7 Makanan Sehat untuk Anak Ini Ternyata Tidak 100% Sehat

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Bagi orang tua, segala hal yang berkaitan dengan anak selalu berarti segalanya. Artinya, orang tua bersedia memberikan lebih bila itu memang untuk kepentingan anak. Termasuk di antaranya makanan sehat untuk anak demi menunjang perkembangan dan pertumbuhannya.

Tampaknya, pandangan ini juga dilihat dengan sangat baik oleh para pekerja bisnis makanan dan menemukan sudut peluang dari hal tersebut. Tak ayal, produk-produk berlabel makanan sehat untuk Anda demikian mudah Anda temukan di pasaran.

Tetapi hati-hati, tak selamanya yang dikatakan sehat itu benar-benar sehat. Beberapa makanan yang diberi label sehat, bisa jadi sebenarny menyimpan komponen yang sebaiknya tidak diberikan untuk si kecil.

Kadang efek samping yang dirasakan oleh si kecil tak selalu muncul saat ini juga. Beberapa masalah baru akan muncul setelah beberapa tahun, atau bahkan ketika buah hati Anda sudah mulai beranjak dewasa. 

Lalu apa saja makanan sehat untuk si kecil yang bisa jadi tak benar-benar sehat untuk Anda berikan untuk buah hati kesayangan Anda? berikut adalah kutipan dari laman parenting.

  • Sereal

    Salah satu makanan sehat populer yang banyak di rekomendasikan dan mungkin banyak dipromosikan dalam iklan-iklan di media massa adalah sereal. Mengusung sejumlah komponen nutrisi lengkap mulai dari sejumlah protein, vitamin dan mineral. Apalagi ditambah dengan klaim terbuat dari gandum utuh yang seakan memberi kepastian bahwa makanan ini memang sepenuhnya sehat.

    Satu yang pasti, kebanyakan proses pembuatan gandum utuh menjadi sereal akan mengorbankan sejumlah komponen serat yang menjadi andalan dari gandum utuh. Juga mengorbankan komponen ari dimana sejumlah nutrisi utama gandum utuh tersimpan.

    Dengan kata lain, sebenarnya tak banyak perbedaan antara sereal yang terbuat dari gandum utuh dengan sereal dari jenis tepung gandum biasa. Dan mengenai sejumlah nutrisi yang demikian kaya dalam sereal, beberapa adalah jenis sintetis yang kadang pada kualitas tertentu memiliki tingkat penyerapan yang tidak cukup tinggi.

    Dan bagian terburuknya, sejumlah sereal di pasaran mengandung komponen gula yang tinggi. Jelas bukan ide yang baik memadukan pati dengan glukosa dan sukrosa. Ini sama saja dengan menambah lebih banyak kalori ke dalam makanan.

  • Jus kemasan

    Tentu saja mengkonsumsi buah adalah bagian penting dalam pola makan anak. Dengan polah tingkah mereka yang demikian aktif, mereka membutuhkan suplai vitamin dan mineral dalam kadar yang sangat tinggi. dalam beberapa fase bahkan bisa lebih tinggi dari orang dewasa.

    Kadang tak semua anak dengan mudah mengonsumsi buah utuh. Jadi ide memberikan juice buah sama sekali bukan ide yang buruk. Juice buah yang segar akan membuat mereka lebih mudah menikmati buah.

    Tetapi akan menjadi ide yang buruk bila yang Anda berikan adalah minuman juice kemasan. Sadarkah Anda bahwa sebagian besar minuman juice kemasan mengandung kadar glukosa yang sangat tinggi.

    Sementara sejumlah buah sendiri sudah memiliki pemanis alaminya sendiri, glukosa akan menambah komponen gula dalam juice dan membuatnya ekstra manis. Sekaligus menambah komponen kalori ke dalam juice.

    Apalagi bila Anda memilih jenis juice buah yang juga menambahkan komponen pemanis buatan, pewarna buatan dan pengawet ke dalam larutan juice. Minuman semacam ini akan memberatkan kinerja liver si kecil. Dan bukan tidak mungkin akan membuat masalah pada fungsi liver mereka di masa depan.

