Resep Herbal Campak untuk Kurangi Gejala-Gejala yang Menjengkelkan

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 17, 2018


Penyakit campak paling sering menyerang anak-anak. Gejala-gejalanya biasanya akan membaik sendiri dalam waktu 7 – 10 hari. Tetapi Anda bisa meramu resep herbal campak untuk membantu mempercepat pemulihan dari penyakit ini.

Dalam artikel ini Anda akan belajar caranya membuat ramuan herbal campak dari bahan-bahan yang sederhana namun efektif. Artikel ini juga akan menjelaskan apa sebenarnya penyebab campak dan tips-tips praktis untuk meringankan gejala-gejala campak.

Herbal Pegagan

Tanaman pegagan (Centella asiatica) telah digunakan sebagai obat tradisional selama ribuan tahun. Pegagan merupakan salah satu herbal utama untuk mengobati masalah kulit, menyembuhkan luka, serta revitalisasi saraf dan sel otak. Selain itu, dalam pengobatan tradisional Tiongkok, tanaman ini dimanfaatkan untuk pengobatan disentri, diare, tuberkulosis, radang amandel, dan campak.

pegagan untuk ramuan herbal campak
Pegagan (© Mani Bhaskar / Flickr)

Manfaat pegagan untuk membantu pengobatan campak diduga berkat aktivitas anti-virus yang dimilikinya. Herbal ini juga tampaknya mampu meningkatkan kekebalan alami tubuh sehingga tubuh lebih sanggup untuk mengatasi infeksi virus penyebab campak. Untuk membuat resep herbal campak dari pegagan, ikutilah cara-cara berikut.

Resep Herbal Campak – Pegagan

Bahan:

Pegagan yang masih segar, 60 – 120 gram.

Cara Meramu Resep:

Cuci bersih dan rebus bersama 4 gelas air.
Rebus hingga airnya tersisa kira-kira 2 ¼ gelas.
Angkat, dinginkan, dan saring.

Aturan Minum:

Minumlah ramuan herbal campak ini 3 kali sehari, masing-masing ¾ gelas.

Biduri, Daun Asam, Kunyit, & Madu

Di samping ramuan herbal campak dari pegagan, Anda juga dapat meramu resep herbal campuran. Bahan-bahan campuran yang dibutuhkan yaitu daun biduri, daun asam, kunyit, dan madu. Berikut dijelaskan manfaat dari masing-masing bahan tersebut.

bahan-bahan untuk resep herbal campak
Biduri, Daun Asam, Kunyit (© Raf.Oppo F.Or.Sar.It. / SierraSunrise / Forest and Kim Starr / Flickr)

Daun Biduri

Tanaman biduri (Calotropis gigantea) berasal dari Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, India, Filipina, Sri Lanka, Tiongkok, Nepal, Pakistan, dan wilayah tropis Afrika. Kandungan-kandungan fitokimia penting di dalamnya antara lain yaitu giganteol, calotropeol α dan β, β-amyrin, dan isogiganteol.

Biduri dilaporkan memiliki aktivitas anti-asma, antioksidan, anti-bakteri, anti-virus, penyembuhan luka, anti-inflamasi, anti-diare, hepaprotektif, dan hipoglikemik. Berbekal aktivitas anti-virus yang dimilikinya, Anda bisa memanfaatkan daun biduri sebagai salah satu bahan untuk meramu resep herbal campak.

Daun Asam

Daun dari pohon asam (Tamarindus indica) adalah bahan kedua yang dibutuhkan dalam resep ini. Daun asam muda memiliki aktivitas imunomodulator, yang artinya dapat meningkatkan mekanisme kekebalan tubuh. Dengan begitu diharapkan kekebalan tubuh lebih tahan dan mampu untuk mengatasi infeksi virus penyebab campak.

Kunyit

Kunyit (Curcuma longa) dan kandungan senyawa polifenolik-nya, kurkumin, telah diteliti aktivitas antimikroba yang dimilikinya. Telah dilaporkan bahwa ekstrak kurkumin dan rimpang kunyit menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap bakteri, virus, jamur, dan parasit. Karena itu diharapkan ramuan herbal campak yang berbahan kunyit mampu menunjukkan aktivitas antimikroba-nya terhadap virus campak.

Madu

Madu berguna untuk meredakan gejala yang ditimbulkan oleh campak, terutama gejala batuk. Madu bahkan mampu mengatasi batuk lebih efektif daripada obat batuk kimiawi yang mengandung dextromethorphan, yang adalah bahan kimia untuk mengendalikan batuk. Akan tetapi, madu sebaiknya tidak diberikan pada anak berumur di bawah 1 tahun, karena dapat menyebabkan keracunan.

Resep Herbal Campak – Biduri, Daun Asam, Kunyit, & Madu

Bahan:

Daun biduri, ¼ genggaman tangan.
Daun asam muda, ¼ genggaman tangan.
Rimpang kunyit, seukuran ½ jari.
Madu, 1 sendok makan.

Cara Meramu Resep:

Cuci bersih semua bahan (kecuali madu), lalu tumbuk sampai halus.
Rendam dengan 1 cangkir air masak (yang baru didihkan) dan madu.
Aduk hingga rata, kemudian saring.

Aturan Minum:

Minum ramuan herbal campak ini sekaligus habis.
Lakukan pengobatan 2 kali sehari.

