Tips Mengatasi Gangguan Tidur pada Pengidap Diabetes

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Maret 31, 2017


Sebagaimana dijelaskan dalam ulasan kami sebelumnya mengenai Pengaruh Diabetes dan Kualitas Tidur, maka mereka dengan diabetes memang menjadi lebih rentan memiliki keluhan dengan kuantitas dan kualitas tidur. Mereka menjadi lebih sulit untuk tidur atau memiliki gangguan yang menyebabkan mereka sulit tidur lebih nyenyak.

Masalahnya, gangguan tidur akan menyebabkan kondisi pasien diabetes semakin menurun. Mereka semakin sulit mengatasi gangguan metabolisme yang mereka alami karena gangguan tidur memicu kondisi ketidak seimbangan hormonal yang akan berkaitan langsung dan tidak langsung dengan fungsi metabolisme.

Mereka dengan gangguan tidur juga akan semakin mudah merasa lemah, lemas dan mengantuk sepanjang hari. Mereka sudah tidak mendapatkan cukup tidur dan diperburuk dengan sirkulasi darah menuju otak serta masalah dengan metabolisme.Karenanya sebaiknya pasien diabetes segera mengambil langkah cepat untuk membantunya lebih mudah tidur di malam hari.

Tips Mengatasi Gangguan Tidur Pada Penderita Diabetes

Apa saja yang bisa Anda lakukan untuk membantu pasien diabetes untuk dapat tidur dengan lebih baik di malam hari?

  • Mengonsumsi obat dengan jarak aman dari waktu tidur

    Beberapa obat diabetes, baik itu dari jenis medis maupun herbal dan tradisional bekerja secara langsung mempengaruhi kondisi tubuh pasien diabetes. Beberapa bekerja sebagai pengganti insulin yang akan bekerja menstimulasi sel menarik lebih banyak glukosa. Sedang sisanya mendorong penurunan kadar glukosa darah secara langsung, termasuk dengan mendorong lebih banyak penarikan cairan melalui urin.

    Efeknya bisa secara langsung terhadap kondisi pasien dan memungkinkan untuk mengganggu tidur pasien.

    Misalkan pada beberapa jenis obat yang bekerja sebagai pengganti atau pendorong fungsi insulin, maka sel akan menarik banyak glukosa menjelang waktu tidur. Ini mendorong sel menghasilkan energi baru, bisa jadi pada jam tidur, sel justru menghasilkan banyak energi yang menyebabkan tubuh sulit merasakan kantuk.

    Pada kondisi lain pasien bisa saja mengalami efek buang air kecil berlebihan menjelang tidur atau efek dehidrasi pada saat waktu tidur tiba. Kondisi ini jelas mengganggu pasien untuk tidur dengan nyenyak. Pengobatan menjelang tidur juga bisa memicu terjadinya hipoglikemia di waktu tidur yang justru menyebabkan pasien mengalami efek gelisah.

    Kenali karakter dari masing-masing obat yang Anda konsumsi, pahami apa efeknya terhadap tubuh, bagaimana kinerjanya dan secepat apa efeknya terhadap tubuh Anda. Ini akan membantu Anda menentukan waktu minum obat yang tepat.

  • Hindari makan menjelang waktu tidur

    Makan menjelang waktu tidur apalagi jenis makanan dengan kadar kalori tinggi jelas akan membuat kadar glukosa darah Anda naik di malam hari. Kondisi ini menyebabkan dua hal, pertama hiperglikemia sendiri memicu Anda sulit tidur. Efek dari hiperglikemia yang menyebabkan terjadinya dorongan aktif insulin untuk sel-sel menarik glukosa dan memproduksi energi. Produksi energi berlebihan di waktu tidur juga akan mengganggu tidur Anda.

    Masalahnya memang gangguan metabolisme pada pasien diabetes membuat mereka cenderung mudah lapar sewaktu-waktu. Kalaupun Anda merasa lapar di waktu menjelang tidur, coba konsumsi makanan rendah kalori seperti sayuran atau buah. Makanan jenis ini rendah kalori jadi akan membantu mengisi perut Anda tanpa membuat kadar glukosa Anda meningkat di malam hari.

  • Hindari stimulan berlebihan di waktu malam

    Beraktivitas fisik di malam hari, melakukan aktivitas berbincang aktif atau bahkan mengonsumsi minuman berkafein juga bisa mengganggu tidur Anda. Anda menjadi terstimulasi untuk aktif di waktu yang tidak tepat dan menjadi sulit tidur karenanya. Berdasar sumber healthline.com , ini bisa menjadi salah satu penyebab utama pasien diabetes sulit tidur.

