Bahan Kimia Iritan Yang Dilarang Kementerian Kesehatan

DITULIS OLEH:
Fery Irawan 

September 21, 2018


Ada banyak sekali bahan kimia yang dapat membuat kulit Anda terluka, sekalipun beberapa diantaranya bisa jadi membantu aktivitas manusia. Namun ternyata, ada bahan kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan loh. Hal ini dikarenakan adanya potensi berbahaya yang bisa terjadi apabila Anda mengalami paparan senyawa kimia tersebut. Apa saja zat kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan?

Apa bahaya yang bisa dialami oleh orang yang terkontaminasi dengan paparan zat kimia iritan? Adakah pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat mengalami paparan senyawa kimia tersebut? Mengapa Anda harus mewaspadai keberadaan bahan kimia tersebut? Mungkinkah untuk terlepas sepenuhnya dari bayang-bayang bencana akibat senyawa kimia berbahaya?

82 Bahan Kimia Iritan Yang Dilarang Kementerian Kesehatan

Bahan kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan tercatat dalam Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 472/MENKES/PER/V/1996, tertanggal 09 Mei 1996. Catatan ini memperlihatkan sejumlah sifat bahan kimia berbahaya mulai dari yang beracun, karsinogenik, teratogenik, hingga iritan. Keberadaan senyawa kimia pengiritasi bisa juga disertai dengan adanya kandungan lain yang turut memberikan bahaya lain.

Misalnya, zat kimia iritan yang dilarang kementeria kesehatan bisa jadi mengandung karsinogenik yang dapat menimbulkan adanya potensi serangan kanker. Sedangkan zat iritan lainnya mengandung teratogenik yang dapat memengaruhi kandungan seorang ibu. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai senyawa kimia apapun yang ada disekitar Anda.

Iritan biasanya dianggap sebagai agen kimia (seperti; fenol dan capsaicin) namun ini juga dapat berupa rangsangan mekanis, termal (panas), dan radiasi (seperti; sinar ultraviolet atau radiasi pengion). Iritasi juga memiliki penggunaan non-klinis yang mengacu pada rasa sakit atau ketidaknyamanan secara fisik atau psikologis. Lalu, apa saja jenis kimia iritan yang perlu dijauhi sebisa mungkin?

Bahan Kimia Iritan Yang Dilarang Kementerian Kesehatan

Apa itu iritan? Iritan merupakan zat yang dapat memicu atau menyebabkan reaksi iritasi atau peradangan. Reaksi peradangan atau iritasi dapat serupa dengan gejala alergi. Perlu diketahui bahwa bahan kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan tidak sama dengan senyawa korosif.

Iritan merupakan senyawa kimia yang menyebabkan kerusakan kulit atau sistem organ lainnya dengan potensi pulih kembali. Sedangkan korosif menghasilkan kerusakan permanen setelah kontak dengan zat selama 4 jam. Berikut daftar zat kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan!

