Anda sering memenuhi piring makan dengan buah-buahan, sayuran, serealia utuh, dan protein rendah lemak. Jadi, Anda pasti heran saat melakukan pengecekan kolesterol, dokter bilang bahwa Anda memiliki kadar kolesterol tinggi. Di mana masalahnya?
Bahkan meski sudah makan sehat, ada sejumlah alasan kenapa Anda bisa punya kadar kolesterol tinggi. Berbagai hal—mulai dari kebiasaan gaya hidup, masalah kesehatan lain, hingga faktor genetik bisa memengaruhi kolesterol Anda. Inilah kemungkinan penyebab di balik pola makan sehat tapi kolesterol tinggi.
Simaklah di sini apa saja penyebab kolesterol tinggi selain pola makan dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menurunkannya.
Memahami Apa Itu Kolesterol
Kolesterol adalah zat yang digunakan tubuh untuk membuat hormon-hormon tertentu, mensintesis vitamin D, dan membentuk membran-membran sel. Anda butuh kolesterol untuk menjaga kesehatan, tapi kalau kelebihan kolesterol bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada jantung.
Karena kolesterol tinggi mengakibatkan pengendapan lemak pada pembuluh darah, yang bisa menyempitkan aliran darah di pembuluh arteri dan mungkin bisa tiba-tiba pecah, sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan yang menghalangi aliran darah—hal inilah yang dapat memicu serangan jantung atau stroke.
Kementrian Kesehatan merekomendasikan agar kadar kolesterol tidak lebih dari 200 mg/dL. Kolesterol total merupakan gabungan dari kadar kolesterol baik “HDL”, kolesterol jahat “LDL”, dan trigliserida.
Kenapa Pola Makan Sehat Tapi Kolesterol Tinggi?
Dokter sering menganjurkan pasien kolesterol tinggi untuk mengontrol pola makan guna menurunkan kadarnya. Tapi pola makan bukanlah satu-satunya faktor yang berperan. Itu sebabnya ada beberapa orang yang sudah makan sehat tapi kolesterol tinggi.
Bagi kebanyakan orang sehat, kolesterol dari makanan tidak meningkatkan kadar kolesterol darah. (Sumber: American Heart Association) Tapi, makanan tinggi lemak jenuh dapat membuat hati Anda memproduksi lebih banyak kolesterol.
Sayangnya dalam kasus Anda, meskipun Anda mengonsumsi makanan yang rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh, kadar kolesterol darah tetap saja tinggi. Alasannya mungkin ada beberapa, berikut contohnya:
Faktor Genetik
Meski sudah makan sehat tapi kolesterol tinggi biasa dialami oleh orang-orang yang secara genetik memang cenderung tinggi kolesterolnya. Diperkirakan 1 dari 250 orang memiliki kelainan genetik yang disebut familial hypercholesterolemia (hiperkolesterolemia familia). (Sumber: CDC)
Kelainan genetik ini memengaruhi cara tubuh mendaur ulang kolesterol LDL Anda, sehingga meningkatkan kadarnya. Meskipun faktor genetik ini tidak dapat dihindari, Anda bisa terus mengupayakan kebiasaan gaya hidup sehat untuk mencegah kondisinya bertambah buruk.
Kurang Olahraga
Untuk menormalkan kolesterol, yang penting bukan hanya pola makan, tapi juga olahraga yang cukup. Penelitian pada jurnal JAHA menunjukkan bahwa olahraga secara teratur bisa meningkatkan kadar kolesterol baik “HDL” yang menyapu kolesterol lain dari darah ke hati.
Lembaga American Heart Association menganjurkan setidaknya olahraga intensitas sedang selama 150 menit dalam seminggu. Misalnya jalan kaki cepat, bersepeda, atau berenang.
Mengidap Diabetes
Sekitar 70 persen orang yang mengidap diabetes tipe 2 diketahui juga memiliki kolesterol tinggi—kondisi yang disebut diabetic dyslipidemia. (Sumber: World Journal of Diabetes) Kalau Anda menderita diabetes dan tidak diobati atau dijaga dengan baik, tubuh bisa kelebihan glukosa (gula) dalam darah.
Glukosa ini bisa melekat ke partikel-partikel LDL, yang membuatnya bertahan lebih lama di aliran darah karena ukurannya lebih besar. Akibatnya, mereka cenderung menempel pada pembuluh arteri dan membentuk penumpukan yang disebut plak—yang dapat menyebabkan pengerasan (disebut aterosklerosis). Hal ini bisa memicu serangan jantung atau stroke.
Ada Masalah Kesehatan Lain
Ada banyak masalah kesehatan, selain diabetes, yang bisa menjadi penyebab kenapa sudah makan sehat tapi kolesterol tinggi. Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronis, hipotiroidisme, dan penyakit lupus.
Para ahli menduga bahwa penyakit ginjal kronis dan lupus dapat memicu peradangan pada arteri yang bisa membuat kolesterol LDL menumpuk. Pada hipotiroidisme, tubuh tidak menciptakan hormon tiroid yang cukup, sehingga memperlambat kerja hati dalam mengolah darah. Akibatnya, ada lebih banyak kolesterol yang tertinggal di aliran darah.
