Apakah Pewarna Rambut Bisa Menyebabkan Kanker?


By Nurul Kuntarti

Mewarnai rambut bukan lagi hal yang asing, bahkan bisa jadi Anda juga melakukannya. Tetapi ternyata Anda tetap perlu berhati-hati dalam mewarnai rambut. Karena diam-diam, cat rambut bisa menyebabkan kanker. Bahkan di akhir tahun 2019, pewarna rambut diklaim menjadi salah satu penyebab penyakit kanker payudara.

Bagaimana kebenaran mengenai klaim ini? Sejauh mana sebenarnya peran pewarna rambut dalam menyebabkan kanker? Adakah cara aman untuk bisa mewarnai rambut tanpa harus meningkatkan resiko terhadap kanker?

Mewarnai Rambut, Fenomena Kekinian

Mewarnai rambut adalah salah satu langkah kecantikan yang banyak diambil. Baik itu untuk sekedar menutupi uban atau untuk alasan fashion serta demi menambah nilai pada penampilan. Mewarnai rambut kini juga bukan sekedar berputar pada warna-warna alami, tetapi warna-warna unik yang membuat tampilan menjadi berbeda.

Temuan baru seputar dunia pewarnaan rambut menghadirkan warna-warna berbeda. Bahkan beberapa memberi efek berbeda, seperti efek bercahaya diruang gelap (glow in the dark), efek spotlight yang membuat rambut seolah bercahaya dan masih banyak lagi.

Demikian banyak varian warna juga menghadirkan varian bahan baku dan unsur kimia yang semakin beragam. Ini membuat PR kalangan ahli semakin berat. Karena semakin banyak substansi yang perlu diteliti untuk memastikan sejauh mana peran pewarna rambut sebagai penyebab kanker.

Pewarnaan rambut pun kini hadir dalam sejumlah formula. Setiap formula memiliki ketahanan berbeda untuk bertahan pada rambut. Pewarnaan rambut ada yang relatif ringan, yang sifatnya temporer. Jenis ini akan bertahan hanya sesaat, hingga maksimal pencucian ke 5. Beberapa jenis pewarna temporer ini memiliki warna yang cenderung mencolok dan mungkin mengandung substansi yang tidak aman.

Selain jenis temporer, ada pula jenis perwarnaan rambut semi temporer. Jenis ini banyak dijual di pasaran dan mudah diaplikasikan secara mandiri. Biasanya pewarna ini akan hilang setelah maksimal 10 kali pencucian.

Yang terakhir adalah jenis pewarnaan permanen. Biasanya pewarnaan dilakukan dengan teknik oksidatif yang akan mempengaruhi pigmen asli dari rambut. Pengaruhnya dapat cukup kuat hingga pigmen rambut hilang secara permanen. Biasanya jenis pewarnaan ini mengandung unsur-unsur kimia yang lebih beragam dan beberapa di antaranya dianggap beresiko bersifat karsinogen.

Pewarnaan sendiri biasanya dikerjakan dengan beragam metode. Beberapa dilakukan dengan cara diaplikasikan langsung pada rambut tanpa proses pendahuluan. Namun, ada beberapa jenis pewarna yang diaplikasikan secara khusus sehingga menghasilkan efek-efek khusus pada rambut seperti ombre dan spotlight.

Ilustrasi Penyebab Penyakit Kanker Payudara
Risiko Pewarna Rambut (Credit Photo: Alice Nerr/Stocksy / Adobe Stock)

Cat Rambut Menyebabkan Kanker, Benarkah?

Isu seputar efek pewarna rambut sebagai penyebab kanker kembali mencuat pada akhir 2019. ini setelah sebuah riset yang dilaporkan di akhir 2019 kembali menguak potensi efek buruk dari cat rambut yang dapat menjadi penyebab penyakit kanker payudara.

Dalam cat rambut diperkirakan terdapat 5000 varian jenis senyawa kimia. Dan ketika senyawa-senyawa ini Anda aplikasikan pada rambut, secara perlahan proses penyerapan warna ini juga turut memberi pengaruh pada kulit kepala dan sirkulasi darah yang mengalir di dekat kulit kepala.

Senyawa-senyawa kimia ini meresap ke dalam kulit, masuk ke dalam sel-sel kulit kepala dan sel darah yang berada dekat dengan kepala. Bilamana di antara senyawa-senyawa ini terdapat substansi yang bersifat karsinogenik, maka pewarna rambut ini dapat menjadi penyebab kanker.

Ditengarai bahwa pewarna rambut dapat berkembang menjadi penyebab penyakit kanker payudara, kanker prostat, kanker kandung kemih hingga jenis kanker darah yang cukup mematikan.

