 derajat C agar enzim tubuh aktif bekerja. Oleh sebab itu, kecuali pada saat udara panas, sebaiknya minumlah air biasa yang memiliki suhu sekitar 20 derajat C.

Gaya Hidup Sehat yang Memperpanjang Usia Hidup

Enzim mengatur seluruh kehidupan manusia dan energi kehidupan. Bahkan kegiatan bangun tidur dan pergi tidur melibatkan enzim. Karena itu orang yang sering bergadang atau melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk lain sebenarnya menghamburkan banyak enzim yang dimilikinya.

Dr. Hiromi Shinya menjadi pelopor dari gaya hidup sehat yang tidak menguras enzim tubuh. Berkat mengikuti gaya hidup ini, beliau mengakui bahwa dalam 45 tahun sejak menjalani profesi dokter, tidak pernah sekali pun beliau tidak masuk kerja akibat masalah kesehatan.

Salah satu yang dilakukan olehnya adalah berupaya selalu pergi tidur di jam yang sama dan bangun pagi di jam yang sama juga setiap hari. Karena tidur memegang peranan vital dalam menjaga irama tidur, sudah semestinya Anda pun memiliki kebiasaan tidur yang baik. Silakan baca artikel “Kebiasaan Tidur yang Baik” guna mengetahui lebih lanjut tentang hal ini.

Mengenai gaya hidup sehat yang beliau jalani sehari-hari, termasuk pola dan kebiasaan makannya, dapat Anda baca lebih lanjut di artikel: Pola Makan Sehat Terbaik. Kami menganjurkan Anda untuk memahami pola makan tersebut dan mencoba meniru apa yang dilakukannya.

Namun Anda tidak diharuskan meniru sepenuhnya gaya hidup Dr. Hiromi Shinya. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki irama hidup mereka masing-masing. Apapun irama hidup yang Anda miliki, menjalani hidup yang teratur dengan baik secara terus-menerus benar-benar penting untuk mengembalikan kesehatan Anda.

Setelah membaca artikel ini, Anda diharapkan dapat memahami bahwa pola hidup sehat sangat berpengaruh pada kesehatan. Bila Anda sedang sakit dan ingin kembali menikmati kesehatan seperti sedia-kala, mulai dari sekarang cobalah mengupayakan kebiasaan-kebiasaan sehat seperti yang ditulis dalam artikel ini. Bukan tidak mungkin Anda bukan hanya terbebas dari penyakit, tetapi juga meraih kesehatan lebih daripada yang sudah-sudah!

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}