Resep Herbal Kanker Payudara yang Perlu Anda Gunakan

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 2, 2019


Tidaklah mudah untuk membuat keputusan tentang perawatan kanker yang akan Anda jalani. Apalagi jika kanker sudah menyebar, pastinya pengobatannya lebih sulit lagi. Namun bukan berarti tidak ada harapan—selalu ada harapan bagi yang tidak menyerah. Salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan ialah menggunakan resep herbal kanker payudara.

Banyak orang memilih untuk mengonsumsi herbal sebagai pendamping perawatan medis yang mereka jalani. Meski hanya sebagai pendamping, tetapi herbal yang tepat memang bisa menambah keefektifan dari pengobatan medis. Dalam artikel ini Anda akan belajar caranya meracik ramuan herbal kanker payudara dari bahan-bahan tradisional.

Resep Herbal Kanker Payudara

Bahan:

Herba baru cina yang masih segar, 20 gram.
Herba jombang yang sudah dikeringkan, 30 gram.
Herba rumput mutiara yang sudah dikeringkan, 30 gram.
Herba sambiloto yang sudah dikeringkan, 30 gram.
Rimpang temu putih, 10 gram.
Bawang putih, 3 siung.

Cara Meramu Resep:

Iris tipis-tipis rimpang temu putih, lalu masukkan ke dalam panci berbahan email bersama bahan-bahan lain.
Rebus dengan 3 gelas air, tutup panci, dan tunggu sampai airnya tersisa kira-kira 1 gelas.
Angkat, dinginkan, dan saring airnya.

Aturan Minum:

Minum ramuan herbal kanker payudara ini sekaligus habis di pagi hari.
Ampasnya bisa direbus sekali lagi untuk diminum di sore hari.

Herba = Seluruh bagian tanaman obat mulai dari akar, batang, daun, bunga, dan buahnya.

Mengapa Baru Cina Bermanfaat?

Tanaman baru cina (Artemisia vulgaris) sudah sering dimanfaatkan dalam dunia pengobatan tradisional. Di Indonesia, tanaman ini memiliki sejumlah nama daerah seperti: sudamala (Sumatera); beunghar kucicing, jukut lokot mala (Sunda); brobos kebo (Surabaya); suket gajahan (Jawa); daun manis, cam cao (Jakarta); kolo (Maluku); dan goro-goro (Ternate).

Dinamakan baru cina karena memang asalnya dari Cina. Tanaman ini dapat ditemukan tumbuh liar di hutan atau di ladang. Ada juga yang sengaja membudidayakannya untuk dijadikan tanaman obat. Secara tradisional baru cina sering digunakan untuk menghangatkan badan, menghilangkan nyeri, menghentikan pendarahan, melancarkan kencing, meningkatkan nafsu makan, melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, dan menormalkan menstruasi.

Bagaimana dengan manfaat baru cina untuk ramuan herbal kanker payudara? Sejumlah penelitian melaporkan bahwa baru cina memiliki efek sitotoksik yang kuat terhadap garis sel kanker payudara (MCF7). Sitotoksik adalah efek merusak terhadap suatu zat pada sel, sehingga sel dapat berhenti berkembang, bertumbuh, dan membelah atau dapat mengalami kematian.

daun baru cina untuk ramuan herbal kanker payudara
Daun Baru Cina (Credit: Ken Potter / License: CC BY-NC 4.0)

Salah satu penelitian yang membuktikan efek sitotoksik itu dibahas dalam artikel ilmiah berjudul “In Vitro Evaluation of Cytotoxic Activity of Flower, Leaf, Stem and Root Extracts of Five Artemisia Species.” Pada penelitian itu didapati bahwa ekstrak dari bunga, daun, batang, dan akar baru cina sangat menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap MCF7. Yang menunjukkan aktivitas paling kuat ialah ekstrak dari bunganya.

Artikel itu juga menjelaskan bahwa kandungan senyawa dalam baru cina yang bermanfaat sebagai anti-kanker ialah tanin dan flavonoid, seperti eupafolin, diosmetin, ramnetin, apigenin dan glukosida-nya, luteolin, quercetin, rutin, dan viteksin. Baru cina juga memiliki kandungan artemisinin yang memperlihatkan aktivitas anti-kanker.

