Obat depresi di apotik tersedia dalam beragam varian. Anda bisa temukan berbagai jenis obat dengan pendekatan berbeda untuk merawat kasus depresi. Penting untuk Anda pastikan Anda sudah memilih dengan tepat dan sudah berada dalam pengawasan dokter. Karena obat antidepresan ini jelas bukan obat yang bisa Anda konsumsi sembarangan.
Menemukan Obat Anti Depresi Yang Tepat
Mengutip dari penjelasan Debra Fulghum Bruce, PhD dalam laman WebMD, Depresi adalah kondisi yang kompleks. Bagaimana ini terjadi dan bagaimana penyakit ini dapat dikenali bisa berbeda untuk satu pasien dengan pasien lainnya. Ada banyak aspek yang dapat berperan di sini dan banyak varian gejala yang dapat muncul.
Pada umumnya depresi disebabkan oleh aspek pemicu seperti tekanan emosi atau trauma mental. Tetapi ada aspek aspek internal yang dapat dikaitkan dengan depresi. Dan aspek aspek inilah yang kemudian akan menjadi titik utama bagaimana perawatan penderita depresi akan dipusatkan.
Aspek tersebut terutama terkait dengan kondisi hormonal. Penderita depresi menunjukan kondisi dimana reseptor hormon serotonin tidak bekerja optimal atau tidak aktif. Sedang mereka menunjukan kondisi peningkatan aktivitas hormon kortisol dan dopamin yang diduga meningkatkan tekanan, kecemasan dan rasa gelisah.
ini bisa berkaitan dengan genetik atau efek dari unsur eksternal. Bisa pula disebabkan oleh efek penggunaan obat tertentu. Selain itu depresi juga dapat pula disebabkan oleh efek trauma atau gangguan fungsi pada jaringan saraf pusat yang menyebabkan kinerja reseptor dan sistem neurotransmitter tidak bekerja sempurna.
Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh efek dari penyakit tertentu yang berkepanjangan seperti diabetes, arthritis, hipotiroid, penyakit jantung, gangguan ginjal dan lain sebagainya. Beberapa penyakit mungkin mempengaruhi kinerja saraf dan endokrin dan ini mungkin meningkatkan resiko depresi.
Menilik dari kondisi kondisi ini, maka depresi dapat diatasi dengan terapi obat. Selain pendampingan psikologis yang akan membantu memberi support non fisik pada penderitanya.
Tentu saja obat depresi harus ditembus di apotik dengan rujukan resep. Setelah sebelumnya pasien melalui proses pemeriksaan mendalam untuk melihat apa sebenarnya yang menyebabkan depresi pada pasien.
Menentukan Obat Anti Depresi Yang Tepat
Untuk menemukan pilihan obat anti depresi yang tepat, Anda perlu memahami bagaimana pola depresi yang dialami penderita. Ini menjadi acuan untuk menemukan jenis obat medis yang tepat. Dan beberapa pertimbangan tersebut antara lain.
-
Apa gejala yang Anda alami
Setiap kasus depresi akan menunjukan gejala yang cukup bervariasi. Tidak selalu muncul kesamaan gejala pada setiap pasien. Dan itu sebabnya perlu untuk memahami apa sebenarnya gejala yang menyertai depresi.
Seperti bila pasien kerap mengalami insomnia, maka obat anti depresi yang mengandung sedatif bisa menjadi pilihan terbaik. Bila Anda kerap merasakan keluhan migrain, obat yang memberi efek relaksasi pada otot dan saraf bisa menjadi pilihan.
-
Kenali efek samping yang mungkin muncul
Sejumlah jenis obat anti depresan mungkin menyebabkan efek samping tertentu pada pasien. Ada efek samping ringan yang mungkin muncul seperti efek mulut kering dan kantuk berlebihan. Bisa pula menyebebkan kenaikan berat badan dan gangguan fungsi seksual. Perhatikan pula potensi efek jangka panjang dari pengobatan seperti pengaruhnya pada fungsi hormon.
-
Interaksi dengan obat lain
Beberapa jenis obat anti depresi mungkin akan mengalami interaksi obat yang negatif ketika dikonsumsi bersamaan dengan obat obatan lain. Seperti mempengaruhi tekanan darah, menurunkan ritme jantung dan lain sebagainya. Konsultasikan penyakit yang Anda alami saat ini selain depresi dan obat obatan medis yang Anda konsumsi secara rutin.
