Mengenal Lebih Jauh Vaksinasi Kanker Serviks


By Cindy Wijaya

Pada kesempatan sebelumnya kami sempat mengulas mengenai potensi penyakit kanker serviks untuk bisa sembuh. Sebenarnya, penyakit kanker serviks memang memiliki sejumlah nilai lebih dibandingkan dengan jenis kanker lain. Bahkan bisa dikatakan kanker yang istimewa.

Ada banyak alasan kenapa penyakit kanker serviks tergolong istimewa. Beberapa faktor yang membuat kanker serviks berbeda dari jenis kanker lain antara lain:

  • Penyakit kanker serviks lebih banyak menyerang wanita usia subur

    Kebanyakan kanker mengalami peningkatan potensi ketika seseorang menginjak usia lansia, tapi justru kanker serviks lebih berisiko diderita wanita usia subur dan produktif dibandingkan wanita lansia. Ini karena faktor penyebab utama kanker serviks adalah virus HPV lebih mungkin menginfeksi wanita sewaktu masih aktif secara seksual.

  • Penyakit kanker serviks lebih mudah dideteksi dini

    Wanita di usia subur sebaiknya melakukan pemeriksaan dengan Pap smear secara berkala setidaknya 3 tahun sekali, meski tidak mengalami gejala-gejala kanker serviks. Ini penting karena dengan Pap smear kita dapat melihat adanya sel-sel abnormal dan koloni HPV yang bersarang pada area serviks. Hanya kanker serviks yang bisa dideteksi dengan metode pemeriksaan semacam ini. Semakin dini kondisi pra kanker dan kanker terdeteksi, semakin efektif dan tinggi tingkat keberhasilan pengobatan yang dilakukan.

  • Penyakit kanker serviks lebih mungkin dicegah secara medis

    Sulit mencegah kanker jenis lain bagaimana pun caranya. Anda mungkin sudah mengupayakan hidup sehat dengan pola makan yang baik tetapi tetap bisa terkena kanker, meski dengan risiko lebih kecil. Ini karena karsinogen (pemicu kanker) yang masuk ke dalam tubuh kadang tidak sepenuhnya bisa dikendalikan. Belum lagi adanya faktor genetik yang juga diluar kendali kita.

    Namun, sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Dan karenanya kita bisa mencegah gejala kanker serviks dengan mencegah terjadinya infeksi HPV pada tubuh kita, yakni dengan vaksin HPV. Vaksinasi ini bekerja dengan membentuk sistem imun alami tubuh terhadap serangan HPV.

Disebutkan bahwa salah satu cara untuk mencegah kanker serviks ialah melalui vaksin HPV. Karena itu pada kesempatan kali ini kita akan bicara soal bagaimana vaksinasi kanker serviks ini bekerja dan bermanfaat bagi tubuh. Mari kita kenali lebih dalam mengenai vaksinasi kanker serviks ini.

Apa Itu Vaksinasi Kanker Serviks?

Pada dasarnya HPV adalah virus yang sangat mudah ditemukan dalam keseharian kita. Virus ini mudah menyerang tubuh manusia. Menurut sumber cdc.gov, virus ini biasanya menyerang area tubuh berliang dan memiliki kontak langsung dengan udara bebas. Sebut saja seperti area anus, serviks serta vagina, dan area tenggorokan.

Meski sebagian besar infeksi virus ini tidak berbahaya, tetapi pada kondisi yang serius infeksi HPV bisa memicu terjadinya kerusakan sel yang kemudian mengubah karakter sel menjadi sel abnormal. Dari sel abnormal inilah yang nantinya bisa memicu terjadinya kondisi pra kanker dan kanker.

Ternyata bukan hanya kanker serviks saja yang bisa terjadi akibat dari infeksi HPV tingkat lanjut, tetapi juga kanker pada area lain termasuk kanker vagina dan vulva, kanker anus dan usus besar, kanker penis, juga kanker pada batang tenggorokan, termasuk tonsil hingga pangkal lidah.

Dalam laman webmd.com, dijelaskan bahwa vaksin HPV ini bukan berisi HPV pasif, sebagaimana kebanyakan tipe vaksin lain. Melainkan hanya mengandung protein tertentu yang hanya dihasilkan oleh HPV. Tubuh akan mengenali keberadaan protein ini dan membentuk sistem imun alami terhadap elemen protein tersebut.

2 Tipe Vaksin HPV

  • Gardasil standar dengan efektivitas membentuk imun untuk jenis HPV-16, HPV-18, HPV-6, dan HPV-11
  • Gardasil +9 dengan kemampuan membentuk imun untuk jenis HPV-16, HPV-18, HPV-6, dan HPV-11, serta membentuk imun untuk HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58. Tentu vaksin HPV tipe Gardasil +9 biayanya lebih mahal dari tipe Gardasil standar.

