Stroke Ringan: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 22, 2021


Stroke ringan, yang juga disebut mini stroke, adalah serangan stroke singkat yang dapat pulih dengan sendirinya. Mini stroke dicirikan dengan gejala-gejala neurologis (berkaitan dengan saraf) yang bermacam-macam, mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Kita semua perlu waspada terhadap mini stroke sebab bisa terjadi pada siapapun, tak terkecuali orang-orang muda. Mari pelajari lebih dalam mengenai penyakit mini stroke ini dengan mengetahui tentang penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi stroke ringan.

Apa Penyebab Stroke Ringan?

Penyebab stroke ringan atau mini stroke adalah kekurangan aliran darah ke suatu bagian di otak selama jangka waktu yang singkat. Mirip seperti serangan stroke biasa, tapi bedanya mini stroke akan pulih karena aliran darah cepat pulih sebelum terjadi cedera otak yang permanen. Sedangkan pada stroke biasa, aliran darah tetap terganggu untuk jangka waktu cukup lama sehingga terjadi cedera otak permanen.

Istilah medis untuk mini stroke adalah serangan iskemik sementara, yang dalam bahasa Inggris yaitu transient ischemic attack (disingkat TIA). Disebut sementara atau transient karena serangannya hanya terjadi sementara waktu dan gejala-gejala neurologis yang ditimbulkannya juga sementara saja.

Sedangkan iskemia artinya adalah kekurangan aliran darah. Kondisi iskemia mengganggu fungsi sel-sel otak, sehingga orang yang mengalami mini stroke akan mengalami gangguan sementara pada fungsi otaknya, misalnya kesulitan bicara atau kesulitan menggerakkan wajah, lengan, atau kaki pada salah satu sisi tubuhnya.

Otak yang sehat membutuhkan pasokan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi secara konsisten kepada masing-masing dari sekitar 100 miliar sel-sel saraf dan cabang-cabang halusnya (disebut neuron). Untuk memastikan otak berfungsi normal, darah akan dialirkan melalui beberapa pembuluh darah ke setiap bagian otak.

Namun kadang-kadang pembuluh darah bisa sementara tersumbat oleh bekuan darah atau plak kolesterol, sehingga ada bagian otak yang sementara kekurangan pasokan darah. Itulah penyebab stroke ringan, dimana terjadi kondisi iskemia pada bagian otak tersebut.

Memang mini stroke akan pulih sebelum terjadi kerusakan permanen pada otak. Akan tetapi, jika kondisi iskemia tidak segera pulih, maka akan terjadi serangan stroke karena neuron-neuron di bagian yang terkena iskemia terus kekurangan oksigen dan nutrisi, dan dengan cepat berhenti berfungsi.

Faktor-faktor yang memicu terjadinya kondisi iskemia di suatu bagian otak antara lain penyakit jantung, gangguan pembekuan darah, dan masalah pada pembuluh darah, misalnya yang disebabkan oleh darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan merokok.

Seperti Apa Gejala Stroke Ringan?

Gejala stroke ringan dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam, tetapi  gejala itu akan pulih dalam waktu kurang dari 24 jam. Sering kali, ciri-ciri stroke ringan itu hanya sebentar—beberapa detik atau menit saja.

Hingga sepertiga orang yang mengalami gejala mini stroke dapat terus berlanjut sampai stroke berat. Sayangnya, banyak orang tidak mencari bantuan medis dan dengan begitu berisiko tinggi untuk mengalami stroke.

Gejala mini stroke dimulai secara tiba-tiba dan bermacam-macam tergantung pada bagian otak yang terkena. Misalnya, penderita mini stroke di area otak yang mengontrol gerakan tangan dapat mengalami kesulitan menulis selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam.

Penderita mini stroke pada bagian otak yang berisi pusat keseimbangan berjalan, kontrol suara, dan gerakan mata, mungkin merasa tidak bisa berbuat apa-apa karena vertigo, susah bicara, atau penglihatan ganda.

Ciri-ciri stroke ringan paling terlihat ketika itu memengaruhi bagian otak yang mengontrol gerakan dan perasan di wajah, lengan, atau kaki. Ciri-ciri itu juga terlihat pada kemampuan untuk memahami dan mengeluarkan ucapan.

Di bawah ini adalah daftar ciri-ciri stroke ringan yang paling umum:

  • Kelemahan pada wajah, lengan, dan/atau kaki pada satu sisi tubuh.
  • Mati rasa pada wajah, lengan, dan/atau kaki pada satu sisi tubuh.
  • Ketidakmampuan untuk memahami bahasa lisan (kata-kata yang diucapkan).
  • Ketidakmampuan untuk berbicara.
  • Pusing atau vertigo yang tidak jelas sebabnya.
  • Kehilangan penglihatan di satu atau kedua mata.
  • Penglihatan ganda atau penglihatan buram.

