Terapi Oksigen Hiperbarik, Bisa untuk Terapi Stroke?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

April 24, 2018


Terapi oksigen hiperbarik secara medis dapat digunakan untuk mengobati infeksi serius, gelembung udara di pembuluh darah, dan luka yang tidak bisa sembuh akibat diabetes atau cedera radiasi. Banyak juga orang yang menggunakannya sebagai terapi stroke. Terapi ini dilakukan secara oksigenasi hiperbarik, yaitu menambah jumlah oksigen ke dalam tubuh pasien.

Apa itu terapi oksigen hiperbarik? Bagaimana cara kerja terapi oksigen hiperbarik? Apa saja manfaat terapi hiperbarik? Benarkah bisa dimanfaatkan sebagai terapi stroke? Adakah efek samping terapi oksigen hiperbarik yang perlu diwaspadai? Mari kita perhatikan penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Terapi Oksigen Hiperbarik

Terapi oksigen hiperbarik adalah perawatan medis yang dilakukan secara oksigenasi hiperbarik, dimana pasien menghirup oksigen murni (100%) di bawah tekanan atmosfer yang ditingkatkan. Kini, terapi oksigen ini biasanya dilakukan di dalam tabung atau dalam ruangan khusus.

Pasien diberikan oksigen dengan tujuan untuk menambah jumlah oksigen di dalam tubuhnya. Dalam dunia pengobatan, terapi hiperbarik digunakan untuk mengobati jenis luka, cedera, dan infeksi tertentu. Hiperbarik oksigenasi juga digunakan untuk mengatasi keracunan karbon dioksida serta masalah lain dimana jaringan-jarinagn tubuh kekurangan oksigen.

Lembaga National Cancer Institute di Amerika menyebutkan bahwa manfaat terapi hiperbarik sedang diteliti untuk perawatan beberapa jenis kanker. Oksigenasi hiperbarik dapat meningkatkan jumlah oksigen pada sel-sel kanker. Dengan begitu, diharapkan akan lebih mudah untuk membunuh mereka saat terapi radiasi dan kemoterapi.

Pengertian Hiperbarik

Hiperbarik adalah tekanan gas yang lebih besar dari 1 tekanan atmosfer. Menurut MedicineNet.com, istilah “hiperbarik” diambil dari bahasa Yunani: “hiper-“ yang artinya tinggi, melebihi, berlebihan, di atas normal + “baros” yang artinya berat.

Oksigenasi hiperbarik adalah peningkatan jumlah oksigen pada organ-organ & jaringan-jaringan tubuh setelah diberikan oksigen dalam ruangan atau tabung bertekanan lebih besar dari 1 tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer adalah satuan standar untuk mengukur tekanan di atmosfer bumi.

Cara Kerja Terapi Oksigen Hiperbarik

Ketika pasien diberikan oksigen murni di bawah tekanan yang ditinggikan, hemoglobin menjadi penuh, tetapi darah dapat mengalami hiperoksigenasi dengan melarutkan oksigen dalam plasma darah. Pasien bisa diberikan oksigenasi di dalam tabung/ruangan dengan dua tipe dasar: Tipe A, multiplace; dan Tipe B, monoplace.

Kedua tipe tersebut bisa digunakan untuk perawatan luka, perawatan cedera akibat menyelam, dan perawatan untuk pasien yang dipasang alat bantuk napas (ventilator) mekanik atau pasien yang sedang kritis. Berikut adalah cara terapi oksigen hiperbarik pada masing-masing tipe:

Ruangan Hiperbarik Multiplace

Ruangan multiplace dapat dimasukkan oleh beberapa orang sekaligus, biasanya ditemani oleh seorang petugas yang akan mengamati pasien dan membantu bila terjadi keadaan darurat. Pasien dalam ruangan multiplace menghirup oksigen murni melalui masker atau penutup plastik yang pas. Ruang ini biasanya dapat diberi tekanan hingga setara dengan 6 tekanan atmosfer.

Jika diinginkan campuran gas yang lain (campuran nitrogen atua helium), campuran dapat diberikan melalui masker. Semua peralatan medis yang dipasang pada pasien, misalnya ventilator mekanik dan infus, dibawa masuk ke dalam ruangan.

Karena petugas menghirup udara selama terapi ini (tidak mengenakan masker), maka asupan campuran nitrogennya harus dipantau. Karena jika tidak bisa berisiko menimbulkan masalah yang kadang dialami oleh penyelam scuba, misalnya penyakit dekompresi.