Selain itu, konsumsi obat-obatan untuk penyakit kronis, seperti obat steroid, diuretik, immunosuppressant, dan anti-virus, juga bisa memengaruhi kadar kolesterol. (Sumber: NIH) Jika Anda punya masalah kesehatan yang mengharuskan konsumsi obat secara rutin, cobalah bicarakan dengan dokter Anda mengenai apakah itu memengaruhi kolesterol Anda.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGMerokok atau Pernah Merokok
Merokok dapat mengurangi kolesterol baik HDL dan meningkatkan kolesterol jahat LDL. (Sumber: Surgeon General) Zat-zat kimia dalam rokok bisa mencegah kolesterol HDL dari menyapu kolestero LDL dari pembuluh darah, mengakibatkan penumpukan LDL. (Sumber: PloS One)
Berhenti merokok bisa membantu mengurangi kadar kolesterol, tapi penelitian mendapati bahwa mantan perokok tetap punya kadar kolesterol yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok. (Sumber: Journal of Atherosclerosis and Thrombosis)
Anda juga harus menghindari berada di dekat orang yang merokok. Karena sebuah studi menunjukkan bahwa menghirup asap rokok juga bisa mengurangi kadar HDL dan meningkatkan kadar LDL. (Sumber: BMC Cardiovascular Disorders)
Kebanyakan Minum Alkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah sedikit hingga sedang diketahui dapat memperbaiki kadar kolesterol HDL, seperti dilaporkan dalam jurnal Nutrients. Tapi terlalu banyak alkohol bisa berdampak sebaliknya.
Penelitian mendapati bahwa minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko kolesterol LDL dan trigliserida yang tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum alkohol dalam jumlah besar delapan kali lebih mungkin untuk punya kolesterol tinggi. (Sumber: Clinica Chimica Acta)
Tapi tidak perlu sampai minum dalam jumlah besar. Sering melebihi batas alkohol yang dianjurkan dapat berdampak pada kolesterol. (Sumber: Nutrients) Kementrian kesehatan menjelaskan bahwa batas minum dalam sehari untuk beer adalah 355 ml, untuk wine 120 ml, dan minuman dengan kadar alkohol sekitar 40% (seperti vodka/gin/whiskey) adalah 45 ml.
Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi Selain Pola Makan Sehat
Jika kolesterol total Anda tinggi (lebih dari 240 mg/dL) atau di ambang batas tinggi (200 – 230 mg/dL), sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai cara menurunkannya. Dokter mungkin menganjurkan untuk mengonsumsi makan-makanan yang bermanfaat menurunkan kolesterol, misalnya ikan berminyak (salmon, kembung, sarden), buah-buahan dan sayuran, dan serealia utuh, serta mengurangi makanan tinggi lemak jenuh.
Selain pola makan sehat, ada saran-saran lain yang sering dianjurkan dokter. Misalnya dengan berhenti merokok, mengurangi alkohol, berolahraga secara teratur, menurunkan berat badan, dan mengurangi stres berlebih. (Sumber: HealthCentral)
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat kolesterol, terutama jika Anda termasuk dalam salah satu kategori berikut ini:
- Kolesterol LDL 190 mg/dL atau lebih.
- Pernah mengalami serangan jantung, stroke, atau penyakit arteri perifer.
- Berusia 40 – 75 tahun dan punya diabetes dan kadar LDL 70 mg/dL atau lebih.
- Berusia 40 – 75 tahun dan punya risiko tinggi serangan jantung atau stroke dan kadar LDL 70 mg/dL atau lebih.
Obat yang sering diresepkan untuk kolesterol biasanya adalah obat statin. Obat ini memperlambat pembentukan LDL di dalam hati. Juga membantu hati membuang lebih banyak LDL dari darah. Ada juga jenis-jenis obat lain yang dapat diresepkan dokter sesuai dengan kondisi, faktor risiko, dan cara tubuh bereaksi terhadap obat tertentu.
Selain obat medis, Anda juga bisa memanfaatkan herbal untuk menormalkan kolesterol. Salah satu yang sering direkomendasikan dan sudah dibuktikan secara ilmiah ialah Noni juice. Minuman herbal ini terbuat dari sari buah Noni (Mengkudu) yang sudah sejak lama dikonsumsi untuk obat kolesterol tradisional.
Kini penelitian modern, termasuk yang dimuat dalam Tropical Journal of Pharmaceutical Research membuktikan manfaat Noni. Didapati bahwa konsumsi Noni secara teratur selama 14 hari mampu menurunkan kadar kolesterol total sebesar 13,8% dan kolesterol LDL sebesar 15,5% pada pasien kolesterol tinggi.
Kesimpulan Kenapa Pola Makan Sehat Tapi Kolesterol Tinggi
Pola makan bukan satu-satunya faktor penyebab kolesterol meningkat. Jadi, apa penyebab sudah makan sehat tapi kolesterol tinggi? Beberapa diantaranya yaitu: faktor genetik, kurang olahraga, mengidap diabetes, masalah kesehatan lain, merokok atau pernah merokok, dan kebanyakan minum alkohol.
Bagaimana cara menurunkan kolesterol selain pola makan sehat? Anda perlu mengupayakan berhenti merokok (jika merokok), mengurangi alkohol, berolahraga secara teratur, menurunkan berat badan, dan mengurangi stres berlebih.
Kadang dokter juga meresepkan obat kolesterol untuk membantu menormalkan kadar kolesterol, yang pada umumnya adalah jenis obat statin. Selain obat medis, Anda juga bisa mengonsumsi herbal penurun kolesterol seperti Noni juice yang sudah terbukti dapat menurunkan kolesterol total dan LDL.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang alasan kenapa pola makan sehat tapi kolesterol tinggi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.