Apakah Mitos atau Fakta Gula Penyebab Diabetes?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Karena diabetes dicirikan dengan tingginya kadar gula dalam darah, banyak orang mengira bahwa diabetes identik dengan konsumsi gula. Bahkan tidak jarang kita mendengar orang menyebutnya sebagai ‘penyakit gula’. Sebenarnya apakah mitos atau fakta gula penyebab diabetes?

Dalam artikel ini akan dijelaskan bagaimana gula memengaruhi diabetes, apakah gula penyebab diabetes, dan faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko diabetes. Pertama-tama, mari kita pahami dulu apa itu penyakit diabetes.

Apa Itu Penyakit Diabetes?

Diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika tubuh tidak mampu lagi mengontrol kadar gula darahnya secara efektif. Ada dua tipe utama penyakit diabetes, yang masing-masing punya penyebab berbeda:

  • Tipe 1: Terjadi jika sistem imun menyerang pankreas, merusak kemampuannya untuk memproduksi insulin.
  • Tipe 2: Terjadi jika pankreas tidak lagi memproduksi cukup insulin, atau jika sel-sel tubuh tidak lagi merespons insulin yang diproduksi, atau karena keduanya.

Diabetes tipe 1 lebih jarang terjadi dan sering kali bersifat genetik. Diabetes tipe 2 menyumbang lebih dari 90% kasus diabetes dan terutama dipicu oleh pola makan dan gaya hidup. (Sumber: The Lancet Volume 389, Issue 10085)

Karena diabetes tipe 2 jauh lebih banyak dialami orang-orang, maka yang menjadi fokus artikel ini adalah tentang tipe diabetes ini.

Bagaimana Gula Memengaruhi Diabetes?

Pada diabetes tipe 2, insulin yang diproduksi tubuh tidak mampu mengontrol gula (glukosa) yang masuk ke dalam darah setelah penderitanya makan atau minum.

Begitu seseorang mengidap diabetes, mengonsumsi terlalu banyak gula bisa memperburuk kondisinya. Gula tambahan adalah karbohidrat olahan, dan tubuh menyerapnya dengan cepat ke dalam aliran darah. Ini bisa mengakibatkan lonjakan kenaikan gula darah.

Karena tubuh kekurangan insulin atau tidak sanggup menggunakannya dengan benar, maka tubuh kesulitan mengeluarkan gula dari dalam dalam menuju ke sel-sel tubuh. Karena itu kadar gula darah (glukosa) tetap tinggi.

Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan di seluruh tubuh, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti neuropati diabetik.

Apakah Gula Penyebab Diabetes?

Tampaknya mengonsumsi gula bukan penyebab diabetes, setidaknya tidak secara langsung. Tapi tetap ada peran gula terhadap diabetes.

Di tahun 2016, para peneliti mendapati adanya kaitan antara diabetes tipe 2 dengan gaya hidup dengan asupan tinggi minuman manis. (Sumber: British Medical Bulletin Volume 120, Issue 1)

Namun, meski ada bukti bahwa asupan tinggi gula bisa menaikkan berat badan, dan kegemukan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, sampai saat ini belum ada bukti bahwa asupan gula penyebab diabetes secara langsung.

Para penulis dari ulasan ilmiah tahun 2016 menjelaskan bahwa gula jenis fruktosa dapat secara langsung memicu diabetes, namun masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikan kebenarannya. (Sumber: Critical Reviews in Clinical Laboratory Sciences Volume 53, Issue 1)

Mereka mencatat bahwa hati menyerap fruktosa tanpa mengatur asupannya. Ini bisa menyebabkan penumpukan lemak hati dan penurunan sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin yang menurun mempersulit tubuh untuk mengeluarkan glukosa dari aliran darah. Jika gula darah tetap tinggi terus-menerus, diabetes tipe 2 dapat terjadi.

Fruktosa adalah jenis karbohidrat sederhana yang terdapat dalam gula dapur yang dikonsumsi sehari-hari. Jenis gula ini juga ada dalam berbagai pemanis tambahan, seperti sirup jagung fruktosa dan sirup agave. Frukotsa juga ada dalam buah-buahan, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak.

