Pencegahan Depresi


By Cindy Wijaya

Pencegahan depresi semakin penting untuk diupayakan karena ini bukan lagi masalah pada satu-dua orang. Tampaknya semakin banyak orang yang depresi lalu mencoba bunuh diri. Dampak depresi bisa menjadi sedemikian parah dan mengubah hidup seseorang, memengaruhi berbagai segi kehidupannya dan membuatnya tidak mampu merasa bahagia.

Bahkan depresi bukan hanya mengancam orang dewasa—remaja dan anak-anak pun bisa mengalaminya! Untungnya, kita bisa mencegah depresi, bahkan meskipun kita sudah pernah mengalaminya sebelumnya. Ada banyak perubahan gaya hidup yang dapat diupayakan untuk menghindari depresi. Berikut adalah beberapa tipsnya.

Olahraga Teratur

Olahraga adalah salah satu hal paling bermanfaat untuk kesehatan mental kita. Menurut Mayo Clinic, olahraga dapat membantu pengobatan serta pencegahan depresi dengan beberapa cara utama:

  • Meningkatkan suhu tubuh, yang bisa memberikan efek menenangkan pada sistem saraf pusat.
  • Melepaskan senyawa-senyawa dalam tubuh, seperti endorfin, yang bisa memperbaiki mood.
  • Mengurangi senyawa-senyawa sistem imun yang dapat memperburuk depresi.

Semua jenis olahraga fisik bisa membantu mencegah depresi, asalkan dilakukan secara teratur. Agar lebih semangat dan lebih banyak berolahraga, Anda bisa:

  • Cari teman-teman untuk diajak olahraga bersama secara rutin.
  • Naik-turun tangga daripada pakai lift atau eskalator.
  • Jadikan itu kebiasaan: Ini adalah cara terbaik untuk menjaga tingkat kebugaran Anda, sekaligus menghindari depresi.

Batasi Media Sosial

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial bisa menjadi pemicu atau penyebab depresi. Kita bisa kecanduan media sosial, dan itu dibutuhkan untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan bahkan rekan kerja. Melaluinya, kita membuat rencana dan mengundang orang-orang ke suatu acara atau untuk sarana berbagi berita.

Akan tetapi, kita harus membatasi waktu menggunakan media sosial jika ingin menghindari depresi. Anda bisa melakukannya dengan:

  • Menghapus semua aplikasi media sosial di HP.
  • Memasang aplikasi tambahan yang berguna untuk membatasi waktu kita menggunakan situs-situs web tertentu.
  • Hanya mengecek media sosial jika perlu, dan jangan terus-menerus mengecek media sosial hanya karena tidak ada kegiatan lain.

Perkuat Hubungan dengan Orang Lain

Memiliki orang-orang yang mendukung kita dan kehidupan sosial yang aktif sangat penting bagi kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki dukungan sosial, bahkan yang “secukupnya” saja, sudah dapat membantu kita terhindar dari depresi.

Pastikanlah Anda secara teratur bergaul dengan teman dan keluarga, meskipun Anda sibuk. Hadirilah acara-acara dimana Anda bisa bertemu orang-orang, dan cobalah hobi-hobi baru yang membuat Anda bergaul dengan orang-orang baru.

Sederhanakan Pilihan Sehari-hari

Pernahkah Anda pergi ke dufan lalu merasa kewalahan karena bingung mau coba wahana yang mana dulu? Para peneliti menduga bahwa kalau kita punya terlalu banyak pilihan, itu sebenarnya bisa jadi sumber stres yang dapat mengarah ke depresi.

Psikolog Barry Schwartz, penulis buku “The Paradox of Choice”, menjelaskan tentang riset yang memperlihatkan bahwa jika dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan, mereka yang ingin membuat pilihan terbaik—sebaik mungkin—lebih mungkin menjadi depresi.

Bagi banyak dari kita, hidup kita penuh dengan pilihan-pilihan. Baju apa yang akan dipakai? Dimana harus beli telur atau beras atau daging atau sayur? Tekanan untuk membuat pilihan yang tepat itu dianggap sebagai pemicu depresi.

Kalau Anda stres karena harus membuat pilihan, cobalah sederhanakan pilihan-pilihannya. Tipsnya:

  • Belajarlah cara agar lebih cepat menentukan pilihan.
  • Kurangi keputusan-keputusan yang harus dibuat selama hari-hari kerja: Rencanakaan di muka baju yang akan dipakai dan siapkan bekal dari rumah.

