Resep Herbal Cacingan untuk Bantu Membasmi Cacing di Usus

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 16, 2018


Penyakit cacingan bukan hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Siapapun bisa saja terserang infeksi cacing parasit, terutama jika tidak menjaga kebersihan. Bila sudah terinfeksi, Anda harus segera mengobatinya untuk menghentikan siklus hidup cacing. Anda juga bisa mencoba resep herbal cacingan untuk membantu membunuh cacing-cacing di usus.

Dalam artikel ini Anda akan belajar caranya membuat ramuan herbal cacingan dari putri malu. Artikel ini juga akan menjelaskan penyebab cacingan, gejala-gejala yang ditimbulkannya, dan tips-tips praktis untuk mencegah infeksi berulang.

Putri Malu Memiliki Kemampuan sebagai Anthelmintik

Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) sudah sering dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Bagian-bagian yang umumnya digunakan adalah akar dan daunnya. Dalam artikel ini, putri malu dijadikan bahan baku resep herbal cacingan karena memiliki kemampuan sebagai anthelmintik.

putri malu untuk ramuan herbal cacingan
Putri Malu (© Anoop Kumar / Flickr)

Obat atau herbal yang memiliki kemampuan anthelmintik berarti dapat mematikan atau melumpuhkan cacing dalam usus sehingga cacing bisa dikeluarkan bersama-sama dengan kotoran. Kemampuan putri malu ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diulas pada artikel ilmiah berjudul “Anthelmintic Activity of Leaves of Mimosa Pudica.”

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tumbuhan herbal ini secara signifikan dapat melumpuhkan serta menyebabkan kematian dari cacing-cacing yang menginfeksi usus. Kesanggupannya ini diperbandingkan dengan obat albendazole yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi cacing. Karena itulah tumbuhan putri malu sangat cocok untuk resep herbal cacingan.

Resep Herbal Cacingan – Putri Malu

Bahan:

Herbal putri malu (seluruh bagian tanamannya), 15 – 30 gram.

Cara Meramu Resep:

Cuci bersih putri malu, lalu rebus bersama 3 gelas air.
Rebus hingga airnya tersisa 1 gelas.
Angkat, dinginkan, dan saring.

Aturan Pakai:

Minum ramuan herbal cacingan ini sekaligus habis di malam hari sebelum tidur.

Catatan:

Ibu hamil dilarang minum ramuan ini karena ditakutkan dapat menyebabkan kematian pada janin.

Herbal Alternatif – Noni Juice

Buah Noni (bahan baku Noni juice) telah lama digunakan sebagai obat cacing, baik cacing gelang maupun cacing kremi. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas anthelmintik (kemampuan membunuh cacing) kemungkinan dimungkinkan oleh senyawa alkaloid dan antrakinon yang terdapat pada buah Noni.

Noni juice merupakan minuman herbal yang terbuat dari sari buah Noni sehingga mengandung senyawa-senyawa tersebut. Di samping memiliki potensi anthelmintik, Noni juice juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan sistem pencernaan, menambah energy level, merawat kesehatan kulit dan rambut, juga untuk mengurangi stres.

noni juice untuk ramuan herbal cacingan
Buah Noni, Bahan Baku Noni Juice (© a r n i s / Flickr)

Jadi apabila mengonsumsi Noni juice, Anda bukan hanya dibantu mengatasi infeksi cacing, tetapi juga akan menikmati tingkat kesehatan yang lebih prima lagi. Dengan begitu tubuh jadi lebih terlindung dari infeksi cacing di kemudian hari.

Aturan Minum Noni Juice:

Untuk membantu pengobatan cacingan, Anda bisa meminumnya sekitar 50 – 100 ml sebanyak 3 kali sehari. Untuk anak-anak, dosis yang dianjurkan adalah 2 – 4 sendok makan diminum 3 kali sehari. Noni juice juga bisa dikonsumsi dengan obat dokter atau obat herbal lain, dengan ketentuan memberi jeda waktu konsumsi 1 – 2 jam.

