7 Tanaman Anti Kanker yang Ada di Indonesia

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 11, 2019


Penyakit kanker sangat berdampak bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Selalu ada kebutuhan mendesak akan pengobatan dan terapi baru yang efektif untuk mencegah maupun mengobati penyakit mematikan ini. Dewasa ini, minat dari para peneliti dan ilmuwan bergerak ke arah tanaman obat anti kanker untuk menemukan terapi baru yang lebih aman dibandingkan perawatan yang ada saat ini.

Di Indonesia sebenarnya tanaman obat, yang biasa disebut “herbal”, telah digunakan sejak ribuan tahun lalu oleh nenek moyang kita untuk berbagai keperluan pengobatan. Hingga saat ini masyarakat masih banyak yang terbiasa memanfaatkan herbal sebagai solusi pertama untuk masalah kesehatan mereka.

Bahkan untuk penyakit seberat kanker pun ada banyak orang yang tetap mengandalkan tanaman obat. Tidak salah jika Anda menggunakan herbal, sebab penelitian ilmiah pun telah membuktikan kegunaan dari tanaman herbal untuk obat kanker, setidaknya sebagai pendamping untuk perawatan medis.

Namun pastikanlah herbal yang dikonsumsi benar-benar berguna untuk membantu pemulihan dari kanker. Apa saja tumbuhan anti kanker yang ada di Indonesia? Berikut adalah tujuh herbal yang dapat Anda pertimbangkan.

Tumbuhan Anti Kanker 1: Sarang Semut

Sarang Semut (Myrmecodia pendans) adalah tanaman obat anti kanker yang sedang naik daun dan terus bertambah popularitasnya. Diduga kuat kemampuan anti kanker yang dimilikinya berasal dari kandungan senyawa flavonoid tingkat tinggi di dalamnya.

Sehubungan dengan flavonoid, berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa senyawa ini mampu menghambat dan mengatasi pertumbuhan sel-sel kanker paru-paru, kanker payudara, kanker serviks, kanker hati, leukemia, dan kanker-kanker lainnya.

Senyawa flavonoid berperan dalam melawan pertumbuhan sel-sel kanker melalui beberapa cara, antara lain: inaktivasi karsinogen, penangkapan siklus sel, anti-proliferasi, induksi apoptosis, dan penghambatan angiogenesis. Penelitian juga menunjukkan bahwa herbal tersebut bekerja hanya pada sel-sel abnormal/kanker, tanpa memengaruhi sel-sel normal.

Cara Mengolah Sarang Semut:

Potong-potong bongkahan Sarang Semut jadi kira-kira 6 x 5 cm, lalu cuci bersih dengan air mengalir.
Rebus bersama satu gelas (250 ml) air bersih. Jangan gunakan panci berbahan aluminium.
Rebus sampai air berkurang dan berwarna kemerah-merahan. Diamkan beberapa saat sampai mengendap.
Saring menggunakan saringan air minum (sebaiknya gunakan saringan dari kain agar ampas tidak ikut).
Minum air saringan* tersebut 2 – 3 kali dalam sehari.

*) Cara pengolahan dengan ekstraksi lebih baik daripada dengan merebus. Hasil ekstraksi reaksinya akan lebih cepat karena konsentrasi senyawa aktifnya lebih tinggi. Hasil ekstraksi juga aman dikonsumsi jangka panjang karena tidak menyisakan endapan di ginjal & hati, dan tidak memperberat kerja kedua organ itu. Temukan produk ekstrasi Sarang Semut di halaman ini.

Tumbuhan Anti Kanker 2: Daun Sirsak

Daun dari tanaman sirsak (Annona muricata) punya julukan “pembunuh kanker” yang mampu melawan berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, leukemia, serviks, kandung kemih, paru-paru, dan lain sebagainya.

Daun sirsak memiliki kandungan senyawa bernama acetogenin yang berkemampuan anti kanker. Senyawa acetogenin mampu menginduksi proses apoptosis, menghambat proses proliferasi, memiliki efek anti-tumor, dan menghambat proses angiogenesis.

Cara Mengolah Daun Sirsak:

Siapkan 10 lembar daun sirsak yang masih segar, cuci bersih dengan air mengalir.
Rebus bersama 3 gelas air menggunakan panci berbahan tanah liat.
Rebus hingga airnya berkurang setengahnya.
Minum air rebusan daun sirsak 3 kali dalam sehari.

