3 Manfaat Teh Hijau sebagai Anti Kanker yang Ampuh


By Cindy Wijaya

Kebiasaan minum teh sudah dilakukan sejak hampir 5.000 tahun yang lalu, ketika teh secara tradisional diminum oleh kaum bangsawan di Tiongkok kuno. Kini, teh adalah minuman paling populer kedua setelah air putih. Luar biasanya, teh telah menjadi bagian dari konsumsi sehari-hari dari hampir dua pertiga populasi dunia!

Seperti yang sudah Anda ketahui, ada banyak sekali manfaat teh hijau bagi kesehatan—yang tadinya hanya populer di Tiongkok dan Jepang—sehingga ketenarannya sangat pesat tumbuh di antara orang-orang seluruh dunia yang sadar akan kesehatan. Mengapa? Salah satunya karena teh hijau melawan kanker!

Secara spesifik, kandungan EGCG dan antioksidan teh hijau lainnya telah diketahui memiliki 3 manfaat anti kanker: 1) Menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker, 2) Membunuh sel-sel kanker, dan 3) Mencegah pembentukan dan pertumbuhan dari pembuluh darah baru di tumor.

Antioksidan-Antioksidan Teh Hijau

Daun teh hijau mengandung senyawa-senyawa yang disebut ‘bioaktif’, termasuk antioksidan-antioksidan, yang di dalam tubuh bisa bertindak dalam berbagai cara yang bermanfaat. Khususnya, kandungan polifenol teh hijau, dikenal sebagai katekin, diyakini bertanggung jawab atas banyak manfaat teh hijau bagi kesehatan.

Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) adalah jenis katekin yang paling berlimpah di teh hijau dan mencakup sekitar 50 – 75 % dari total kandungan katekinnya. EGCG juga merupakan antioksidan teh hijau yang paling efektif dalam hal manfaat kesehatannya—serta telah diuji secara luas selama bertahun-tahun belakangan ini untuk dipahami lebih baik potensi anti kanker yang dimilikinya.

Hasil dari pengujian dan penelitian ini dengan jelas memperlihatkan bahwa EGCG dan antioksidan teh hijau lainnya bersifat toksik/racun bagi sel-sel kanker pada uji laboratorium, dan ini salah satu alasan mengapa para ahli kesehatan sangat optimis mengenai penggunaannya dalam terapi-terapi kanker di masa depan.

EGCG Menghentikan Pertumbuhan Sel-Sel Kanker

Sel-sel kanker terbentuk jika sel-sel tubuh kita tidak lagi mengikuti siklus normal pertumbuhan dan kematian sel, lalu mulai tumbuh tak terkendali, sehingga menimbulkan tumor berbahaya—bahkan mengancam kehidupan—di berbagai bagian tubuh.

EGCG dan antioksidan teh hijau lainnya bertindak dengan cara yang amat spesifik untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker—dan kemungkinan besar berperan dalam setidaknya sebagian dari manfaat teh hijau sebagai anti kanker.

Antioksidan-antioksidan ini sudah dibuktikan kemampuannya dalam mencegah pertumbuhan sel-sel kanker dengan beberapa cara berbeda:

  • Mereka menurukan kadar protein selular bernama siklin D1 yang dibutuhkan oleh sel-sel kanker untuk bertumbuh dengan baik. EGCG juga menghambat enzim-enzim yang membantu mempertahankan sel-sel kanker dalam ‘siklus sel’, untuk memungkinkan pertumbuhan mereka. Karena tindakan-tindakan ini, EGCG memaksa sel-sel kanker agar berada dalam keadaan ‘terperangkap’—artinya berhenti bertumbuh, biasanya secara permanen.
  • EGCG juga meningkatkan kadar dari protein-protein selular lain yang penting, yang membuat sel-sel kanker semakin kesulitan untuk bertumbuh.

EGCG Membunuh Sel-Sel Kanker

Dalam suatu perkembangan yang benar-benar menjanjikan, EGCG diperlihatkan sanggup membunuh banyak jenis sel-sel kanker pada kondisi laboratorium. Satu cara dimana EGCG melakukan ini adalah dengan memicu aktivitas dari protein-protein yang dinamakan ‘pro-kematian’ yang membuat sel-sel kanker melakukan ‘bunuh diri’.

Dalam sebuah penelitian, menangani sel-sel kanker payudara dengan EGCG memicu banyak kematian dari mereka, sehingga para peneliti melihat adanya pengurangan yang cukup besar pada ukuran tumornya. Dengan kata lain, EGCG dan antioksidan teh hijau lainnya bukan hanya mampu menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker—tetapi juga secara aktif membunuh mereka.

EGCG Mencegah Pembentukan dan Pertumbuhan dari Pembuluh Darah Baru di Tumor

Ketika pembuluh-pembuluh darah baru mulai terbentuk dan bertumbuh pada sebuah tumor, peristiwa ini disebut sebagai angiogenesis. Angiogenesis memungkinkan sel-sel kanker untuk bertumbuh dan menyebar lebih cepat ke wilayah-wilayah tubuh lain dengan memberikan mereka nutrisi serta oksigen yang amat dibutuhkannya.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa EGCG mencegah aksi dari faktor pertumbuhan yang diperlukan untuk membentuk dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah baru. Dengan cara ini, EGCG mencegah sel-sel kanker agar tidak bertumbuh serta menyebar dengan cepat dari satu lokasi ke lokasi lain lalu menyerang bagian tubuh lain.

Dalam sebuah penelitian, tumor-tumor ditangani dengan ekstrak daun teh hijau kuat yang mengandung polifenol teh pekat (termasuk EGCG), kemudian ditunjukkan bahwa pembuluh-pembuluh darah barunya berkurang cukup banyak dan ukuran tumor terlihat lebih kecil.

