Ternyata Sereal Anak Juga Bisa Berbahaya!


By Cindy Wijaya

Demi alasan kepraktisan, kebanyakan dari orang tua memilih menyajikan sajian cepat saji untuk sarapan keluarga, termasuk juga sarapan si kecil. Bila sebelumnya Anda kemudian menjadi akrab dengan berbagai makanan siap olah seperti nugget dan sosis, kini sebagian dari Anda mungkin mulai sadar bahwa makanan semacam ini jelas tidak masuk dalam kategori makanan sehat untuk anak.

Dari sanalah kemudian banyak orang tua mulai mengalihkan sarapan si kecil ke pilihan lain yang dianggap lebih sehat, salah satunya sereal. Sereal memang kemudian menjadi pilihan sarapan populer di kalangan perkotaan. Anda mendapatkan dua pilihan sekaligus, makanan yang praktis dan siap disajikan yang juga bisa menjadi makanan sehat untuk anak Anda.

Namun rupanya, apa yang selama ini diklaim sehat dan terus propagandakan melalui media iklan, tak sepenuhnya benar. Sereal memang kaya akan nutrisi dan memiliki cukup kandungan kalori yang memadai untuk menunjang kebutuhan energi anak. Tetapi yang tidak banyak disadari, sereal juga produk pabrikan yang pada proses produksinya akan membutuhkan sejumlah langkah yang membuatnya juga mengandung sejumlah bahan dan senyawa yang terbukti berbahaya.

Menurut Sereal FACTS 2012 Report saja sudah dijelaskan setidaknya dalam semangkuk sereal untuk anak terdapat 85 % lebih banyak kandungan gula, 65% lebih rendah serat dan mengandung 60% lebih banyak sodium dibandingkan dengan produk sereal untuk dewasa.

Untuk lebih jelasnya, apa saja sebenarnya kandungan di dalam sereal anak yang dapat membahayakan kesehatan anak Anda.

1. Gula

Anak-anak memang sangat suka makanan manis, dan dengan alasan demi memuaskan selera makan anak dan membuat anak-anak lebih doyan dengan sarapan pagi mereka, biasanya memang sereal anak dibuat dengan rasa lebih manis. Artinya juga sereal anak ini mengandung lebih banyak gula.

Menurut sumber The Environmental Working Group yang dilansir oleh top10 grocerysecrets.com, dijelaskan bahwa setidaknya anak akan mengonsumsi 4,5 kg gula setiap tahunnya dari konsumsi sereal mereka setiap pagi.

Sebenarnya, angka ini belum sampai melewati ambang batas aman, hanya saja, ketika anak Anda juga mengonsumsi makanan lain dengan rasa manis di sepanjang harinya, maka konsumsi sereal dengan rasa manis ini bisa memperburuk kondisi. Setidaknya gula terbukti menjadi penyebab kerusakan gigi, diabetes anak juga obesitas.

Beberapa makanan sereal anak memang cenderung tidak menggunakan gula, melainkan menggunakan jenis high fruktosa corn syrup. Sirup ini sebenarnya tak berbeda jauh efek negatifnya dengan gula.Karena gula fruktosa ini akan menyebabkan gangguan liver dalam konsumsi jangka panjang, efek resistensi terhadap insulin dan sejumlah keluhan pada komposisi darah. Selain itu sejumlah temuan mendapati adanya kandungan logam berat dalam beberapa produk sirup jagung fruktosa ini, meski sebenarnya belum bisa dikatakan setiap produk sirup pasti mengandung logam berat.

2. Lemak Jenuh

Untuk proses pengeringan sereal, sereal sendiri mengalami proses pemanggangan yang biasanya akan memanfaatkan sejenis minyak yang telah diproses hidrogenasi. Minyak semacam ini memiliki kandungan lemak trans lebih padat sehingga kadang menyebabkan sereal juga mengandung lemak trans tanpa Anda sadar.

Meski jumlahnya tidak besar, tetapi menjadi kontradiktif dengan klaim yang mengatakan sereal anak bebas lemak jahat dan sehat untuk pertumbuhan dan kesehatan jantung. Faktanya, dalam semangkuk sereal anak Anda masih bisa jumpai lemak trans yang cukup signifikan.

3. BHA dan BHT

Bila Anda membaca dalam kemasan adanya klaim sereal anak Anda mengandung antioksidan, jangan buru-buru yakin Anda sudah berada pada jalur yang benar. Bisa jadi anti oksidan yang mereka klaim adalah BHA dan BHT.

