Mendengar kata kolesterol saja sudah cukup membuat orang berpikir negatif. Ya, memang kolesterol menjadi momok tersendiri bagi banyak masyarakat perkotaan yang senang mengonsumsi makanan berlemak. Benarkah kolesterol seburuk itu?
Berikut adalah rangkuman pertanyaan umum seputar kolesterol agar Anda lebih memahami soal kolesterol. Termasuk diantaranya akan menjelaskan tentang apa perbedaan kolesterol “jahat” dengan kolesterol “baik”, berapa kadar kolesterol yang sudah termasuk tinggi, dan bagaimana cara menurunkan kolesterol.
1. Apa Itu Kolesterol?
Jawaban pertanyaan umum seputar kolesterol ini: Kolesterol ialah zat menyerupai lemak yang secara alami dibuat oleh hati dan terdapat pada membran setiap sel tubuh, termasuk otak, saraf, otot, kulit, hati, usus, juga jantung. Kolesterol juga bersumber dari makanan. Anda membutuhkan kolesterol supaya tubuh berfungsi normal.
2. Mengapa Kolesterol Harus Dikhawatirkan?
Punya kelebihan kolesterol di tubuh berarti Anda punya risiko menderita penyakit kardiovaskular seperti sakit jantung. Kelebihan kolesterol seringkali tidak memiliki gejala langsung, untuk memastikannya hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah.
Namun, kolesterol dapat menumpuk pada dinding-dinding arteri yang mengalirkan darah ke jantung. Sehingga, tumpukan itu menyumbat pembuluh arteri lalu jantung tidak mendapat pasokan darah dan oksigen yang memadai, maka terjadilah gejala gangguan lainnya, seperti pusing dan pegal-pegal.
3. Apa Perbedaan Kolesterol “Baik” dengan “Jahat”?
Jawaban pertanyaan umum seputar kolesterol ini: Kolesterol “jahat”LDL (Low Density Lipoprotein) dapat menumpuk di dinding arteri dan memicu penyakit kardiovaskular. Sedangkan kolesterol “baik” HDL (High Density Lipoprotein) sanggup menyingkirkan kolesterol LDL dari aliran darah sehingga mencegahnya supaya tidak menumpuk di arteri.
4. Seberapa Banyak Kolesterol yang Terlalu Banyak?
Dokter menyarankan agar total kolesterol Anda tidak lebih dari 200 mg/dL. Sedangkan total kolesterol 240 mg/dL atau lebih digolongkan sebagai kolesterol tinggi. Selain itu, memiliki kadar kolesterol LDL 190 atau lebih artinya Anda sangat berisiko terkena serangan jantung, stroke, atau penyakit lain akibat penyumbatan arteri.
Berbeda dengan kolesterol LDL, kadar kolesterol HDL semakin tinggi malah semakin baik. Kadar HDL dibawah 40 turut meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar HDL yang dianjurkan yakni 60 md/dL atau lebih.
Sedangkan kadar trigliserida yang sudah memasuki batas bahaya adalah 150-199 mg/dL. Kadar trgiliserida yang tergolong tinggi ialah di atas 200 dan mereka yang memiliki kadar setinggi ini biasanya butuh perawatan medis.
5. Apa yang Menyebabkan Kadar Kolesterol Meningkat?
Makan daging merah, produk susu utuh, kuning telur, dan beberapa jenis ikan bisa bikin kolesterol anda naik. Kelebihan berat badan juga bisa bikin kolesterol jahat bertambah dan mengurangi kolesterol baik. Wanita yang sudah menopause juga cenderung mengalami peningkatan kadar kolesterol jahat.
Bila Anda sudah mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi berat badan tetapi tetap memiliki kolesterol tinggi, ada kemungkinan penyebabnya adalah faktor genetik. Suatu kondisi genetik yang disebut familial hiperkolesterolemia dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
6. Bagaimana Cara Menurunkan Kadar Kolesterol?
Jawaban pertanyaan umum seputar kolesterol ini: Bagi sebagian besar orang, mengubah kebiasaan sehari-hari dapat membantu menurunkan kolesterol tanpa minum obat. Sejumlah perubahan gaya hidup dapat dilakukan, termasuk mengubah pola makan dan rajin olahraga.
Mengonsumsi jenis-jenis makanan yang menyehatkan jantung adalah awal yang baik. Ini berarti mengurangi asupan daging merah dan produk susu berlemak, yang keduanya mengandung lemak jenuh yang meningkatkan kolesterol.
Sebaliknya, fokuslah pada mengonsumsi protein tanpa atau rendah lemak, seperti pada daging unggas dan seafood, serta menambahkan lebih banyak asupan serat larut ke dalam makanan Anda dari buah-buahan, sayuran, dan oatmeal.
