Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan oleh Wanita: Bagian 2


By Cindy Wijaya

Anda gemar olahraga, makan makanan sehat, dan cukup tidur? Bagus! Tapi kalau Anda hanya periksa ke dokter sewaktu sedang sakit atau untuk periksa ulang kontrasepsi IUD, berarti Anda melewatkan satu langkah besar dalam menjaga kesehatan.

Untuk menjadi sehat dan tetap prima, Anda tak bisa hanya mengandalkan pola hidup sehat semata. Harus dibarengi dengan pengawasan yang baik melalui sejumlah tes kesehatan secara berkala guna membantu Anda menemukan masalah kesehatan sedini mungkin. Semakin dini masalah ditemukan, semakin mudah untuk mengatasinya.

Pada artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai berbagai tes kesehatan wanita pada usia 20 sampai 30 tahunan. Maka kali ini mari kita lihat apa saja daftar tes kesehatan wanita untuk usia 40, 50 dan 60 tahunan.

Tes Kesehatan Wanita Usia 40-an

Secara umum kondisi kesehatan wanita pada usia 40 tahunan biasanya masih cukup sehat. Hanya saja daya tahan organ dalam tubuhnya mulai turun seiring dengan proses penuaan. Demikian pula dengan kemampuannya dalam menjalankan fungsi metabolisme dan pembentukan energi.

Itu sebabnya pada usia ini wanita cenderung mudah lelah, emosional, juga mudah sekali gemuk. Dan dengan perubahan kondisi tubuh semacam ini sebaiknya Anda mulai melakukan pemeriksaan yang terdiri dari sejumlah tes kesehatan berikut.

1. Mammogram

Menurut The American Cancer Society, sebaiknya Anda mulai rutin untuk memeriksakan payudara secara medis sejak menginjak usia 40 tahun. Pada usia ini banyak wanita mulai mengalami perubahan bentuk tubuh yang membuatnya lebih gemuk. Kadang pembentukan lemak pada area payudara membuat pemeriksaan SADARI (periksa dada sendiri) tak cukup efektif mendeteksi keberadaan tanda-tanda kanker.

Di sisi lain, seiring dengan perkembangan zaman, tampaknya usia pengidap kanker payudara mulai bergeser jadi lebih dini. Sejumlah dugaan muncul terkait dengan pola hidup tidak sehat yang semakin banyak dijalankan wanita modern sehingga tubuh lebih mudah terkontaminasi aspek karsinogen (pemicu kanker).

2. Pemeriksaan mata

Bila sebelumnya Anda disarankan memeriksakan mata untuk memastikan apakah masih cukup sehat, kini masalahnya bisa menjadi lebih kompleks. Pada saat seorang mulai menginjak usia 40 tahun, masalah mata bukan lagi sekadar kerusakan akibat kebiasan melihat yang tidak baik, tetapi juga ditambah faktor penurunan fungsi penglihatan terkait penuaan.

Pada usia 40 tahun, banyak orang mulai mengenal keluhan mata rabun dekat. Kadang Anda mulai membutuhkan kaca mata khusus yang memadukan lensa rabun jauh atau silinder dengan lensa rabun dekat.

Selain itu, pada usia 40 tahun keluhan mata lain seperti katarak, glukoma, sampai keluhan diabetes retinopati juga mulai rentan terjadi. Tak ada salahnya mendeteksi lebih awal sebelum kondisinya berkembang lebih serius.

3. Tes diabetes

Satu lagi tes yang patut dilakukan seiring memasuki usia 40-an adalah tes diabetes. Tes kesehatan satu ini bermanfaat untuk melihat setinggi apa kadar glukosa dalam darah Anda. Dengan mendeteksi lebih awal status glukosa dalam darah, Anda bisa memahami sejauh mana penyesuaian pola makan yang harus dibuat.

Meski belum terlalu tinggi, tetapi ada peningkatan risiko bagi wanita di usia 40-an untuk mengidap diabetes ringan atau pra diabetes. Jadi pahami apakah kadar glukosa dalam darah Anda melebihi ambang normal, yang artinya juga pola diet dan gaya hidup Anda harus diperbaiki.