Kurangi Stres

Stres kronis (terus-menerus) adalah satu dari beberapa penyebab depresi yang paling bisa dihindari. Pelajarilah caranya mengendalikan dan mengatasi stres—keahlian itu sangat penting untuk pencegahan depresi. Untuk menghindari stres, Anda bisa:

  • Jangan terlalu terikat pada sesuatu.
  • Belajarlah untuk ‘membiarkan’ hal-hal yang tidak bisa dikendalikan.
  • Tidur lebih awal dan tepat waktu.
  • Lakukan olahraga atau kegiatan fisik apa pun yang membuat Anda terus bergerak.

Tuntaskan Pengobatan Depresi

Kalau Anda pernah mengalami satu episode depresi, ada cukup besar kemungkinannya Anda akan mengalaminya lagi. Itulah kenapa dokter menganjurkan agar Anda melanjutkan pengobatan depresi hingga tuntas.

Satu episode depresi adalah satu kumpulan gejala-gejala depresi yang dialami seseorang, selama lebih dari 2 minggu, dan mengalami sedikitnya 5 gejala depresi utama. Dan yang dia alami berbeda dari perilaku normalnya.

  • Terus konsumsi obat-obat yang diresepkan, dan jangan berhenti minum obat tanpa petunjuk dokter.
  • Terus kunjungi terapis Anda untuk perawatan rutin.
  • Terus praktikkan strategi dan teknik menangani depresi yang telah diajarkan terapis Anda.

Perbanyak Tidur Malam

Tidur malam yang nyenyak dan cukup adalah faktor penting untuk menjaga kesehatan mental maupun fisik. Menurut National Sleep Foundation, orang-orang yang insomnia punya 10 kali lipat risiko terkena depresi dibandingkan dengan orang yang tidurnya nyenyak. Agar tidur lebih pulas, berikut tipsnya:

  • Jangan lihat layar apa pun selama 2 jam sebelum tidur (termasuk layar HP).
  • Renungkan hal-hal positif sebelum tidur.
  • Belilah kasur yang empuk dan nyaman.
  • Jangan minum kafein setelah sore.

Hindari Orang-Orang yang Seperti “Racun”

Kita semua pasti pernah bertemu orang yang membuat kita merasa tidak nyaman dengan diri sendiri. Kadang orang itu murni seorang bully, tapi ada juga orang-orang yang melakukannya hanya untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik. Bahkan ada juga yang memanfaatkan kita. Apa pun situasinya, orang yang seperti ‘racun’ harus dihindari. Mereka bisa mengecilkan hati dan membuat kita rendah diri.

Penelitian di tahun 2012 mendapati bahwa interaksi sosial yang negatif dihubungkan dengan kenaikan jumlah dari dua protein dalam tubuh yang disebut ‘sitokin’. Dua protein ini berkaitan dengan depresi. Untuk menghindari orang-orang yang negatif, berikut tipsnya:

  • Jauhi orang-orang yang terus bikin Anda merasa tidak berguna.
  • Jauhi orang-orang yang hanya memanfaatkan Anda.
  • Kenali tanda-tandanya. Kalau seseorang menggosipkan atau menjelek-jelekkan orang lain saat orang itu tidak ada, itu artinya dia kemungkinan juga melakukan hal yang sama pada Anda.

Makan dengan Benar

Penelitian mengungkapkan bahwa kalau kita sering makan makanan yang banyak lemaknya, itu efeknya bisa sama dengan efek stres kronis yang bisa menyebabkan depresi. Selain itu, pola makan tidak sehat juga dapat membuat tubuh kehilangan nutrisi penting yang diperlukannya demi menjaga kesehatan mental serta fisik. Untuk mencegah depresi, Anda seharusnya:

  • Makan yang bergizi seimbang, terdiri dari protein, buah, dan sayur.
  • Kurangi gula dan makanan berlemak.
  • Sebisa mungkin hindari makanan olahan.
  • Makan makanan yang mengandung omega-3, misalnya ikan tuna atau kacang-kacangan.

