• Home
  • Blog
  • Depresi
  • Jaga Kesehatan Mental, Ini 5 Jenis Vitamin untuk Mengatasi Depresi

Jaga Kesehatan Mental, Ini 5 Jenis Vitamin untuk Mengatasi Depresi

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Sering kali depresi disebabkan oleh gabungan dari beberapa faktor sekaligus. Salah satu faktor yang mungkin berperan adalah karena kekurangan vitamin. Jika pemicunya adalah kekurangan vitamin tertentu, maka menambah asupan vitamin tersebut mungkin dapat memperbaiki gejala-gejala depresi.

Jika Anda mengalami gejala-gejala depresi, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk membantu mendapat cara terbaik mengatasi gejala-gejala tersebut. Jika memungkinkan, Anda juga bisa menjalani pemeriksaan untuk mengukur kadar vitamin tertentu dalam tubuh. Dengan begitu Anda bisa tahu apa jenis vitamin untuk mengatasi depresi yang Anda alami.

Apa Saja Vitamin untuk Mengatasi Depresi?

Depresi dikaitkan dengan rendahnya kadar neurotransmitter (pembawa pesan kimiawi dalam tubuh). Beberapa neurotransmitter itu antara lain: dopamine, serotonin, noradrenaline, dan gamma-Aminobutryc acid (GABA).

Dalam beberapa kasus, kekurangan gizi juga bisa memengaruhi atau memperparah kadar dari pembawa-pembawa pesan kimiawi tersebut dalam tubuh.

Depresi kekurangan vitamin apa? Sejumlah bukti dan riset ilmiah mendapati bahwa ada sejumlah vitamin yang berkaitan dengan gejala-gejala depresi. Berikut adalah beberapa diantaranya.

Vitamin D

Para penderita depresi dan masalah kesehatan mental lain sering kali memiliki kadar vitamin D yang rendah dalam tubuhnya. Contohnya penelitian yang dimuat jurnal Issues in Mental Health Nursing Vol. 31 No. 6. Didapati bahwa pada orang berusia di atas 65 tahun, mereka yang mengalami depresi memiliki kadar vitamin D 14% lebih rendah dibandingkan orang sehat.

Karena itu depresi kekurangan vitamin apa bisa jadi karena kekurangan vitamin D. Anda bisa meningkatkan asupan vitamin D dengan terkena sinar matahari. Tapi dalam beberapa kasus, Anda mungkin membutuhkan suplemen vitamin D, terutama jika pekerjaan atau situasi Anda membuat Anda sulit mendapat cukup sinar matahari.

Berikut beberapa sumber selain suplemen yang bagus untuk mendapat vitamin untuk mengatasi depresi ini:

  • Terkena sinar matahari (5 – 30 menit setidaknya 2 kali seminggu)
  • Minyak ikan cod
  • Daging ikan berminyak (fatty fish) seperti salmon, tuna, sarden, teri dan makerel
  • Jamur
  • Susu yang diperkaya vitamin D
  • Kuning telur

Vitamin D adalah jenis vitamin yang larut dalam lemak, jadi mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan bisa menjadi racun (Sumber: Healthline). Dalam kasus ekstrem, keracunan vitamin D bahkan menyebabkan gagal ginjal atau detak jantung tidak beraturan.

Vitamin B12

Vitamin B12 adalah jenis vitamin yang larut dalam air dan berperan penting untuk kesehatan sistem saraf pusat, pembentukan sel darah merah, dan sintesis DNA.

Kekurangan vitamin B12 telah dikaitkan dengan gejala-gejala kelainan mental, antara lain: gampang marah, perubahan kepribadian, depresi, demensia, dan psikosis (jarang terjadi). Karena itu, depresi kekurangan vitamin apa bisa jadi akibat kekurangan vitamin B12.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan The Open Neurology Journal Vol. 7 Tahun 2013, dilakukan pemeriksaan kadar vitamin B12 dalam darah pada 199 orang yang mengalami depresi. Kekurangan (defisiensi) vitamin B12 ditemukan pada 22% partisipan, dan 36% ditemukan memiliki kadar dalam kisaran rendah.

Partisipan yang kekurangan dan rendah kadar vitamin B12-nya kemudian diberikan terapi penggantian B12 bersama dengan antidepresan. Setelah 3 bulan, didapati bahwa semua partisipan yang diberi pengobatan itu menunjukkan setidaknya 20% penurunan gejala depresi.

Untuk mendapatkan vitamin untuk mengatasi depresi ini, Anda bisa memperolehnya dari sumber-sumber yang bagus berikut ini:

  • Hati sapi
  • Kerang
  • Ikan tuna
  • Susu
  • Yogurt
  • Ragi yang diperkaya vitamin B12

Vitamin B12 rendah risiko keracunan karena jenisnya larut dalam air, dan tubuh tidak menyimpan kelebihan vitamin ini.

Vitamin B9 (Folat)

Vitamin B9, atau folat, adalah istilah umum untuk folat makanan alami serta folat yang ada dalam suplemen dan makanan yang diperkaya. Meski beberapa orang menyamakan folat dengan asam folat, tapi asam folat (pteroylmonoglutamic acid) sebenarnya mengacu pada bentuk sintetis vitamin B9.

