• Home
  • Blog
  • Natrium
  • Gangguan Hiponatremia, Akibat Kekurangan Natrium dalam Darah

Gangguan Hiponatremia, Akibat Kekurangan Natrium dalam Darah

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

April 5, 2022


Kita sering mendengar bahwa terlalu banyak garam tidak baik bagi kesehatan, karena garam mengandung natrium. Natrium yang berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke. Tapi rupanya kadar natrium yang rendah juga tidak baik bagi kesehatan. Itu bisa menyebabkan gangguan hiponatremia, yang dapat menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, kejang dan kram otot, hingga hilang kesadaran.

Gangguan hiponatremia adalah kondisi serius yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah Anda turun di bawah kisaran normal. Tubuh kita memiliki sejumlah elektrolit, termasuk mineral natrium. Natrium diperlukan untuk membantu tubuh Anda menjaga keseimbangan cairan yang cukup, mengendalikan tekanan darah, dan memfasilitasi fungsi saraf dan otot.

Tubuh kita memperoleh natrium dalam makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum. Kita cenderung kehilangan mineral melalui keringat dan urin kita. Selain itu ada kondisi tertentu, penyakit, dan obat-obatan yang dapat memengaruhi seberapa banyak natrium yang dikeluarkan dari tubuh.

Gangguan hiponatremia terjadi ketika kadar natrium Anda kurang dari 135 mEq/L. Kisaran normal kadar natrium dalam darah ialah antara 135 – 145 mEq/L. Pada tingkat sel, jika tidak ada cukup natrium yang berada di luar sel-sel, air akan bergerak ke dalam sel-sel, menyebabkan mereka membengkak. Pembengkakan ini dapat mengakibatkan gejala yang mengancam nyawa, terutama bila terjadi pada sel-sel otak.

Apa Saja Gejala Hiponatremia?

Apabila seseorang mengalami gangguan hiponatremia ringan, kemungkinan tidak ada gejala signifikan yang dialami, atau gejala hiponatremia yang dialaminya mungkin awalnya tidak kentara. Bila kadar natrium dalam tubuh terus turun atau turun dengan cepat, maka dapat muncul gejala hiponatremia seperti berikut:

  • Perubahan kepribadian seperti kebingungan, gampang marah, atau gelisah
  • Merasa lelah, lesu, dan mengantuk
  • Sakit kepala
  • Kejang-kejang
  • Merasa mual atau muntah
  • Tekanan darah rendah
  • Nafsu makan menurun
  • Merasa lemas
  • Kejang otot dan kram
  • Kehilangan kesadaran atau koma

Segeralah cari perawatan darurat medis jika terjadi gejala hiponatremia yang parah, seperti mual dan muntah, kebingungan, kejang-kejang, atau kehilangan kesadaran.

Hubungi dokter jika Anda tahu memiliki risiko gangguan hiponatremia dan mengalami mual, sakit kepala, kram, atau kelemahan. Bergantung pada seberapa parah dan lama gejala-gejala itu terjadi, dokter Anda mungkin merekomendasikan untuk mencari perawatan medis segera.

Apa Sebenarnya Penyebab Hiponatremia?

Natrium berperan penting dalam tubuh kita. Mineral ini membantu menjaga tekanan darah yang normal, mendukung kerja saraf dan otot kita, dan mengatur keseimbangan cairan tubuh kita. Penyebab hiponatremia adalah jika kadar natrium dalam darah kita turun di bawah kisaran normal, yaitu di bawah 135 mEq/L.

Ada banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menjadi penyebab hiponatremia, termasuk:

Obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat, seperti obat diuretik, antidepresan, dan obat pereda nyeri, dapat mengganggu proses normal dari hormonal dan ginjal yang menjaga konsentrasi natrium dalam kisaran normal yang sehat.

Masalah jantung, ginjal, dan hati: Gagal jantung kongestif dan penyakit tertentu yang memengaruhi ginjal atau hati dapat menyebabkan cairan menumpuk di tubuh Anda, yang mengencerkan natrium dalam tubuh, sehingga menurunkan kadar keseluruhannya.

Sindrom hormon anti-diuretik yang tidak tepat (SIADH): Dalam kondisi ini, kadar tinggi hormon anti-diuretik (ADH) diproduksi, menyebabkan tubuh Anda menahan air sebaliknya daripada mengeluarkannya secara normal melalui urin.

Ilustrasi Penyebab Hiponatremia
Photo by Jopwell

Minum air terlalu banyak: Minum air dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan natrium rendah karena membuat ginjal mengeluarkan air secara berlebihan. Karena Anda kehilangan natrium melalui keringat, minum terlalu banyak air selama aktivitas yang melatih ketahanan, seperti maraton dan triatlon, juga dapat mengencerkan kandungan natrium dalam darah.