Anda juga dapat melakukan olahraga aerobik di sebagian besar hari dalam seminggu untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
Tetapi jika kadar kolesterol tetap tidak turun ke normal meski sudah mengupayakan gaya hidup sehat, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat penurun kolesterol. Konsultasikanlah dengan dokter untuk membantu Anda menentukan obat yang paling cocok sesuai kondisi Anda.
7. Dari Usia Berapa Seseorang Harus Mulai Mengecek Kolesterol?
Jawaban pertanyaan umum seputar kolesterol ini: Memeriksa kadar kolesterol selagi masih muda sangatlah penting karena penyumbatan arteri merupakan proses bertahap yang mungkin bermula di usia muda. Total kolesterol mesti dicek setiap 5 tahun sekali mulai usia 20 tahun.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANG8. Apakah Kadar Kolesterol Tinggi Membuat Saya Lelah?
Tidak, kadar kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan rasa lelah. Tetapi penyakit yang dapat dipicu oleh kolesterol tinggi, misalnya penyakit jantung koroner, dapat menimbulkan gejala lelah.
Pada penyakit jantung koroner, kelebihan LDL menumpuk jadi plak di arteri jantung kecil, membuatnya menyempit dan mengeras. Ini menyebabkan berkurangnya aliran darah, yang dapat menimbulkan gejala lelah atau sesak napas dan nyeri dada.
Selain itu, bila Anda mengonsumsi obat statin untuk menurunkan kolesterol, ada kemungkinan itu menimbulkan efek samping rasa lelah, yang mungkin disertai gangguan ingatan, mudah lupa, dan kebingungan. Namun efek-efek samping itu sangat jarang terjadi.
Anda sebaiknya konsultasikan dengan dokter apabila mengalami gejala rasa lelah yang berkepanjangan.
9. Apakah Kolesterol Tinggi Membuat Saya Tidak Enak Badan?
Jawaban pertanyaan umum seputar kolesterol ini: Tidak. Sering kali kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala apapun. Tetapi jika sudah menyebabkan penumpukan plak di arteri jantung Anda, maka dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Penyakit inilah yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti sesak dada, nyeri dada, detak jantung tidak beraturan, dan sesak napas; yang pastinya membuat Anda tidak enak badan.
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang paling umum, tapi sayangnya banyak orang terlambat menyadari keberadaannya saat sudah mengalami serangan jantung. Bagi orang-orang itu, serangan jantung adalah tanda pertama yang menunjukkan bahwa kadar kolesterol mereka terlalu tinggi.
Karena itu Anda dianjurkan untuk memeriksakan kadar kolesterol setiap 4 – 5 tahun sekali (atau lebih sering jika Anda berisiko) mulai usai 20 tahun. Jika angkanya terlalu tinggi, Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
10. Bisakah Kolesterol Tinggi Menyebabkan Stroke?
Jawaban pertanyaan umum seputar kolesterol ini: Ya, memiliki kadar kolesterol tinggi membuat Anda berisiko untuk terkena serangan stroke akibat kelebihan kolesterol dalam aliran darah Anda.
Kolesterol LDL dapat menumpuk di pembuluh arteri, yang memperlambat atau menghalangi aliran darah kaya oksigen dan nutrisi ke tubuh Anda, termasuk ke otak Anda. Saat arteri menyempit dan mengeras, gumpalan darah dapat membentuk penyumbatan, yang dapat menyebabkan stroke jika gumpalannya mengalir ke otak.
Stroke adalah salah satu penyebab utama dari kecacatan. Namun sebagian besar kasus stroke dapat dicegah; dan menjaga kadar kolesterol Anda adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko stroke.
11. Apakah Stres Bisa Meningkatkan Kadar Kolesterol?
Walaupun stres bukan penyebab utama kolesterol tinggi, stres memang dapat memengaruhi kadar kolesterol. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Medicine mendapati bahwa pada orang yang stres karena pekerjaan atau masalah pribadi, stres berlebih yang mereka alami merupakan faktor risiko kolesterol tinggi mereka.
Dan ketika sedang stres, Anda mungkin cenderung tidak mengupayakan gaya hidup sehat, seperti makan lebih sembarangan dan lebih jarang olahraga. Sedangkan pola makan dan aktivitas fisik merupakan dua hal yang penting untuk menjaga kadar kolesterol.
Demikianlah rangkuman pertanyaan umum seputar kolesterol yang sering ditanyakan. Kolesterol memang berguna agar tubuh bisa berfungsi dengan baik, tetapi kolesterol berlebihan dapat menyebabkan Anda mengalami penyakit jantung.