Sifat Bahan Kimia Berbahaya Yang Perlu Diwaspadai

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 


Disclaimer: Artikel ini tidak ditulis oleh tenaga medis profesional dan bukan pengganti pengganti nasihat medis. Artikel ditulis berdasarkan sudut pandang penulis, dan segala keputusan kesehatan tetap menjadi tanggung jawab pembaca. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengikuti informasi di blog ini.

Tahukah Anda bahwa bahan kimia berbahaya memiliki karakteristik sifat yang perlu diwaspadai. Namun, sifat bahan kimia berbahaya macam apa saja yang perlu Anda kenali? Karakteristik ini dapat dikenali dengan memerhatikan reaksi paparan zat kimia berbahaya baik langsung maupun tak langsung pada lingkungan bahkan terhadap manusia.

Dalam artikel ini, Ada akan melihat sejumlah sifat bahan kimia berbahaya yang menurut Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 472/MENKES/PER/V/1996, tertanggal 09 Mei 1996 tergolong sebagai bahan kimia terlarang, khususnya dalam bidang pengolahan obat atau makanan.

Mengenali 7 Sifat Bahan Kimia Berbahaya!

Karena tidak semua mengetahui apakah jenis zat atau senyawa tertentu berbahaya, maka perlu adanya lembaga atau badan yang bertugas mengawasi peredaran bahan kimia tersebut. Untungnya negara kita memiliki BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan yang senantiasa melindungi warga agar terhindar dari bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam nyawa, khususnya dalam bidang obat-obatan dan produksi makanan.

Setidaknya ada 7 sifat bahan kimia berbahaya yang perlu diwaspadai, yaitu yang memiliki sifat beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, iritan, dan oksidator. Beberapa penelitian diperlukan untuk meneliti sifat zat kimia berbahaya tersebut. Informasi dalam artikel ini diperoleh dari beragam sumber yang dapat dilihat pada kolom daftar pustaka di akhir artikel. Ketahuilah bahwa informasi ini diberikan hanya sebagai penambah wawasan bagi para pengunjung situs Deherba.com dan bukan pengganti informasi yang seharusnya disampaikan oleh tenaga profesional โ€“ seperti; tenaga medis atau ahli kimia.

Sifat Bahan Kimia Berbahaya Kategori: โ€œBeracunโ€

Dalam ilmu biologi, racun merupakan zat yang dapat menyebabkan gangguan pada makhluk hidup yang biasanya terjadi karena proses penyerapan reaksi kimia atau aktivitas lain pada tingkat molekul dalam jumlah tertentu. Dalam bidang kedokteran, khususnya โ€œdokter hewanโ€ dan ilmu zoologi kategori โ€œracunโ€ dibedakan menurut metode pembawaan atau caranya memasuki tubuh makhluk hidup.

Istilah โ€œToxinโ€ atau โ€œtoksinโ€ merujuk pada racun yang dihasilkan oleh makhluk hidup secara alami (biotoksin) , tidak termasuk racun buatan yang terjadi karena proses artifisial. Sedangkan istilah โ€œVenomโ€ atau โ€œbisaโ€ merujuk pada racun yang disuntikan baik itu melalui gigitan atau sengatan hewan (zootoksin) yang dihasilkan hewan guna memburu mangsa dan mempertahankan diri.

Sedangkan istilah kata beracun menggambarkan sesuatu zat atau senyawa yang dapat mengancam nyawa atau berbahaya pada saat masuk kedalam tubuh makhluk hidup dalam jumlah tertentu. Anda mungkin pernah mendengar ungkapan lainnya seperti โ€œtoksikโ€ yang menggambarkan bahwa zat yang berpotensi meracuni makhluk hidup. Maka tak heran jika pada beberapa istilah medis Anda mungkin menemukan ungkapan โ€œtoksisitasโ€ yang menggambarkan tingkat kerusakan atau dampak yang bisa terjadi saat zat beracun memasuki tubuh makhluk hidup.

Sifat bahan kimia โ€œracunโ€ dapat memasuki tubuh dengan berbagai cara, mulai dari oral (mulut) ataupun topikal (permukaan tubuh). Menurut salah satu buku forensik karya Johann Ludwig Casper, menyebutkan bahwa racun memiliki 5 klasifikasi golongan. Mulai dari โ€œracun iritanโ€ yang dapat menimbulkan reaksi iritasi dan radang. Juga, โ€œracun narkotikโ€ yang dapat menyebabkan hiperemia atau kelebihan darah pada suatu bagian tubuh. Adapula โ€œracun septikโ€ yang menyebabkan infeksi. Sedangkan 2 klasifikasi racun lainnya dapat menyebabkan kelumpuhan saraf dan berakibat fatal bagi kesehatan yang terjadi secara perlahan.