-
Bagaimana efek obat pada relatif pasien
Beberapa dokter biasanya memilih untuk meresepkan obat anti depresi yang sama dengan obat yang juga diberikan untuk keluarga pasien. Bila diketahui keluarga pasien juga memiliki riwayat depresi. Biasanya secara genetik efek obat yang berhasil pada satu pasien akan berpotensi berhasil pula pada keluarga mereka. Selain itu, obat yang dalam riwayat medis menunjukan keberhasilan di pengobatan sebelumnya, juga bisa menjadi pilihan untuk pengobatan depresi di masa sekarang.
-
Masalah reproduksi dan menyusui
Sejumlah obat depresi di apotik bekerja dengan mengendalikan fungsi hormonal. Dan ini acapkali akan mempengaruhi keseimbangan hormonal pada fungsi seksual dan reproduksi. Sehingga mungkin akan mengganggu fungsi kesuburan. Selain juga mungkin akan menyebabkan produksi ASI menurun.
-
Masalah kesehatan lain
Kasus seperti hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, kardiovaskular dan lain sebagainya memiliki kaitan kuat dengan depresi. Penyakit penyakit ini meningkatkan resiko depresi. Acapkali terapi depresi akan efektif hanya bila dilakukan bersamaan dengan menormalkan kondisi penyakit pengiringnya.
Jenis jenis Obat Anti Depresi Di Apotik
Sebenarnya, senyawa kimia yang berada dalam otak mempengaruhi bagaimana kondisi tekanan dalam otak. Terutama adalah hormon serotonin, dopamin, norepinefrin dan kortisol. Hormon ini bekerja mempengaruhi bagaimana otot pada sistem saraf mengalami relaksasi dan ketegangan. Bagaimana sirkulasi darah menuju dan dari otak berjalan hingga bagaimana kinerja otak berfungsi.
Kebanyakan fungsi dari obat anti depresi medis yang tersedia di apotik bekerja pada kinerja senyawa kimia ini pada fungsi neurotransmitter. Pada sel sel otak ditemukan adanya sejumlah reseptor yang akan merespon sinyal dari senyawa hormonal ini. Ini yang akan mempengaruhi bagaimana kerja dari neurotransmitter berjalan.
Hormon serotonin adalah hormon relaksasi dan memberi rasa nyaman. Fungsinya penting untuk membantu menyeimbangkan kondisi mood. Hormon norepinefrin bekerja untuk menumbuhkan rasa semangat dan ketertarikan pada sesuatu. Ini menghilangkan mood tidak malas dan enggan beraktivitas pada penderita depresi.
Sedang hormon dopamin dan kortisol akan mendorong munculnya efek tekanan pada otak. Pada skala tertentu ini membantu konsentrasi dan kewaspadaan. Namun kala berlebihan efeknya akan memicu terjadinya stress dan depresi.
Dan obat obatan anti depresi yang tersedia di apotik ini akan bekerja untuk mengendalikan gangguan pada kondisi ini. Namun dengan pendekatan yang berbeda beda untuk tiap jenis obat. Dan jenis jenis obat anti depresi tersebut adalah sebagai berikut.
-
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
Ini termasuk jenis obat medis anti depresi yang cukup populer. Komposisi serotonin pada penderita depresi biasanya lebih sedikit dari seharusnya. Fungsi dari terapi SSRIs ini adalah dengan menghambat penyerapan serotonin, sehingga akan meningkatkan kadar serotonin dalam sel otak.
Efeknya, penderita depresi akan mengalami peningkatan mood dan tekanan yang dirasakan dapat berkurang. Jenis terapi ini dianggap memiliki efek samping yang paling ringan. Beberapa efek samping tersebut seperti mual, kembung, mengantuk, kulit sensitif, anyang anyangan dan gugup.
Jenis obat anti depresi yang termasuk dalam kategori ini antara lain fluoxetine (Lovan), citalopram (Cipramil), sertraline (Zoloft), escitalopram (Lexapro) dan paroxetine (Aropax).
-
Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)
Sementara SSRIs bekerja hanya pada respon serotonin. Maka jenis obat kedua ini bekerja pula pada reseptor hormon neropinefrin. Obat ini mencegah penyerapan kedua hormon ini oleh sel saraf. Hingga kadarnya akan relatif tinggi di dalam otak. Dilengkapi dengan meningkatkan kinerja reseptor yang akan meningkatkan respon otak terhadap sinyal kedua hormon tersebut.
