• Home
  • Blog
  • Stroke
  • 5 Gejala Stroke Ringan pada Wajah, Salah Satunya Susah Senyum!

5 Gejala Stroke Ringan pada Wajah, Salah Satunya Susah Senyum!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Januari 9, 2024


Stroke ringan adalah tahapan penyakit stroke yang masih belum terlalu parah tapi bisa mengarah pada penyakit stroke yang fatal. Tak sedikit orang-orang muda usia 30-an yang sudah mengalami stroke ringan. Tanda-tanda penyakit sering muncul di area wajah.

Sebelum semakin parah, ada baiknya untuk mengetahui apa saja tanda-tanda tersebut agar cepat menanganinya. Simaklah artikel ini yang membahas tentang apa saja gejala stroke ringan pada wajah, bagaimana pertolongan pertama pada gejala stroke ringan.

Apa Saja Gejala Stroke Ringan pada Wajah?

Serangan stroke ringan, atau stroke mini, dalam istilah medis disebut transient ischemic attack (TIA). Penyebabnya adalah sumbatan singkat pada aliran darah ke bagian otak, sumsum tulang belakang, atau lapisan jaringan tipis di bagian belakang mata (retina). Sumbatan inilah yang menyebabkan gejala-gejala stroke ringan.

Tapi serangan stroke ringan tidak merusak sel-sel otak atau menyebabkan cacat permanen—inilah perbedaannya dengan serangan stroke biasa.

Stroke ringan seringkali menjadi tanda peringatan dini dari risiko akan terjadinya serangan stroke yang lebih parah. Dan risiko stroke tersebut sedang tinggi-tingginya dalam waktu 48 jam jam setelah serangan stroke ringan.

Gejala stroke ringan mirip dengan gejala stroke biasa. Salah satu area tubuh yang sering terkena pengaruh stroke adalah wajah. Apa saja gejala stroke ringan pada wajah?

Menurut Medical News Today, stroke bisa menyebabkan wajah terkulai dan otot-otot wajah melemah. Akibatnya muncul gejala stroke ringan pada wajah di area mata, bibir, dan mulut—biasanya pada salah satu sisi wajah, tapi bisa juga kedua sisi.

Sering kali stroke menyerang bagian bawah dari salah satu sisi wajah, tapi tidak pada area dahi. Namun jika serangan stroke terjadi di batang otak, maka gejalanya juga bisa terjadi di dahi.

Berikut adalah 5 gejala stroke ringan pada wajah yang perlu mendapat perhatian:

  • Kelopak mata, pipi, atau pinggiran mulut menjadi turun ke bawah.
  • Kesulitan untuk sengaja tersenyum.
  • Bisa tampak tersenyum padahal tidak disengaja.
  • Mengeluarkan air liur.
  • Kata-kata yang terucap menjadi cadel.

Gejala stroke ringan pada wajah biasanya hanya berlangsung beberapa menit, tapi kadang bisa juga bertahan hingga 24 jam. Karena gejala stroke ringan dan stroke biasa sama, penting untuk segera mencari pertolongan medis. (Sumber: Ministroke vs. regular stroke: What’s the difference? – Mayo Clinic)

Perbedaan Gejala Bell’s Palsy vs Stroke Ringan pada Wajah

Banyak orang keliru mengira gejala Bell’s palsy sebagai gejala stroke ringan, karena sama-sama menyerang area wajah. Apa sebenarnya perbedaan Bell’s palsy vs stroke?

Bell’s palsy adalah kondisi kelumpuhan sementara pada otot-otot wajah, menyebabkan wajah terkulai dan kelemahan pada salah satu sisi wajah. Gejala-gejala itu memang mirip dengan gejala stroke ringan pada wajah. Jadi apa perbedaannya?

Healthline menjelaskan perbedaan Bell’s palsy vs stroke. Dari segi penyebabnya, Bell’s palsy terkait dengan amsalah pada saraf yang mengontrol gerakan wajah, yang mungkin karena infeksi, stres, kurang tidur, dan penyakit ringan lainnya.

Sedangkan penyebab stroke ringan adalah karena sumbatan yang menghalangi aliran darah ke bagian otak, sumsum tulang belakang, atau lapisan jaringan tipis di bagian belakang mata (retina). Penyumbatan tersebut memang bisa memengaruhi saraf yang mengontrol gerakan wajah (mirip Bell’s palsy), tapi stroke juga menyebabkan kerusakan di area otak lainnya.