Daftar 82 Bahan Kimia Iritan Yang Dilarang Kementerian Kesehatan:
  1. Akrilonitrin (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  2. Allil alkohol (Iritan + Beracun)
  3. Alpa-klorotoluen (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  4. Alpa, alpha-diklorotoluen (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  5. Alpa, alpha, alpa-triklorotoluen (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  6. 4-Amino-3-florofenol (Iritan + Karsinogenik)
  7. Asetaldehida (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  8. Berilium (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  9. 2-Butenal (Iritan + Beracun)
  10. Butiraldehid oksim (Iritan + Beracun)
  11. Captan (Iritan + Karsinogenik)
  12. 1,2-Dibromoetana (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  13. Dibutiltin hidroqen borat (Iritan + Beracun)
  14. 1,2.3,4-Diepoksibutana (Iritan + Beracun)
  15. 1,2-Dikloroetana (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  16. 1,3-Dikloropropena (Iritan + Beracun)
  17. Dimetil formamide (Iritan + Teratogenik)
  18. 4-Dimetilaminobenzendiazonium (Iritan + Beracun)
  19. Dimetilkarbamamoil klorida (Iritan + Beracun)
  20. 2,2-Dimetiltrimetilen diakrilal (Iritan + Beracun)
  21. Dinoseb (Iritan + Beracun + Teratogenik)
  22. Dinoterb (Iritan + Beracun + Teratogenik)
  23. 1,4-Dioksan (Iritan + Karsinogenik)
  24. Diquat (Iritan + Beracun)
  25. Dithalium sulfat (Iritan + Beracun)
  26. Endosulfan (Iritan + Beracun)
  27. Endothal (Iritan + Beracun)
  28. Endothal sodium (Iritan + Beracun)
  29. 2,3- Epoksi- 1-propanol (Iritan + Beracun)
  30. Fentin hidroksida (Iritan + Beracun)
  31. Formaldehid (Iritan + Karsinogenik)
  32. Garam Auramin (Iritan + Karsinogenik)
  33. Garam Diquat (Iritan + Beracun)
  34. Garam Paraquat (Iritan + Beracun)
  35. Garam sodium asam kloroasetat (Iritan + Beracun)
  36. Heksametilen-di-isosianat (Iritan + Beracun)
  37. lsopropil kloroasetat (Iritan + Beracun)
  38. Kamfeklor (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  39. Karbon disulfide (Iritan + Beracun + Teratogenik)
  40. Klorin (Iritan + Beracun)
  41. 3-(4-Klorofenil)-1,1-dimetiluron (Iritan + Karsinogenik)
  42. Klorofonium klorida (Iritan + Beracun)
  43. Metamidofos (Iritan + Beracun)
  44. Metil asetat (Iritan + Beracun)
  45. Metil bromide (Iritan + Beracun)
  46. Metil iodide (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  47. Metil isosianat (Iritan + Beracun)
  48. Metil kloroasetat (Iritan + Beracun)
  49. Metil kloroformat (Iritan + Beracun)
  50. 1-Metil-3-nitro-1-nitrosoquanidin (Iritan + Karsinogenik)
  51. 2-Metilaziridin (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  52. 4,4′-Metilendi-o-toluidin (Iritan + Karsinogenik)
  53. 4-Metil-m-fenilendiamin (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  54. 4-Metilpiridin (Iritan + Beracun)
  55. Nitrogen Dioksida (Iritan + Beracun)
  56. N-(Trikloromethylthio)Pthalimida (Iritan + Karsinogenik)
  57. O-Ethilhydroxyamina (Iritan + Beracun)
  58. O-Toluidina (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  59. 2,2′ Oxydiethil Diacrylata (Iritan + Beracun)
  60. Paraquat (Iritan + Beracun)
  61. P-Benzoquinona (Iritan + Beracun)
  62. Phenilhydrazina (Iritan + Beracun)
  63. 3-Propanolida (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  64. Propilen oksida (Iritan + Karsinogenik)
  65. Rotenona (Iritan + Beracun)
  66. Senyawa Berilium (Iritan + Beracun + Karsinogenik)
  67. Senyawa Tribultin (Iritan + Beracun)
  68. Sianamida (Iritan + Beracun)
  69. Sianofenfos (Iritan + Beracun)
  70. Sodium florida (Iritan + Beracun)
  71. Stiren oksida (Iritan + Karsinogenik)
  72. Sulfuril biflorida (Iritan + Beracun)
  73. 1,1,2,2-Tetrabromoetana (Iritan + Beracun)
  74. 2,3,4,6-Tetraklorofenol (Iritan + Beracun)
  75. Thioasetamida (Iritan + Karsinogenik)
  76. Thiokarbonil klorida (Iritan + Beracun)
  77. Timbal (ll) metansulfonat (Iritan + Beracun + Karsinogenik + Teratogenik)
  78. Toluen-2,4-di-isosianat (Iritan + Teratogenik)
  79. Tribromoetana (Iritan + Beracun)
  80. 2,4,6-Triklorofenol (Iritan + Karsinogenik)
  81. Triklorometana (Iritan + Karsinogenik)
  82. Trikloronitrometana (Iritan + Beracun)

Waspadai Keberadaan Bahan Kimia Iritan

Keberadaan senyawa kimia tak hanya pada bahan kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan saja. Ada beberapa zat kimia iritan yang perlu diwaspadai karena potensi bahaya yang dapat mengiritasi Anda. Misalnya; larutan asam dan alkali encer yang diberi label dengan simbol ‘iritasi’.

