Resep Herbal untuk Membantu Pemulihan Disentri


By Cindy Wijaya

Disentri sering membuat penderitanya mengalami sakit perut dan diare, kadang disertai bercak darah, juga gejala lainnya seperti demam dan mual atau muntah. Sebenarnya disentri ringan tidak selalu perlu diobati dengan obat medis. Anda bisa membantu mengatasinya dengan resep herbal disentri.

Dalam artikel ini Anda akan belajar caranya membuat ramuan herbal disentri dari beberapa bahan: meniran, baru cina, dan jahe. Ramuan-ramuan ini dapat membantu mengurangi gejala-gejala disentri. Sekarang mari kita lihat bagaimana manfaat dan cara membuat ramuan pertama dari herbal meniran.

Herbal 1: Meniran

Meniran (Phyllanthus niruri) adalah tumbuhan liar yang punya banyak potensi untuk pengobatan. Tumbuhan jenis terna ini sering menjadi pilihan utama untuk mengatasi masalah berkemih, seperti batu kandung kemih, batu kandung empedu, batu ginal, juga gejala-gejala infeksi yang menyertainya.

Dan, secara empiris maupun klinis, meniran sejak dulu dimanfaatkan dalam pengobatan macam-macam penyakit, seperti diabetes, disentri, demam, rematik, ayan, malaria, gangguan prostat, dan herpes. Lalu apa yang membuat meniran cocok untuk resep herbal disentri?

meniran untuk resep herbal disentri
Meniran (© Xavierserratm / Wikimedia Commons / CC BY-SA 4.0)

Meniran dapat bertindak sebagai anti-mikroba terhadap kuman yang dapat menyebabkan penyakit di saluran pencernaan. Diketahui bahwa penyebab disentri ialah infeksi kuman penyakit di  dinding usus. Dengan bertindak sebagai anti-mikroba, meniran bisa membantu mengatasi infeksi tersebut.

Resep Herbal Disentri – Meniran

Bahan:

Meniran yang masih segar (seluruh bagian tanamannya), 30 – 60 gram

Cara Meramu Resep:

Cuci bersih meniran dan rebus bersama 3 gelas air.
Terus rebus hingga airnya tersisa kira-kira 1 gelas.
Jika kotoran penderita terus-menerus berlendir, tambahkan gula aren secukupnya ke dalam air rebusan itu. Tetapi jika kotoran penderita disertai darah, tambahkan gula batu secukupnya.

Aturan Minum:

Minum ramuan herbal disentri ini sekaligus habis.
Lakukan 2 – 3 kali dalam sehari.

Herbal 2: Baru Cina & Jahe

Baru cina (Artemisia vulgaris) adalah tanaman herbal yang bertumbuh liar di ladang, hutan, atau tanah yang lembap dan kaya dengan unsur hara. Tanaman ini banyak digunakan untuk mengatasi rasa sakit saat haid, disentri, diare, muntah darah, pendarahan usus, mimisan, sembelit, hingga mempermudah persalinan.

Mengapa baru cina dapat dimanfaatkan untuk resep herbal disentri? Karena herbal baru cina memiliki aktivitas sebagai anti-mikroba. Serupa dengan meniran, herbal ini pun dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi infeksi kuman penyakit di dinding usus yang menyebabkan disentri.

baru cina untuk ramuan herbal disentri
Baru Cina (© Ramon FVelasquez / Wikimedia Commons / CC BY-SA 3.0)

Jahe (Zingiber officinale) adalah rempah-rempah yang memiliki berbagai khasiat pengobatan. Jahe telah lama dikonsumsi untuk mengatasi masalah pencernaan, pernapasan, kesehatan jantung, dan penyakit rematik. Salah satu masalah pencernaan yang bisa dibantu ialah diare.

Mengapa jahe dijadikan bahan untuk resep herbal disentri? Seperti yang kita ketahui, salah satu gejala utama dari disentri adalah diare. Berbekal khasiatnya sebagai anti-diare, jahe bisa membantu meringankan gejala diare tersebut sementara infeksi kuman disentri sedang diupayakan diatasi.

jahe untuk ramuan herbal disentri
Jahe (© JIANG HONGYA / Shutterstock)

Resep Herbal Disentri – Baru Cina & Jahe

Bahan:

Baru cina yang masih segar (seluruh bagian tanamannya), 20 gram.
Rimpang jahe yang masih segar, seukuran ibu jari.

Cara Meramu Resep:

Cuci bersih baru cina dan jahe, lalu potong-potong seperlunya.
Rebus bersama 3 gelas air hingga airnya tersisa kira-kira 1 gelas.
Angkat, dinginkan, dan saring.

Aturan Minum:

Minum ramuan herbal disentri ini 3 kali sehari di pagi, siang, dan malam hari.
Sekali minum 1/3 gelas.

Herbal Alternatif untuk Disentri – Noni Juice

Noni juice adalah minuman herbal yang terbuat dari sari buah Noni. Herbal ini memiliki manfaat ganda untuk membantu tubuh melawan infeksi penyebab disentri. Apa saja itu? Pertama, Noni juice dapat secara signifikan menguatkan kekebalan tubuh. Kedua, Noni juice memiliki efek anti-mikroba untuk membantu mengatasi infeksi kuman penyebab disentri.