Kadar folat yang rendah dikaitkan dengan depresi, dan dalam beberapa kasus dikaitkan juga dengan respons yang buruk terhadap antidepresan.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan jurnal Psychother Psychosom Vol. 72 No. 2 pada orang berusia 15 – 39 tahun, kadar folat didapati secara signitikan lebih rendah pada orang dengan depresi berat, dibandingkan dengan mereka yang tidak depresi.

Ditambah lagi, studi lain dalam BMC Psychiatry Vol. 20 No. 63 mendapati bahwa peningkatan kadar folat dan vitamin B12 berperan penting dalam hubungan antara pola makan sehat dan berkurangnya depresi. Karena itu, depresi kekurangan vitamin apa mungkin salah satunya karena kekurangan vitamin B9.

Berikut adalah beberapa sumber selain suplemen yang bagus untuk mendapatkan vitamin untuk mengatasi depresi ini:

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG
  • Bayam dan sayuran berdaun hijau gelap lainnya
  • Hati
  • Asparagus
  • Kubis Brussel
  • Kacang tunggak

Sangat jarang Anda bisa kelebihan asupan folat hanya dari konsumsi makanan. Jika Anda ingin mendapat tambahan asupan dari suplemen folat, disarankan untuk memilih dalam dosis tidak lebih dari 400 μg per hari.

Vitamin C

Vitamin C, atau asam L-askorbat, adalah vitamin penting yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk fungsi kekebalan tubuh dan produksi kolagen serta neurotransmitter. Vitamin ini juga membantu mengurangi peradangan kronis dan stres oksidatif, yang menurut penelitian mungkin berperan dalam depresi. (Sumber: Journal of Clinical & Diagnostic Research Vol. 8 No. 12)

Untuk mendapatkan asupan vitamin C yang cukup, berikut beberapa sumber yang baik untuk memperolehnya:

  • Jeruk
  • Paprika
  • Kiwi
  • Brokoli
  • Stroberi
  • Kubis Brussel

Vitamin C punya risiko keracunan yang sangat rendah, karena jenisnya yang larut dalam air, sehingga kelebihan vitamin C biasanya akan dikeluarkan melalui urin.

Vitamin B3 (Niacin)

Niacin, atau nicotinic acid (NA), adalah jenis vitamin B yang larut dalam air dan penting bagi berbagai fungsi tubuh, termasuk dalam mengendalikan mood.

Rata-rata yang dibutuhkan orang dewasa adalan 14 – 16 mg niacin per hari. Tapi asupan lebih tinggi telah diperlihatkan bisa membantu beberapa penderita gangguan kesehatan mental.

Beberapa studi kasus menunjukkan bahwa niacin bisa memberikan banyak manfaat pada penderita gangguan kejiwaan yang parah, seperti skizofrenia dan depresi gangguan bipolar.

Dalam sebuah studi kasus yang dimuat Nutrients Vol. 10 No. 2, seorang pria penderita gangguan bipolar tipe 2 telah mengonsumsi litium dan beberapa obat lain untuk mengatasi gejalanya.

Untuk mengatasi kecemasannya, ia diberi resep Niaspan (mengandung niacin) dalam dosis 1000 mg dua kali sehari. Setelah 6 minggu, ia melaporkan bahwa tidurnya lebih nyenyak, merasa lebih positif, tekanan darahnya normal, dan tidak lagi memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Pada saat studi kasus dilakukan, pria tersebut sudah mengonsumsi niacin selama lebih dari 11 tahun. Dia sudah stabil dan dalam kondisi mental yang baik selama ini meski tanpa obat psikiatris lainnya (dia perlahan-lahan menghentikan pengobatannya).

Penting untuk diingat bahwa ini adalah studi kasus tunggal depresi akibat gangguan bipolar. Dibutuhkan penelitian lebih banyak untuk memastikan apakah suplemen vitamin B3 juga bisa membantu penderita depresi jenis lain.

Untuk asupan vitamin B3 yang cukup, berikut beberapa sumber yang baik untuk memperolehnya:

  • Daging sapi dan hati sapi
  • Ayam
  • Ikan tuna
  • Nasi merah

Hati-hati karena kelebihan asupan vitamin B bisa menyebabkan kemerahan pada kulit akibat pelebaran pembuluh darah kecil. Efek samping ini tidak berbahaya, meski agak tidak nyaman, dan mungkin disertai kesemutan, panas, dan gatal.

Jika ingin menghindari kemerahan, Anda bisa memilih suplemen nicotinamide—jenis suplemen vitamin B3 dengan struktur kimia yang agak berbeda dan tidak menyebabkan kemerahan.

Kesimpulan

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan depresi, namun sejumlah studi menunjukkan bahwa kekurangan vitamin mungkin berperan dalam memicu atau memperparah gejala-gejala depresi.

Beberapa jenis vitamin untuk mengatasi depresi antara lain vitamin D, vitamin B12, vitamin B9 (folat), vitamin C, dan vitamin B3 (niacin).

Pada umumnya Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Namun mungkin ada situasi-situasi yang bisa membuat Anda kesulitan memenuhinya hanya dari makanan, sehingga dibutuhkan bantuan suplemen.

Hanya dokter atau ahli medis yang dapat menentukan apakah Anda mengalami kekurangan vitamin tertentu. Jadi sebelum Anda membeli dan mengonsumsi suplemen vitamin tersebut, sebaiknya lakukan pemeriksaan terlebih dulu untuk mengukur kadar vitamin dalam tubuh Anda.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang vitamin untuk mengatasi depresi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}