Apa Penyebab Penyakit Cacingan?

Penyakit cacingan disebabkan oleh infeksi cacing yang masuk ke dalam tubuh. Risiko infeksi cacing lebih besar di daerah kumuh, yaitu di tempat-tempat dimana makanan dan minuman sering terkontaminasi dan kebersihannya buruk.

Ada cukup banyak jenis cacing parasit yang dapat menginfeksi manusia. Di antaranya adalah cacing pipih dan cacing gelang. Berikut adalah beberapa jenis cacing parasit yang sering menyebabkan penyakit cacingan.

Cacing Pita (Tapeworm)

Cacing pita merupakan sejenis cacing pipih (flatworm). Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi telur atau larva cacing ini. Anda juga bisa terinfeksi cacing pita jika memakan daging yang masih mentah atau kurang matang.

Cacing pita menanamkan kepala mereka ke dinding usus dan tinggal di sana. Dari sana, jenis cacing pita tertentu dapat menghasilkan telur-telur yang matang menjadi larva lalu berpindah ke bagian tubuh lain.

Seekor cacing pita terlihat seperti pita putih panjang. Mereka bisa tumbuh hingga 24 meter dan tinggal dalam tubuh manusia sampai 30 tahun.

Cacing Tambang (Hookworm)

Cacing tambang menyebar melalui tinja dan tanah yang terkontaminasi. Cara paling umum untuk terinfeksi cacing ini adalah jika Anda berjalan tanpa alas kaki di tanah yang tercemar larva cacing tambang. Mereka bisa menusuk masuk melalui kulit.

Cacing tambang tinggal di dalam usus kecil, dimana mereka menempelkan diri ke dinding usus menggunakan semacam kaitan. Mereka biasanya panjangnya kurang sekitar 1 cm.

Cacing Kremi (Pinworm)

Cacing kremi ukurannya kecil dan relatif tidak berbahaya. Mereka lebih sering menginfeksi anak-anak. Cacing kremi merupakan sejenis cacing gelang, dan ketika sudah dewasa akan tinggal di usus besar dan rektum. Cacing betina akan bertelur di sekitar anus, biasanya di malam hari.

Telur-telur dapat tersebar ke seprai, pakaian, dan benda-benda lain. Orang-orang yang menyentuh benda-benda tercemar itu bisa ikut terinfeksi jika tangannya dimasukkan ke dalam tubuh. Telur-telur ini sangat kecil, bahkan bisa terhirup jika berterbangan di udara.

Cacing Isap (Trematoda)

Cacing isap juga merupakan sejenis cacing pipih. Yang lebih sering terinfeksi cacing ini adalah binatang. Pada manusia, selada air yang masih mentah atau tanaman air tawar lainnya adalah sumber utama infeksi cacing isap.

Anda juga bisa terinfeksi cacing ini jika meminum air yang sudah terkontaminasi. Jika sudah masuk ke dalam tubuh, mereka bisa tinggal di usus, darah, atau jaringan-jaringan dalam tubuh.

Bagaimana Gejala-Gejala dari Infeksi Cacing?

Mungkin sulit untuk dipercaya, tapi sebenarnya Anda tidak akan selalu tahu ketika cacing parasit masuk ke dalam tubuh. Anda bisa jadi tidak mengalami gejala apapun, atau hanya sedikit gejala ringan. Jika muncul gejala-gejalanya, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin terjadi:

  • Mual
  • Kurang selera makan
  • Diare
  • Sakit perut
  • Berat badan turun
  • Merasa lemas

Ada sejumlah gejala tambahan yang khususnya ditimbulkan oleh infeksi cacing pita:

  • Benjolan atau gumpalan
  • Reaksi alergi
  • Demam
  • Gangguan neurologis, misalnya kejang-kejang

Pada kasus infeksi cacing isap, mungkin butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan hingga muncul gejala tambahan seperti berikut:

  • Demam
  • Merasa lelah

Pada kasus infeksi cacing tambang, penderitanya dapat mengalami gejala-gejala tambahan berikut:

  • Ruam di kulit yang terasa gatal
  • Anemia
  • Merasa lelah

Cacing trichinosis dapat berpindah melalui aliran darah dan memasuki jaringan atau otot lain, sehingga menyebabkan gejala berikut:

  • Demam
  • Bengkak di wajah
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Konjungtivitis (mata merah)

Kalau Anda merasakan gejala-gejala tak biasa seperti di atas, khususnya setelah pulang dari daerah-daerah yang kumuh, segera konsultasikan ke dokter. Mereka akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan apa sebenarnya penyebab gejala-gejala tersebut. Anda juga bisa mengonsumsi ramuan herbal cacingan begitu mulai merasakan gejala-gejala cacingan.

Bagaimana Cara Dokter Mengobati Cacingan?

Cara utama dokter untuk mengobati cacingan adalah dengan meresepkan obat anti-parasit. Jenis obat ini berfungsi untuk membunuh parasit dan menyingkirkan mereka dari sistem tubuh.

Jenis obat anti-parasit yang diresepkan, aturan minum, dan jangka waktu pengobatannya akan bergantung pada jenis infeksi cacing yang dialami. Anda tidak boleh menghentikan minum obat jika belum habis atau meminumnya tidak sesuai aturan, meski sudah merasa lebih baik.

Pada kasus infeksi yang sangat parah, dimana cacing parasit telah memasuki bagian tubuh lain, maka dibutuhkan tindakan tambahan seperti operasi dan obat lain untuk mengatasi masalah tersebut.

Tanyakanlah kepada dokter mengenai pola makan yang dianjurkan atau suplemen makanan yang sebaiknya dikonsumsi selama pengobatan. Ikutilah nasihat atau petunjuk dari dokter. Tanyakan juga pada dokter jika Anda ingin mengonsumsi resep herbal cacingan bersamaan dengan obat dokter.

Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Cacing?

Agar penyakit cacingan tidak terulang lagi, ikutilah tips-tips berikut untuk mencegah infeksi cacing parasit:

  • Jangan makan daging sapi, ikan, ayam, atau apapun yang masih mentah atau kurang matang.
  • Hindari kontaminasi selama mempersiapkan makanan dengan memisahkan daging dari makanan lain.
  • Bersihkan talenan, peralatan, dan meja yang menyentuh daging mentah dengan sabun desinfektan.
  • Jangan makan selada air atau tanaman air tawar lain yang masih mentah.
  • Jangan berjalan tanpa alas kaki di tanah yang mungkin tercemar tinja.
  • Segera bersihkan kotoran binatang.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah menyentuh daging mentah, setelah menggunakan toilet, setelah mengganti popok atau mengurus orang sakit, dan setelah menyentuh binatang atau kotorannya.

Lebih sulit untuk mencegah infeksi cacing parasit ketika sedang bepergian ke daerah-daerah, terutama di area dimana kebersihannya kurang dijaga. Di saat itulah Anda harus ekstra hati-hati untuk menjaga kebersihan pribadi dan makanan atau minuman yang akan dikonsumsi.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang resep herbal cacingan. Semoga Anda memperoleh manfaatnya dengan segera menerapkan informasi yang disediakan di sini. Temukan juga info-info herbal khas nusantara lainnya hanya di Deherba.com.

Sumber

Dalimartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya

K, Manish & D, Bengude & M, Mithun & P, Sandeep & V, Hirave. 2012. Anthelmintic Activity of Leaves of Mimosa Pudica. International Journal of Institutional Pharmacy and Life Sciences. 2(1): 120-125

Pietrangelo, Ann. Parasitic Worms in Humans: Know the Facts. Reviewed: 2018-09-28. URL: https://www.healthline.com/health/worms-in-humans. Accessed: 2018-12-12. (Archived by Webcite®)

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}