Mengonsumi banyak gula juga dapat meningkatkan risiko diabetes karena memicu kenaikan berat badan dan lemak tubuh—yang merupakan dua faktor risiko untuk mengembangkan diabetes.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Terlebih lagi, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi banyak gula dapat mengganggu pensinyalan leptin, hormon yang meningkatkan perasaan kenyang, yang menyebabkan makan berlebihan dan kenaikan berat badan.

Karena itu, untuk mengurangi dampak negatif dari konsumsi gula, WHO merekomendasikan untuk membatasi asupan gula tambahan tidak lebih dari 10% kalori harian Anda. Gula tambahan adalah gula yang tidak secara alami terdapat dalam makanan. (Sumber: Pediatric Obesity Volume 13, Issue 4)

Jadi, mitos atau fakta gula penyebab diabetes? Gula memang dapat meningkatkan risiko diabetes, meski gula bukan penyebab diabetes secara langsung. Yang terutama berbahaya adalah konsumsi gula tambahan dalam jumlah banyak.

Tapi Gula Alami Bukan Penyebab Diabetes

Gula alami adalah gula yang secara alami terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, dan tidak ditambahkan selama proses pengemasan atau pengolahan.

Karena jenis gula ini ada dalam matriks serat, air, antioksidan, dan zat gizi lainnya, gula alami dicerna dan diserap lebih lambat dan kecil kemungkinannya menyebabkan lonjakan gula darah.

Buah-buahan dan sayur-sayuran juga cenderung mengandung jauh lebih sedikit gula dibandingkan dengan banyak makanan olahan, sehingga lebih mudah untuk mengontrol asupan gula alami.

Sebagai contoh, sebuah mangga mengandung 14,8% gula dari berat totalnya, sedangkan sebatang Snickers mengandung 50% gula dari berat totalnya. Padahal mangga adalah salah satu buah yang dikenal paling banyak mengandung gula.

Faktor-Faktor Risiko Lain untuk Diabetes

Mengonsumsi banyak gula bukanlah satu-satunya yang meningkatkan risiko diabetes, ada banyak faktor lain yang berperan, seperti:

  • Kelebihan berat badan: Penelitian menunjukkan bahwa obesitas salah satu faktor risiko utama diabetes tipe 2. Menurunkan hanya 5-10% berat badan saja sudah mengurangi faktor risiko.
  • Kurang olahraga: Orang yang kurang gerak fisik berisiko hampir dua kali lipat mengalami diabetes tipe 2 daripada orang yang aktif. Hanya 150 menit aktivitas fisik tingkat sedang dalam seminggu saja sudah mengurangi risiko.
  • Merokok: Merokok 20 batang atau lebih per hari meningkatkan risiko diabetes lebih dari dua kali lipat. Berhenti merokok menurunkan risikonya hampir kembali normal.
  • Apnea tidur: Ini adalah gangguan tidur yang menghambat pernapasan selama tidur di malam hari, yang merupakan faktor risiko unik untuk diabetes. (Sumber: Frontiers in Neurology Volume 3, Issue 126)
  • Genetik: Ada 40% risiko diabetes tipe 2 jika salah satu orang tua Anda memilikinya dan hampir 70% risikonya jika kedua orang tua Anda memilikinya. (Sumber: Genes Volume 6, Issue 1)

Jadi apabila Anda berupaya untuk mencegah diabetes, jangan hanya berfokus pada mengurangi asupan gula. Perhatikan juga bagaimana keseluruhan gaya hidup Anda selama ini.

Kesimpulan tentang Mitos atau Fakta Gula Penyebab Diabetes

Apakah mitos atau fakta gula penyebab diabetes? Gula memang ada kaitannya dengan peningkatan risiko diabetes. Terutama gula yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman, bukan gula yang secara alami terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran.

Konsumsi gula berlebihan pada akhirnya bisa memicu penurunan sensitivitas insulin, yang mempersulit tubuh untuk mengeluarkan gula dari aliran darah.

Selain itu, asupan gula berlebihan juga memicu kenaikan berat badan dan obesitas, yang juga merupakan faktor risiko untuk diabetes tipe 2.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang mitos atau fakta gula penyebab diabetes. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}