Yang kemudian menjadi perdebatan adalah sejauh mana komposisi dan kadar yang dianggap berbahaya. Ini kemudian melahirkan sejumlah perbedaan pendapat yang melihat sejauh mana resiko kanker dapat muncul karena penggunaan pewarna rambut.

Dugaan soal pengaruh pewarna rambut sebagai penyebab kanker sudah muncul sejak tahun 70an. Pada masa itu sejumlah komponen kimia yang lazim digunakan sebagai substansi dalam pewarna rambut terbukti merupakan senyawa kimia karsinogenik.

Tetapi seiring perkembangan, senyawa-senyawa kimia ini tak lagi digunakan dalam produk pewarna rambut. Akan tetapi, bersamaan dengan fakta tersebut, sejumlah substansi lain ditambahkan sebagai pengganti senyawa berbahaya tadi. Dan ini yang kemudian diduga kuat juga berpotensi bersifat karsinogenik.

Meski pada tahun 2010 The International Agency for Research on Cancer menyatakan bahwa pewarna rambut tidak sepenuhnya dapat dinyatakan sebagai penyebab kanker. Tidak cukup bukti bahwa cat rambut dapat menyebabkan kanker.

Namun sebagaimana dijelaskan, bahwa kandungan kimia dalam pewarna rambut sangat beragam. Sejauh ini riset yang kemudian dikembangkan dilakukan dengan pemberian substansi khusus yang dicurigai dari cat rambut. Dalam dosis besar dilakukan uji lab terhadap sel normal atau terhadap hewan percobaan. Dari hasil test ini kemudian dipastikan apakah substansi ini bersifat karsinogen atau tidak.

Bagaimana Pewarna Rambut Menjadi Penyebab Kanker?


Pada dasarnya untuk seseorang menjadi lebih beresiko terhadap kanker, maka besar kemungkinan orang tersebut telah terpapar unsur karsinogen dalam jumlah besar atau kekerapan yang tinggi.

Bagaimana Anda terekspos dan selama apa Anda terpapar akan menjadi alasan utama pengaruh pewarnaan rambut terhadap resiko kanker. Paparan ini dapat muncul karena proses-proses berikut ini.

  • Efek ekspos yang berkepanjangan

    Mereka yang bekerja dan terus menerus berinteraksi dengan senyawa-senyawa dalam cat rambut akan mengalami efek ekspos yang berkepanjangan. Ekspos berkepanjangan lazim terjadi pada mereka dengan profesi khusus seperti karyawan pabrik cat rambut, penata rambut atau pekerja salon.

  • Lama penggunaan

    Semakin lama cat rambut digunakan, semakin sering seseorang mengecat rambutnya dengan kekerapan tinggi membuat orang tersebut menggunakan cat rambut dalam jangka lama. Paparan yang berlangsung berketerusan ini juga membuatnya rentan mendapat efek samping cat rambut, termasuk pengaruhnya menyebabkan kanker.

  • Jenis ketahanan

    Semakin kuat pengaruh cat warna rambut, semakin baik ketahanan cat  untuk tetap melekat pada rambut akan mempengaruhi sejauh mana efek samping dari pewarnaan. Termasuk di antaranya pengaruh pewarna rambut sebagai penyebab kanker.

  • Jenis warna cat rambut

    Warna yang kuat, lebih gelap, lebih mencolok atau memiliki efek tertentu seperti spotlight atau nyala dalam gelap pada umumnya mengandung komposisi zat bertoksin lebih berat dari cat warna lain. Ini menyebabkan pewarna rambut menjadi penyebab kanker.

  • Jenis kandungan di dalamnya

    Sejumlah pewarna rambut mengandung unsur kimia yang bersifat cukup agresif seperti ammonia dan hydrogen piroksida. Unsur kimia ini dapat menyebabkan efek iritasi dan inflamasi pada permukaan kulit. Bahkan beberapa unsur kimia lain dapat bersifat toksin. Unsur-unsur inilah yang dikhawatirkan dapat menjadi alasan cat rambut menyebabkan kanker.

Jenis Kanker yang Mungkin Berkaitan dengan Cat Rambut


Meski sejauh ini pakar kanker dunia belum sepenuhnya sepakat mengenai tingkat resiko dari cat rambut yang menyebabkan kanker. Tetapi pakar sepakat bahwa sejumlah komponen dalam pewarna rambut ditengarai dapat menjadi aspek karsinogen. Dan karenanya sejumlah jenis pewarna rambut dikhawatirkan berbahaya dan menjadi penyebab kanker.

Adapun sejumlah jenis kanker yang mungkin dapat dikaitkan dengan pewarnaan rambut antara lain adalah sebagai berikut

  • Penyebab penyakit kanker payudara

    Menurut sumber Journal of Carcinogenesis tahun 2017 dijelaskan bahwa penggunaan pewarna rambut dapat menjadi penyebab penyakit kanker payudara. Di sini dijelaskan bahwa dalam pewarna rambut ditemukan sejumlah komponen yang dapat mempengaruhi kepekaan sel-sel dalam payudara untuk lebih peka terhadap stimulasi hormonal. Yang dapat menjadi penyebab penyakit kanker payudara.

