Penyebab Insomnia


By Cindy Wijaya

Kurang tidur bisa sangat memengaruhi berbagai segi kehidupan Anda. Kesehatan, gaya hidup, hubungan personal, dan produktivitas kerja boleh jadi digerogoti oleh insomnia. Kalau Anda susah tidur, sebaiknya cari tahu apakah masalah ini disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Dengan begitu, Anda bisa menentukan cara terbaik untuk mengatasi penyebab insomnia.

Anda mungkin sering susah tidur malam karena merasa terbebani oleh pekerjaan atau tugas sekolah yang menumpuk. Yang lain stres gara-gara kondisi keuangan, kesehatan, dan keluarga yang bermasalah. Apapun penyebabnya, kegelisahan tersebut membuat pikiran terus aktif di malam hari sehingga tidak bisa terlelap.

Namun penyebabnya bukan cuman pikiran yang menumpuk, ada begitu banyak hal lain yang turut membuat mata sulit terpejam. Artikel ini akan menjelaskan beberapa penyebab insomnia yang paling sering dialami oleh para penderitanya.

Penyebab Insomnia secara Medis

Ada banyak masalah kesehatan (ringan maupun serius) yang dapat menjadi penyebab susah tidur. Kadang-kadang masalah kesehatan itu sendiri yang menyebabkan insomnia, tapi adakalanya gejala dari masalah kesehatan itulah yang membuat seseorang susah tidur.

Contoh dari masalah-masalah kesehatan yang dapat menyebabkan insomnia: alergi nasal/sinus; penyakit pencernaan, misalnya refluks asam lambung; gangguan endokrin, contohnya hipertiroidisime; artritis; asma; kelainan neurologis, seperti penyakit Parkinson; nyeri kronis; dan sakit punggung bawah.

Obat-Obatan

Seperti yang diminum untuk mengobati pilek dan alergi nasal, darah tinggi, sakit jantung, gangguan tiroid, pil KB, asma, dan depresi juga bisa menjadi penyebab insomnia.

Gangguan Tidur Lain

Selain itu, Anda mungkin mengalami susah tidur akibat gangguan tidur lain. Contohnya, sindrom kaki gelisah bisa memicu insomnia. Sindrom itu membuat seseorang merasakan dorongan untuk menggerakkan kakinya, bahkan di saat sedang tidur.

Penderita sindrom kaki gelisah biasanya mengalami gejala lebih parah di malam hari, saat sedang tidak aktif, dan ketika mau tidur. Itu artinya dia akan kesulitan untuk tertidur dan tetap tidur nyenyak.

Gangguan tidur lain yang juga berhubungan dengan insomnia adalah apnea tidur. Akibat apnea tidur, saluran udara menjadi sebagian atau sepenuhnya tersumbat selama sesesorang tidur. Sehingga dia jadi berkali-kali berhenti bernapas dan kadar oksigen dalam tubuhnya menurun. Dan dia jadi beberapa kali terbangun sebentar sepanjang tidur malam. Penderita apnea tidur kadang mengalami insomnia.

Kalau Anda sering susah tidur malam, cobalah periksa kondisi kesehatan Anda dan cari tahu apakah ada masalah kesehatan atau gangguan tidur yang mungkin jadi penyebabnya.

Insomnia & Depresi

Insomnia dapat disebabkan oleh masalah pada kejiwaan, misalnya depresi. Kesulitan psikologis yang dihadapi pengidap depresi bisa menyulitkannya untuk tidur. Ditambah lagi, insomnia yang dialaminya berdampak pada mood, keseimbangan hormon, serta fungsi tubuhnya, sehingga memperparah depresi sekaligus insomnia yang dirasakannya.

Sebab itu, depresi sering dianggap sebagai salah satu gejala depresi, dan risiko dari insomnia berat jauh lebih besar pada pengidap depresi mayor. Penelitian menunjukkan bahwa insomnia juga bisa memicu atau memperparah depresi.

Ingatlah bahwa gejala-gejala depresi (misalnya kurang bertenaga, kehilangan minat/motivasi, merasa sedih atau patah semangat) dapat berkaitan dengan insomnia, dan keduanya bisa saling memengaruhi. Kabar baiknya, keduanya juga bisa diatasi, tidak soal yang mana yang muncul lebih dulu.

Insomnia & Gangguan Kecemasan

Sering kali penyebab susah tidur pada orang dewasa adalah karena mereka merasa khawatir atau gelisah. Tapi kadang kecemasan terus-menerus muncul dan selalu mengganggu tidur. Beberapa gejala gangguan kecemasan yang dapat memicu insomnia yaitu:

  • Ketegangan
  • Terus terpikir tentang kejadian-kejadian di masa lalu
  • Terlalu khawatir dengan masa depan
  • Merasa terbebani oleh tanggungjawab
  • Merasa ingin segera melakukan sesuatu

Melihat gejala-gejala di atas, tidak heran jika gangguan kecemasan membuat seseorang sulit ditur. Kecemasan mungkin membuat seseorang sulit untuk tertidur atau terbangun tengah malam dan tidak bisa tidur lagi. Apapun yang terjadi, suasana malam yang sunyi sering memunculkan pikiran-pikiran negatif bahkan rasa takut yang membuatnya tetap terbangun hingga pagi.

Jika situasi ini terjadi selama berhari-hari (atau bahkan berbulan-bulan), Anda mungkin mulai merasa cemas atau panik hanya karena takut tidak bisa tidur. Inilah kenapa gangguan kecemasan dan insomnia saling memengaruhi serta menjadi semacam siklus yang harus diperbaiki dengan pengobatan.

