Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan oleh Wanita: Bagian 1


By Cindy Wijaya

Menjalankan pola hidup sehat, makan nutrisi seimbang, olahraga teratur, dan cukup istirahat memang sebuah keharusan untuk bisa tetap prima. Aturan ini berlaku tanpa kecuali baik itu untuk anak-anak hingga lansia dan untuk pria maupun wanita.

Tapi untuk menjadi sepenuhnya sehat tanpa bahaya penyakit-penyakit serius, perlu upaya lebih dari itu. Tak perlu cara yang berlebihan dalam memproteksi diri, setidaknya Anda perlu rutin melakukan tes kesehatan.

Dengan melakukannya, Anda dapat lebih awal menemukan kondisi-kondisi kesehatan yang perlu segera ditindaklanjuti. Karena itu Anda jadi bisa mencegah penyakit serius yang bisa berakibat fatal jika tidak terdeteksi.

Hanya saja, kondisi kesehatan wanita pada berbagai kelompok usia bisa berbeda. Jadi untuk menjalankan tes kesehatan yang tepat, Anda perlu tahu apa saja kondisi spesifik pada wanita di berbagai kelompok usia. Mari kita lihat apa saja tes kesehatan bagi wanita berdasarkan kategori usia yang kami sadur dari sumber LIVESTRONG.COM berikut ini.

Tes Kesehatan Wanita Usia 20-an

Pada usia ini sebenarnya kondisi kesehatan Anda masih cenderung stabil. Secara fisik Anda masih prima dengan metabolisme yang relatif masih baik dan daya tahan juga masih kuat. Sayangnya, kebugaran ini kadang membuat Anda lupa untuk memastikan kondisi kesehatan. Padahal apa yang Anda lakukan di usia 20-an berdampak pada kondisi kesehatan Anda di masa depan. Beberapa tes kesehatan yang perlu diupayakan antara lain:

1. Cek darah

Wanita usia produktif di tengah 20-an cenderung mudah mengalami anemia. Aktivitas yang padat, kegiatan yang kadang memaksa Anda terjaga hingga larut malam, masa menstruasi, dan faktor kehamilan serta persalinan menciptakan keluhan-keluhan akibat tekanan darah rendah dan kadar Hb rendah.

Jadi luangkan waktu untuk memeriksakan kondisi darah sebagai deteksi dini anemia dan hipotensi. Tak jarang wanita di usia 20-an sudah mengalami keluhan pra kolesterol dan hipertensi ringan. Bisa karena sering kurang tidur, stres, atau dampak dari pola makan asal-asalan.

2. Pap smear

Menginjak usia ini artinya Anda sudah mulai memasuki usia produktif secara seksual. Aktivitas seksual yang aktif, persalinan, dan mungkin penggunaan terapi-terapi tertentu kadang membuat kondisi kesehatan genital jadi terganggu.

Karena itu, pap smear adalah tes kesehatan wajib yang perlu dijalani begitu menginjak usia 20 tahunan dan terus dilakukan setidaknya 3 tahun sekali. Tes ini bertujuan mendeteksi lebih awal keberadaan biota abnormal dan pertumbuhan sel abnormal pada area serviks, termasuk mendeteksi dini keberadaan virus HPV serta kanker serviks.

3. Vaksin tambahan

Seiring dengan peningkatan aktivitas, maka wanita di usia ini juga perlu mengadaptasi kondisi kesehatannya agar lebih tahan terhadap terpaan kondisi yang membuat mereka lebih rentan sakit.

Beberapa vaksin tambahan perlu dilakukan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, mi salnya vaksin HPV (bagi yang belum melakukan vaksin sebelumnya) serta vaksin tetanus, setidaknya pada saat menjelang pernikahan atau kehamilan atau memasuki usia 25 tahun.

4. Pemeriksaan payudara sendiri

Meski risiko kanker payudara belum terlalu tinggi pada usia 20-an, bukan berarti Anda bisa menyepelekannya. Kadang di usia ini sudah muncul pembentukan sel-sel yang bisa berkembang menjadi kanker seraya waktu berlalu.

Pemeriksaan dengan SADARI (periksa dada sendiri) akan membantu Anda menemukan tanda-tanda awal kanker payudara, seperti benjolan tidak wajar. Meski benjolan-benjolan di tubuh tidak selalu berbahaya, setidaknya deteksi ini akan membantu meminimalisir tanda-tanda fisik dari pertumbuhan kanker.

5. Pemeriksaan kulit

Pada kondisi normal, kulit Anda di usia pertengahan 20-an seharusnya mulai beranjak pada tahap kulit dewasa. Secara umum justru di usia ini kulit Anda berada pada kondisi terbaiknya, dimana kerutan belum muncul dan masalah kulit remaja, termasuk jerawat, mulai enyah.

Tapi bila di usia ini Anda masih merasakan keluhan jerawat yang cukup sulit diatasi apalagi sampai cukup berat, sebaiknya coba untuk melakukan pengecekan. Dikhawatirkan Anda memiliki masalah hormonal yang perlu segera diatasi sebelum mengganggu kinerja fungsi genital Anda.

6. Skrining HIV

Tak umum memang di Indonesia orang melakukan pemeriksaan HIV di usia ini, padahal justru di usia inilah seseorang menjadi paling rentan mengalami masalah HIV. Jadi tentu saja penting untuk memeriksakan diri demi memastikan Anda bebas HIV.

Apalagi kalau Anda memiliki pernah melakukan seks bebas atau pernah terlibat dengan penggunaan obat-obatan terlarang melalui jarum suntik. Anda menjadi semakin rentan mengalami infeksi HIV.