Jadi Apakah Manfaat Teh Hijau Terbukti sebagai Anti Kanker?

Jelaslah bahwa EGCG dan antioksidan teh hijau lainnya bisa melawan kanker dengan cara menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker, bahkan secara langsung membunuh mereka. Tampaknya ada juga manfaat teh hijau untuk mencegah pembentukan pembuluh darah baru di dalam tumor sehingga sel-sel kanker tidak dapat bertumbuh dan menyebar dengan cepat ke wilayah tubuh lain.

EGCG menjalankan aksinya ini dengan secara spesifik mengganggu beragam mekanisme biologis pada sel-sel kanker—dan kelihatannya mampu melakukannya tanpa mengganggu sel-sel normal.

Para ahli kesehatan yakin bahwa tindakan-tindakan dari EGCG serta antioksidan teh hijau lainnya adalah yang paling berperan dalam memberikan potensi anti kanker ke dalam manfaat teh hijau.

Akan tetapi harus diingat bahwa sejauh ini bukti kemampuan anti kanker dari EGCG terutama baru diperoleh dari penelitian-penelitian laboratorium. Karena hasilnya menjanjikan, maka dilangsungkan banyak uji klinis pada manusia (dan masih terus berlangsung) untuk mencari tahu apakah EGCG dan suplemen ekstrak teh hijau memang sanggup melawan kanker pada manusia.

Meskipun hasil-hasil dari penelitian yang sudah ada belum segamblang yang diharapkan oleh para ahli kesehatan, namun semua bukti yang ada menunjukkan bahwa konsumsi sekitar 2 – 3 cangkir teh hijau setiap hari bisa membantu mengurangi risiko kanker secara keseluruhan, tanpa efek samping berbahaya.

Namun, kalau Anda sedang menjalani pengobatan dari dokter atau sensitif terhadap kafein, sebaiknya bicarakanlah dulu dengan dokter Anda sebelum menyertakan teh hijau ke dalam asupan sehari-hari Anda. Dan jika Anda mengalami gejala-gejala tak mengenakkan—misalnya rasa cemas, bingung, tidur terganggu—hentikanlah konsumsi teh hijau lalu periksalah ke dokter segera.

Penting juga untuk mengingat bahwa walaupun banyak iklan produk teh hijau dalam beragam bentuk sajian cukup tren akhir-akhir ini, tetapi mereka kemungkinan besar tidak mempunyai kadar antioksidan bermanfaat yang sama dengan secangkir teh hijau panas yang dibuat langsung dari daun aslinya. Semakin sedikit komposisi daun dan kuncup teh dalam suatu produk, maka semakin rendah juga kandungan antioksidannya, sehingga Anda hanya akan mendapat sedikit manfaat teh hijau bagi kesehatan.

Bukan cuman itu, menambahkan cairan lain seperti jus atau air semakin mengencerkan kadar antioksidan teh hijau serta melemahkan manfaat kesehatannya untuk melawan kanker. Teh hijau decaffeinated (tanpa kafein) juga mempunyai jauh lebih sedikit antioksidan di dalamnya.

Kepekatan kandungan antioksidan dalam teh hijau—dan seberapa besar manfaat teh hijau yang akan diperoleh—bergantung pada jenis dan kualitas dari teh hijau yang digunakan, seberapa banyak konsumsinya, berapa lama menyeduhnya, juga suhu air untuk menyeduhnya.

Bagaimana Cara Menyeduh Secangkir Teh Hijau yang Sempurna?

Secangkir teh hijau yang sempurna memiliki aroma yang khas, rasanya tidak terlalu pahit, lemah, atau berair—dengan kata lain, perpaduannya sangat tepat!

Berikut caranya Anda bisa dengan mudah dan sederhana menyiapkan minuman kesehatan ini bagi Anda atau keluarga tercinta di rumah:

  • Gunakan 2 gram (kira-kira 1 sdt) daun teh hijau untuk setiap 6 ons air. Idealnya Anda perlu gunakan daun teh yang organik. Anda boleh gunakan air dari keran, yang sudah difilter, atau dari sumur, tetapi air dingin segar yang belum dididihkan adalah pilihan terbaik (hindari air keran yang sudah diberikan fluorida).
  • Untuk membuat teh, tuangkan air ke dalam teko dan panaskan hingga 70 – 80 derajat C. Atau, cukup panaskan air hingga mendidih sebentar. Masukkan daun teh ke dalam teko teh atau cangkir, lalu tuangkan air yang sudah dipanaskan ke atas daun teh tersebut.
  • Kemudian, tutup teko. Jika menggunakan cangkir, tutupi dengan tutup atau piring kecil. Biasanya teh hijau perlu dibiarkan diseduh hingga 1 – 3 menit, bergantung pada jenisnya. Daun teh yang kecil-kecil umumnya terseduh lebih cepat daripada daun yang ukurannya besar.

Segera setelah teh hijau siap—Anda lah yang menentukan kapan itu siap, menurut selera Anda sendiri—buanglah daun-daunnya dengan menuangkan teh melalui saringan. Daun teh hijau utuh biasanya bisa diseduh hingga 2 – 3 kali, dan menghasilkan cita rasa yang baru setiap kali diseduh.

Sekarang Anda sudah tahu betapa gampangnya menyiapkan secangkir teh hijau, jadi hari ini pun Anda bisa membuatkan diri sendiri secangkir (atau dua cangkir) dan nikmatilah manfaat teh hijau sebagai anti kanker yang ampuh.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}