Apakah Pekerjaan Anda Merusak Paru-Paru?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juli 7, 2016


Paru-paru adalah salah satu organ yang kerjanya berat. Rata-rata orang dewasa butuh lebih dari 20.000 tarikan napas dalam sehari. Tetapi seberapa baik paru-paru Anda melakukan pekerjaan tersebut bisa dipengaruhi oleh pekerjaan yang sedang Anda lakoni.

Bahan kimia, kuman, asap rokok, kotoran, debu, dan bahkan hal-hal lain yang tidak terpikirkan bisa membahayakan dan merusak saluran pernapasan Anda, dan paru-paru Anda terancam.

“Paru-paru adalah organ yang kompleks,” ujar Philip Harber, MD, MPH, profesor kesehatan masyarakat di University of Arizona, Tucson. “Dampak dari pekerjaan dan lingkungan dapat menyebabkan jaringan parut atau fibrosis, asma, infeksi, atau kanker.”

Berikut ini adalah jenis-jenis pekerjaan yang berisiko bagi paru-paru.

Bartender dan Pramusaji

Asap rokok erat kaitannya dengan kanker paru-paru. Ini menjadi ancaman bagi para pekerja yang bekerja di tempat dimana tidak ada larangan merokok. Ini termasuk kafe dan restauran yang menyediakan kawasan khusus perokok.

Para pekerja tidak disediakan masker untuk melayani para pelanggan yang mengebulkan asap rokok. Menyediakan ruangan terpisah bagi para perokok dan non perokok, atau menyediakan ventilasi udara yang lebar juga tidak cukup untuk memastikan keamanan paru-paru para pekerja.

Pembantu rumah tangga dan Cleaning service

Beberapa peralatan pembersih, bahkan yang dilabeli “green” atau alami, memiliki bahan kimia berbahaya yang bisa memicu asma.

“Bahan pembersih mengandung bahan kimia rekatif, artinya bisa bereaksi dengan kotoran dan juga dengan jaringan paru-paru Anda,” ujar Susanna Von Essen, profesor penyakit dalam di University of Nebraska Medical Center.

Beberapa bahan kimia tersebut melepaskan senyawa organik yang mudah menguap, ini dapat memicu masalah pernapasan kronis dan reaksi alergi. Karena itu, penting bagi Anda untuk membaca label di kemasan bahan pembersih dan ikuti petunjuk yang tersedia.

Pertimbangkan juga menggunakan bahan pembersih yang lebih aman, seperti cuka dan air atau baking soda. Selama membersihkan juga bukalah jendela atau ventilasi lainnya untuk menjaga sirkulasi udara tetap baik.

Petugas kesehatan

Dokter, perawat, dan pekerja lain yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, atau pusat kesehatan lainnya memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit paru-paru seperti tuberkulosis, influenza, dan SARS.

Jadi, para petugas kesehatan harus menjalani imunisasi (termasuk vaksin flu) yang direkomendasikan bagi mereka.

Petugas kesehatan juga lebih rentan terhadap asma jika sarung tangan atau perlengkapan lain yang digunakan berbahan dasar latex. Karena itu, jika mungkin gunakan sarung tangan berbahan sintetis yang bukan latex.

Hair stylist

Bahan pewarna rambut bisa menyebabkan asma. Beberapa salong meluruskan rambut dengan produk yang mengandung formalin, yang adalah karsinogen (pemicu kanker). Formalin juga memiliki reaksi kuat jika terkena mata, hidung, tenggorokan, dan bahkan membuat paru-paru teriritasi.

Sebaiknya pastikan ventilasi salon mencukupi dan terjaga dengan baik. Dan kenali baik-baik bahan dari produk rambut yang akan digunakan. Jika ternyata tidak aman, maka carilah produk yang lebih aman.

Pekerja pabrik

Para pekerja pabrik berisiko terkena asma atau menyebabkan kekambuhan bagi yang sudah terkena asma. Pekerjaan ini memang tidak menyebabkan asma, tapi bisa menaikkan risiko sekitar 25% terkena asma bagi orang dewasa.

Pekerja pabrik bisa saja menghirup logam, silika, atau pasir halus, dan ini bisa menyebabkan silikosis—penyakit yang menyebabkan jaringan parut pada paru-paru, dan juga lebih rentan terhadap kanker paru-paru.

Sekali lagi, jagalah ventilasi udara agar sirkulasi udara tetap terjaga dengan baik untuk mengurangi dampak tersebut.

Pekerja bangunan

Pekerja yang berurusan dengan bangunan bisa menelan dan menghirup asbes yang digunakan dalam proyek membangun. Bahkan sedikit paparan asbes saja bisa menimbulkan banyak masalah. Salah satunya adalah sejenis kanker mesothelioma.

Karena itu para pekerja bangunan harus mengenakan masker dan ikuti semua aturan keamanan yang ada.

Penambang batubara

Penambang di bawah tanah sangat berisiko mengalami banyak masalah pernapasan, mulai dari bronkitis sampai pneumoconiosis, atau penyakit “paru-paru hitam”. Ini adalah penyakit kronis yang disebabkan karena menghirup debu batubara sehingga tertanam di paru-paru, menyebabkannya mengeras dan membuat bernapas jadi sangat sulit.

“Hal ini bisa menyebabkan fibrosis besar-besaran di paru-paru, dan bisa membunuh orang tersebut,” ujar Von Essen.

Sekali lagi, untuk mengurangi risiko tersebut, kenakanlah peralatan pelindung yang sesuai untuk membatasi jumlah debu yang terhirup.

Demikianlah beberapa jenis pekerjaan yang bisa berdampak buruk bagi paru-paru. Kabar baiknya: Banyak dampak pekerjaan bagi paru-paru bisa dicegah. Tergantung pada jenis pekerjaannya, Anda perlu membuat perubahan yang diperlukan, misalnya: menambah ventilasi, memakai alat pelindung, mengubah cara Anda melakukan pekerjaan tersebut, dan mempelajari lebih jauh mengenai bahayanya.

Ingatlah bahwa paru-paru adalah organ yang vital bagi kelangsungan hidup Anda. Jadi sebisa mungkin berupayalah cari pekerjaan yang benar-benar aman bagi hidup Anda.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}