7. Pemeriksaan mata

Kebanyakan orang dewasa ini memang lebih sering menggunakan mata mereka untuk kegiatan di depan layar, termasuk menatap ke layar ponsel, layar monitor, dan layar televisi. Pola kebiasaan ini membuat mata Anda mulai mengalami gangguan sebelum Anda menyadarinya. Jadi tak ada salahnya untuk mulai memeriksakan diri. Menunda penanganan akan menyebabkan kondisi mata Anda terlanjur memburuk.

Tes Kesehatan Wanita Usia 30-an

Masalah wanita pada usia 30 tahunan kadang lebih kompleks dari wanita di usia lain. Mereka mulai memikirkan keluarga kecil yang kini sedang dibangun bersama pasangan, juga mulai menemukan bagaimana cara terbaik mengaktualisasi diri, dan mungkin akan tenggelam dalam proses aktualisasi diri ini selama beberapa waktu. Kabar buruknya, mereka memiliki tingkat stres yang tidak bisa dipandang remeh.

Tak sedikit wanita di usia 30-an sudah mengalami keluhan kesehatan yang serius tetapi mengabaikannya karena terlalu asyik dengan kesibukannya. Jadi, jangan terlalu tenggelam dalam kegiatan Anda dan mulailah memeriksakan diri dengan beberapa tes kesehatan berikut ini.

1. Tes kolesterol

Di usia 30-an Anda sebaiknya mulai memperketat pola makan dan rutin beraktivitas fisik setiap hari. Kadang kondisi kehidupan yang mulai stabil membuat Anda mulai maklum dengan pola makan yang kurang sehat dan malas beraktivitas fisik akibat terlalu sibuk bekerja.

Di sisi lain, pada usia 30-an orang mulai mengalami perlambatan metabolisme yang akan berkaitan dengan kemampuan tubuh Anda mengolah kolesterol dan lemak serta memudahkan pembentukan cadangan lemak. Tak heran di usia ini lingkar pinggang Anda sepertinya semakin sulit mengecil.

Jadi, coba untuk melakukan tes kolesterol setidaknya 1 kali dalam 1 tahun. Pastikan kadar kolesterol dalam kisaran maksimal 200 mg/dl dengan LDL maksimal 100 mg/dl dan HDL 60 mg/dl.

2. Pemeriksaan kulit

Pada usia ini ketahanan kulit kadang mulai menurun. Terpaan sinar matahari yang berlebihan bisa menimbulkan keluhan serius tanpa disadari. Bahkan pada usia ini risiko melanoma, sejenis kanker kulit, juga makin meningkat. Tak ada salahnya Anda mulai peka dengan kemunculan noda, sejenis tahi lalat atau tanda-tanda abnormal pada kulit yang mungkin bisa mengacu pada kanker kulit.

3. Tekanan darah

Hati-hati dengan tekanan darah di usia ini. Anda sudah bisa menemukan kencenderungan tubuh Anda terhadap tekanan darah sejak menginjak usia 30-an, dan umumnya wanita akan lebih awal menunjukan gejalanya daripada pria. Ini karena stres yang dihadapi wanita di usia ini biasanya lebih kompleks.

Cari tahu bagaimana kecenderungan tekanan darah dalam tubuh, apakah cenderung rendah atau tinggi. Lalu mulai lakukan langkah preventif dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.

4. Pemeriksaan mata

Kondisi penglihatan pada usia ini juga semakin melemah. Luangkanlah waktu setidaknya 1 tahun sekali untuk memantau apakah kondisi mata Anda masih prima. Bisa jadi keluhan mata Anda memburuk seiring dengan aktivitas depan layar yang bertambah.

5. Cek kondisi tiroid

Wanita usia 30-an juga rentan mengalami masalah tiroid. Anda mungkin tidak menyadarinya, tapi Anda akan melihat tanda-tandanya dari gangguan ketidakseimbangan hormonal, masalah berat badan, gangguan imunitas, dan masalah keaktifan. Jadi kalau mulai merasa ada yang tidak nyaman dengan tubuh Anda, tak ada salahnya melakukan pengecekan atas kondisi tiroid.

6. Pemeriksaan SADARI dan pap smear

Memasuki usia 30 tahunan Anda sangat disarankan untuk meneruskan pengecekan rutin atas payudara dan kesehatan serviks Anda. Di usia 30-an Anda masih cukup aktif secara seksual sehingga ada kemungkinan terjadinya masalah seperti abses, iritasi, atau infeksi genital. Selain itu, berbagai gangguan hormonal pada usia 30-an membuat Anda mulai rentan mengalami masalah pada payudara dan genital Anda.

Perhatikan pula gejala-gejala masalah terkait dengan kondisi genital. Anda perlu waspada bila di usia ini masih kerap mengeluhkan nyeri haid hebat seperti ketika masih berusia remaja dan 20-an.

Apakah Anda sudah rutin melakukan berbagai tes kesehatan di atas? Atau adakah yang masih harus diupayakan? Ingatlah bahwa upaya apa pun yang Anda lakukan sekarang demi kesehatan, pengaruhnya akan terasa hingga bertahun-tahun kemudian.

Tentu saja Anda masih harus meneruskan tes kesehatan rutin ini di saat usia Anda menginjak 40, 50, bahkan 60 tahun. Kami akan melanjutkan informasi seputar daftar tes kesehatan wanita berdasarkan kelompok usia di artikel berikutnya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}