Tabung Hiperbarik Monoplace

Tabung monoplace hanya memuat satu orang, biasanya dalam posisi berbaring. Gas yang digunakan untuk menekan tabung biasanya oksigen murni. Beberapa tabung menyediakan masker untuk gas pernapasan alternatif (seperti udara biasa).

Petugas memantau pasien dari luar tabung dan peralatan medis pasien ditinggalkan di luar tabung. Hanya beberapa jenis infus dan saluran ventilator tertentu yang dibawa masuk. Ada jenis tabung baru, namanya tabung duoplace, yang dapat memuat dua orang sekaligus. Cara kerja terapi oksigen hiperbarik dalam tabung duoplace mirip dengan cara kerja tabung monoplace.

Tabung Jenis Lainnya

Ada dua jenis tabung lain yang layak disinggung, meskipun mereka sebenarnya bukan tabung untuk terapi hiperbarik. Yang pertama yaitu topical oxygen atau disingkat topox, yang dilakukan menggunakan tabung kecil yang ditempatkan pada tangan atau kaki, dan ditekan menggunakan oksigen.

Pada topox, pasien tidak menghirup oksigen, dan anggota tubuh lainnya tidak ditekan dengan oksigen. Karena itu pasien tidak akan mendapatkan manfaat terapi hiperbarik yang maksimal. Topox tidak bisa mengobati penyakit dekompresi, gelembung udara di pembuluh darah, atau keracunan karbon dioksida.

Jenis yang kedua yaitu tabung portabel hiperbarik “ringan”. Tabung portabel ini bisa diberikan tekanan hingga 1,5 – 1,7 atmosfer absolut (ata). Dalam dunia medis, tabung ini hanya disetujui untuk mengobati mabuk ketinggian (altitude ilness). Permintaan akan tabung portabel hipebarik ini semakin meningkat, karena mereka lebih banyak digunakan untuk perawatan alternatif.

Cara Terapi Oksigen Hiperbarik

Pasien diminta berbaring di dalam sebuah tabung khusus, yang memuat hanya 1 orang atau 2 orang sekaligus. Dalam beberapa terapi hiperbarik, pasien akan memakai masker atau tudung khusus yang mengalirkan oksigen.

Selama sesi terapi, tekanan udara di dalam tabung ditinggikan menjadi 2 – 3 kali dari tekanan udara normal. Peningkatan tekanan udara tersebut akan menimbulkan perasaan ‘penuh’ di telinga—mirip seperti yang dirasakan di dalam pesawat atau di tempat tinggi. Perasaan itu bisa dikurangi dengan sengaja menguap atau menelan.

terapi oksigen hiperbarik - terapi stroke - oksigenasi

Sekarang ini, tabung-tabung hiperbarik banyak yang dirancang untuk menambah kenyamanan pasien. Pasien mungkin bisa sambil mendengarkan musik atau menonton TV selama sesi terapi.

Satu sesi terapi oksigen hiperbarik berlangsung umumnya berlangsung sampai 2 jam. Setelah itu, tekanan di dalam tabung secara perlahan dikurangi. Setelah terapi pasien mungkin merasak sedikit lapar atau lelah, tetapi ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Manfaat Terapi Hiperbarik

Jaringan tubuh kita membutuhkan oksigen yang cukup agar bisa berfungsi normal. Jika jaringan terluka, dibutuhkan oksigen lebih banyak lagi agar tetap berfungsi. Disinilah letak manfaat terapi hiperbarik, karena terapi ini meningkatkan jumlah oksigen yang bisa dibawa oleh darah.

Peningkatan jumlah oksigen dalam darah untuk sementara mengembalikan kadar normal dari gas-gas dalam darah dan fungsi jaringan, sehingga mempercepat proses penyembuhan serta mengatasi infeksi yang terjadi.