Catatan:

Jangan berikan ramuan herbal ini pada anak di bawah 1 tahun. Ditakutkan madu menyebabkan keracunan pada anak bayi.

Apa Sebenarnya Penyebab Campak?

Campak adalah penyakit infeksi virus yang menular dan dapat menimbulkan gejala-gejala yang menyakitkan. Siapapun bisa tertular penyakit ini, tetapi paling sering menyerang anak-anak. Penyebab campak adalah virus yang bereproduksi di hidung dan tenggorokan. Karena itu, campak bisa menular dari batuk, bersin, atau cairan mulut & hidung apapun yang terbang ke udara.

Cairan tersebut juga dapat menempel ke berbagai permukaan, dan akan tetap dapat menular hingga beberapa jam ke depan. Anda bisa terkena virus penyebab campak jika memasukkan jari ke mulut atau hidung atau menggosok mata setelah menyentuh permukaan itu.

Sekitar 90 persen orang yang telah terkena cairan dari mulut & hidung dari penderita campak juga akan terinfeksi dan menderita campak. Risiko tertular campak jadi lebih besar jika Anda belum mendapat vaksin campak dan kekurangan asupan vitamin A.

Bagaimana Cara Mencegah Campak?

Campak dapat dicegah dengan vaksin MMR. Vaksin MMR dapat memberi perlindungan dari tiga penyakit, yaitu campak, gondongan, dan rubela. Namun pemerintah Indonesia kini sedang memperkenalkan pemberian vaksin MR sebagai ganti vaksin MMR.

Vaksin MR melindungi dari dua jenis penyakit, yakni campak dan rubela. Bagi anak berumur 12 bulan yang belum mendapat vaksin campak sesuai jadwal seharusnya, maka bisa diberikan vaksin MR. Vaksin ini aman dan efektif untuk mencegah campak.

Pemerintah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendukung pemberian vaksin MR guna mencegah campak maupun komplikasi serius yang diakibatkannya. Jadi jika anak Anda belum diberikan vaksin campak, ada baiknya datang ke dokter anak untuk mendapatkannya.

Tips Praktis untuk Meringankan Gejala-Gejala Campak

Selain mengonsumsi ramuan herbal campak, ada sejumlah hal praktis lain yang dapat Anda upayakan untuk membantu mengurangi gejala-gejalanya. Berikut hal-hal yang dapat diupayakan:

Minum Banyak Air

Jika Anda atau anak Anda mengalami demam, pastikan untuk minum banyak air agar tidak mengalami dehidrasi. Menjaga asupan air juga akan mengurangi ketidaknyamanan di tenggorokan yang disebabkan oleh batuk-batuk.

Mengatasi Sakit Mata

Bersihkan kerak di sekitar mata dengan lembut menggunakan bola kapas basah. Jika mata terasa sakit ketika melihat cahaya, maka tutuplah jendela dengan gorden dan matikan lampu.

Mengatasi Gejala Batuk dan Pilek

Untuk mengatasi gejala batuk dan pilek, cobalah mandi dengan air hangat. Minumlah air hangat dicampur dengan jeruk nipis atau madu untuk membantu merilekskan saluran udara, mengencerkan dahak, dan mengurangi batuk. Tetapi madu sebaiknya tidak diberikan pada anak di bawah 12 bulan.

Pada kasus campak yang serius, terutama jika terjadi komplikasi, Anda atau anak Anda harus dibawa di rumah sakit untuk perawatan lebih intensif. Cermatilah tanda-tanda penyakit campak yang serius: sesak napas, nyeri dada menusuk yang lebih terasa saat bernapas, batuk berdarah, mengantuk, kebingungan, dan kejang-kejang.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang resep herbal campak. Semoga Anda memperoleh manfaatnya dengan segera menerapkan informasi yang disediakan. Temukan juga info-info herbal khas nusantara lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Dalimartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya

S, Sakshi & G, Asmita & S, Abhimanyu & B, Amla. 2010. Centella asiatica (L.): A plant with immense medicinal potential but threatened. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research. 4(2): 9-17

M, Ansari & J, Nasreen & A, Aziz. 2016. A review on phytochemical and biological properties of Calotropis gigantea (Linn.) R.Br. Discovery Phytomedicine. 3(2): 15-21

Shaikh, Zohrameena, dkk. 2017. Medicinal uses & pharmacological activity of Tamarindus indica. World Journal of Pharmaceutical Sciences. 5(2): 121-133

M, Soheil & K, Habsah & H, Pouya & T, Hassan & A, Sazaly & Z, Keivan. 2014. A Review on Antibacterial, Antiviral, and Antifungal Activity of Curcumin. Journal of Biomedicine and Biotechnology. 186864

P, Ian & B, Jessica & M, Amyee & S, Michele & D, Laura & B, Cheston. 2008. Effect of Honey, Dextromethorphan, and No Treatment on Nocturnal Cough and Sleep Quality for Coughing Children and Their Parents. JAMA Pediatrics. 161(12): 1140-6

Mayo Clinic. Measles. Published: 2018-09-07. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857. Accessed: 2018-12-17. (Archived by WebCite®)

Alodokter. Informasi Seputar Vaksin Campak yang Perlu Anda Ketahui. URL: https://www.alodokter.com/informasi-seputar-vaksin-campak-yang-perlu-anda-ketahui. Accessed: 2018-12-17. (Archived by WebCite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}