โ€” Simak Info Lengkap Seputar Bahan Kimia Beracunย โ€”

Sifat Bahan Kimia Berbahaya Kategori: โ€œKarsinogenikโ€

Ketahuilah bahwa โ€œkarsinogenikโ€ merupakan sifat zat kimia yang dapat mengendap dan merusak organ makhluk hidup, serta berpotensi menyebabkan kanker. Zat-zat karsinogen dapat menyebabkan kanker dengan cara mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) yang ada dalam sel-sel tubuh, sehingga mengganggu proses biologis makhluk hidup. Istilah โ€œkarsinogenโ€ merujuk pada zat, radionuklida, atau radiasi apapun yang dapat meningkatkan proses pembentukan kanker atau โ€œkarsinogenesisโ€.

Karsinogen diketahui sebagai sifat bahan kimia yang menjadi agen penyebab utama dari keberadaan kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Mulai dari kanker paru-paru, payudara, usus besar, dan lambung. Dari kasus kanker tersebut diketahui adanya 41% kejadian kanker di seluruh dunia dan 42% kematian akibat kanker yang terjadi karena karsinogen. Karsinogen dapat digolongkan sebagai โ€œgenotoksikโ€ atau โ€œnon-genotoksikโ€.

Genotoksik dapat menyebabkan kerusakan atau mutasi genetika yang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dilakukan dengan proses pengikatan menuju DNA yang dituju. Ini termasuk agen kimia seperti; N-nitroso-N-methylurea (NMU) atau agen non-kimia seperti; sinar ultraviolet dan radiasi ionisasi. Virus tertentu juga dapat bertindak sebagai karsinogen dengan berinteraksi dengan DNA. Sedangkan, non-genotoksik tidak secara langsung mempengaruhi DNA tetapi bertindak dengan cara meningkatkan proses pertumbuhan. Ini termasuk hormon dan beberapa senyawa organik.

โ€” Simak Info Lengkap Seputar Bahan Kimia Karsinogenikย โ€”

Sifat Bahan Kimia Berbahaya Kategori: โ€œTeratogenikโ€

Dalam bidang kesehatan istilah medis โ€œteratogenikโ€ menggambarkan sifat zat kimia yang dapat menyebabkan kerusakan embrio selama masa kehamilan. Perlu diketahui bahwa infeksi virus rubella, konsumsi alkohol selama kehamilan, merokok selama kehamilan, paparan radiasi sinar X dan sejumlah obat-obatan seperti; Warfarin dan Roaccutane โ€“ merupakan sejumlah faktor lainnya yang bersifat teratogenik.

Ingatlah sifat bahan kimia berbahaya seperti teratogen dapat berpotensi untuk menyebabkan perkembangan tidak normal pada janin. Sedangkan istilah โ€œteratogenโ€ merujuk pada zat yang dapat menyebabkan cacat lahir pada embrio atau janin melalui efek toksik.

โ€” Simak Info Lengkap Seputar Bahan Kimia Teratogenikย โ€”

Sifat Bahan Kimia Berbahaya Kategori: โ€œMutagenikโ€

Dalam bidang genetika istilah โ€œmutagenโ€ merujuk pada zat kimia atau agen fisik yang mampu mengubah materi genetik atau DNA suatu makhluk hidup. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan frekuensi mutasi diatas level normal. Jika kondisi DNA makhluk hidup mengalami perubahan susunan materi genetika, maka disebut dengan istilah โ€œmutasiโ€. Keberadaan mutasi sel dapat menyebabkan terjadinya kanker. Proses terjadinya perubahan informasi genetik suatu makhluk hidup hingga mencapai tahap mutasi disebut dengan istilah โ€œmutagenesisโ€.

Sedangkan, istilah โ€œmutagenikโ€ merujuk pada sifat bahan kimia berbahaya yang memiliki potensi mutasi. Perlu diketahui bahwa tidak semua mutasi disebabkan oleh zat kimia yang bersifat mutagenik. Terkadang ada yang disebut dengan โ€œmutasi spontanโ€ yang terjadi karena hidrolisis spontan, kesalahan replikasi DNA, hingga proses perbaikan dan rekombinasi.

โ€” Simak Info Lengkap Seputar Bahan Kimia Mutagenikย โ€”

Sifat Bahan Kimia Berbahaya Kategori: โ€œKorosifโ€

Istilah kata โ€œkorosifโ€ mengacu pada bahan kimia apa pun yang dapat melarutkan struktur suatu objek. Ketika terjadi kontak antara zat kimia berbahaya dengan objek, maka permukaan objek yang terkena paparan zat akan terlihat memburuk atau mengalami kerusakan yang dapat terjadi dalam hitungan menit. Sifat bahan kimia yang bersifat korosif akan menghancurkan dan merusak zat lain yang mengalami kontak dengan paparan zat tersebut. Ini dapat menyerang berbagai macam bahan, termasuk logam dan berbagai senyawa organik, hingga jaringan sel pada makhluk hidup.