  • Keripik buah

    Alih-alih memberikan si kecil keripik kentang sebagai camilan, Anda memberikannya keripik buah. Di satu sisi ide ini memang setingkat lebih baik mengingat tingginya kadar sodium, kalori dan banyak lagi komponen tak sehat dalam keripik kentang favorit si kecil. Apalagi dengan diolahnya kentang menjadi kripik, sebagian besar manfaat dari kentang juga turut lenyap.

    Tetapi sebenarnya, solusi yang lebih baik adalah dengan tidak memberikan si kecil jenis keripik-keripik, sekalipun itu keripik buah. Alasannya sederhana, karena dalam proses penggorengan dengan minyak, sebenarnya banyak komponen nutrisi yang telah hilang larut bersama minyak.

    Dan kebanyakan produk criping buah dan sayuran di pasaran juga dibumbui dengan bahan-bahan yang sama dengan keripik kentang pada umumnya, termasuk pula dengan garam yang tinggi.

    Jangan terkecoh dengan kata bebas MSG, karena sebenarnya MSG sendiripun hanya komponen garam yang sudah berpadu dengan asam glutamat. Dan biasanya demi mengganti peran MSG, produsen akan menambahkan banyak garam yang artinya juga menambahkan banyak komponen sodium ke dalam makanan. Sementara bagian terburuk dari MSG sendiri adalah sodium.

    Bagian yang juga perlu Anda cermati adalah pengolahannya yang menggunakan minyak. Kita tidak bisa menjamin jenis minyak goreng macam apa dan dalam kualitas macam apa yang digunakan untuk menggoreng.

    Kalaupun ternyata si kecil memang demikian gemar dengan kripik-kripikan, coba buat sendiri keripik buah dan sayuran dengan menambahkan lebih sedikit garam. Pastikan hanya menggunakan garam beryodium karena setidaknya Anda bisa mendapatkan manfaat garam untuk tubuh Anda. Gunakan jenis minyak dengan kadar asam lemak omega 3 yang tinggi seperti minyak zaitun.

  • Makanan organik

    Satu lagi yang juga cukup sering mengecohkan adalah penyematan sebutan makanan organik. Ketika sebuah makanan dikatakan merupakan makanan organik seolah semua orang demikian yakin ini adalah makanan sehat untuk anak maupun orang dewasa.

    Tahukah bahwa sebenarnya bagian terbaik dari makanan organik hanya proses penanaman dan pemanenannya yang bebas unsur kimia? Tetapi kadang pengolahan akhirnya cenderung sama dengan produk pada umumnya.

    Mungkin akan lebih efektif kalau Anda tak hanya berbekal dengan klaim makanan organik. Tetapi juga melihat lebih jauh pada kandungan dan komposisi dari makanan tersebut. Baca dengan benar berapa komponen gula di dalamnya, berapa kadar sodium dan komponen adiktif yang tersimpan di dalamnya.

    Atau pilihan lebih baik, coba beli jenis makanan organik segar. Lalu olah sendiri di dapur Anda. Pilihan yang jelas lebih sehat dan terjamin aman karena Anda sendiri yang akan memastikan bahan dan bumbu tambahan apa saja yang masuk ke dalam makanan.

  • Frozen yoghurt

    Belakangan juga muncul banyaknya konsep desert sehat untuk anak yang menggunakan bahan dasar yoghurt. Tak ayal memang, yoghurt pada dasarnya sehat. Kaya akan sejumlah komponen nutrisi dari susu termasuk kalsium, sejumlah komponen asam amino dan sejumlah vitamin serta mineral.

    Dan yang membuatnya sehat, karena sejumlah komponen lemak jenuh dalam susu diubah oleh bakteri menjadi lemak tak jenuh. Ditambah dengan peran probiotik dan prebiotik dalam yoghurt membuatnya menjadi asupan sehat untuk usus Anda.

