Jangan Sepelekan 7 Gejala Stroke pada Wanita Ini!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 25, 2017


Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, jumlah penderita stroke di Indonesia mencapai 12.1 untuk setiap 1000 orang, naik sebesar 8.3 persen dibandingkan data tahun 2007. Gejala stroke pada wanita lebih banyak.

Bahkan menurut NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA, stroke adalah penyebab kematian utama di hampir semua rumah sakit Indonesia, mencakup sekitar 14.5 persen kasus kematian.

Gejala Stroke Pada Wanita

Walaupun pria lebih mungkin untuk terserang stroke, akan tetapi wanita punya risiko stroke seumur hidup yang lebih besar. Mereka juga lebih mungkin meninggal akibat stroke.

Badan Centers for Disease Control and Prevention memperkirakan bahwa satu dari lima wanita Amerika akan terserang stroke. Dan hampir 60 persen akan meninggal setelah serangan stroke. Tidak mengherankan apabila healthline menyebut penyakit ini sebagai penyebab utama ketiga kematian pada wanita.

Ada banyak alasan mengapa kaum hawa menghadapi risiko stroke yang sangat besar: Rata-rata mereka hidup lebih lama, mengalami lebih banyak stres, dan lebih mungkin mengidap darah tinggi. Kehamilan dan program KB juga dapat memperbesar risiko seorang wanita terserang stroke.

Jika Anda seorang wanita, semakin banyak Anda memahami gejala-gejala stroke pada wanita, maka Anda akan semakin mudah mencari bantuan yang dibutuhkan. Pengobatan yang cepat dilakukan bisa mencegah cacat akibat stroke.

7 Gejala Stroke pada Wanita

Wanita mungkin akan mengalami gejala-gejala awal stroke yang berbeda dari yang dirasakan para pria. Keluhan yang berkaitan dengan stroke pada wanita mungkin mencakup:

  1. Mual atau muntah
  2. Kejang-kejang
  3. Cegukan
  4. Kesulitan bernapas
  5. Rasa sakit
  6. Pingsan atau kehilangan kesadaran
  7. Kelemahan

Karena keluhan-keluhan di atas ini khususnya dialami pada kasus stroke wanita, bisa saja orang-orang tidak menganggapnya sebagai gejala stroke karena berbeda dari yang dipahami umum. Hal ini mengakibatkan keterlambatan penanganan sehingga menghambat pemulihan.

Jika Anda seorang wanita dan ragu-ragu apakah gejala-gejala yang sedang dirasakan berkaitan dengan stroke, sebaiknya tetap periksakan ke dokter yang terpercaya. Bila merasa tidak sanggup untuk banyak bergerak, Anda bisa memanggil ambulans untuk mengantar ke rumah sakit.

Perilaku-perilaku yang aneh, misalnya perasaan lesu yang muncul tiba-tiba, juga bisa berhubungan dengan gejala stroke pada wanita. Para dokter menyebut keanehan ini sebagai “perubahan status mental”, yaitu antara lain:

  • Ketidakacuhan
  • Disorientasi (tidak mampu mengenali lingkungan)
  • Kebingungan
  • Perubahan perilaku secara mendadak
  • Gampang tersinggung
  • Menghayal

Penelitian di tahun 2009 mendapati bahwa ‘perubahan status mental’ ini adalah gejala-gejala aneh yang paling sering dialami penderita stroke. Sekitar 23 persen wanita dan 15 persen pria dilaporkan mengalami ‘perubahan status mental’ yang berkaitan dengan stroke. Meskipun laki-laki maupun perempuan dapat terkena dampaknya, namun perempuan 1.5 kali lebih banyak melaporkan setidaknya satu gejala aneh di atas.

Gejala-Gejala Stroke pada Wanita dan Pria

Walaupun ada sejumlah perbedaan antara keluhan yang dialami oleh wanita dengan apa yang dialami pria, namun seringkali mereka merasakan yang relatif sama.

Stroke biasanya ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara atau memahami pembicaraan, ketegangan ekspresi, dan kebingungan. 5 gejala paling umum yang menandakan seseorang akan terserang stroke yaitu:

  • Mendadak kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata.
  • Mendadak merasa lemah atau mati rasa di wajah, lengan, kaki, yang seringkali hanya di satu sisi tubuh.
  • Mendadak kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan orang lain, kebingungan.
  • Mendadak sakit kepala hebat tanpa sebab yang jelas.
  • Mendadak pusing, sulit berjalan, atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi gerakan.