Kapan Vaksinasi Kanker Serviks Sebaiknya Dilakukan?

Vaksinasi kanker serviks, menurut sumber cancer.org, paling ideal diberikan pada anak-anak diusia 11 sampai 12 tahun. Karena pada usia ini efektivitas dari vaksin akan bekerja lebih optimal dibandingkan pada usia lain. Umumnya vaksinasi kanker serviks sudah bisa diberikan pada anak-anak usia 9 tahun.

Meski wanita lebih disarankan, sebenarnya rekomendasi dari The American Cancer Society tidak memandang jenis kelamin. Pria dan wanita sama-sama direkomendasikan untuk menjalankan vaksin, mengingat risiko kanker dan infeksi HPV juga bisa terjadi pada pria.

The American Cancer Society juga merekomendasikan wanita dewasa di usia antara 13 hingga 36 tahun dan belum pernah menjalankan vaksinasi kanker serviks sama sekali agar mendapatkan vaksin ini. Meski tidak seoptimal manfaat vaksin HPV pada usia belia, tetapi manfaatnya tetap bisa dirasakan oleh mereka. Bagaimana dengan vaksin kanker serviks pada anak?

Bagaimana Vaksinasi Kanker Serviks Dilakukan?

Menurut sumber webmd.com, vaksinasi kanker serviks dilakukan sebanyak 3 kali suntikan. Jarak waktu antara suntikan pertama ke suntikan kedua adalah sekitar 2 bulan. Sedangkan jarak waktu antara suntikan kedua dengan suntikan ketiga adalah sekitar 6 bulan.

Namun rekomendasi terbaru dari The American Cancer Society mengatakan bahwa vaksin HPV untuk anak-anak usia 9 sampai 14 tahun bisa dilakukan dengan hanya 2 suntikan. Jangka waktu suntikan bisa berjarak antara 6 sampai 12 bulan.

Vaksinasi dengan 3 kali suntikan akan diberikan pada mereka yang baru melakukan vaksinasi setelah usia 15 tahun. Ini karena kini efektivitas vaksin telah ditingkatkan untuk menyikapi kondisi daya serap efek imun tubuh yang menurun terhadap vaksin HPV setelah usia 15 tahun.

Sebenarnya menurut sumber webmd.com, vaksinasi kanker serviks yang diberikan pada wanita di atas usia 26 tahun akan memiliki efektivitas yang lebih rendah. Jadi sebisa mungkin lakukanlah vaksin di usia belia antara 9 – 14 tahun, atau paling tidak sebelum usia 26 tahun.

Adakah Efek Samping Vaksinasi Kanker Serviks?

Sejauh ini tidak ada efek samping dan risiko signifikan yang ditimbulkan vaksinasi kanker serviks. Hal ini juga dipertegas pada laman webmd.com. Dalam rentang waktu 2006 hingga 2014 setidaknya ditemukan 25 ribu laporan mengenai efek samping vaksin HPV, namun tidak ada laporan serius yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Kebanyakan keluhan muncul hanyalah demam ringan setidaknya 1 hari pasca vaksin diberikan. Beberapa orang mengeluhkan efek gatal, bengkak ringan, dan rasa linu pada area bekas suntikan yang akan hilang tak lama setelah vaksin diberikan.

Dalam skala lebih berat, beberapa orang mengeluhkan demam yang lebih panjang, efek nyeri dan linu tangan, serta efek pusing dan mual yang bertahan setidaknya 1 – 2 hari. Namun ini sama sekali tidak akan menyisakan efek jangka panjang yang perlu dikhawatirkan.

Hanya saja pihak medis tidak merekomendasikan wanita hamil untuk menjalankan vaksinasi kanker serviks ini sampai masa kehamilannya usai. Memang belum ada bukti bahwa vaksin ini berbahaya untuk kehamilan dan perkembangan janin, tetapi pihak medis mengkhawatirkan adanya risiko yang berbahaya bagi janin.

Itulah sejumlah informasi mengenai vaksinasi kanker serviks yang perlu Anda pahami. Vaksin HPV memang tidak diwajibkan oleh pemerintah di Indonesia. Faktor biaya yang mahal juga kerap menjadi penghalang bagi kebanyakan orang. Tetapi manfaat yang diperoleh relatif besar, karena itu vaksin kanker serviks ini tetap direkomendasikan jika Anda ingin mencegah gejala kanker serviks dan sejumlah dampak infeksi HPV lainnya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}