Manfaat terapi hiperbarik dapat mengobati beberapa penyakit atau masalah medis. Dan rumah sakit atau pusat terapi menggunakannya dengan caranya masing-masing. Dokter mungkin akan menyarankan pasiennya terapi hiperbarik jika mengalami salah satu dari masalah medis berikut:

  • Anemia yang parah
  • Abses di otak
  • Gelembung-gelembung udara di pembuluh darah (emboli udara)
  • Luka bakar
  • Penyakit dekompresi
  • Keracunan karbon dioksida
  • Cedera akibat tertekan
  • Tiba-tiba kehilangan pendengaran (tuli)
  • Gangren
  • Infeksi di kulit atau tulang yang mengakibatkan kematian jaringan
  • Luka yang tidak sembuh, misalnya luka di kaki akibat diabetes
  • Cedera akibat radiasi
  • Cangkok kulit yang berisiko mengalami kematian jaringan
  • Tiba-tiba kehilangan penglihatan, tanpa rasa sakit

Hasil dari Terapi Hiperbarik

Untuk mendapatkan manfaat terapi hiperbarik yang maksimal, pasien mungkin diminta melakukan lebih dari satu kali sesi terapi. Jumlah sesi yang dibutuhkan tergantung pada masalah kesehatan pasien. Beberapa masalah kesehatan, misalnya keracunan karbon dioksida, mungkin bisa diatasi dalam tiga kali terapi. Masalah lain, seperti luka yang tidak sembuh, mungkin butuh 20 – 40 kali terapi.

Terapi oksigenasi hiperbarik sering kali bisa digunakan sebagai perawatan tunggal untuk mengatasi penyakit dekompresi, gelembung udara di pembuluh darah, dan keracunan karbon dioksida yang parah. Agar efektif untuk mengatasi masalah/penyakit lainnya, terapi hiperbarik dapat digunakan sebagai perawatan tambahan dan dikombinasikan dengan terapi atau obat lain sesuai kebutuhan pasien.

Di samping manfaat terapi hiperbarik yang disebutkan di atas, ada juga kegunaan lain dari terapi ini untuk mengatasi masalah kesehatan lain. Namun situs Mayo Clinic menyebutkan bahwa belum ada cukup bukti untuk mendukung klaim bahwa terapi hiperbarik dapat secara efektif mengobati masalah kesehatan berikut:

  • AIDS/HIV
  • Alergi
  • Penyakit Alzheimer
  • Artritis
  • Asma
  • Autisme
  • Bell’s palsy
  • Cedera otak
  • Kanker
  • Cerebral palsy
  • Sindrom kelelahan kronis
  • Sirosis
  • Depresi
  • Fibromialgia
  • Sakit maag
  • Penyakit jantung
  • Heatstroke
  • Hepatitis
  • Migrain
  • Multiple sclerosis
  • Penyakit Parkinson
  • Cedera saraf tulang belakang
  • Cedera olahraga
  • Stroke

Sebelum mencoba terapi hiperbarik untuk mengatasi penyakit/masalah kesehatan di atas, ada baiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Mengenai manfaat hiperbarik untuk terapi stroke, di bagian selanjutnya akan dijelaskan lebih lengkap.

Hiperbarik untuk Terapi Stroke

Sampai saat ini, belum ada bukti yang memadai untuk meneguhkan manfaat terapi hiperbarik bagi pemulihan stroke. Sewaktu menjawab pertanyaan apakah terapi oksigen hiperbarik meningkatkan pemulihan stroke, Dr. Jerry Swanson dari Mayo Clinic menjelaskan bahwa masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengevaluasi fungsi dari terapi ini dalam pengobatan stroke.

Meski begitu, ada beberapa peneliti yang berteori bahwa oskigenasi (peningkatan jumlah oksigen) ke bagian-bagian otak yang terkena stroke dapat mengurangi dampak stroke. Dampak tersebut misalnya pembengkakan otak, sehingga mengurangi tingkat kerusakan otak, dan diharapkan menghasilkan pemulihan yang lebih baik.

Tetapi sekali lagi, manfaat terapi hiperbarik ini masih belum dibuktikan dengan jelas. Masih terlalu sedikit orang yang telah diteliti untuk menyimpulkan apakah hiperbarik memang bermanfaat untuk terapi stroke. Diharapkan ke depannya akan ada penelitian-penelitian yang memperjelas mengenai hal ini.

Terapi Alternatif untuk Pemulihan Stroke

Sebelumnya disebutkan bahwa terapi hiperbarik dapat dikombinasikan dengan terapi lain agar lebih efektif untuk mengatasi suatu penyakit. Mungkin itulah yang bisa dilakukan dalam hal pemulihan stroke, karena hiperbarik belum terbukti efektif untuk terapi stroke.

terapi oksigen hiperbarik - terapi stroke - oksigenasi

Salah satu terapi stroke secara alami yang dapat dicoba adalah dengan konsumsi Noni juice. Ini adalah minuman herbal yang murni terbuat dari sari buah Noni. Buah Noni mengandung scopoletin yang efektif menurunkan tekanan darah dengan cara memperlebar dan melenturkan pembuluh darah yang menyempit/tersumbat.