Jaga Berat Badan

Kegemukan bisa bikin kita rendah diri, apalagi kalau kita menganggap penting penilaian atau pandangan orang lain. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, ada kaitan jelas antara menjadi gemuk dan mengalami depresi. Survei di sebuah negeri mendapati bahwa 43 persen orang dewasa yang depresi adalah orang yang gemuk. Selain itu, orang dewasa yang depresi juga lebih gampang gemuk.

Bagaimana cara menjaga berat badan? Kalau Anda olahraga teratur, cukup tidur, dan makan dengan benar, seharusnya Anda tidak akan punya masalah dengan berat badan.

Atasi Penyakit Kronis

Orang yang menderita penyakit kronis diketahui punya risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi. Penyakit kronis memang kadang tidak bisa dihindari, tapi sering kali bisa diobati. Berikut tipsnya untuk pencegahan depresi:

  • Tanyakan kepada dokter jika masalah atau gejala yang Anda rasakan semakin buruk.
  • Ikuti sepenuhnya petunjuk dokter tentang pengobatan.
  • Minumlah obat secara teratur sesuai petunjuk dokter dan lakukanlah saran-saran dokter mengenai gaya hidup sehat.

Batasi Alkohol dan Obat

Kelebihan minum alkohol dan obat bukan hanya berkaitan dengan depresi, tetapi juga dapat memicu kambuhnya depresi. Jadi untuk menghindari depresi kambuh, batasi alkohol, dan jangan konsumsi obat-obatan apa pun yang tidak perlu. Menghindari minum alkohol kadang bisa terasa sulit pada situasi-situasi tertentu, jadi cobalah tips berikut:

  • Pada jam happy hour, pesanlah appetizer daripada minuman beralkohol.
  • Hadiri hanya acara-acara yang tidak menyediakan minuman beralkohol.
  • Bilang sejujurnya kepada teman-teman bahwa Anda sedang menghindari alkohol.

Hilangkan Nikotin

Rokok dan depresi saling menguntungkan satu sama lain, meskipun sebenarnya nikotin jenis apa pun bisa menjadi pemicu depresi. Untuk menghindari depresi, cobalah tips ini:

  • Fokuslah pada alasan Anda berhenti merokok dan teruslah ingatkan diri Anda setiap kali tergoda.
  • Pelajarilah apa saja efek berhenti merokok.
  • Bilang sejujurnya kepada teman-teman dan minta mereka membantu Anda berhenti merokok.
  • Ajak seorang teman untuk sama-sama berhenti merokok.

Antisipasi Pemicu-Pemicu yang Tidak Terhindarkan

Depresi bisa dipicu oleh banyak hal. Tapi jika Anda tahu apa yang memicu depresi pada diri Anda, Anda bisa mengantisipasinya. Dan itu akan membantu untuk mencegah depresi kambuh lagi. Contoh-contoh pemicu yang tak bisa dihindari misalnya tanggal kematian atau perceraian dari seorang yang disayangi, atau harus ketemu dengan mantan suami/istri dan pasangan barunya di acara sekolah anak. Coba lakukan tips ini:

  • Pikirkan apa yang akan terjadi pada hari itu.
  • Mintalah seorang teman untuk menemani Anda pada hari itu.
  • Yakinkan diri bahwa Anda sanggup melewati hari itu.

Kalau masih khawatir, Anda juga bisa coba temui terapis Anda dan mintalah saran darinya untuk mengantisipasi pemicu-pemicu depresi jauh sebelum itu muncul.

Kesimpulan tentang Pencegahan Depresi

Tekanan-tekanan yang terus-menerus dialami—menganggur dalam waktu lama, hidup bersama keluarga yang kasar atau tidak peduli, kesepian, stres yang tidak ada habisnya—lebih mungkin menyebabkan depresi daripada tekanan akibat kejadian-kejadian yang baru terjadi. Tetapi kejadian yang baru dialami dapat menambah tekanan hidup yang akan semakin memicu depresi.

Jadi, cobalah luangkan waktu sejenak dan pikirkanlah apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menghindari hal-hal yang bisa membuat Anda tertekan. Perhatikan dan praktikkanlah tips-tips pencegahan depresi seperti di atas.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang pencegahan depresi. Bacalah artikel-artikel lain yang terkait, yaitu tentang: penyebab depresi, gejala depresi, pengobatan depresi, dan cara mengatasi depresi. Nantikan juga ulasan menarik lain seputar informasi kesehatan, tips kesehatan, serta pengobatan alami hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}