Diduga bahwa penyebab ekstrak bunga baru cina menunjukkan efek sitotoksik paling kuat adalah karena berlimpahnya kandungan artemisinin di dalamnya. Akan tetapi seluruh bagian tanaman ini yang diuji terbukti memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara. Jadi Anda disarankan untuk menggunakan seluruh bagian tanaman ini.

Mengapa Jombang untuk Resep Herbal Kanker Payudara?

Jombang (Taraxacum officinale) adalah tumbuhan semak rumput yang banyak tumbuh liar di sekitar kita. Jombang gampang ditemukan di daerah pegunungan, padang rumput, dan di pinggir jalan di daerah-daerah berudara dingin. Secara tradisional tanaman ini sering dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak, mengobati sakit liver dan lambung, melancarkan kencing, menurunkan panas, meningkatkan nafsu makan, menurunkan gula darah, dan mengobati mata merah.

Bagaimana dengan manfaat jombang untuk resep herbal kanker payudara? Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa jombang memiliki aktivitas anti-karsinogenik. Anti-karsinogenik adalah efek untuk melawan karsinogen atau menghambat pertumbuhan kanker. Salah satu penelitian dibahas dalam artikel ilmiah berjudul “Evaluation of Aqueous Extracts of Taraxacum Officinale on Growth and Invasion of Breast and Prostate Cancer Cells.”

jombang untuk resep herbal kanker payudara
Tanaman Jombang (© Scisetti Alfio / Shutterstock)

Penelitian itu menguji efek ekstrak dari daun, bunga, dan akar jombang terhadap proses-proses yang terkait dengan perkembangan kanker, seperti proliferasi dan invasi kanker. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak kasar dari daun jombang dapat menekan pertumbuhan sel-sel kanker payudara (MCF7/AZ). Sedangkan ekstrak akar jombang dapat menghalangi invasi dari sel-sel MCF7/AZ.

Hasil penelitian itu memberikan data ilmiah yang bagus untuk mendukung penggunaan jombang dalam pengobatan kanker. Di bagian kesimpulannya, artikel ilmiah itu menyebutkan bahwa ekstrak jombang atau komponen-komponen di dalamnya dapat menjadi agen anti-kanker. Dan berdasarkan penelitian itu, bagian tanaman yang terbukti bermanfaat untuk kanker payudara adalah daun dan akarnya. Jadi pastikan Anda menggunakan dua bagian itu di dalam resep.

Mengapa Rumput Mutiara Bermanfaat?

Rumput mutiara (Hedyotis corymboza) adalah tumbuhan rumput liar yang banyak ditemukan di Pulau Jawa. Rumput mutiara biasanya tumbuh subur di tempat yang lembap, kebun yang basah, halaman rumah, selokan, dan di pinggir jalan. Secara tradisional rumput ini terkenal dengan kegunaannya untuk kanker, bronkitis, radang amandel, radang tenggorokan, pneumonia, gondongan, usus buntu, dan hepatitis.

Bagaimana dengan manfaat rumput mutiara untuk ramuan herbal kanker payudara? Rumput mutiara diketahui mengandung senyawa asam urolat yang memiliki aktivitas anti-kanker karena dapat menghambat karsinogenesis, promosi kanker, dan angiogenesis.

Aktivitas tersebut dimungkinkan oleh kemampuan dari asam ursolat untuk menghambat pengaktifan inti sel NF-eB. NF-eB adalah protein yang mengatur ekspresi beberapa gen yang berperan dalam pembentukan kanker; termasuk gen anti-apoptosis, gen yang mengatur adhesi molekul, dan gen yang mengatur siklus sel.

rumput mutiara
Rumput Mutiara (Credit: Koplakers.com)

Selain itu, asam ursolat dapat menginduksi apoptosis dengan cara menghambat siklus sel kanker payudara MCF7 pada fase G0/G1 serta meningkatkan ekspresi p53. Senyawa yang mampu menghambat pengaktifan NF-eB, meningkatkan ekspresi p53, dan menghambat siklus sel dapat dianggap berpotensi sebagai agen anti-kanker.

Sebuah penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki efek sitotoksik dari ekstrak rumput mutiara (ERM) dan kombinasinya dengan obat doxorubicin pada garis sel kanker payudara MCF7. Penelitian itu diulas dalam artikel ilmiah berjudul “Ethanolic Extract of Hedyotis Corymbosa L. Increases Cytotoxic Activity of Doxorubicin on MCF-7 Breast Cancer Cell.”