Seperti diketahui, stroke bisa disebabkan oleh penyempitan/penyumbatan pembuluh darah ke otak, sehingga otak kekurangan oksigen dan akhirnya mengalami serangan stroke. Dengan rutin minum Noni juice sebagai terapi stroke, peredaran darah ke otak akan kembali dinormalkan. Bila peredaran darah lancar, maka otak bisa mendapat cukup oksigen dan nutrisi yang dibutuhkannya untuk memulihkan diri.

Efek Samping Terapi Oksigen Hiperbarik

Terapi hiperbarik pada umumnya aman bila mengikuti prosedur yang benar. Jarang terjadi komplikasi atau efek samping terapi oksigen hiperbarik. Namun perawatan ini tetap memiliki sejumlah risiko yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Rabun jauh (miopia) sementara akibat perubahan sementara pada lensa mata.
  • Cedera di telinga tengah, termasuk kebocoran cairan dan pecahnya gendang telinga akibat tingginya tekanan udara.
  • Paru-paru kolaps atau gagal berfungsi akibat perubahan tekanan udara (barotrauma).
  • Kejang-kejang akibat kelebihan oksigen (keracunan oksigen) di sistem saraf pusat.
  • Dalam situasi tertentu, kebakaran karena lingkungan yang banyak mengandung oksigen di ruang terapi.

Oksigen murni bisa menyebabkan kebakaran jika ada percikan api yang menyulut sumber bahan bakar. Karena itu, pasien tidak diizinkan membawa benda-benda seperti korek api atau peralatan bertenaga baterai ke dalam tabung hiperbarik.

Selain itu, untuk mencegah percikan api, pasien mungkin harus membersihkan rambut dan kulit dari produk perawatan yang berbahan dasar minyak bumi. Mintalah seorang petugas terapi memberikan petunjuk yang spesifik mengenai hal ini sebelum sesi pertama terapi dimulai.

Mencegah Mimisan ketika Terapi

Mimisan seringnya karena bagian dalam lubang hidung mengering terkena aliran udara yang terus-menerus selama proses oksigenasi. Kulit halus di dalam hidung pun bisa menjadi iritasi, dan gesekan sedikit saja bisa menyebabkan kulit robek. Hal normal lainnya yang dapat terjadi adalah keluarnya lendir yang ada darahnya dari hidung ketika terapi.

Untuk mencegah mimisan dan kulit dalam hidung menjadi kering, Anda bisa mengoleskan pelembap, misalnya minyak biji wijen. Minyak biji wijen adalah anti-inflamasi alami. Gunakan cotton bud untuk mengoleskannya ke dalam lubang hidung. Oleskan tipis saja, karena akan terasa tidak nyaman kalau kebanyakan.

Sebagai kesimpulan, terapi oksigen hiperbarik adalah jenis perawatan medis yang menggunakan oksigenasi hiperbarik untuk menambah jumlah oksigen ke dalam tubuh pasien. Pada umumnya dokter menggunakan terapi ini untuk mengatasi penyakit dekompresi, mengobati jenis-jenis luka dan infeksi tertentu, menghilangkan gelembung di pembuluh darah, juga mengatasi keracunan karbon dioksida.

Meskipun belum ada cukup penelitian untuk membuktikan manfaatnya sebagai terapi stroke, namun bukan berarti hiperbarik sama sekali tidak bermanfaat. Ke depannya diharapkan akan dilangsungkan lebih banyak penelitian untuk memperjelas manfaat-manfaat terapi hiperbarik untuk pemulihan stroke maupun penyakit-penyakit lainnya.

Demikianlah artikel tentang terapi oksigen hiperbarik. Semoga informasi ini memperluas wawasan kita mengenai aneka ragam terapi yang tersedia untuk merawat kesehatan kita. Sebelum mencoba suatu jenis terapi, ada baiknya kita cari tahu dulu bagaimana cara kerjanya, apa saja bukti mengenai manfaatnya, dan adakah efek sampingnya yang perlu diperhatikan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}