    Kondisi ini bisa saja bersifat personal. Karena beberapa orang justru merasa sangat lelah pasca beraktivitas fisik di malam hari dan jatuh tidur lebih mudah. Beberapa orang merasa lebih senang dan bahagia pasca bercengkerama dan bersenda gurau dengan banyak orang menjelang tidur dan akhirnya menjadi lebih mudah tidur. Dan beberapa orang justru terstimulasi lebih mudah mengantuk pasca mengonsumsi kafein tepat menjelang waktu tidur.

    Tetapi Anda tetap disarankan untuk memilih menghindari stimulan yang menyebabkan Anda aktif di  malam hari. Kalaupun Anda ingin beraktivitas fisik di malam hari, coba pilih aktivitas fisik yang tidak terlalu mendorong adrenalin seperti aktivitas fisik tanpa unsur kompetisi dan tantangan. Hindari perbincangan yang bersifat debat karena ini juga bisa memicu adrenalin. Alih-alih mengonsumsi kopi, coba konsumsi teh yang selain mengandung kafein juga memiliki kandungan senyawa katekin yang membantu Anda memproduksi hormon serotonin, hormon yang membantu Anda merasa lebih nyaman dan relaks.

  • Perhatikan penggunaan gadget

    Hindari bermain dengan gadget terutama bila itu adalah game yang berkaitan dengan kompetisi dan tantangan. Akan lebih baik matikan ponsel Anda untuk menghindari pesan yang masuk di malam hari.

    Kebiasaan lain terkait gadget adalah membaca online. Membaca dengan ponsel bisa cukup buruk untuk mata Anda dibandingkan membaca dengan buku biasa. Jadi coba alihkan kebiasaan membaca di malam hari dengan buku konvensional.

    Cahaya dari ponsel kadang mendorong mata terstimulasi lebih kuat. Ini mengganggu rasa kantuk, hingga bisa jadi kantuk Anda datang lebih lambat. Bahkan kadang berkat cahaya dari ponsel atau laptop, Anda bisa bertahan membuka mata sekalipun kantuk sudah datang. Dan kondisi ini bisa jadi lebih buruk bila Anda menghabiskan waktu menjelang tidur dengan permainan yang mengundang adrenalin.

    Adrenalin akan memancing otot jantung Anda bekerja lebih aktif, mendorong sirkulasi darah bekerja lebih kuat dan mendorong sejumlah saraf pada tubuh Anda menjadi lebih tegang. Bukan hanya itu, adrenalin menstimulasi tubuh menjadi lebih konsentrasi. Bagaimana Anda bisa tertidur dengan kondisi tubuh demikian?

  • Tidur di waktu yang sama

    Pada dasarnya tubuh memiliki semacam alur biologis yang membantu tubuh bekerja dalam ritme dan waktu yang sama setiap hari. Hanya sayangnya, pada mereka yang tidak menjalankan rutinitas tetap setiap harinya, jam biologis ini juga akan terganggu.

    Jadi untuk membantu Anda tidur dengan lebih baik, coba mulai dengan mengatur jam tidur dengan tetap setiap waktu, sekalipun itu di waktu libur Anda. Bangun jam biologis Anda sendiri secara bertahap, termasuk dengan membuat waktu menjelang tidur yang sama setiap hari. Di waktu menjelang tidur, coba lakukan relaksasi, hindari stimulan dan bantu mood Anda untuk tenang dan nyaman. Ini akan membantu Anda lebih mudah tidur di waktu yang sama setiap hari, tanpa terganggu oleh gejala diabetes.

  • Hindari soda dan alkohol menjelang tidur

    Minuman soda dan alkohol kadang bekerja memberi stimulasi tubuh untuk lebih aktif. Ini bisa menggangu tidur Anda. Menurut www.healthline.com, Pada beberapa orang soda dan alkohol menganggu tidur dengan memberi efek gelisah.

    Di satu sisi, soda jelas mengandung sangat banyak gula yang akan menyebabkan hiperglikemia. Sebagaimana dijelaskan beberapa kali bahwa kondisi hiperglikemia akan menyebabkan sejumah kondisi yang memicu Anda sulit tidur. Selain soda dan alkohol bisa menyebabkan efek tidak nyaman pada lambung. Anda bisa saja merasa kembung di malam hari. Ini jelas akan membuat Anda tidak nyaman dan jelas pula bukan pilihan bijak di waktu Anda menjelang tidur.

Tidur bagi setiap orang adalah masalah yang krusial, bahkan sama pentingnya dengan makan dan bernafas. tanpa tidur yang cukup tubuh seseorang akan mengalami penurunan fungsi, termasuk fungsi metabolisme. Dan akan semakin buruk ketika hal ini dialami oleh mereka yang mengidap diabetes.

Kondisi diabetes yang menyebabkan mereka memiliki problem metabolisme akan diperburuk bila mereka juga mengalami gangguan tidur. karenanya akan menjadi dua kali lebih krusial bagi pasien diabetes untuk bisa mendapatkan tidur yang cukup baik itu secara kuantitas maupun kualitas.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}