• Home
  • Blog
  • Kehamilan
  • Hamil di Usia Tua—Apa Saja Risikonya & Bagaimana Agar Tetap Hamil dengan Sehat?

Hamil di Usia Tua—Apa Saja Risikonya & Bagaimana Agar Tetap Hamil dengan Sehat?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

April 1, 2024


 Zaman sekarang semakin banyak wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas—usia ibu hamil yang dianggap sudah “tua” atau “terlalu matang”. Namun banyak dari mereka yang kehamilannya tetap berjalan dengan baik hingga melahirkan bayi yang sehat.

Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan di usia yang sudah matang, tapi ingin mempertimbangkan dulu apa risiko hamil di usia tua? Simaklah penjelasannya di artikel ini, yang juga akan membahas tentang berapa batas umur wanita bisa hamil.

Garis Besar Pembahasan

  • Apa risiko hamil di usia tua?
  • Berapa batas umur wanita bisa hamil?
  • Apa saja tips sehat hamil di usia tua?

Apa Risiko Hamil di Usia Tua?

Sebenarnya kehamilan di usia berapapun memiliki sejumlah risiko. Tapi setelah menginjak usia 35 tahun, seorang wanita umumnya dianggap memiliki risiko yang lebih besar jika menjalani kehamilan. Apa risiko hamil di usia tua? Berikut adalah beberapa yang perlu diperhatikan menurut Mayo Clinic.

  • Lebih sulit untuk menjadi hamil: Setiap wanita punya sel telur dalam jumlah terbatas. Saat mencapai usia pertengahan hingga akhir 30-an, jumlah dan kualitas sel telur menurun. Selain itu, seiring bertambahnya usia, sel telur Anda tidak dibuahi semudah ketika Anda masih muda. Kalau Anda berusia di atas 35 tahun dan belum bisa hamil selama 6 bulan, pertimbangkanlah untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.
  • Lebih mungkin untuk hamil anak kembar: Peluang hamil anak kembar meningkat seiring bertambahnya usia. Ini karena perubahan hormonal menyebabkan pelepasan lebih dari satu sel telur dalam waktu bersamaan. Selain itu, teknologi reproduksi buatan—seperti fertilisasi in vitro (bayi tabung)—juga bisa berperan.
  • Lebih berisiko diabetes gestasional: Ini tipe diabetes saat kehamilan, yang lebih mungkin terjadi saat hamil di usia tua. Penderitanya harus menjaga ketat kadar gula darahnya melalui pola makan dan aktivitas fisik. Kadang obat dibutuhkan juga. Jika dibiarkan, diabetes gestasional bisa menyebabkan bayi bertumbuh lebih besar daripada rata-rata. Bayi yang lebih besar meningkatkan risiko cedera selama persalinan. Juga memperbesar risiko kelahiran prematur, hipertensi saat kehamilan, dan komplikasi pada bayi pasca melahirkan.
  • Lebih berisiko hipertensi saat kehamilan: Penelitian menunjukkan bahwa hipertensi selama kehamilan lebih sering dialami saat hamil di usia tua. Jika terjadi, dokter akan memantau tekanan darah Anda serta pertumbuhan dan perkembangan janin. Anda juga harus lebih sering periksa ke dokter. Juga, Anda mungkin harus melahirkan sebelum tanggal perkiraan lahir untuk menghindari komplikasi.
  • Lebih berisiko melahirkan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah: Bayi lahir prematur sering kali mengalami komplikasi masalah kesehatan.
  • Lebih mungkin untuk lahir dengan operasi caesar: Apa risiko hamil di usia tua ini berkaitan dengan lebih besarnya risiko terjadinya komplikasi terkait kehamilan yang mungkin mengharuskan operasi ceasar.
  • Lebih riskan kelainan kromosom: Bayi yang lahir dari ibu yang berusia cukup tua memiliki risiko lebih tinggi terkena kelainan kromosom tertentu, seperti sindrom Down.
  • Lebih riskan keguguran: Risiko keguguran dan bayi mati saat lahir meningkat seiring bertambahnya usia. Ini mungkin karena masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya atau karena kelainan kromosom pada bayi. Penelitian mendapati bahwa risiko keguguran mungkin karena gabungan faktor menurunnya kualitas sel telur dan meningkatnya risiko penyakit kronis. Penyakit kronis bisa termasuk hipertensi atau diabetes.

Sekali lagi, risiko-risiko di atas juga dimiliki oleh ibu hamil di usia berapapun, hanya saja risikonya lebih besar jika hamil di usia tua. Karena itu, Anda yang sedang atau berencana hamil di usia 35 tahun ke atas dianjurkan untuk lebih menjaga kesehatan sebelum dan selama kehamilan, juga setelah melahirkan, untuk meminimalkan risikonya.

Berapa Batas Umur Wanita Bisa Hamil?

Ilustrasi berapa batas umur wanita bisa hamil
Kesuburan seorang wanita akan terus berkurang seraya usia bertambah. (Photo by ilkersener from Getty Images Signature via Canva)

Ada banyak cerita tentang wanita yang bisa melahirkan di usia 50-an, 60-an, atau bahkan 70-an. Tapi kehamilan mereka biasanya diwujudkan melalui donor sel telur atau program bayi tabung. Bagaimana dengan kehamilan secara alami? Berapa batas umur wanita bisa hamil?

Sebenarnya tidak ada patokan berapa batas umur wanita bisa hamil. Tapi memang kesuburan seorang wanita akan menurun seraya usia bertambah. Dan seorang wanita biasanya tidak bisa lagi hamil dalam 5 hingga 10 tahun sebelum mengalami menopause.

