• Home
  • Blog
  • Kafein
  • Apa Itu Kafein? Apakah Bermanfaat atau Justru Berbahaya?

Apa Itu Kafein? Apakah Bermanfaat atau Justru Berbahaya?


By Cindy Wijaya

Banyak dari kita suka minum kopi, entah karena suka dengan rasanya atau karena butuh efek kafein supaya bisa ‘bangun’. Memang kafein adalah salah satu zat stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Banyak orang yakin dengan manfaat kafein, tapi banyak juga yang khawatir dengan bahaya kafein bagi kesehatan. Sebenarnya apa itu kafein?

Dalam artikel ini kita akan cari tahu apa itu kafein, mulai dari efek kafein, manfaat kafein, bahaya atau efek samping kafein, serta makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Apa Itu Kafein?

Kafein adalah zat stimulan alami yang paling sering didapat dari teh, kopi, dan tanaman kakao. Zat ini bekerja dengan cara menstimulasi (merangsang) otak dan sistem saraf pusat, membantu kita tetap waspada dan mencegah timbulnya rasa lelah.

Para ahli sejarah menemukan bahwa teh yang diseduh pertama kali sejak 2737 SM. Kopi dilaporkan ditemukan bertahun-tahun kemudian oleh seorang gembala Etiopia yang memperhatikan kopi memberikan energi ekstra pada kambing-kambingnya.

Lalu minuman ringan (soft drinks) yang berkafein mulai dipasarkan pada akhir 1800-an, dan minuman berenergi (energy drinks) menyusul tak lama kemudian.

Dan sekarang kafein sudah menjadi sangat terkenal, lebih dari 80% populasi dunia mengonsumsi minuman dan makanan yang berkafein setiap hari.

Bagaimana Efek Kafein bagi Tubuh?

Begitu dimasukkan ke dalam tubuh, kafein dengan cepat diserap dari usus ke dalam aliran darah.

Dari sana, zat ini bergerak ke hati dan dipecah menjadi senyawa-senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ.

Kemungkinan efek utama kafein terjadi di otak.

Apa efek kafein itu? Efek ini berfungsi dengan memblokir efek adenosin, yang adalah neurotransmitter yang membuat otak rileks dan membuat Anda merasa lelah.

Biasanya, kadar adenosin akan menumpuk sepanjang hari, membuat tubuh semakin lelah dan menyebabkan Anda ingin tidur.

Efek kafein membantu Anda tetap terjaga dengan cara menghubungkan ke reseptor adenosin di otak tanpa mengaktifkannya. Ini menghalangi efek adenosin, yang menyebabkan berkurangnya rasa lelah.

Ini juga dapat meningkatkan kadar adrenalin darah serta meningkatkan aktivitas otak dari neurotransmitter dopamin dan norepinefrin.

Kombinasi ini selanjutnya menstimulasi otak dan meningkatkan tingkat kewaspadaan, gairah, dan fokus. Karena memengaruhi otak, kafein sering disebut sebagai zat psikoaktif.

Selain itu, efek kafein cenderung terjadi secara cepat. Misalnya kafein dalam satu cangkir kopi hanya butuh waktu sedikitnya 20 menit untuk mencapai aliran darah dan sekitar 1 jam untuk mencapai efek penuhnya.

Efek utama kafein terjadi di otak. Itu menstimulasi otak dengan cara menghalangi efek dari neurotransmitter adenosin.

Apa Saja Manfaat Kafein bagi Kesehatan?

Di samping memberi efek untuk menstimulasi otak, ada juga manfaat kafein bagi kesehatan. Apa saja manfaat kafein itu? Berikut adalah sejumlah manfaat kafein yang telah diteliti oleh para ahli.

Bisa Meningkatkan Metabolisme dan Pembakaran Lemak

Karena kemampuannya untuk menstimulasi sistem saraf pusat, kafein dapat meningkatkan metabolisme hingga 11% dan pembakaran lemak hingga 13%.

Mengonsumsi 300 mg kafein per hari memungkinkan Anda untuk membakar 79 kalori ekstra setiap hari.