Pada konsentrasi rendah, zat kimia berbahaya yang bersifat korosif dapat disebut sebagai โ€œiritanโ€ yang dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada jaringan sel makhluk hidup. ย Sedangkan, pada konsentrasi tinggi, zat kimia tersebut dapat menyebabkan luka bakar secara kimiawi dengan jenis kerusakan jaringan sel yang berbeda. Zat korosif berbeda dengan zat racun. Pada senyawa kimia yang bersifat korosif, dampak kerusakan jaringan dapat terlihat segera setelah terpapar zat tersebut. Sedangkan pada senyawa racun dampak kerusakan jaringan membutuhkan waktu hingga efek toksik dirasakan secara sistemik.

โ€” Simak Info Lengkap Seputar Bahan Kimia Korosifย โ€”

Sifat Bahan Kimia Berbahaya Kategori: โ€œIritanโ€

Istilah kata โ€œiritasiโ€ dalam ilmu biologi dan fisiologi mengacu pada keadaan atau kondisi peradangan karena reaksi alergi ataupun kerusakan sel yang menyakitkan. Zat kimia yang merangsang terjadinya iritasi atau menginduksi iritasi disebut dengan istilah โ€œiritanโ€. Salah satu zat yang bersifat iritan ialah phenol dan capsaicin. Selain sifat bahan kimia tersebut, secara mekanis termal (panas) dan radiasi (misalnya; sinar ultraviolet atau radiasi ionisasi) juga dapat disebut sebagai iritan.

โ€” Simak Info Lengkap Seputar Bahan Kimia Iritanย โ€”

Sifat Bahan Kimia Berbahaya Kategori: โ€œOksidatorโ€

Secara kimiawi, agen pengoksidasi (oksidan) adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi zat lain, sehingga zat lain kehilangan elektron. Beberapa zat oksidator umumnya berupa oksigen, hidrogen peroksida, dan halogen. Zat yang dapat menimbulkan reaksi oksidasi disebut dengan istilah โ€œoksidatorโ€. Sedangkan, definisi bahan berbahaya dari zat pengoksidasi mengacu pada zat yang dapat memicu terjadinya kebakaran bahan lainnya.

Agen pengoksidasi merupakan spesies kimia yang dapat mengalami reaksi kimia dalam menghilangkan satu atau lebih elektron dari atom lain. Dalam pengertian itu, ini merupakan salah satu komponen dalam reaksi oksidasi-reduksi (redoks). Dalam pengertian kedua, zat pengoksidasi merupakan spesies kimia yang dapat mentransfer atom elektronegatif, biasanya; oksigen menuju ke substrat. Terjadinya kebakaran, bahan peledak, dan reaksi redoks organik melibatkan reaksi perpindahan atom.

โ€” Simak Info Lengkap Seputar Bahan Kimia Oksidatorย โ€”

Demikianlah 7 sifat bahan kimia berbahaya yang perlu diwaspadai, yaitu yang memiliki sifat beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, iritan, dan oksidator. Tentu saja, kita mungkin tidak dapat terbebas sepenuhnya dari keberadaan bahan kimia berbahaya tersebut. Namun dengan mengetahui sifat bahan kimia berbahaya ini, Anda dapat lebih waspada sewaktu memilih produk apapun. Sehingga Anda dapat memastikan keamanan penggunaan ataupun pemakaian zat tertentu yang mengandung zat kimia berbahaya tersebut.

Nantikan informasi menarik lainnya sehubungan dengan daftar bahan kimia berbahaya yang perlu dihindari dalam artikel mendatang. Ingatlah jika Anda mengalami paparan zat kimia berbahaya tersebut, segera kunjungi dokter. Sehingga pengobatan dapat dilakukan dengan tepat sesuai dengan keluhan yang Anda alami. Jika perlu, sertakan produk yang mengandung zat kimia tersebut sewaktu melakukan pengobatan.

Sumber
Johann Ludwig Casper. A Handbook of the Practice of Forensic Medicine: Thanatological division – New Sydenham Society. 1861. Page.44-45.

Wikipedia. Carcinogen. 2018-08-11. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Carcinogen. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Category: Teratogens. 2017-04-14. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Category:Teratogens. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Corrosive substance. 2018-08-16. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Corrosive_substance. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Irritation. 2018-03-16. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Irritation. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Karsinogen. 2017-01-29. URL: https://id.wikipedia.org/wiki/Karsinogen. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Korosif. 2014-12-06. URL: https://id.wikipedia.org/wiki/Korosif. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Mutagen. 2018-09-05. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Mutagen. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Mutagenesis. 2018-06-25. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Mutagenesis. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Mutasi. 2018-09-01. URL: https://id.wikipedia.org/wiki/Mutasi. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Oksidator. 2017-11-29. URL: https://id.wikipedia.org/wiki/Oksidator. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Oxidizing agent. 2018-06-07. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Oxidizing_agent. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Poison. 2018-08-07. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Poison. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Racun. 2017-11-29. URL: https://id.wikipedia.org/wiki/Racun. Diakses 2018-09-06.

Wikipedia. Teratogenik. 2018-01-01. URL: https://id.wikipedia.org/wiki/Teratogenik. Diakses 2018-09-06

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}