    Yang disayangkan, demi memuaskan selera makan si kecil, kebanyakan yoghurt sehat ini telah ditambahkan dengan perasa, pewarna dan tentu saja pemanis. Sebagian dengan pemanis asli dari fruktosa dan sukrosa dan sebagian dengan pemanis buatan.

    Tak ada yang lebih baik dari semua bahan tambahan tersebut kecuali beberapa serpih potongan buah kecil yang biasa menjadi toping hiasan dari yoghurt frozen. Semua komponen tambahan ini membuat yoghurt yang sehat menjadi kaya kalori dan mengandung banyak zat adiktif yang berbahaya untuk fungsi liver mereka.

  • Makanan cepat saji

    Masyarakat kita masih demikian banyak bergantung pada makanan cepat saji. Di satu sisi makanan cepat saji memang praktis dan mudah disajikan. Apalagi rasanya juga biasanya sangat digemari anak-anak.

    Menyadari bahwa makanan cepat saji di pasaran tak sepenuhnya sehat, kemudian pasar makanan cepat saji sehat mulai berkembang pesat. Mengusung konsep bebas pengawet dan bebas MSG makanan-makanan olahan daging, ayam dan ikan ini mulai digemari orang tua untuk diberikan pada buah hati mereka.

    Tentu saja klaim bahwa ini makanan sehat untuk anak maupun orang tua karena sudah bebas pengawet dan bebas MSG bukan jaminan bahwa makanan tersebut lantas menjadi sehat. Hanya menjadi pilihan yang lebih baik daripada jenis makanan cepat saji di pasaran.

    Produk makanan cepat saji sehat ini tetap kaya sodium mengingat sudah pasti produsen menambahkan banyak garam sebagai bumbu. Menambahkan tepung sebagai adonan yang membuat makanan ini juga mengandung kalori dan pati yang tinggi.

    Jangan lupa kebanyakan makanan cepat saji ini kemudian digoreng cepat untuk membantunya lebih tahan lama. Dan segala sesuatu yang melalui proses penggorengan jelas perlu dipertanyakan. Apakah sudah menggunakan minyak yang berkualitas baik? Apakah jenis minyak yang digunakan? Berapa kadar lemak jenuh yang terserap ke dalam makanan?

  • Susu Cokelat

    Susu memang salah satu asupan penting yang perlu diberikan untuk anak. Tak dipungkiri kandungan nutrisi dalam susu sangat baik dalam mendukung tumbuh kembang buah hati Anda.

    Tetapi kemudian doktrin klasik mengenai 4 sehat 5 sempurna bahwa asupan yang sempurna untuk si kecil berarti harus menyertakan susu membuat banyak orang tua berpikir keras soal bagaimana memastikan si kecil mengonsumsi susu. Termasuk di antaranya menghadirkan susu yang sesuai dengan selera si kecil.

    Salah satunya dengan susu cokelat, tanpa menyadari ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan soal komposisi dalam susu cokelat. Bahwa kebanyakan susu cokelat menggunakan tambahan gula yang relatif lebih tinggi. Sebagaimana dijelaskan dalam babycenter mengonsumsi susu dengan banyak gula sama dengan menambahkan lebih banyak kalori pada bayi.

    Di sisi lain cokelat sendiri memiliki efek diuretik, dan memberi pengaruh menurunkan kemampuan anak dalam menyerap zat besi. Sementara zat besi adalah komponen penting bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak. 

Mengolah sendiri makanan yang akan diberikan untuk buah hati. Pilihlah bahan baku berkualitas dengan kondisi yang baik. Cuci bersih setiap bahan baku dan alat masak dengan seksama untuk memastikan tidak ada lagi sisa bahan kimia pada bahan makanan dan alat masak. Dan gunakan bahan tambahan yang dipastikan sehat dan aman untuk si kecil.

Ini adalah pilihan terbaik untuk Anda bisa menjamin asupan yang Anda berikan memang sehat dan aman untuk buah hati Anda. Jangan lagi Anda mudah terkecoh dengan label makanan sehat untuk anak. 

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}