Terapi ini diharapkan akan membantu pasien mendapatkan semangatnya. Banyak penderita depresi akan enggan beraktivitas, memilih berdiam diri tanpa aktivitas karena tidak memiliki ketertarikan dan dorongan untuk itu. Namun dengan peran norepinefrin, semangat akan muncul dan pasien diharapkan akan lebih ingin beraktivitas.
Sejumlah obat yang masuk kategori ini adalah duloxetine (Cymbalta), levomilnacipran (Fetzima), desvenlafaxine (Pristiq) dan venlafaxine (Effexor XR). Memiliki efek samping sedikit di atas efek samping dari SSRIs. Maka pasien biasanya akan mengeluhkan sejumlah gejala seperti pening, rasa seperti mabuk, mual, insomnia, mimpi buruk, gemetar, berdebar, rasa sedikit tegang dan munculnya kecemasan.
-
Anti depresan atipikal
Dalam bahasa lain, antidepresan ini adalah Noradrenaline and specific serotonergic antidepressants (NASSAs). NASSAs bekerja dengan meningkatkan kadar noradrenalin dan serotonin dalam tubuh. Biasa diberikan pada kasus depresi dengan emosi yang kuat seperti amarah atau kesedihan yang mendalam.
Beberapa obat yang masuk kategori ini adalah mirtazapine (Remeron), bupropion (Wellbutrin SR), vilazodone (Viibryd) dan vortioxetine (Trintellix). Â Terapi jenis ini acapkali akan memberi efek gelisah dan detak jantung lebih cepat. Kadang juga mempengaruhi masalah seksual dan hormonal lain Tetapi juga akan efektif mendorong mood dan keluhan emosi yang sulit dihentikan.
-
Anti depresan Triclycic.
Terapi ini fokus pada reseptor dan respon sel terhadap serotonin, epinefrin, dan norepinefrin. Sehingga respon dari sel akan lebih efektif terhadap sinyal yang diberikan oleh sel sel tubuh. Biasanya terapi ini diberikan ketika terapi medis lain seperti SSRIs tidak mempan atasi depresi.
Ada pun efek samping dari obat anti depresan di apotik ini antara lain gangguan detak jantung, konstipasi, gangguan tekanan darah, berkeringat terus menerus, lemas dan lain sebagainya.
-
Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)
Obat anti depresi ini juga bisa Anda dapatkan di apotik. Cara kerja uniknya akan menghambat enzim monoamine oxidase. Enzim ini menurunkan level serotonin dan neropinefrin dalam otak, dan dapat menurunkan mood. Terapi ini biasanya menjadi pilihan terakhir bila terapi lain tidak bekerja optimal. Tetapi efek sampingnya sendiri terbilang lebih berat dari terapi anti depresan lain.
Terapi MAOIs ini memberi efek samping lebih berat, seperti masalah tekanan darah, edema hingga kenaikan berat badan. Selain itu, terapi MAOIs bisa berinteraksi pada sejumlah makanan seperti keju dan alkohol. Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan terapi MAOIs ini tidak berinteraksi dengan obat obatan lain yang saat ini Anda konsumsi.
Obat obatan yang masuk dalam kategori ini antara lain adalah phenelzine (Nardil) ranylcypromine (Parnate) dan isocarboxazid (Marplan). Ada pula pilihan terapi MAOIs yang menggunakan koyo untuk mendapatkan efek samping lebih ringan.
Terapi Alternatif Untuk Atasi Depresi
Bila Anda tertarik untuk mencoba menjalankan terapi anti depresi yang lebih mudah untuk diakses, Anda bisa coba tempuh obat depresi yang bisa dibeli tanpa resep di apotik. Dengan pendekatan lebih alami, terapi ini bekerja dengan efek samping lebih ringan, namun dengan progress yang tidak kalah baik untuk pasien.
Di antara pilihan obat depresi yang bisa Anda tembus tanpa resep di apotik, Anda bisa coba pilihan produk berbahan herbal. Cara kerja yang lebih alami akan membantu mengendalikan mood Anda, memudahkan Anda merasa lebih relaks dan meringankan keluhan yang menyertai masalah depresi. Meski efek kerjanya tidak secepat obat medis, efek samping yang dihasilkan biasanya jauh lebih terkendali.