Tanaman Sirsak Anti Kanker
Tanaman Sirsak (Credit: Leal Photography / Shutterstock)

Tanaman untuk Anti Kanker 3: Sayuran Kubis-kubisan

Sayuran kubis-kubisan (Brassica) merupakan jenis sayuran yang paling efektif dalam menurunkan risiko kanker. Para ahli menduga bahwa kemampuannya ini berkat kandungan kelompok senyawa di dalamnya yang bernama isothiocyanate (ITC).

Di dalam kelompok senyawa ini terdapat senyawa yang bersifat anti kanker bernama sulforaphane. Senyawa sulforaphane dapat menginduksi enzim detoksifikasi fase 2, menghambat pertumbuhan tumor pada kanker payudara, dan memiliki efek anti-proliferasi.

Jenis kubis-kubisan yang mengandung isothiocyanate (ITC) dalam jumlah tertinggi yakni kubis ungu (kubis merah), kubis hitam, dan kembang kol romanesko. Tetapi jenis sayuran kubis lainnya juga mengandung senyawa ITC dalam jumlah tinggi, misalnya brokoli, kubis hijau, pakcoy, kembang kol, lobak, dan kale.

Cara Mengolah Kubis:

Siapkan kubis hijau atau ungu (merah) berukuran sedang, ambil 1/4 bagiannya.
Siapkan rumput laut* sebanyak 30 gram.
Cuci bersih kubis dengan air mengalir lalu blender bersama rumput laut dan air matang 1 gelas kecil.
Habiskan jus kubis ini dalam 1 hari. Ulangi sampai keadaan membaik.

*) Rumput laut mengandung banyak yodium yang bisa mencegah kekurangan yodium akibat minum jus kubis setiap hari.

sayuran kubis
Sayuran Kubis (Credit: Shulevskyy Volodymyr / Shutterstock)

Tanaman untuk Anti Kanker 4: Tapak Dara

Tapak dara (Catharanthus roseus) adalah tanaman obat anti kanker yang biasa dijadikan penghias pekarangan di Indonesia. Tapak dara punya beragam nama daerah, misalnya “kembang tembaga” (Sunda), “kembang tapak dara” (Jawa), dan sindapor (Sulawesi).

Tanaman ini mengandung senyawa bersifat anti kanker bernama vinca alkaloid. Para ahli menggunakan senyawa itu untuk membuat berbagai obat anti kanker seperti vincristine, vinblastine, vinorelbine, vindesine, dan vinflunine.

Senyawa vinca alkaloid memiliki berbagai kemampuan untuk mengatasi kanker: anti-mitotis, penghambat mikrotubulus, mengikat β-tubulin, stabilisator atau destabilizer mikrotubulus, penginduksi apoptosis dan penangkapan siklus sel, dan efek anti-tumor.

Cara Mengolah Tapak Dara:

Keringkan daun tapak dara secukupnya di bawah sinar matahari.
Ambil 25 – 27 gram daun tapak dara kering lalu rebus dalam 1 liter air sampai mendidih.
Saring air rebusannya lalu biarkan sampai suhunya mendingin.
Habiskan air rebusan tapak darah dalam 1 hari. Lakukan berulang-ulang sampai membaik.

tapak dara tanaman untuk obat kanker
Tapak Dara (Credit: Martin Shields / Alamy Stock Photo)

Tumbuhan Anti Kanker 5: Teh Hijau

Boleh dibilang teh hijau adalah tanaman obat untuk kanker yang paling sering dikonsumsi orang-orang. Tentu saja ini kabar bagus karena banyak orang bisa mendapatkan manfaatnya untuk pencegahan kanker. Di dalam teh hijau terdapat senyawa jenis catechin yang bernama epigallocatechin-3-gallate (EGCG).

EGCG memiliki kemampuan yang bersifat anti kanker antara lain: sebagai antioksidan, mengurangi kerusakan DNA akibat stres oksidatif, memiliki efek anti-proliferasi, penghambatan kinase spesifik, menghambat karsinogenesis yang diakibatkan oleh bahan kimia atau oleh UV.

Cara Mengolah Teh Hijau:

Siapkan 1 sdt daun teh hijau organik, masukkan ke dalam cangkir.
Masak air sampai mendidih sebentar, tuangkan ke dalam cangkir berisi daun teh.
Tutup cangkir dan seduh 1 – 3 menit, lalu pisahkan daun-daunnya*.
Minum air seduhan teh hijau 2 – 3 cangkir setiap hari.

*) Daun teh hijau utuh biasanya bisa diseduh sampai 2 – 3 kali.

daun teh hijau
Daun Teh Hijau (Credit: Rawpixel)

Tumbuhan Anti Kanker 6: Lobak

Umbi dari tanaman lobak (Raphanus sativus) biasa dikonsumsi sebagai sayuran, dijadikan acar, atau dibuat jadi campuran soto. Di dalam lobak terdapat kandungan senyawa bernama olomoucine. Para ahli menggunakan senyawa tersebut untuk membuat obat anti kanker bernama roscovitine.

