Nasi Kemarin Buat Penderita Diabetes Lebih Aman—Apa Benar?


By Cindy Wijaya

Penderita diabetes disarankan untuk membatasi konsumsi nasi putih untuk mencegah kenaikan gula darah secara drastis. Namun ada anggapan masyarakat bahwa konsumsi nasi putih sisa kemarin lebih aman untuk penderita diabetes.

Apakah benar nasi kemarin buat penderita diabetes lebih aman? Kalau iya, kenapa demikian? Dan apa saja nasi yang baik untuk penderita diabetes? Mari kita lihat penjelasannya di artikel ini.

Benarkah Lebih Aman Nasi Kemarin Buat Penderita Diabetes?

Nasi putih termasuk makanan yang punya indeks glikemik (IG) yang cukup tinggi. Semakin tinggi indeks glikemik dari suatu makanan, maka semakin cepat juga makanan itu membuat gula darah naik kadarnya.

Namun banyak orang meyakini bahwa memasak nasi lalu menyimpannya di kulkas untuk dimakan besok harinya dapat mengurangi nilai indeks glikemiknya.

Mungkin ini terdengar sulit dipercaya pada awalnya, tapi sejumlah penelitian ternyata sudah membuktikan hal ini. Didapati bahwa mendinginkan makanan yang mengandung zat pati (seperti nasi dan kentang) dapat mengubah zat patinya menjadi pati resisten yang lebih sehat bagi tubuh dan membantu mengontrol kadar gula darah.

Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Indonesia pada tahun 2015 lalu. Penelitian ini dimuat dalam jurnal Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition.

Mereka membandingkan kandungan pati resisten pada nasi putih baru dimasak, nasi putih yang sudah didinginkan selama 10 jam pada suhu kamar, dan nasi putih yang didinginkan selama 24 jam pada suhu 4 derajat C lalu dipanaskan kembali.

Hasilnya menunjukkan bahwa nasi putih yang didinginkan selama 24 jam pada suhu 4 derajat C punya kandungan pati resisten yang paling tinggi, yaitu sebesar 1,65 g per 100 gramnya. Dibandingkan dengan nasi putih baru dimasak mengandung 0,64 g dan nasi putih yang didinginkan 10 jam pada suhu kamar mengandung 1,3 g per 100 gramnya.

Kemudian dilakukan juga pengujian respons glikemik pada 15 orang dewasa sehat menggunakan nasi putih tersebut.

Didapati bahwa nasi putih itu dapat secara signifikan menurunkan respons glikemik dibandingkan dengan nasi putih baru dimasak. Maksudnya, nasi putih yang sudah didinginkan 24 jam lalu dipanaskan lagi tidak menyebabkan kenaikan gula darah secepat nasi putih baru dimasak.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa memang lebih aman makan nasi kemarin buat penderita diabetes.

Kenapa Lebih Baik Nasi Kemarin Buat Penderita Diabetes?

Nasi putih yang baru dimasak mengandung banyak zat pati (starch) tetapi sedikit zat pati resisten (resistant starch).

Proses pendinginan dapat meningkatkan jumlah zat pati resisten pada nasi, sehingga nasi yang sudah didinginkan selama beberapa waktu mengandung zat pati resisten yang lebih tinggi.

Tubuh kita mencerna zat pati menjadi glukosa (gula darah) sehingga menyebabkan kenaikan gula darah. Tapi tubuh kita tidak bisa mencerna zat pati resisten, sehingga tidak akan berubah menjadi glukosa.

Inilah yang membuat nasi putih kemarin cenderung tidak menyebabkan kenaikan gula darah secara drastis.

Penelitian oleh para peneliti dari Universitas Indonesia di atas hanyalah salah satu bukti penelitian yang menunjukkan bahwa memakan nasi kemarin buat penderita diabetes memang lebih aman untuk kadar gula darah mereka.

Jenis Nasi yang Baik untuk Penderita Diabetes

Memang makan nasi kemarin buat penderita diabetes lebih baik daripada nasi baru dimasak. Tapi sebenarnya ada cara lebih sehat lagi untuk mengontrol gula darah, yaitu mengganti pilihan nasinya.

Ada jenis beras punya indeks glikemik yang sudah rendah dari awalnya, sehingga lebih bagus untuk mengontrol gula darah penderita diabetes.

Salah satunya adalah nasi merah, yang termasuk dalam daftar teratas sebagai nasi yang baik untuk penderita diabetes. Memang ada pilihan beras-beras lainnya, seperti beras brasmati cokelat dan beras hitam, tapi biasanya beras merah lebih mudah diperoleh dan harganya lebih terjangkau.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa memakan 2 porsi nasi  merah setiap minggu sudah bisa turunkan risiko diabetes.

Mengganti kira-kira sepertiga dari porsi nasi putih setiap hari dengan nasi merah dapat mengurangi 16 persen risiko diabetes tipe 2 secara keseluruhan.

Itu karena nasi merah punya indeks glikemik yang lebih rendah (sekitar 50) daripada nasi putih (sekitar  72). Dengan begitu, memakan nasi merah cenderung tidak menyebabkan kenaikan gula darah secara drastis.

Nasi merah juga mengandung cukup banyak magnesium dan niasin. Magnesium membantu mengatur fungsi otot dan saraf, tekanan darah, serta kadar gula darah—yang pastinya baik untuk mengontrol diabetes. Sedangkan niasin adalah jenis vitamin B yang menjaga kesehatan sistem saraf, sistem pencernaan, dan kesehatan kulit.

Jadi, nasi merah adalah pilihan nasi yang baik untuk penderita diabetes karena punya indeks glikemik yang lebih rendah, juga dilengkapi dengan zat gizi bermanfaat lain. Selain itu beras merah juga lebih mudah diperoleh dan harganya cukup terjangkau dibandingkan dengan pilihan beras-beras sehat lainnya.

Kesimpulan tentang Nasi Kemarin Buat Penderita Diabetes

Apa benar lebih baik makan nasi kemarin buat penderita diabetes? Ya, makan nasi kemarin memang lebih aman untuk penderita diabetes karena punya kandungan zat pati resisten yang lebih tinggi. Ini bagus untuk bantu mengontrol kadar gula darah.

Selain memakan nasi kemarin, ada cara lebih sehat lain untuk mengendalikan kadar gula darah, yaitu dengan mengganti jenis nasinya. Salah satu pilihan nasi yang baik untuk penderita diabetes adalah nasi merah.

Nasi merah punya indeks glikemik yang rendah untuk mencegah kenaikan gula darah secara drastis. Juga mengandung lebih banyak zat gizi, seperti magnesium dan niasin, yang membuatnya secara umum lebih sehat daripada nasi putih.

Demikianlah artikel ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}