Hasilnya terlihat bahwa kombinasi ERM dengan doxorubicin bekerja secara sinergis dalam menghambat pertumbuhan sel MCF7. Kombinasi itu menginduksi apoptosis dan mengurangi ekspresi Bcl2. Juga terlihat bahwa apoptosis 50 mekanisme dari kombinasi itu dimungkinkan oleh penangkapan siklus sel dan penangkapan siklus non-sel. Karena itu, kombinasi ERM dan doxorubicin potensial untuk dikembangkan sebagai agen pendukung kemoterapi.

Mengapa Sambiloto untuk Ramuan Herbal Kanker Payudara?

Di Indonesia, sambiloto (Andrographis paniculata) memiliki nama-nama lain bergantung daerahnnya, seperti: ampadu tanah (Sumatera Barat); ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); pepaitan (Madura); dan ki oray (Sunda). Tanaman herbal ini umumnya digunakan secara tradisional untuk mencegah radang, melancarkan urin, menurunkan panas, mengobati sakit perut, dan mengatasi malaria.

sambiloto untuk resep herbal kanker payudara
Tanaman Sambiloto (Credit: Joloei / Shutterstock)

Bagaimana dengan manfaatnya untuk resep herbal kanker payudara? Sambiloto mengandung komponen utama bernama andrografolida. Penelitian melaporkan bahwa andrografolida mampu menginduksi apoptosis dan memiliki potensi mekanisme terhadap sel-sel kanker payudara yang sangat proliferatif dan invasif.

Penelitian itu diulas dalam artikel ilmiah berjudul “Cytotoxicity and Cell Cycle Arrest Induced by Andrographolide Lead to Programmed Cell Death of MDA-MB-231 Breast Cancer Cell Line.” Artikel itu juga menyimpulkan bahwa hasil penyelidikan itu menjadi petunjuk bahwa andografolida dapat digunakan sebagai agen kemopreventif/kemoterapetik untuk kanker payudara pada manusia.

Mengapa Temu Putih Bermanfaat?

Temu putih (Curcuma zedoaria) juga disebut dengan nama-nama lain seperti temu kuning, koneng tegal (Sunda), dan temu pepet (Jawa). Temu putih secara tradisional digunakan sebagai anti-mikroba dan anti-fungi. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, temu putih telah digunakan untuk pengobatan kanker serviks.

Bagaimana dengan manfaatnya untuk ramuan herbal kanker payudara? Ekstrak temu putih dan kandungan aktif di dalamnya telah diidentifikasi sebagai komponen bioaktif utama yang memiliki efek anti-kanker pada in vitro maupun in vivo. Untuk menyelidikinya telah dilakukan sebuah penelitian yang dibahas dalam artikel ilmiah berjudul “Extracts from Curcuma Zedoaria Inhibit Proliferation of Human Breast Cancer Cell MDA-MB-231 In Vitro.”

temu putih
Temu Putih

Penelitian itu menunjukkan bahwa ekstrak temu putih dapat menghambat sel-sel kanker payudara MDA-MB-231. Ekstrak itu juga mampu menghasilkan penangkapan siklus sel G0/G1 yang signifikan. Tingkat ekspresi dari protein E-cadherin dan E-cadherin mRNA juga secara signifikan dikurangi. Protein lain seperti SDF-1, CCR7, dan CXCR4 mRNA juga bisa dikurangi.

Dari hasil-hasil tersebut kemudian artikel itu menyimpulkan bahwa ekstrak temu putih yang digunakan mampu menghambat sel-sel kanker payudara MDA-MB-231. Data ilmiah ini dapat menjadi petunjuk untuk memperluas penyelidikan pada potensi dari temu putih untuk pengobatan kanker.

Mengapa Bawang Putih Bermanfaat?

Bawang putih (Allium sativum) adalah salah satu bumbu dapur yang diyakini bisa membantu pengobatan kanker. Terdapat lebih dari 200 senyawa kimia yang ada di dalam bawang putih, diantaranya senyawa-senyawa sulfur yang telah dibuktikan memilii aktivitas anti-karsinogenik.