BHA dan BHT memang sejenis anti oksidan, kinerjanya untuk melawan proses pembusukan makanan, mencegah makanan kehilangan kerenyahannya, berbau tengik dan berminyak. Meski memang bersifat alami dan memiliki sifat anti oksidan, bukan lantas kedua senyawa ini aman dan baik untuk tubuh Anda.

Karena terbukti kedua senyawa ini memiliki sifat adiksi sehingga membuat konsumennya ketagihan. Ada sifat karsinogen dalam BHA dan BHT sehingga bila seharusnya anti oksidan bekerja melawan kanker, ini justru bisa memicu terjadinya oksidasi sel dan pembentukan sel kanker.

Sedang dalam sejumlah riset ditemukan adanya kaitan antara pola konsumsi makana padat BHA dan BHT dengan kondisi hiperaktif pada anak. Diduga, keduanya bekerja pada sistem saraf dengan memanipulasi sejumlah neurotansmitter yang memicu anak menjadi aktif berlebihan.

4. Vitamin Sintetis

Diakui dalam semangkuk sereal anak Anda akan menemukan deretan nutrisi sehat yang penting untuk tubuh. Termasuk di antaranya jejeran kandungan vitamin yang sangat lengkap. Tidak dipungkiri memang vitamin ini penting untuk tubuh dan asupannya akan menunjang kebutuhan tubuh. Hanya saja Anda perlu tau, bahwa kebanyakan kandungan vitamin dalam sereal anak hanyalah vitamin sintetis, bukan jenis vitamin natural.

Sekilas memang tidak banyak perbedaan antara vitamin natural dan vitamin sintetis. Keduanya bisa bekerja cukup baik memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Yang membedakan, vitamin sintetis mengandung sejumlah senyawa tambahan yang sifatnya berbahaya. Sebagian bahkan bisa menyebabkan kinerja liver menjadi lebih berat, dan sejumlah efek samping lain.

5. Pewarna Buatan

Anda pernah menemukan sereal anak dengan aneka warna seperti pelangi? Mungkin saja pernah, mengingat sereal dengan model seperti ini memang sangat digemari anak-anak berkat rasa, aroma dan warnanya yang bervariasi.

Sayangnya, tentu saja sereal anak dengan konsep seperti ini mengandung pewarna buatan yang meski diterima oleh FDA untuk dikonsumsi anak, tetapi dengan sejumlah ketentuan yang menyertai, termasuk batasan konsumsi yang perlu Anda waspadai.

Pewarna makanan memiliki efek negatif terhadap kesehatan hati, ginjal, sistem tiroid, darah dan sistem neurotransmitter dalam otak dan saraf tepi. Bahkan sejumlah riset membuktikan paparan pewarna buatan bisa memicu terjadinya kanker.

6. Sodium Klorida

Sodium klorida dikenal juga dengan sebutan garam. Dan sudah bukan rahasia lagi garam meski tetap dibutuhkan oleh tubuh dan jelas menambah rasa bagi makanan, juga memiliki efek negatif pada tubuh ketika jumlahnya berlebihan.

Berdasar riset yang diselenggarakan oleh Yale University’s Rudd Center for Food Policy and Obesity membuktikan garam pada sereal anak bisa menjadi lebih tinggi sekitar 60% dari kandungan garam ada sereal dewasa.

7. Logam Berat

Meski hal ini memang masih banyak diperdebatkan dan sejumlah produsen sereal anak menolak riset ini sebuah riset menunjukan adanya kandungan logam dalam sereal anak. Beberapa pakar memperkirakan kandungan ini ditambahkan dengan sengaja sebagai bentuk penambahan zat besi pada sereal. Sayangnya kualitas zat besi yang ditambahkan tidak memadai sehingga justru bersifat korosif.

Itu tadi sejumlah bahaya yang mungkin saja mengancam makanan sehat untuk anak yang selama ini Anda sajikan di meja makan Anda di pagi hari. Pastikan Anda memilih sereal dengan kandungan yang lebih aman, bebas bahan adiktif dan memiliki nutrisi yang lebih sempurna.

Meskipun banyak sereal yang mengandung banyak gula dan hanya sedikit memiliki nilai gizi, namun ada beberapa pilihan seral anak yang benar-benar sehat. Biasanya sereal ini memang lebih mahal harganya dibandingkan kebanyakan sereal lain, akan tetapi harga itu sebanding jika Anda menginginkan makanan sehat untuk anak tersayang.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}