Bahan Kimia Beracun Yang Dilarang Kementerian Kesehatan


By Fery Irawan

Mengingat kita tidak selalu tahu kapan bahan kimia dapat membahayakan nyawa, maka penting bagi kita semua untuk mewaspadai bahan kimia beracun yang dilarang kementerian kesehatan. Tentu saja himbauan atau larangan yang disampaikan oleh kementerian kesehatan perlu kita cermati.

Mengingat mereka bertugas untuk melakukan pengawasan dan pengamanan, terhadap sejumlah produk olahan obat ataupun makanan. Sebelum Anda mengonsumsinya, sehingga rasa aman dapat terasa saat Anda membeli produk tertentu. Berikut informasi umum yang senang kami bagikan untuk pengunjung setia situs deherba.com.

126 Bahan Kimia Beracun Yang Dilarang Kementerian Kesehatan

Dalam artikel ini Anda akan melihat beberapa jenis bahan kimia beracun yang dilarang kementerian kesehatan dan perlu Anda hindari, serta siapa saja yang perlu berpartisipasi dalam menjaga keamanan tersebut. Memang BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) memiliki peranan penting guna mengendalikan produksi obat dan makanan tertentu yang sekiranya dapat berbahaya bagi calon konsumen.

Namun, hal ini tentu perlu melibatkan banyak departemen baik dalam urusan tata niaga maupun distribusi bahan berbahaya untuk keperluan selain produksi makanan dan obat. Menarik kategori berbahaya disini tak hanya diperuntukkan bagi kondisi kesehatan saja, hal ini juga mencakup dampaknya terhadap lingkungan hidup baik secara langsung maupun tak langsung.

Jika Anda melihat dalam Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 472/MENKES/PER/V/1996 tertanggal 09 Mei 1996. Maka Anda akan melihat daftar bahan berbahaya yang perlu didaftarkan kala itu, beserta dengan klasifikasi sifat bahan kimia berbahaya yang bisa jadi timbul. Perlu Anda ketahui bahwa bahan kimia memiliki keberagaman sifat.

Misalnya; beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, iritan, dan oksidator. Kategori bahaya menunjukkan potensi yang bisa Anda alami saat terkena kontak langsung atau tak langsung dengan paparan kimia tersebut.

Bahan Kimia Beracun Yang Dilarang Kementerian Kesehatan

Bahan kimia disebut beracun, ketika zat maupun senyawa yang masuk dalam tubuh makhluk hidup bersifat mengancam nyawa. Zat kimia beracun ini dapat masuk kedalam tubuh melalui mulut ataupun permukaan tubuh seperti kulit.

Zat kimia beracun dapat berupa zat padat, cair, maupun gas yang sifatnya merusak sel. Seseorang yang mengalami paparan zat kimia beracun dapat mengalami luka, sakit, bahkan kematian. Penggunaan racun telah digunakan sebagai metode pembunuhan, pengendalian hama, bunuh diri, dan eksekusi oleh segelintir orang.

Berikut beberapa daftar bahan kimia beracun yang dilarang kementerian kesehatan dan harus diwaspadai oleh masyarakat, terutama dalam mengonsumsi obat dan makanan. Hal ini juga perlu diperhatikan sewaktu memilih peralatan masak dan tempat penyimpanan makanan.

Daftar 126 Bahan Kimia Beracun Yang Dilarang Kementerian Kesehatan
  1. Alkonitin
  2. Aldikarb
  3. Aluminium fosfida
  4. 3-(3-Amino-5-(1-Metilguanindino)
  5. Amonium bis(2,4,6-trinitrofenil)
  6. Asam Floroasetat
  7. Asam N, N-hydrazinodiasetat
  8. Atropin
  9. Azinfos-etil
  10. Azinfos-metil
  11. Bis(2-kloroetil)eter
  12. Bis(2,4,6-Trinitrofenil)amin
  13. Bromin
  14. Brusin
  15. Colchicin
  16. Demefion-o
  17. Demefion-s
  18. Demeton
  19. Demoton-o
  20. Demoton-s
  21. Dialifos
  22. Dietil’1,3-dithietan-‘2-ilidenfos
  23. Dietilen glikol dinitrat
  24. Difasinon
  25. Diklotofos
  26. Dikumarin
  27. Dimefox
  28. Dimetil 4-(metilthio)fenil fosfat
  29. 3,3′-Dimetil- 1-(metilthio)butanon
  30. 2.4-Dinitroanilin
  31. Dinitrobenzen
  32. Dinobuton
  33. Dioksathion
  34. Disulfoton
  35. Ethoprofos
  36. Etil bromoasetat
  37. Etilen dinitrat
  38. Fenamifos
  39. Fensullothion
  40. Fentin asetal
  41. Fisostiqmin
  42. 2-Floroaseamida
  43. Floroasetat (mudah larut)
  44. Fluenetil
  45. Fonopos
  46. Formetanat
  47. Formetanat hidroklorida
  48. Fumarin
  49. Garam amonium DNOC
  50. Garam Atropin
  51. Garam Brusin
  52. Garam Fisostiqmin
  53. Garam hyosiamin
  54. Garam hyosin
  55. Garam Nikotin
  56. Garam Pilokarpin
  57. Gliserol trinitat
  58. Heksan-2-on
  59. Hidrogen sianida
  60. Hidrogen sulfida
  61. Hyosiamin
  62. Hyosin
  63. lsobenzan
  64. Kadmium sianida
  65. Kalsium fosfida
  66. Kalsium sianida
  67. Karbofuran
  68. Karbonil klorida
  69. Kloral hidrat
  70. Klormefos
  71. 2-Kloroetanol
  72. Klorofasinon
  73. Klorofenvinfos
  74. Kloronitroanilin
  75. 3-Kloropropena
  76. Klorotrinitrobenzen
  77. Klorthiofos
  78. Krimidin
  79. Kumafos
  80. Kumatetralil
  81. Leptofos
  82. Magnesium fosfida
  83. mefosfolan
  84. Meksakarbat
  85. Merkuri
  86. Merkuri alkil
  87. Merkuri, senyawa anorganik
  88. Merkuri, senyawa organik
  89. Metidathion
  90. 4-Metoksi-2-nitroanilin
  91. 2-Metoksianilin
  92. Metomil
  93. Mevinfos
  94. Mipafox
  95. Monokrotofos
  96. Nikotin
  97. Nitrobenzen
  98. N,N-Dimetilkarbamoil (metilthio)
  99. Oxydisulfoton
  100. O,O-Diethil O-Pyrazin-2-Phospor
  101. o,o-Diethil o-(4-Methilcoumarin-7-y)
  102. Parathion-Methil
  103. Pentacloroethana
  104. Phorata
  105. Phosacetin
  106. Phosfolan
  107. Pilokarpin
  108. Pindon
  109. Pizoxon
  110. Protoat
  111. Schradan
  112. Senyawa Uranium
  113. Sianida dan garamnya
  114. 2-Sianopropan-2-ol
  115. Siantoat
  116. Sodium azida
  117. Sodium floroasetat
  118. Strichnin
  119. Sulfotep
  120. Tepp
  121. Tetrakloroetana
  122. 1,1,2,2-Tetrakloroetana
  123. Triamifos
  124. Trikloronat
  125. Trinitrobenzen
  126. Uranium