Aktivitas anti-karsinogenik itu terdiri dari beberapa aspek, seperti efeknya pada aktivitas pembersihan radikal bebas, antioksidan, enzim metabolisme obat, penghambatan dorongan tumor, dan efek pada siklus sel serta stimulasi apoptosis dalam sel-sel kanker.

Efek-efek tersebut diulas dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “A Review on Anticancer Activities of Garlic (Allium Sativum L.).” Artikel itu juga menyimpulkan bahwa senyawa aktif bawang putih, seperti alliin, ajoene, dan allicin, bertindak sebagai agen anti-kanker yang baru dan efisien.

Sarang Semut Papua – Alternatif Herbal untuk Kanker Payudara

Sarang Semut Papua (Myrmecodia pendans) adalah tanaman herbal yang sudah terbukti secara empiris dapat melawan pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Salah satu alasan mengapa herbal ini efektif adalah karena mengandung senyawa flavonoid yang mempunyai mekanisme-mekanisme kerja untuk khusus melawan kanker. Beberapa mekanisme tersebut ialah:Sarang Semut Papua

  • Inaktivasi karsinogen: Menonaktifkan zat aktif yang dapat memicu atau memperburuk kanker payudara.
  • Anti-proliferasi: Menghambat atau menekan proses perbanyakan sel-sel kanker.
  • Penghambatan siklus sel: Menghambat siklus pembelahan sel-sel kanker.
  • Induksi apoptosis: Menstimulasi sel kanker untuk mengalami kematian.
  • Inhibisi angiogenesis: Menghambat pembentukan pembuluh darah pada sel kanker, sehingga sel kanker akan dibuat kelaparan karena tidak mendapat aliran darah atau nutrisi.
  • Pembalikan resistensi multi-obat: Membantu mencegah tubuh mengalami resistensi/kebal terhadap obat-obatan yang dikonsumsi.

Flavonoid hanyalah satu dari berbagai senyawa aktif anti-kanker yang dimiliki Sarang Semut Papua. Ada juga senyawa-senyawa seperti tokoferol dan polifenol yang memiliki efek antioksidan serta anti-kanker. Herbal asli Papua ini juga mengandung beragam mineral yang turut membantu menjaga stamina tubuh agar bertahan menghadapi kanker payudara.

Selalu Konsultasikan dengan Dokter!

Dalam membuat keputusan soal pengobatan kanker, Anda harus berdiskusi dengan dokter yang ahli untuk melihat semua kemungkinan yang ada. Jika Anda ingin mengonsumsi herbal sebagai perawatan pendamping, sebaiknya tanyakanlah terlebih dulu kepada dokter yang merawat. Dan jika Anda sudah membuat keputusan, jalanilah dengan tekad yang kuat dan minta dukungan dari keluarga atau teman-teman terdekat.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang resep herbal kanker payudara. Semoga Anda memperoleh manfaat dari informasi-informasi herbal di sini. Temukan juga info-info herbal khas Indonesia lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Dalimartha, Setiawan. (2008). 1001 Resep Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya

B, Gordanian, dkk. (2014). In Vitro Evaluation of Cytotoxic Activity of Flower, Leaf, Stem and Root Extracts of Five Artemisia Species. Research in Pharmaceutical Sciences. 9(2): 91-96

Sigstedt, Sophia C, dkk. (2008). Evaluation of Aqueous Extracts of Taraxacum Officinale on Growth and Invasion of Breast and Prostate Cancer Cells. International Journal of Oncology. 32: 1085-1090

Haryanti, Sari, dkk. (2009). Ethanolic Extract of Hedyotis Corymbosa L. Increases Cytotoxic Activity of Doxorubicin on MCF-7 Breast Cancer Cell. Indonesian Journal of Biotechnology. 14(1): 1146-1154

Banerjee, Malabika, dkk. (2016). Cytotoxicity and Cell Cycle Arrest Induced by Andrographolide Lead to Programmed Cell Death of MDA-MB-231 Breast Cancer Cell Line. Journal of Biomedical Science. URL: https://doi.org/10.1186/s12929-016-0257-0

Nouroz, Faisal, dkk. (2015). A Review on Anticancer Activities of Garlic (Allium Sativum L.). Middle-East Journal of Scientific Research. 23 (6): 1145-1151

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}