Medicine Net menjelaskan bahwa Anda lahir dengan semua sel telur yang akan pernah Anda. Seiring bertambahnya umur, jumlah sel telur yang dimiliki semakin berkurang.

Selain itu, semakin tua usia Anda, semakin besar risikonya mengalami kelainan yang dapat mengurangi peluang untuk hamil, seperti penyakit endometriosis.

Dan memasuki usia 45 tahun, kemungkinan besar seorang wanita tidak bisa lagi hamil secara alami.

Pada pasangan yang secara aktif mencoba untuk hamil dalam waktu setahun, peluang Anda untuk hamil menurut usia adalah sebagai berikut:

  • 85% jika di bawah 30 tahun
  • 75% di umur 30 tahun
  • 66% di umur 35 tahun
  • 44% di umur 40 tahun

Meski lebih sulit untuk hamil di usia tua, Anda masih bisa hamil dan menjalaninya dengan baik meski usia di atas 35 tahun.

Kesuburan Anda bergantung pada fungsi ovarium dan kondisi kesehatan keseluruhan Anda. Anda bisa periksa ke dokter kandungan untuk mengecek kondisi ovarium Anda dan mengetahui berapa peluang Anda untuk hamil secara alami.

Apa Saja Tips Sehat Hamil di Usia Tua?

Jika Anda sedang atau berencana untuk hamil di usia tua, ada baiknya selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan agar proses kehamilan terus berjalan dengan baik.

Ada beberapa tips praktis yang bisa Anda upayakan selama kehamilan sampai akhirnya melahirkan bayi yang sehat. Perhatikanlah beberapa hal dasar berikut ini:

  • Kunjungi dokter kandungan sebelum hamil: Bicarakan dengan dokter tentang kesehatan Anda secara keseluruhan. Diskusikan perubahan gaya hidup yang dibutuhkan agar kehamilan dan persalinan berjalan dengan baik. Tanyakanlah tentang kekhawatiran yang Anda miliki tentang kesuburan atau kehamilan. Tanyakan juga cara meningkatkan peluang untuk hamil.
  • Rutin periksa ke dokter kandungan selama kehamilan: Dokter perlu memantau kesehatan Anda dan bayi Anda secara teratur. Beritahukan gejala apapun yang membuat Anda khawatir. Membicarakannya dengan dokter juga dapat menenangkan pikiran Anda.
  • Konsumsi makanan sehat: Selama kehamilan, Anda butuh lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi, vitamin D, dan zat gizi penting lain. Jika Anda sudah makan dengan sehat, teruslah upayakan itu. Konsumsi vitamin atau suplemen untuk ibu hamil juga bisa membantu. Dan sebaiknya mulailah konsumsi suplemen beberapa bulan sebelum mencoba untuk hamil.
  • Kendalikan kenaikan berat badan: Menaikkan jumlah berat badan yang tepat bisa mendukung kesehatan bayi Anda. Ini juga dapat mempermudah untuk menurunkan kembali berat badan pasca melahirkan. Anda bisa bekerja sama dengan dokter untuk menyusun rencana yang tepat sesuai kondisi Anda.
  • Tetap aktif secara fisik: Aktivitas fisik secara teratur bisa mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan, meningkatkan energi, dan mengoptimalkan kesehatan secara keseluruhan. Stamina dan kekuatan otot Anda juga meningkat, yang akan membantu dalam proses persalinan. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai atau melanjutkan program olahraga apapun, terutama jika Anda punya masalah kesehatan tertentu.
  • Hindari zat berbahaya: Alkohol, tembakau, dan narkotika harus dihindari. Dan selalu tanyakan dulu ke dokter Anda sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apapun.
  • Lakukan tes untuk mengetahui kondisi kromosom: Tanyakan ke dokter tentang pemeriksaan dan pengujian untuk memeriksa peluang kelainan kromosom pada janin. Tes yang umum digunakan adalah tes skrining cffDNA (cell-free fetal DNA). Ini adalah metode untuk memeriksa kelainan kromosom pada janin yang sedang berkembang, seperti sindrom Down. Selama pemeriksaan, DNA ibu dan janin diambil dari darah ibu. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui peluang kelainan kromosom seperti sindrom Down, trisomi 13 dan trisomi 18.

Agar menjalani kehamilan yang sehat, Anda perlu membuat upaya dari sekarang—bahkan sebelum hamil—karena bisa berdampak jangka panjang pada bayi Anda. Anggaplah kehamilan sebagai kesempatan paling awal untuk merawat buah hati Anda.

Ilustrasi tips sehat hamil di usia tua
Anda bisa melahirkan bayi yang sehat meski hamil di usia tua. (Photo by Simplylove via Canva)

Kesimpulan

Apa risiko hamil di usia tua? Antara lain lebih mungkin hamil anak kembar, lebih riskan mengalami diabetes gestasional dan hipertensi selama kehamilan, lebih riskan melahirkan prematur, lebih mungkin operasi caesar, lebih riskan bayi memiliki kelainan kromosom, dan lebih berisiko keguguran.

Berapa batas umur wanita bisa hamil? Biasanya seorang wanita tidak bisa lagi hamil dalam 5 – 10 tahun sebelum mengalami menopause. Dan saat usia 45 tahun, kemungkinan besar seorang wanita tidak bisa lagi hamil secara alami.

Apa saja tips sehat hamil di usia tua? Anda bisa meminimalkan risiko hamil di usia tua dengan rutin cek ke dokter kandungan, konsumsi makanan sehat, kendalikan kenaikan berat badan, tetap aktif secara fisik, hindari zat berbahaya, dan lakukan tes untuk mengetahui kemungkinan kelainan kromosom pada janin.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apa risiko hamil di usia tua dan bagaimana caranya meminimalkan risiko tersebut. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}