Mungkinkah Kanker Serviks Bisa Sembuh Total?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 14, 2017


Belakangan banyak orang mulai mencari tau segala hal seputar penyakit kanker serviks. Penyakit ini belakangan menjadi sangat populer semenjak salah seorang artis ternama Indonesia diberitakan menderita penyakit kanker serviks dan akhirnya harusnya menjumpai maut setelah menjalani perawatan panjang selama lebih dari 4 bulan.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan penyakit kanker serviks? Seberbahaya apakah sebenarnya penyakit ini? dan sejauh apa kemungkinan penyakit kanker serviks bisa sembuh total? Bagaimana penyakit kanker serviks bisa sembuh?

Serangkaian pertanyaan yang belakangan muncul dalam benak kebanyakan orang, mengingat kemudian pemberitaan juga disertai dengan tingginya tingkat kasus kanker serviks muncul dan tingginya pula prosentasi kematian yang muncul pada pasien kanker serviks.

Sejauh Mana Risiko Kanker Serviks?

Pada dasarnya resiko dari kanker serviks terletak pada sejauh mana kanker dapat memicu kerusakan dan sebesar apa seorang pasien kanker serviks untuk bertahan hidup setidaknya dalam tempo 5 tahun.

Menurut sumber cancer.org,  kemampuan bertahan hidup pasien kanker sangat bergantung pada sejauh mana stadium kanker berkembang. Kemudian hal ini lebih lazim disebut dengan istilah rasio kemampuan bertahan hidup atau survival rate. Pada umumnya standar yang digunakan secara internasional untuk survival rate adalah masa bertahan hidup 5 tahun.

Angka prosentasi yang diperoleh menyimbolkan angka rata-rata dari kemampuan bertahan hidup dari pasien kanker serviks untuk setiap stadium. Dengan asumsi, ketika dikatakan bahwa prosentasi survival rate mencapai 70% maka sama dengan rata-rata kemampuan hidup pasien pada stadium bersangkutan adalah 70 pasien dari 100 pasien.

Rasio Bertahan Hidup

Dan berikut adalah tingkat rasio bertahan hidup 5 tahun untuk setiap stadium pada penyakit kanker serviks.

  • Kanker serviks stadium 0 memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 93%.

  • Kanker serviks stadium 1A memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 93%.

  • Kanker serviks stadium 1b memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 80%.

  • Kanker serviks stadium 2A memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 63%.

  • Kanker serviks stadium 2B memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 58%.

  • Kanker serviks stadium 3A memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 35%.

  • Kanker serviks stadium 3B memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 32%.

  • Kanker serviks stadium 4A memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 16%.

  • Kanker serviks stadium 4B memiliki tingkat survival rate 5 tahun sekitar 15%.

Angka di atas diperoleh berdasarkan pada diagnosa awal. Yang artinya, semakin awal seseorang terdiagnosa, semakin efektif proses terapi dapat menyembuhkan penyakit. Dan semakin besar pula peluang seorang pasien untuk sembuh.

Mungkinkah Kanker Serviks Bisa Sembuh Total?

Dikatakan sebelumnya, ada rasio yang menjadi perkiraan kemungkinan seorang pasien untuk bertahan hidup untuk setiap stadium. Namun rasio tersebut jelas bukan harga mati. Rasio menyimbolkan bahwa setiap pasien masih mungkin bertahan hidup, selama menjalankan terapi dengan tepat disertai perubahan gaya hidup yang sesuai.

Aspek apa saja yang penting untuk memaksimalkan kemungkinan hidup seorang pasien kanker serviks?

  • Deteksi sedini mungkin

    Semakin awal kanker terdeteksi, semakin kecil ukuran kanker dan semakin mudah untuk dimatikan serta dihentikan agresivitasnya. Itu sebabnya penting bagi wanita melalukan pap smear untuk memantau kondisi serviks mereka. Ini membantu pasien menemukan adanya ketidak normalan pada area serviks  dan menyegerakan tindakan. Itulah sebabnya kemudian dikatakan kesadaran wanita terhadap kanker serviks menjadi hal penting yang perlu diperhatikan.

  • Terapi yang tepat guna

    Pada dasarnya terapi untuk kanker itu bukan hanya sempit pada terapi radiasi, kemoterapi dan pengangkatan. Sejumlah terapi lain mungkin bisa menjadi pilihan seperti imunoterapi, thermalterapi, terapi biologi dan lain sebagainya. Bahkan terapi radiasi dan kemoterapi sendiri juga hadir dalam banyak pilihan.

    Jangan ragu menemukan informasi selengkap mungkin demi berkonsultasi pada sejumlah pakar untuk menemukan metode terbaik untuk mengatasi kanker yang Anda alami. Jangan ragu, ketika mencoba metode berbeda, karena sebenarnya setiap orang memiliki metode penyembuhan masing-masing.