Insomnia & Gaya Hidup

Penyebab susah tidur juga kadang adalah dari gaya hidup dan kebiasaan tidur Anda sendiri. Keduanya dapat mengakibatkan insomnia itu sendiri (tanpa pengaruh dari masalah kesehatan atau kejiwaan), atau dapat memperburuk insomnia yang dipicu oleh masalah lainnya. Contoh dari gaya hidup serta kebiasaan tidur yang bisa memicu insomnia misalnya:

  • Bekerja di Rumah pada Malam Hari

    Akibatnya Anda sulit untuk merasa tenang dan pikiran tetap aktif hingga waktunya tidur. Cahaya dari layar komputer juga memaksa otak tetap waspada.

  • Tidur Siang (Meski Sebentar)

    Ada orang yang memang butuh tidur siang, tapi ada juga orang yang jadi susah tidur malam karena tidur siang.

  • Tidur Lebih Lama untuk Membayar Utang Tidur

    Ini justru akan membingungkan jam biologis tubuh Anda sehingga Anda sulit untuk tidur lagi di malam berikutnya.

  • Bekerja Shift (Jam Kerjanya Selalu Berubah)

    Jam kerja seperti itu bisa membingungkan jam biologis tubuh, terutama kalau Anda coba mengganti tidur malam di siang hari, atau jika jadwal kerjanya selalu berubah.

Pada awalnya insomnia mungkin cuman sesekali, tapi lama-kelamaan menjadi masalah yang kronis. Misalnya, seseorang tidak bisa tidur satu-dua malam setelah mendengar kabar buruk. Dalam kasus ini, kalau dia mulai punya kebiasaan tidak sehat, seperti begadang atau minum alkohol sebelum tidur, bisa saja insomnia terus berlanjut dan dapat berkembang lebih parah.

Begitu insomnia berubah kronis, kekhawatiran dan pikiran-pikiran seperti, “Saya tidak akan bisa tidur,” selalu muncul sebelum tidur. Dan pada akhirnya dia benar-benar tidak bisa tidur hingga berhari-hari. Itulah sebabnya Anda harus mengatasi insomnia, bukannya membiarkannya begitu saja.

Kalau penyebab insomnia adalah gaya hidup dan kebiasaan tidur yang tidak baik, cobalah ubah itu. Jika gaya hidup & kebiasaan sudah diperbaiki tapi tetap susah tidur, sebaiknya minta bantuan dokter.

Insomnia & Makanan

Zat-zat dan aktivitas tertentu, misalnya pola makan, dapat memicu insomnia. Jika Anda tidak bisa tidur, coba periksa apakah ada faktor-faktor gaya hidup di bawah ini yang Anda miliki:

  • Alkohol

    Adalah zat sedatif (bersifat menenangkan). Awalnya Anda jadi gampang tertidur, tapi nantinya akan mengganggu kenyenyakkan tidur Anda.

  • Kafein

    Adalah zat stimulan (bersifat merangsang). Kafein secukupnya memang berguna, tapi kalau berlebihan akan menimbulkan insomnia. National Sleep Foundation menyatakan bahwa orang yang minum 4 cangkir minuman berkafein (atau lebih) setiap hari lebih rentan susah tidur, setidaknya beberapa malam, daripada orang yang minum maksimal satu cangkir setiap hari.

    Kafein bisa tetap bertahan di dalam sistem tubuh hingga 8 jam, jadi efeknya tahan lama. Bila Anda insomnia, jangan minum atau makan apapun yang mengandung kafein di dekat waktu tidur.

  • Nikotin

    Adalah zat stimulan dan bisa menyebabkan insomnia. Merokok atau mengonsumsi produk tembakau lain di dekat waktu tidur bisa membuat Anda susah tidur dan terbangun di malam hari. Rokok juga merusak kesehatan, jadi berhentilah.

  • Makan Malam Porsi Besar

    Terlalu banyak makan di dekat waktu tidur juga bisa menjadi penyebab susah tidur. Sebaiknya jangan makan terlalu malam atau kurangi porsi makan Anda. Terlalu banyak makan malam dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di perut sehingga tubuh jadi susah untuk tenang dan rileks. Makanan pedas juga bisa menyebabkan heartburn yang mengganggu tidur.

Insomnia & Senyawa Otak

Ada orang yang mengalami insomnia akibat pengaruh senyawa neurotransmitter dalam otaknya yang terlibat dalam proses tidur & bangun. Saat ini masih belum jelas interaksi neurotransmitter mana yang dapat memengaruhi tidur.

Tapi hal ini mungkin jadi penyebab kenapa beberapa orang lebih sering susah tidur dan bertahun-tahun mengalaminya tanpa sebab, bahkan meskipun sudah mengupayakan segala cara untuk mengatasinya.

Kesimpulan

Insomnia dapat disebabkan oleh masalah kejiwaan & kesehatan, kebiasaan tidur yang tidak benar, konsumsi zat-zat tertentu, atau faktor biologis. Karena ada beragam penyebab susah tidur yang berbeda, ada baiknya Anda cari tahu mana yang berlaku pada diri Anda. Agar berhasil mengatasinya tentu perlu perbaiki dulu penyebabnya.

Demikianlah artikel ini yang mengulas penyebab insomnia. Bacalah artikel-artikel penting lain yang terkait, yaitu mengenai: gejala insomnia, pengobatan insomnia, dan mengatasi insomnia. Juga jangan lewatkan ulasan-ulasan menarik lain seputar info kesehatan, tips kesehatan, serta pengobatan alami hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}