    Pengembangan dari riset mengenai pengaruh pewarna rambut sebagai penyebab penyakit kanker payudara ditunjukan dalam National Institute of Environmental Health Sciences tahun 2019. Ini yang sempat menjadi hot isu dunia medis di penghujung tahun 2019 lalu.

    Dalam jurnal ini diungkap bahwa wanita yang menggunakan pewarna rambut dalam 12 bulan berturut-turut tanpa jeda dimungkinkan untuk mengalami peningkatan resiko menderita kanker payudara hingga 9%.

    Belum usia dengan laporan di atas, sebuah laporan lain dalam International Journal of Cancer tahun 2019, juga menjelaskan mengenai pengaruh buruk dari pewarna rambut sebagai penyebab peningkatan resiko kanker payudara lebih signifikan terjadi pada wanita berkulit gelap dari pada wanita berkulit putih.

  • Penyebab penyakit kanker darah

    Selain diyakini sebagai penyebab penyakit kanker payudara, pewarna rambut juga dapat menjadi penyebab kanker lain. Diungkap bahwa kebiasaan mewarnai rambut dapat meningkatkan resiko kanker limfoma dan kanker leukemia. Efek penyerapan dari unsur toksin dalam cat rambut dapat masuk ke dalam pembuluh darah dalam kepala.

    Tetapi pandangan para pakar mengenai efek cat warna yang menyebabkan kanker relatif beragam. Menurut Cancer Medicine  tahun 2017 dikatakan tidak cukup bukti untuk mengukuhkan cat warna yang menjadi penyebab kanker.

    Namun dalam temuan lain yang diungkap pada tahun 2008 bertajuk American Journal of Epidemiology bahwa sejumlah substansi yang lazim ditemukan dalam pewarna rambut moden mengandung unsur karsinogen yang dikhawatirkan menjadi penyebab kanker, terutama kanker limfoma non hodgkins.

    Hal ini kemudian dikuatkan dengan fakta baru berdasar Journal of Medical Principles and Practice tahun 2018. Dalam jurnal ini dijelaskan penggunaan berkepanjangan, terutama hingga lebih dari 20 tahun pewarna atau cat rambut dapat menyebabkan peningkatan resiko kanker limfoma non hodgkins. Pengaruh ini lebih signifikan pada wanita.

  • Penyebab penyakit kanker prostat

    Sulit dipahami mungkin bagaimana pewarna rambut dapat menjadi penyebab kanker prostat. Tetapi menurut riset yang dilaporkan pada Bio Medical Central Cancer tahun 2016 menunjukan fakta bahwa pewarnaan rambut yang dilakukan dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko kanker prostat.

    Tetapi fakta lain berkaitan dengan pengaruh cat rambut yang menyebabkan kanker prostat belum dianggap cukup valid. Diduga kuat pengaruhnya baru akan signifikan ketika penggunaan berjalan selama lebih dari 20 tahun.

  • Penyebab penyakit kanker kandung kemih

    Dalam sebuah riset yang diadakan pada tahun 2006 sebagaimana dijelaskan dalam Journal of Toxicology and Enviromental Health dijelaskan bahwa mereka yang bekerja dengan paparan pewarna rambut dalam intensitas tinggi akan memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker kandung kemih.

    Tetapi secara umum, pengaruhnya relatif ringan. Pewarna rambut tidak sertamerta menjadi penyebab kanker begitu saja. Bahkan bila pewarna rambut digunakan dalam keseharian dalam jangka panjang. Sebagaimana dijelaskan Annals of Epidemiology tahun 2014.

  • Penyebab penyakit kanker kulit

    Dalam Frontiers in Bioscience tahun 2012, dijelaskan adanya potensi pewarna rambut sebagai penyebab kanker kulit. Utamanya bila penggunaan pewarna rambut mengenai kulit yang lebih sensitif sekaligus mudah terpapar sinar matahari.

    Namun demikian, pandangan mengenai efek cat rambut yang menyebabkan kanker kulit tidak sepenuhnya disepakati. Beberapa ahli onkologi melihat efek buruk ini berasal dari proses pengecatan yang tidak tepat. Atau karena efek dari pemakaian yang berketerusan dalam jangka panjang.

Ilustrasi Cat Rambut Dapat Menyebabkan Kanker
Mewarnai Rambut dengan Aman (Credit Photo: skynesher / iStock)

Bagaimana Cara Mewarnai Rambut dengan Aman?