Jumlah ini mungkin tampak kecil, tapi jumlahnya serupa dengan kelebihan kalori yang menyebabkan kenaikan berat badan tahunan rata-rata sebesar 1 kg.

Namun, penelitian selama 12 tahun tentang kafein dan penambahan berat badan medapati bahwa peserta yang minum kopi paling banyak, rata-rata, hanya 0,4 – 0,5 kg lebih langsing pada akhir penelitian.

Manfaat kafein dapat meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak, tetapi manfaat ini biasanya tidak banyak dalam jangka panjang.

Bisa Meningkatkan Kemampuan Gerak Badan

Dalam hal kemampuan gerak badan atau berolahraga, kafein dapat meningkatkan penggunaan lemak sebagai bahan bakar.

Ini bermanfaat karena bisa membantu glukosa yang disimpan di otot bertahan lebih lama, berpotensi menunda waktu yang dibutuhkan otot Anda untuk mencapai kelelahan.

Manfaat kafein juga dapat meningkatkan kontraksi otot dan meningkatkan toleransi terhadap kelelahan.

Para peneliti mengamati bahwa dosis kafein 5 mg per kg berat badan memperbesar daya tahan hingga 5% bila dikonsumsi 1 jam sebelum olahraga.

Dosis serendah 3 mg per kg berat badan mungkin sudah cukup untuk menuai manfaatnya.

Selain itu, penelitian melaporkan manfaat serupa dalam olahraga tim, latihan intensitas tinggi, dan latihan ketahanan.

Dan kafein juga dapat mengurangi pengerahan tenaga yang dirasakan selama latihan hingga 5,6%, yang bisa membuat latihan terasa lebih mudah.

Mengonsumsi sedikit kafein 1 jam sebelum olahraga mungkin dapat meningkatkan kemampuan gerak badan.

Bisa Mencegah Penyakit Jantung dan Diabetes

Mungkin Anda pernah dengar bahwa minum kopi dapat memperbesar risiko penyakit jantung. Apa itu berarti kafein dapat menyebabkan gangguan pada jantung?

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kafein tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebenarnya bukti menunjukkan bahwa risiko penyakit jantung jadi 16 – 18% lebih rendah pada pria dan wanita yang minum antara 1 – 4 cangkir kopi setiap hari (sekitar 100 – 400 mg kafein).

Penelitian lain menunjukkan bahwa minum 2 – 4 cangkir kopi atau teh hijau per hari dikaitkan dengan penurunan risiko stroke sebesar 14 – 20%.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kafein dapat sedikit meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang. Namun efek kafein ini umumnya kecil (hanya naik 3 – 4 mmHg) dan cenderung memudar bagi kebanyakan orang setelah mereka mengonsumsi kopi secara teratur.

Manfaat kafein juga dapat melindungi dari diabetes.

Sebuah penelitian mencatat bahwa mereka yang minum kopi paling banyak (dalam penelitian ini) punya risiko hingga 29% lebih rendah untuk terkena diabetes tipe 2. Demikian juga, mereka yang mengonsumsi paling banyak kafein punya risiko hingga 30% lebih rendah.

Para penulis penelitian ini mengamati bahwa risiko turun 12 – 14% untuk setiap 200 mg kafein yang dikonsumsi.

Menariknya, mengonsumsi kopi decaf juga dikaitkan dengan risiko diabetes yang 21% lebih rendah. Penemuan ini menunjukkan bahwa kopi mengandung senyawa bermanfaat lain yang juga dapat melindungi dari diabetes tipe 2.

Minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, meski manfaat ini dapat berbeda-beda pada setiap orang.

Adakah Bahaya Kafein bagi Kesehatan ?

Kita sudah membaca di atas bahwa ada beberapa manfaat kafein bagi kesehatan. Sekarang pertanyaannya apakah ada bahaya kafein bagi kesehatan? Jika ada, apa bahaya kafein itu?

Pada umumnya konsumsi kafein dianggap aman, meski hal ini dapat membentuk suatu kebiasaan.