Terapi Noni, Pilihan Anti Depresi Alami
Di antara pilihan herbal alami untuk pengobatan anti depresi, Anda bisa coba terapi dengan ekstrak noni. Dalam buku NONI JUICE, How Much, How Often, For What, karangan Neil Solomon dijelaskan ada sekitar 80% kasus depresi yang menunjukan progress pasca mengonsumsi noni.
Sebagaimana dijelaskan dalam Asian Journal of Medical Sciences tahun 2011. Jurnal tersebut membuktikan bahwa dalam buah noni memiliki komposisi kimiawi yang dapat bekerja sebagai anti depresan. Di jelaskan dalam jurnal tersebut bahwa noni memiliki efek menurunkan produksi enzim monoamine oxidase.
Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, enzim monoamine oxidase ini bekerja unik menetralkan hormon serotonin dan neropinefrin yang memiliki pengaruh positif terhadap mood dan semangat. Artinya dengan mengambat produksi enzim monoamine oxidase, maka diharapkan kadar serotonin dan neropinefrin akan tetap tinggi sehingga dapat memperbaiki mood buruk yang dialami pasien.
Menariknya, terapi sejenis dalam dunia medis akan bekerja dengan efek samping yang cukup kuat. Sehingga acapkali dianggap sebagai pilihan terapi terakhir. Namun pada terapi dengan noni, efek samping yang dihadapi justru bisa lebih terkendali.
Noni juga diketahui mengandung unsur sedatif dan relaksasi yang akan membantu meringankan keluhan kecemasan dan gejala insomnia ringan. Sebagaimana dijelaskan dalam Phytomedicine: International Journal of Phytotherapy & Phytopharmacology tahun 2007.
Dalam jurnal lain yang diterbitkan dalam Journal of Natural Medicine tahun 2010, terungkap bagaimana efek herbal bernama latin Morinda citrifolia pada otak. Dijelaskan bahwa terapi dengan herbal noni dalam studi pilot menunjukan manfaat untuk membantu memperbaiki kerusakan pada jaringan otak dan neurotransmitter. Termasuk di dalamnya memberi efek positif untuk kasus depresi.
Kelebihan Dari Terapi Obat Herbal Dengan Noni
Yang menarik ketika bicara soal terapi alami dengan noni adalah kinerja dari noni yang tidak hanya efektif untuk mengatasi depresi dan keluhan keluhan penyertanya. Karena terbukti secara klinis dan empiris bahwa noni juga memiliki sejumlah khasiat kesehatan.
Sebut saja seperti membantu mengendalikan kadar gula darah, menjaga kesehatan pencernaan, mengatasi alergi, memperbaiki sirkulasi darah, sebagai anti inflamasi, sebagai anti oksidan yang baik, anti kolesterol, immunomodulator yang akan menstimulasi kinerja imun tubuh dan masih banyak lagi.
Sementara sejumlah keluhan kesehatan seperti masalah pencernaan, diabetes, kesehatan jantung, masalah imun dan keluhan kesehatan lain memiliki efek terhadap peningkatan resiko depresi. Ditemukan adanya kaitan yang sangat kuat antara kesehatan fisik dengan kesehatan mental.
Dengan mengonsumsi noni, Anda tidak hanya akan membantu meringankan kondisi depresi, tetapi juga meredakan keluhan keluhan yang muncul karena depresi dan penyakit penyakit yang dapat memperburuk kondisi depresi.
Amankah Mengonsumsi Noni Setiap Hari?
Dalam pengujian yang dilaporkan pada Pacific Health Dialog tahun 2009 dijelaskan bahwa noni yang dikonsumsi dengan dosis konsentrasi berbeda yakni 30 ml, 300 ml, dan 750 ml setiap hari selama 28 hari menunjukan peningkatan kualitas kesehatan secara umum, dan efek samping yang terkendali.
Uji dilakukan terhadap kondisi detak jantung melalui prosedur EKG (Elektrokardiogram), tes urin, dan tes darah. Menunjukan kondisi pasien yang cukup prima. Pandangan bahwa noni dapat beresiko menyebabkan kerusakan ginjal pun dalam riset ini tidak terbukti.
Gambaran ini dapat menjadi acuan untuk mencoba memilih terapi alami untuk membantu mengatasi depresi. Obat anti depresi yang satu ini bisa Anda dapatkan diapotik atau penjualan herbal noni resmi untuk mendapatkan produk asli yang paling berkualitas.