Kita perlu memahami bagaimana cara mengecat rambut yang aman untuk menghindari efek samping dari proses pewarnaan rambut, termasuk efek cat rambut yang menyebabkan kanker. Berikut merupakan sejumlah saran yang ditentukan FDA mengenai cara aman untuk mengecat rambut.

  • Lakukan pengetesan alergi

    Yang tidak banyak disadari adalah bahwa cat rambut juga bisa memberi efek alergi. Unsur pembawa pigmen warna dalam cat dapat memberi efek alergi yang kadang cukup berat. Sebaiknya pada pewarnaan pertama uji dulu sebagian warna ke area kulit dekat rambut dan diamkan sekitar 1 jam untuk melihat reaksi kulit.

  • Gunakan cat rambut teknik pengecatan yang disarankan

    Biasanya pada kemasan Anda dapat memperoleh petunjuk soal teknik aplikasinya pada rambut. Lakukan sebagaimana dalam petunjuk. Karena biasanya petunjuk yang diberikan sudah disesuaikan dengan unsur kimia, ketahanan dan cara kerja dari pewarna rambut.

  • Kenakan sarung tangan selama Anda melakukan pewarnaan rambut

    Pastikan untuk menggunakan sarung tangan ketika Anda melakukan pengecatan rambut. Banyak kondisi efek pewarna rambut sebagai penyebab kanker justru disebabkan oleh paparan cat warna pada rambut yang kemudian tanpa sengaja tertelan ketika Anda makan.

  • Beri jeda dari pengecatan pertama ke pengecatan berikutnya

    Untuk mengurangi durasi paparan dari unsur kimia dalam cat rambut, baiknya Anda tidak terus menerus mewarnai rambut dalam jangka panjang. Beri jeda dari pengecatan pertama ke pengecatan berikutnya.

  • Jangan campur beberapa warna dan merek

    Kita tidak cukup memahami bagaimana kandungan kimia dari tiap jenis warna dan merek. Beberapa unsur kimia dapat bereaksi negatif pada tubuh ketika dipadukan. Untuk itu, sebaiknya hindari pencampuran warna apalagi bila itu dari merek yang berbeda.

  • Bersihkan kulit kepala setelah pengecatan

    Salah satu penyebab cat rambut dapat menyebabkan kanker adalah karena sisa-sisa pewarna yang melekat pada kulit kepala tidak dibersihkan dengan optimal. Sisa-sisa ini akan meresap ke dalam kulit dan pembuluh darah dan mengalir ke dalam tubuh. Upayakan untuk menyisakan rambut dekat kulit kepala untuk tidak terkena cat rambut dan bersihkan kulit kepala dengan semaksimal mungkin.

  • Hindari area luka

    Ketika kulit kepala Anda sedang terluka, mengalami dermatitis atau tengah bermasalah seperti berketombe, sebaiknya Anda tidak mengecat rambut dulu. Unsur kimia dalam cat akan lebih cepat masuk ke area luka dan memicu respon negatif termasuk memicu efek pewarna rambut menjadi penyebab kanker.

  • Gunakan pewarna alami

    Cara aman lain dalam mengindari efek cat rambut yang menyebabkan kanker adalah dengan mewarnai rambut menggunakan pewarna alami seperti henna, pewarna organic atau graphene. Pewarna alami ini terbuat dari bahan-bahan alami dengan unsur kimia buatan yang lebih rendah. Yang artinya juga mengandung unsur karsinogenik yang lebih rendah.

    Tentu dengan pewarna alami, Anda tidak dapat memperoleh varian warna rambut yang beragam sebagaimana produk pewarna yang biasa Anda temukan di pasaran. Varian alami ini kebanyakan hanya memiliki varian warna coklat dan hitam.

Penggunaan pewarna rambut dengan cara yang aman adalah pilihan terbaik untuk menghindari pengaruh pewarna rambut yang berpotensi menjadi penyebab kanker. Dengan begitu, Anda bisa tetap tampil menarik dengan aman, tanpa mempertaruhkan masa depan kesehatan Anda.

Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang bahaya dari pewarna rambut. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk semakin waspada terhadap risiko kesehatan dari produk yang digunakan sehari-hari. Nantikan juga ulasan-ulasan bermanfaat lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com

Sumber

Referensi tentang Pewarna Rambut Penyebab Kanker:

Nancy Moyer,MD. Healthline. Updated: 2019-05-17. Does Hair Dye Cause Cancer?. https://www.healthline.com/health/cancer/does-hair-dye-cause-cancer

American Cancer Society. Reviewed: 2019-12-05. Hair Dyes. https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/hair-dyes.html

Sharon Basaraba. Verywellhealth. Updated: 2019-10-27. How Using Hair-Coloring Products Could Hurt You.  https://www.verywellhealth.com/do-hair-dyes-cause-cancer-2223739

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}