Perubahan hormonal: Insufisiensi kelenjar adernal (penyakit Addison) memengaruhi kemampuan kelenjar adrenal Anda untuk memproduksi hormon yang membantu menjaga keseimbangan natrium, kalium, dan air dalam tubuh. Kadar hormon tiroid yang rendah juga dapat menyebabkan kadar natrium darah yang rendah.

Penggunaan narkoba Ekstasi: Narkoba jenis amfetamin ini meningkatkan risiko kasus gangguan hiponatremia berat dan bahkan fatal.

Faktor-Faktor yang Memperbesar Risiko Gangguan hiponatremia

Ada juga sejumlah faktor yang membuat seseorang punya kemungkinan lebih besar untuk mengalami gangguan hiponatremia, antara lain:

Sudah berusia tua: Orang yang berusia tua mungkin memiliki lebih banyak faktor penyebab hiponatremia, termasuk perubahan tubuh terkait usia, minum obat tertentu, dan kemungkinan lebih besar terkena penyakit kronis yang mengubah keseimbangan natrium tubuh.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu: Obat-obatan yang meningkatkan risiko hiponatremia termasuk diuretik thiazide serta beberapa antidepresan dan obat nyeri. Selain itu, narkoba Ekstasi telah dikaitkan dengan kasus hiponatremia fatal.

Punya kondisi yang menurunkan ekskresi air dari tubuh: Kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko hiponatremia termasuk penyakit ginjal, sindrom hormon anti-diuretik yang tidak tepat (SIADH) dan gagal jantung.

Aktivitas fisik yang intensif: Orang yang minum terlalu banyak air saat melakukan maraton, ultramaraton, triatlon, dan aktivitas intensitas tinggi jarak jauh lainnya memiliki peningkatan risiko hiponatremia.

Bagaimana Cara Pengobatan Hiponatremia?

Pilihan pengobatan hiponatremia yang akan direkomendasikan oleh dokter bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi yang dialami pasien. Jika gejala hiponatremia berkembang atau menjadi parah, Anda harus mencari pengobatan sesegera mungkin untuk menerima perawatan yang Anda butuhkan.

Pengobatan Hiponatremia Ringan Hingga Sedang

Bila gangguan hiponatermia Anda dalam kisaran ringan atau sedang, dokter mungkin menyarankan agar Anda membatasi asupan air sehingga tubuh Anda dapat mulai menyeimbangkan kembali kadar cairannya.

Cara ini dapat digunakan jika penyebab hiponatremia terkait dengan pola makan, Anda mengonsumsi terlalu banyak air, atau Anda mengonsumsi diuretik. Karena diuretik dapat menyebabkan kehilangan terlalu banyak natrium, obat yang Anda konsumsi mungkin perlu disesuaikan untuk meningkatkan kadar natrium.

Pengobatan Hiponatremia Berat

Bila Anda memiliki kadar natrium rendah yang sudah parah, pengobatan hiponatremia perlu dilakukan dengan lebih agresif. Beberapa pilihan yang dapat membantu memulihkan natrium ke kisaran yang optimal yaitu:

Cairan Intravena (IV): Terapi ini biasanya dilakukan di rumah sakit. Cairan kaya natrium secara bertahap diberikan melalui infus ke pembuluh darah Anda sampai kadar natrium yang ideal tercapai. Anda mungkin diminta untuk dirawat inap di rumah sakit selama beberapa hari untuk memastikan bahwa gangguan hiponatremia telah teratasi dan kadar darah Anda stabil.

Obat-obatan: Obat resep mungkin diberikan untuk memperbaiki gangguan hiponatremia dengan membantu tubuh menahan natrium sambil mengeluarkan kelebihan cairan. Obat lain, seperti anti-mual atau pereda nyeri, dapat membantu mengendalikan gejala natrium rendah.

Dialisis: Dalam kasus gangguan fungsi ginjal, dialisis (cuci darah) mungkin merupakan perawatan yang diperlukan untuk membantu ginjal Anda membuang limbah dan kelebihan air.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang gangguan hiponatremia. Semoga informasi ini dapat membuat Anda lebih peduli terhadap kesehatan pribadi maupun keluarga. Temukan juga artikel-artikel informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Verywell Health. An Overview of Hyponatremia. https://www.verywellhealth.com/hyponatremia-overview-4586684

Mayo Clinic. Hyponatremia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyponatremia/symptoms-causes/syc-20373711

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}