4. Tes rektum

Tidak banyak orang yang menyadari pentingnya tes pada rektum untuk mendeteksi keberadaan masalah di area kolon serta rektum Anda. Tapi ternyata pada usia 40-an terjadi peningkatan risiko kanker kolon yang relatif lebih tinggi dibandingkan usia sebelumnya.

Untuk itu beranikan diri Anda untuk membiarkan dokter memasukkan tangan bersarung mereka pada rektum dan mengambil sedikit sampel sel dinding dalam rektum. Tes ini berguna untuk mengidentifikasi jenis biota dalam usus dan rektum serta keluhan yang terjadi.

5. Tes kolesterol

Pemeriksaan kadar kolesterol juga perlu dilakukan sebagai wanita usia 40-an guna memastikan kadar LDL dan HDL dalam batas aman. Pada usia ini, masalah LDL dan HDL adalah masalah riskan yang bisa mengganggu kesehatan wanita, bahkan memicu hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.

6. Tes asam urat

Masalah asam urat mungkin belum jadi masalah bagi kesehatan wanita usia 30-an ke bawah. Tapi begitu memasuki usia 40-an, tubuh Anda menjadi cukup rentan dan memungkinkan terbentuknya keluhan asam urat.

Pola makan dan kebiasaan sehari-hari juga sanggup memicu kemunculan keluhan asam urat. Kadang masalah asam urat timbul hanya sebagai akibat pola makan yang padat protein. Ini tak lepas dari kebiasaan wanita usia 40-an yang mulai kehilangan selera makan nasi dalam porsi besar, tetapi lebih tertarik untuk nyemil atau makan asupan protein.

Tes Kesehatan Wanita Usia 50-an

Wanita yang sudah menginjak usia 50 tahun biasanya akan menghadapi masa-masa menjelang menopause. Kondisi pra menopause adalah masa-masa yang cukup mengganggu kesehatan wanita. Bukan hanya berdampak secara seksual, tetapi juga seluruh tubuh, bahkan termasuk pada metabolisme dan jantung.

Beberapa kasus kanker juga mulai menampakkan gejalanya pada saat pasien berusia 40 tahunan. Jadi di usia ini Anda wajib waspada jika dirasa ada gejala-gejala tidak normal. Untuk membantu menjaga kesehatan di usia 50-an, berikut beberapa tes kesehatan yang perlu diupayakan:

1. Masalah penglihatan

Kasus kerusakan penglihatan pada saat usia Anda menginjak 50 tahun semakin mungkin terjadi. Dikatakan pada LIVESTRONG.COM setidaknya hampir lebih dari 70 persen wanita berusia 50 tahun mengalami kerusakan mata, sedikitnya rabun dekat.

Hal ini menambah parah keluhan mata Anda, selain yang mungkin sudah Anda alami sejak usia 40-an. Jadi jangan tunda lagi jadwal kunjungan ke dokter mata. Pada usia ini Anda bisa mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan penglihatan setidaknya 1 kali dalam setahun.

2. Pemeriksaan hati dan empedu

Pada usia ini kesehatan wanita jadi semakin rentan sehingga masalah pada hati, terutama hepatitis C, jadi gampang menjangkiti. Sejumlah besar kasur peradangan empedu juga terjadi pada wanita pada kisaran usia 50 tahunan. Dampak dari pola makan dan lingkungan tidak sehat yang sudah Anda hadapi selama puluhan tahun menjadi alasan kenapa kesehatan hati dan empedu harus diperhatikan ketika menginjak usia 50 tahun.

Jadi tak ada salahnya mendeteksi awal masalah ini sebelum berkembang menjadi lebih serius. Khusus untuk masalah kesehatan hati, Anda juga bisa melakukan vaksin khusus untuk membantu pencegahan serangan hepatitis C.

3. Kolonoskopi

Sejumlah pakar sepakat ketika wanita mulai menginjak usia 50 tahun, kondisi kesehatan usus mulai mengalami gangguan. Apalagi bila Anda juga terbiasa mengalami masalah sembelit, yang artinya kesehatan usus Anda sejak awal memang sudah berisiko.