Terdapat beberapa perbedaan antara gejala mini stroke dan gejala stroke. Perbedaan utamanya adalah gejala mini stroke akan sepenuhnya pulih dalam waktu 24 jam, sedangkan gejala stroke meninggalkan gangguan fisik jangka panjang akibat kerusakan permanen pada otak.

Bagaimana Cara Mengatasi Stroke Ringan?

Walaupun mini stroke bisa pulih sendiri, namun sebenarnya kondisi ini adalah alarm peringatan bahwa Anda punya risiko untuk mengalami stroke. Itu sebabnya, meskipun Anda sudah pulih dari mini stroke, tetaplah penting untuk mencari bantuan medis segera setelah merasakan gejala stroke ringan itu.

Kadang-kadang, seseorang bisa mengalami stroke dalam waktu 24 jam setelah mini stroke pertama, atau kadang bisa berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah mini stroke pertama.

Masalahnya Anda tidak bisa memprediksi kapan Anda akan mengalami serangan stroke setelah mengalami mini stroke.

Cara mengatasi stroke ringan tergantung pada hasil pemeriksaan medis. Dokter mungkin akan menanyakan riwayat kesehatan dan memeriksa kondisi Anda secara keseluruhan untuk memastikan apakah Anda punya faktor risiko untuk stroke. Faktor risiko itu antara lain tekanan darah tinggi, penyakit jantung, gangguan darah, atau kolesterol tinggi.

Setelah itu, cara mengobati stroke ringan akan disesuaikan untuk mencoba mengurangi risiko stroke berdasarkan faktor-faktor risiko yang sudah diketahui, dan mungkin disertai konsumsi obat pengencer darah.

Penanganan Stroke Ringan dengan Herbal

Karena gejala mini stroke masih ringan dan sementara, maka kondisi ini dapat secara efektif dikendalikan dengan bantuan herbal. Salah satu herbal yang tepat untuk terapi stroke ringan ialah Noni juice. Kenapa?

Sebab Noni juice punya kemampuan lengkap untuk membantu meminimalkan faktor-faktor risiko stroke, yaitu: menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, dan memperbaiki kondisi pembuluh darah.

Salah satu penelitian terbesar yang pernah dilakukan pada herbal juga membuktikan kemampuan Noni. Penelitian oleh Neil Solomon itu menunjukkan bahwa Noni sanggup membantu memulihkan penyakit stroke dan penyakit terkait lain seperti hipertensi (darah tinggi).

Bila Anda ingin tahu lebih banyak mengenai khasiat Noni juice untuk membantu perawatan mini stroke, silakan kunjungi artikel ini: Noni Juice sebagai Herbal Stroke.

Kesimpulan tentang Mini Stroke

Apa itu mini stroke? Ini adalah kondisi stroke mini atau ringan yang gejala-gejalanya hanya terjadi sementara dan bisa pulih sendiri dalam waktu 24 jam.

Seperti apa gejala mini stroke? Gejala-gejalanya yang paling umum antara lain: kelemahan dan mati rasa di wajah, lengan, dan/atau kaki di satu sisi tubuh; sulit memahami kata-kata orang lain; sulit untuk berbicara; pusing atau vertiga tanpa sebab; dan gangguan penglihatan.

Apa penyebab stroke ringan? Penyebab mendasarnya adalah kekurangan pasokan darah (iskemia) sementara pada suatu bagian otak.

Bagaimana cara mengatasi stroke ringan? Perawatan mini stroke harus disesuaikan dengan faktor risiko stroke yang dimiliki penderitanya, misalnya dengan menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kadar kolesterol. Kadang dokter juga meresepkan obat pengencer darah.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang stroke mini atau ringan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan informatif lain seputar kesehatan dan pemanfaatan herbal hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Verywell Health. What Does a Mini Stroke Mean?. URL: https://www.verywellhealth.com/mini-stroke-and-transient-ischemic-attacks-tia-3146483

Palu, Afa Kehaati, dkk. (2008). The Effects of Morinda citrifolia L. Noni on High Blood Pressure: A Mechanistic Investigation and Case Study. Functional Food and Health. 39: 446-453. DOI: 10.1021/bk-2008-0993.ch039

Sasnan, Grace Santhy, dkk. (2014). Effect of Morinda citrifolia Fruit Extract Capsule on Total Cholesterol Levels in Patients with Hypercholesterolemia. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. 13(8): 1319-1326. DOI: 10.4314/tjpr.v13i8.17

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}