Disentri mudah menyerang orang-orang yang sistem kekebalannya lebih lemah, misalnya bayi, anak kecil, atau orang yang sedang menderita penyakit. Karena cenderung lemah, sistem kekebalan mereka tidak cukup mampu menahan serangan kuman penyakit yang menyebabkan disentri. Selain itu, sistem kekebalan juga kurang mampu untuk mengatasi infeksi kuman tersebut.

noni juice alternatif resep herbal disentri
Buah Noni, Bahan Baku Noni Juice (© Luamduan / Getty Images)

Noni juice bisa merangsang serta meningkatkan kekebalan alami tubuh dengan kandungan senyawa polisakarida di dalamnya. Dengan kekebalan yang lebih optimal, tubuh dikuatkan untuk melawan infeksi kuman tersebut. Noni juice juga bertindak sebagai anti-mikroba yang turut membantu tubuh untuk membunuh kuman itu.

Aturan Minum Noni Juice:

Berbeda dengan ramuan herbal disentri lainnya, Noni juice tidak perlu diolah lagi dan bisa langsung diminum. Untuk membantu pemulihan dari disentri, dosis yang dianjurkan adalah 50 – 100 ml diminum 3 kali sehari. Untuk anak-anak, dosisnya adalah 2 – 4 sendok makan sebanyak 3 kali sehari.

Tips Praktis Mengatasi Disentri

Disentri ringan biasanya membaik sendiri dalam waktu 3 – 7 hari, jadi tidak perlu selalu mendapat pengobatan medis. Akan tetapi selama masih mengalami gejala-gejala disentri, sangat dianjurkan untuk minum banyak air dan minum oralit untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan.

Resep herbal disentri juga dapat membantu meringankan gejala-gejala disentri seperti demam, rasa nyeri, dan diare. Anda juga dianjurkan untuk beristirahat di rumah setidaknya selama 48 jam (2 hari) setelah gejala diare muncul agar tidak menularkan penyakit ke orang lain.

Tips Agar Tidak Menularkan Disentri

Salah satu cara terbaik dan terpenting untuk mencegah penularan infeksi disentri ialah dengan cuci tangan. Anda bisa menularkan penyakit ke orang lain selama masih sakit dan masih mengalami gejala-gejala disentri. Upayakan tips-tips di bawah ini agar tidak menularkan ke orang lain.

  • Cuci tangan sampai benar-benar bersih dengan sabun dan air mengalir setelah menggunakan toilet.
  • Tetaplah istirahat di rumah sampai Anda benar-benar sembuh dan tidak mengalami gejala apapun selama setidaknya 48 jam (2 hari).
  • Jika penderita disentri adalah anak-anak, bantu anak untuk mencuci tangannya dengan benar.
  • Jangan memasak atau menyiapkan makanan bagi orang lain sampai Anda sembuh selama setidaknya 48 jam (2 hari).
  • Jangan berenang di kolam renang umum sampai Anda sembuh selama setidaknya 48 jam (2 hari).
  • Jika mungkin, jauhi orang-orang lain sampai Anda tidak lagi mengalami gejala-gejala disentri.
  • Cuci semua pakaian, seprai, dan handuk kotor dengan air panas.
  • Bersihkan dudukan dan mangkuk toilet, pegangan siraman (flush), keran, dan wastafel dengan deterjen dan air panas setelah digunakan, lalu sterilkan dengan alkohol.
  • Jangan lakukan kontak seksual apapun sampai benar-benar sembuh selama setidaknya 2 hari.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Penderita disentri tidak selalu harus ke dokter jika penyakitnya masih ringan, karena biasanya disentri ringan dapat membaik sendiri dalam waktu kurang-lebih seminggu. Namun Anda sebaiknya pergi ke dokter jika gejala-gejalanya cukup parah atau tidak juga membaik setelah beberapa hari.

Bila gejala-gejala disentri cukup parah, mengatasinya mungkin tidak cukup hanya dengan ramuan herbal disentri. Anda mungkin butuh resep obat antibiotik dari dokter. Bahkan penderita disentri yang sangat parah harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang resep herbal disentri. Semoga Anda memperoleh manfaatnya dengan segera menerapkan informasi di sini. Temukan juga info-info herbal khas Indonesia lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Dalimartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya

I, Darah & L, Sheh-Hong & K, Ninthianantham. 2013. Antimicrobial Activity of Crude Methanolic Extract from Phyllanthus Niruri. Natural Product Communications. 8(4): 493-496

K, Hiremath & G, Kolume & M, Muddapur. 2011. Antimicrobial Activity of Artemisia Vulgaris Linn (Damanaka). International Journal of Research in Ayurveda and Pharmacy. 2(6):1674-1675

D, Poonam & T, Pundarikakshudu & S, Brijesh. 2010. Antidiarrhoeal Activity of Zingiber Officinale (Rosc.). Current Science. 98( 2): 222-229

NHS. Dysentery. Reviewed: 2017-02-08. URL: https://www.nhs.uk/conditions/dysentery/. Accessed: 2019-01-02. (Archived in WebCite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}