Karenanya sangat disarankan bagi wanita berusia 50 tahun untuk mulai melakukan tes kolonoskopi pertamanya. Pastikan usus besar Anda bebas dari polip, karena dari polip kecil sekalipun bisa berkembang menjadi sel kanker. Lakukan tes secara berkala untuk memastikan usus besar Anda cukup sehat dan bersih. Pada taraf ini Anda bisa melewatkan tes rektum karena sudah menjalankan kolonoskopi.

4. Tes mammogram dan pap smear

Di usia-usia separuh abad, tes ini semakin Anda perlukan untuk memastikan kesehatan serviks dan payudara. Meski pada usia ini aktivitas seksual sudah mulai menurun, tetapi sejumlah perubahan hormonal menjelang menopause membuat Anda masih cukup rentan mengalami masalah pada kedua organ ini.

5. Pemeriksaan jantung

Usia 50 tahun sudah saatnya Anda mulai mengkhawatirkan kesehatan jantung. Anda bisa memilih tes C-Reactive Protein yang dapat membaca keberadaan masalah jantung yang tidak terlihat. Selain itu American Heart Association, juga menyarankan untuk melakukan tes electrocardiogram (EKG) jantung meski tidak merasakan adanya keluhan-keluhan pada organ ini.

Pada usia 50 tahun Anda memang akan berhadapan dengan lingkar pinggang yang melebar, kondisi pembuluh darah yang tak lagi seelastis dulu, dan masalah melambatnya peredaran darah. Situasi ini biasanya memiliki kaitan langsung dengan kondisi kesehatan jantung.

Jangan lupa, wanita di usia ini sebaiknya rajin memeriksakan kadar kolesterol darah, tekanan darah, kadar glukosa darah, dan kadar asam urat secara berkala. Bila sebelumnya Anda dianjurkan memeriksakan diri sekitar 3 – 4 bulan sekali, tetapi memasuki usia 50, sebaiknya tingkatkan setiap 1 bulan sekali.

6. Tes kepadatan tulang

Wanita di usia 50 tahun mulai mengalami gangguan hormonal yang berkaitan dengan pra menopause. Ini secara langsung akan memengaruhi kadar kalsium pada tulang sehingga bisa membuat kepadatan tulang berkurang.

Menurut The National Osteoporosis Foundation, deteksi awal adanya gejala osteoporosis akan membantu mengatasi masalah kesehatan wanita ini sebelum terlanjur memburuk. Osteoporosis bisa menjadi sangat berisiko dan menyakitkan bila sudah dalam kondisi yang serius.

Tes Kesehatan Wanita Usia 60-an

Pada usia ini secara seksual aktivitas Anda sudah menurun atau bahkan sudah tidak lagi melakukan hubungan seks. Jadi kemungkinan Anda terserang kanker serviks memang sudah sangat rendah dan tidak terlalu memerlukan tes pap smear di usia ini. Namun ada sejumlah risiko lain yang harus dihadapi, dan ini menuntut Anda menjalankan sejumlah tes kesehatan tambahan.

Pada usia 60-an, tes kesehatan umumnya sama dengan yang dianjurkan usia 50 tahunan. Ini karena risiko yang muncul pada wanita usia 60 tahun sebenarnya hampir serupa dengan risiko pada wanita usia 50 tahunan, namun dengan tingkat risiko yang lebih besar.

Jadi pastikan Anda melakukan tes kesehatan wanita lebih sering, terutama untuk memastikan kadar kolesterol, tekanan darah, kadar glukosa, dan kadar asam urat dalam batas aman. Dan buatlah jadwal tes jantung, tes mammogram, serta kolonoskopi setidaknya setiap 1 – 3 tahun sekali.

Apakah Anda sudah rutin melakukan berbagai tes kesehatan di atas? Atau adakah yang masih harus diupayakan? Memiliki jadwal chek-up kesehatan yang rutin dapat membantu Anda mendeteksi masalah kesehatan sejak awal serta menghindarkan Anda dari krisis kesehatan di tahun-tahun mendatang.

Jadi upayakanlah untuk menjadwalkan tes-tes kesehatan yang dianjurkan berdasarkan kelompok usia Anda. Simak juga artikel bermanfaat lain seputar tes kesehatan untuk deteksi dini kanker di artikel: Panduan Deteksi Dini Kanker: Skrining Kanker Berdasarkan Umur.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}