Kajian ilmiah menunjukkan bahwa wanita sering menyadari dan mengenali tanda-tanda stroke lebih baik daripada pria. Para peneliti dalam sebuah kajian tahun 2003 mendapati bahwa 90 persen wanita, dibandingkan dengan 85 persen pria, mengetahui kalau masalah kesulitan bicara atau mendadak bingung adalah indikasi awal stroke.

Kajian tersebut juga mengungkapkan bahwa mayoritas wanita maupun pria gagal dalam survei untuk menyebutkan semua gejala yang menandakan keadaan darurat medis. Hanya sekitar 18 persen dari seluruh partisipan yang berhasil lulus survei tersebut.

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Gejala Stroke?

Lembaga The National Stroke Association menciptakan trik gampang untuk mengenali gejala-gejala stroke pada wanita maupun pria. Jika melihat adanya keluhan-keluhan mirip stroke yang dialami seorang keluarga atau teman Anda, segera lakukan langkah FAST.

  • F = FACE (Wajah)—Minta dia untuk senyum. Apakah salah satu bagian wajahnya tampak terkulai?
  • A = ARM (Lengan)—Minta dia angkat kedua tangannya. Apakah salah satu tangannya jatuh ke bawah?
  • S = SPEECH (Berbicara)—Minta dia mengulangi satu kalimat pendek. Apakah dia terdengar cadel atau aneh?
  • T = TIME (Waktu)—Setelah memastikan langkah-langkah di atas dan Anda yakin dia terkena stroke, sekaraglah waktunya untuk menelepon rumah sakit dan minta segera didatangkan ambulans.

Jangan buang-buang waktu, setiap menit sangat berharga bagi pasien stroke. Semakin lama Anda mengulur waktu untuk memanggil bantuan medis, maka mungkin akan semakin parah juga dampaknya pada kerusakan otak, bahkan bisa sampai cacat.

Hubungi nomor telepon darurat untuk memanggil ambulans di 118 atau 119 dengan telepon rumah. Atau hubungi nomor telepon darurat umum 112 jika menggunakan nomor GSM atau handphone. Mereka bisa segera memberikan pertolongan medis sesampainya di tempat Anda dan di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit.

Setelah tiba di rumah sakit, seorang dokter akan memeriksa gejala serta riwayat medis pasien. Ia juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik lainnya sebelum membuat diagnosis. Bila dokter memastikan bahwa pasien memang terserang stroke, mungkin ia akan memberikan pilihan pengobatan stroke sesuai kebutuhannya.

Cara Mencegah Stroke Kambuh

Banyak sekali wanita yang meninggal akibat serangan stroke. Oleh karena itu, kaum hawa harus peduli dengan kondisi kesehatannya, terutama mereka yang pernah mengalami stroke. Untuk membantu mencegah stroke kambuh, Anda harus:

  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
  • Mempertahankan berat badan ideal
  • Teratur berolahraga
  • Berhenti merokok
  • Meminimalkan stres (misalnya dengan mengerjakan hobi)

Anda juga wajib melakukan tindakan pencegahan tambahan karena gejala stroke pada wanita sedikit berbeda dari pria. Antara lain dengan:

  • Memantau tekanan darah selama dan setelah kehamilan.
  • Memeriksa apakah ada penyakit fibrilasi atrial (ditandai dengan ritme denyut jantung abnormal) jika berusia di atas 75 tahun.
  • Memeriksa apakah tekanan darah tinggi sebelum mulai program KB.

Pemulihan stroke pada masing-masing orang bisa berbeda. Jika pasien menjalani terapi fisik, ia akan dibantu untuk mempelajari kembali kemampuan-kemampuan fisik yang hilang. Beberapa orang sanggup belajar berjalan atau berbicara hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sedangkan yang lain mungkin butuh lebih banyak waktu.

Selama masa pemulihan tersebut, seorang pasien harus selalu mengikuti rehabilitasi dan mempertahankan atau mengupayakan gaya hidup sehat. Selain membantu mempercepat perbaikan dari gejala-gejala stroke, dengan menjalani terapi secara saksama, Anda bisa semakin memperkecil kemungkinan stroke kambuh.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}