Senyawa olomoucine mempunyai kemampuan yang berhubungan dengan mengatasi kanker, antara lain: penghambatan kinase dependen siklin dan pereduksi perkembangan siklus sel. Obat roscovitine sedang diteliti kegunaannya dalam pengobatan kanker paru-paru sel kecil, leukemia, dan berbagai penyakit lainnya.

Cara Mengolah Lobak:

Siapkan sekitar 450 gram lobak yang masih segar, cuci bersih dengan air mengalir.
Potong-potong lobak jadi 2 bagian atau 4 bagian jika ukurannya besar.
Masukkan potongan lobak ke dalam blender bersama dengan 1/4 gelas air matang.
Blender lobak sampai benar-benar halus dan menjadi cair.
Habiskan jus lobak dalam sehari. Ulangi sampai kondisi membaik.

lobak tanaman untuk obat kanker
Lobak (Credit: Perfect Lazybones / Shutterstock)

Tumbuhan Anti Kanker 7: Noni

Buah dari tanaman Noni (Morinda citrifolia) adalah salah satu bahan herbal yang paling banyak dikonsumsi secara global. Satu bentuk olahannya, Noni juice, dikenal sebagai minuman kesehatan yang sangat baik; dapat membantu pengobatan berbagai penyakit berat termasuk kanker.

Sebuah literatur ilmiah berjudul “Anticancer Activity of Morinda citrifolia (Noni) Fruit: A Review” mengulas kemampuan anti kanker dari buah ini. Disebutkan bahwa saat ini ada 19 penelitian yang telah dilakukan untuk melihat kaitan antara Noni juice dan kanker.

Diduga bahwa kandungan “komponen terkonsentrasi” di dalam Noni juice mampu: merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan kanker dari dalam dan membantu membunuh sel-sel kanker. Namun literatur tersebut juga mengungkapkan bahwa dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk meneguhkan kemampuan anti kanker dari tanaman obat ini.

Noni Juice, Cara Praktis Mengonsumsi Noni

Noni juice adalah minuman herbal yang sepenuhnya dibuat dari sari buah Noni dan bisa langsung diminum. Anda tidak perlu repot-repot mencari dan mengolah buah Noni, karena Noni juice sudah mengandung manfaat lengkap dari buah Noni utuh.

Untuk mengonsumsi Noni juice sebagai pendamping perawatan kanker, dosis yang disarankan bagi orang dewasa dewasa dosis adalah 50 – 100 ml diminum 2 – 3 kali sehari. Untuk anak-anak dosisnya adalah 2 – 4 sendok makan diminum 3 kali sehari.

buah noni tanaman obat untuk kanker
Buah Noni (Credit: NUM LPPHOTO / Shutterstock)

Memang ada banyak jenis tanaman lain yang bermanfaat untuk obat kanker, tetapi ketujuh jenis tumbuhan di atas relatif mudah diperoleh di Indonesia. Perlu diketahui bahwa salah satu kunci keberhasilan dari terapi kanker ialah keteraturan konsumsinya; jadi Anda perlu secara teratur mengonsumsinya tanpa terputus. Tidak sulit untuk mengonsumsi herbal secara teratur jika herbal itu mudah diperoleh.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tujuh jenis tumbuhan anti kanker yang ada di Indonesia. Semoga informasi ini dapat berguna khususnya bagi Anda yang sedang berjuang menghadapi penyakit kanker. Nantikan juga ulasan menarik lainnya seputar penyakit kanker hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Tanaman Anti Kanker:

Greenwell, M & Rahman, P K S M. (2015). Medicinal Plants: Their Use in Anticancer Treatment. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. 6(10): 4103-4112. DOI:10.13040/IJPSR.0975-8232.6(10).4103-12

Sudiono, Janti, dkk. (2015). The Scientific Base of Myrmecodia pendans as Herbal Remedies. British Journal of Medicine & Medical Research. 8(3): 230-237. DOI: 10.9734/BJMMR/2015/17465

Brown, Amy C. (2012). Anticancer Activity of Morinda citrifolia (Noni) Fruit: A Review. Phytotherapy Research. 26(10): 1427-1440. DOI:10.1002/ptr.4595

Abdul Wahab, Siti Mariam, dkk. (2018). Exploring the Leaves of Annona muricata L. as a Source of Potential Anti-inflammatory and Anticancer Agents. Frontiers in Pharmacology. 9: 661. DOI: 10.3389/fphar.2018.00661

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}