Siapa pun yang menggunakan zat pengiritasi harus menggunakan pelindung mata, dan mereka harus berhati-hati untuk segera mencuci tumpahan senyawa kimia dari kulit mereka. Harus diasumsikan bahwa semua bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan, jika dibiarkan menyentuh permukaan mata yang sensitif.

Beberapa bahan kimia memiliki efek merusak yang parah, terutama asam dan alkali. Kedua bahan kimia tersebut diklasifikasikan sebagai korosif maupun iritan. Banyak pelarut kimia yang masuk ke dalam kategori ini.

Oleh karena itu, penggunaan kacamata keselamatan atau pelindung mata yang sesuai dan sudah disetujui di laboratorium nasional sangat penting untuk digunakan ketika menangani senyawa kimia apapun. Walaupun beberapa iritan tidak termasuk dalam zat kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan.

Zat yang didefinisikan sebagai berbahaya bagi kesehatan seperti; zat yang sangat beracun, beracun, berbahaya, korosif atau iritasi perlu diwaspadai. Kategori-kategori bahaya ini harus secara jelas ditunjukkan pada label wadah penyimpananpada zat yang dipasok secara komersial untuk kebutuhan khusus.

Pertolongan Pertama Saat Terpapar Zat Kimia Iritan

Menurut keterangan The National Center for Biotechnology Information ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengalami kontaminasi bahan kimia yang dilarang kementerian kesehatan. Misalnya; apabila Anda secara tidak sengaja menghirup senyawa kimia iritan.

Pertolongan pertama terhadap mereka yang secara tidak sengaja menghirup gas, asap atau debu yang bersifat iritan bergantung pada sifat kimia dan intensitas, serta durasi berlangsungnya paparan. Apakah ini berpotensi menghasilkan iritasi pada saluran pernapasan atau menyebabkan peradangan paru atau pneumonitis toxin (edema paru).

Apabila ada potensi yang mengarah pada peradangan paru, maka pengobatan dengan kortikosteroid melalui inhalasi dapat segera dimulai secara aktif untuk mengurangi iritasi pernapasan dan mencegah pasien mengalami kondisi tersebut.

Apabila kontak langsung terhadap zat kimia yang dilarang kementerian kesehatan terjadi pada permukaan kulit, cobalah untuk membilasnya dengan air mengalir yang higiene dan segera lakukan pemeriksaan medis.

Demikianlah info lengkap seputar bahan kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan. Mengenai informasi yang tertera dalam artikel ini diperoleh dari beragam sumber tepercaya. Namun, artikel ini bukanlah pengganti saran medis ataupun pendapat profesional para ahli di bidang medis dan kimia.

Keterangan yang disebutkan dalam artikel ini bersifat umum semata-mata untuk menambah wawasan pembaca saja. Jika Anda mengalami kontaminasi zat kimia yang bersifat iritan, Anda tetap perlu melakukan konsultasi dan pemeriksaan dokter secara langsung.

Nantikan artikel menarik lainnya sehubungan dengan bahaya bahan kimia, selain yang bersifat iritan pada artikel berikutnya. Ketahuilah bahwa keberadaan bahan kimia tertentu dapat memperbesar peluang Anda mengalami gejala penyakit. Menghindari paparan zat kimia iritan yang dilarang kementerian kesehatan sedini mungkin akan membantu Anda dalam mengurangi jumlah potensi serangan penyakit.

Sumber
Heierli CP. First Aid for Irritant Gas Inhalation in an Industry. 1989. Therapeutische Umschau. 46(11):786-8. Diakses 2018-09-21.

Tovar R, Leikin JB. Irritants and Corrosives. 2014-11-15. URL: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25455665. Diakses 2018-09-21.

Wikipedia. Irritation. 2018-03-16. URL: https://en.wikipedia.org/wiki/Irritation. Diakses 2018-09-21.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Fery Irawan seorang editor sekaligus penulis yang antusias dan sadar untuk memberikan informasi kesehatan yang tidak berat sebelah. Aktif menulis beragam artikel kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Ia selalu berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan terpercaya, sesuai dengan ketentuan dan prinsip jurnalistik yang ada. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}