Waspadai Keberadaan Bahan Kimia Beracun

Kontaminasi zat beracun dapat sangat berbahaya baik secara langsung maupun tak langsung. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meneliti beberapa klasifikasi bahaya yang perlu diperhatikan dengan saksama. Misalnya; beracun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, iritan, dan oksidator.

Klasifikasi bahaya tersebut akan memudahkan kita dalam menjaga diri agar terhindar dari bahan kimia beracun yang dilarang kementerian kesehatan. Namun, tak hanya itu saja, tentu kita ingin hidup sehat dan umur panjang. Pada umumnya kita hidup tidak lepas dari zat kimia beracun, hanya dosis yang masuk kedalam tubuh sebagai penentunya.

Hal ini sempat diutarakan oleh Paracelsus yang dikenal sebagai bapak toksikologi di era tahun 1493 hingga 1541. Ia mengatakan, “Everything is poison, there is poison in everything. Only the dose makes a thing not a poison”.

Dengan memahami klasifikasi bahaya bahan kimia beracun yang dilarang kementerian kesehatan, Anda dapat meminimalisasi terjadinya keracunan zat kimia beracun tersebut. Ini akan mempermudah tenaga medis dalam memberikan pertolongan pertama, ataupun tindakan medis lanjutan saat mengalami paparan zat berbahaya.

Pertolongan Pertama Saat Terpapar Zat Kimia Beracun

Bagaimana jika Anda terkontaminasi dengan paparan bahan kimia beracun yang dilarang kementerian kesehatan? Adakah pertolongan pertama yang bisa membantu Anda selamat dari bahaya keracunan? Perlu Anda ketahui bahwa seseorang yang mengalami keracunan harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Sebisa mungkin racun harus keluar dari dalam tubuh penderitanya. Membawa orang yang keracunan menuju rumah sakit adalah pilihan utama. Namun, selama Anda mencoba mencari bantuan medis ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh anggota keluarga yang ada di sekitar korban.

Hal yang perlu diperhatikan ialah kinerja paru-paru dan fungsi pernapasan, serta detak jantung penderita keracunan. Pastikan agar penderita keracunan dapat bernapas dengan leluasa, terutama saat ia merasakan kejang, syok, ataupun nyeri.

Apabila racun yang masuk ke dalam tubuh dikarenakan oleh sengatan hewan, cobalah untuk mengikat bagian tubuh yang tersengat dengan “perban tekan”dan rendam dalam air dengan suhu 50 derajat celcius. Perlu diingat bahwa metode merendam dengan air panas hanya bekerja pada jenis racun yang terdiri dari protein-molekul saja.

Demikianlah info seputar bahan kimia beracun yang dilarang kementerian kesehatan. Perlu disadari bahwa sebagian besar pertolongan pertama bagi keracunan ialah memberikan bantuan yang bersifat suportif pada penderitanya dengan mengurangi gejala keracunan yang ia rasakan.

Informasi yang kami dapatkan berasal dari beragam sumber terpercaya yang bisa diperhatikan pada kolom daftar pustaka. Informasi ini bukanlah pengganti saran medis yang seharusnya diberikan oleh profesional di bidangnya. Jika Anda mengalami keracunan, segera hubungi petugas medis terdekat disekitar tempat tinggal Anda.

Sumber
Wikipedia. Poison. 2018-08-07. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Poison. Diakses 2018-09-14.

Wikipedia. Racun. 2017-11-29. URL: https://id.wikipedia.org/wiki/Racun. Diakses 2018-09-14.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}