Dari segi gejala Bell’s palsy vs stroke, memang keduanya mirip, tapi gejala stroke ringan juga dapat terjadi pada area lain di tubuh, misalnya di tangan atau kaki. Beberapa gejala stroke ringan yang tidak terjadi pada Bell’s palsy yaitu:

  • Penglihatan kabur
  • Kebingunan
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kurang koordinasi gerakan
  • Sulit berjalan
  • Sulit mengucapkan kata-kata yang jelas

Tapi gejala stroke ringan pada wajah dan Bell’s palsy sama-sama muncul mendadak dan tanpa tanda-tanda sebelumnya. Jadi jika Anda tidak yakin apa sebenarnya penyebab gejala tersebut, segeralah cari bantuan medis.

Bagaimana Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke Ringan?

Jika seseorang di dekat Anda mengalami gejala stroke ringan pada wajah, apalagi disertai gejala-gejala di area tubuh lain, segeralah cari pertolongan medis.

Langkah pertama adalah cepat mengenali gejala-gejala stroke ringan tersebut. Gunakan prinsip  FAST berikut untuk menentukan pertolongan pertama pada gejala stroke ringan. (Sumber: What should you do if someone has a stroke? – Medical News Today)

  • F: Face (wajah) – Apakah wajahnya berubah? Apakah salah satu sudut mulutnya turun ke bawah? Apakah senyumannya tampak miring?
  • A: Arm (lengan) – Cobalah minta dia angkat kedua lengannya ke atas. Apakah dia tidak bisa menahan salah satu atau kedua lengannya tetap terangkat?
  • S: Speech (cara bicara) – Cobalah minta dia mengulangi kalimat sederhana. Apakah ucapannya kedengaran tidak jelas?
  • T: Time (waktu) – Jika pertanyaan di atas semuanya dijawab ‘iya’, jangan buang waktu lagi dan segera cari bantuan medis.
Ilustrasi Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke Ringan
Photo by Fokusiert from Getty Images via Canva

Jika gejalanya cukup parah, Anda mungkin harus memanggil ambulans untuk datang ke tempatnya. Tetaplah tenang sambil menunggu ambulans datang. Pastikan area sekitarnya aman dari bahaya, misalnya aman dari lalu lalang kendaraan.

Jika dia masih sadar atau sanggup merespons saat Anda mengajaknya bicara, lakukan pertolongan pertama pada gejala stroke ringan ini:

  • Pelan-pelan tempatkan mereka pada posisi yang nyaman. Idealnya posisi berbaring miring dengan kepala dan bahu sedikit terangkat, ditopang bantal atau tumpukan pakaian. Setelahnya, pertahankan posisi itu.
  • Kendurkan pakaian ketat apapun, seperti kerah kemeja atau syal.
  • Jika udaranya dingin, gunakan selimut atau jaket agar tetap hangat.
  • Periksa apakah dia bisa bebas bernapas, tidak tersumbat dan tidak sesak.
  • Jangan beri dia makan atau minum apapun.
  • Catat semua gejala-gejalanya dan perubahan kondisinya. Berikan informasi tersebut ke petugas medis.
  • Cobalah ingat kapan gejalanya dimulai. Lihat jam jika memungkinkan.

Jika dia tidak sadarkan diri, atau tidak merespons saat mengajaknya bicara, lakukan pertolongan pertama pada gejala stroke ringan ini:

  • Berlututlah di sampingnya, lalu ambil lengan yang paling jauh dan letakkan pada sudut yang tepat terhadap tubuhnya.
  • Letakkan lengan lainnya di depan dadanya.
  • Kaki yang terjauh harus tetap lurus. Dan tekuk lutut kaki yang satunya lagi.
  • Sangga kepala dan lehernya, dan gulingkan dia ke samping, agar kaki bagian bawahnya lurus dan kaki bagian atasnya ditekuk di lutut, dengan lutut menyentuh lantai.
  • Miringkan kepalanya sedikit ke depan dan ke arah bawah, agar sumbatan (seperti muntahan) di saluran napasnya bisa keluar.
  • Bersihkan mulutnya secara manual jika perlu.
  • Periksa pernapasannya dengan angkat dagunya dan miringkan kepalanya sedikit ke belakang.
  • Lihatlah apakah dadanya bergerak dan dengarkan suara pernapasannya.
  • Tempelkan pipi Anda ke atas mulutnya untuk coba rasakan hembusan napasnya.
  • Jika tidak ada tanda-tanda pernapasan, lakukan CPR jika Anda sanggup.

Tindakan pertolongan dengan CPR sebaiknya hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah dilatih secara formal. Tapi jika keadaannya darurat, Anda bisa menelepon 112 (layanan nomor panggilan darurat) untuk memberi instruksi langkah-langkah melakukan CPR.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apa saja gejala stroke ringan pada wajah dan bagaimana pertolongan pertama pada gejala stroke ringan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}