Ada beberapa efek samping yang terkait dengan mengonsumsi kafein berlebihan, antara lain menimbulkan kecemasan, gelisah, tremor (gemetaran), detak jantung tak beraturan, dan susah tidur.

Terlalu banyak kafein juga bisa memicu sakit kepala, migrain, dan tekanan darah tinggi pada beberapa orang.

Selain itu ada bahaya kafein yang perlu diperhatikan ibu hamil. Kafein bisa dengan mudah melewati plasenta, sehingga bisa meningkatkan risiko keguguran atau berat badan bayi yang rendah saat lahir. Jadi ibu hamil sangat disarankan untuk membatasi asupan kafein.

Kafein juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Misalnya seseorang yang mengonsumsi obat pelemas otot tizanidine atau antidepresan fluvoxamine harus menghindari kafein, sebab kedua obat ini bisa memperbesar efeknya.

Untuk menghindari bahaya dan efek samping kafein, kita disarankan untuk mengonsumsi dalam batas aman.

Konsumsi kafein yang dianggap aman bagi orang dewasa sehat adalah maksimal 400 mg per hari. Ini kira-kira setara dengan jumlah kafein dalam 2 – 4 cangkir kopi seduh, 10 kaleng minuman kola, atau 2 minuman berenergi. Tetapi kandungan kafein sebenarnya dalam minuman bisa berbeda-beda, terutama pada minuman berenergi.

Ada bahaya atau efek samping negatif kafein pada beberapa orang, termasuk bisa menimbulkan kecemasan, gelisah, dan susah tidur.

Apa Saja Makanan & Minuman yang Mengandung Kafein?

Kafein secara alami terdapat pada biji-bijian, kacang-kacangan, atau daun-daunan dari sejumlah tanaman.

Sumber-sumber alami ini dipanen dan diproses untuk menghasilkan makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Apa saja makanan dan minuman yang mengandung kafein itu?

Berikut adalah jumlah kandungan kafein yang diperkirakan ada dalam satu gelas (240 ml) minuman-minuman yang populer:

  • Espresso: 240 – 720 mg
  • Kopi: 102 – 200 mg
  • Minuman berenergi (energy drinks): 50 – 160 mg
  • Teh yang diseduh: 40 – 120 mg
  • Minuman ringan (soft drinks): 20 – 40 mg
  • Kopi decaf (decaffeinated coffee): 3 – 12 mg
  • Minuman kakao: 2 – 7 mg
  • Susu cokelat: 2 – 7 mg

Sedangkan makanan yang mengandung kafein yang populer adalah cokelat susu dan cokelat hitam. Cokelat susu sebanyak 28 gram mengandung 1 – 15 mg kafein; cokelat hitam sebanyak 28 gram mengandung 5 – 35 mg kafein.

Makanan dan minuman yang mengandung kafein antara lain kopi, teh, minuman ringan, cokelat, dan minuman berenergi.

Kesimpulan tentang Apa Itu Kafein

Jadi, dari pembahasan apa itu kafein di artikel ini, kita bisa tahu bahwa zat stimulan ini punya efek yang terutama terjadi di otak.

Selain bisa memperkuat fokus dan mengurangi rasa lelah, kafein juga punya manfaat bagi kesehatan seperti meningkatkan metabolisme, meningkatkan kemampuan olahraga, serta membantu mencegah penyakit jantung dan diabetes.

Namun ada juga bahaya atau efek samping kafein, misalnya dapat menimbulkan kecemasan, gelisah, dan susah tidur. Ini terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Karena itu disarankan untuk membatasi asupan kafein tak lebih dari 400 mg per hari, atau kira-kira setara dengan 2 – 4 cangkir kopi per hari.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang apa itu kafein. Semoga informasi ini berguna bagi Anda yang kemungkinan adalah pencinta kopi. Temukan juga ulasan bermanfaat lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Sumber Referensi:

Healthline. What Is Caffeine, and Is It Good or Bad for Health?. URL: https://www.healthline.com/nutrition/what-is-caffeine

Mayo Clinic. Caffeine: How much is too much?. URL: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/caffeine/art-20045678

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}