  • Gaya hidup sehat

    Jangan abaikan bahwa penting bagi pasien menjalankan gaya hidup sehat. Selain aspek genetik, sebagian besar kanker terjadi akibat tingginya kadar karsinogen dalam tubuh. Pada kasus kanker serviks, meski HPV memicu kanker serviks hingga 70%, aspek karsinogen tetap memiliki peran yang besar. Karenanya merubah pola hidup dan pola makan yang lebih sehat akan menjadi acuan penting.

    Coba untuk memilih lingkungan hidup yang lebih sehat dan bebas polutan. Hindari asupan yang memiliki unsur toksin dan pengaruh karsinogen. Coba maksimalkan makanan sehat yang rendah gula, mengingat kadar glikemik tinggi memicu kanker lebih mudah tumbuh.

    Optimalkan asupan kaya vitamin, mineral dan anti oksidan. Karena asupan ini akan membantu menjaga tubuh tetap bugar, dan memiliki kinerja hati serta imunitas yang lebih efektif, baik untuk menyingkirkan toksin dari dalam tubuh dan mengatasi bibit-bibit sel kanker.

    Optimalkan aktivitas fisik sesuai kemampuan dan paparan sinar matahari pagi. Karena ternyata sinar matahari pagi membantu tubuh membentuk vitamin D yang memiliki peran besar untuk kesehatan tubuh pasien penderita kanker.

Mungkinkah Kanker Kembali Kambuh?

Yang kadang menjadi masalah adalah kadang penyakit kanker  kembali muncul setelah pasien dinyatakan sembuh. Itulah situasi yang kerap menjadi momok bagi pasien kanker, ketika mereka masih kerap dihantui oleh adanya kemungkinan penyakit untuk kembali muncul.

Sejauh mana sebenarnya risiko seorang pasien kanker yang dinyatakan sembuh untuk kembali mengalami serangan kanker?

Ternyata menurut sumber livestrong.org, semakin awal kanker Anda ditemukan semakin rendah risiko Anda untuk mengalami serangan kanker berulang. Risiko penderita kanker stadium I yang sudah sembuh untuk kembali mengalami kanker hanya berkisar pada angka 3% dan akan semakin meningkat seiring dengan stadium kanker yang dialami.

Risiko kanker muncul berulang juga cenderung tinggi pada kasus kanker yang sudah menyerang jaringan limfa serta jaringan pembuluh darah. Ini memungkinkan munculnya sel kanker mikro atau bibit kanker pada sel darah atau sel cairan limfa, yang notabene akan menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini membuat sel kanker bisa saja muncul di organ-organ lain dalam tubuh manusia.

Selain itu, kadar kemoterapi dan frekuensi dari radiasi yang diberikan juga bisa memicu terjadinya serangan kedua. Kerusakan sel sehat akibat efek terapi justru bisa berkembang menjadi sel kanker baru pada kondisi tubuh yang buruk. Dan sebenarnya ini masih berkaitan dengan stadium, karena semakin berat stadium yang dialami, semakin tinggi frekuensi terapi akan diberikan.

Selain aspek terapi dan perkembangan sel kanker, aspek gaya hidup masih bekerja siginifikan pada pasien. Meski sudah dinyatakan sembuh, pasien tetap mutlak untuk menjalankan gaya hidup sehat. Ini akan membantu pasien melindungi tubuhnya, memaksimalkan kemampuan imunitasnya untuk mengatasi bibit-bibit kanker baru dan membantu tubuh lebih bugar untuk membantu masa penyembuhan.

Bagaimana Mengoptimalkan Pengobatan Kanker Serviks?

Pada dasarnya, terapi kanker medis yang selama ini menjadi standar terapi sudah terbukti efektif. Sekalipun sejumlah di antaranya memberi efek samping. Hanya saja tubuh perlu memaksimalkan efektifitas pengobatan dengan mengasup makanan kaya anti oksidan, seperti flavonoid.

Antioksidan bekerja sekaligus mengurangi unsur karsinogen yang menjadikan tubuh sebagai iklim yang nyaman untuk kanker berkembang, juga memiliki sejumlah unsur pembunuh kanker baik dengan menyerang secara kimia juga dengan menyerang secara fisik pada inti sel kanker. Antioksidan juga berperan memaksimalkan cairan sel darah putih, sel T dan sel B untuk menyerang sel kanker.

Dan beberapa jenis herbal yang disarankan sebagai terapi tambahan anti kanker dengan kandungan flavonoid tinggi antara lain adalah Noni juice dan Sarang Semut. Keduanya terbukti secara klinis mengandung aspek anti kanker yang kuat dan baik untuk membantu mengatasi gejala-gejala kanker serviks. Sehingga akan memaksimalkan kemungkinan kanker serviks bisa sembuh total.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}