Kenali Perbedaan Tahi Lalat dan Kanker Kulit dengan Aturan ABCDE


By Cindy Wijaya

Tidak selalu mudah membedakan tahi lalat yang normal dengan yang berbahaya dan menjadi tanda-tanda kanker kulit. Bahkan itu tidak mudah bagi dokter kulit yang sudah berpengalaman. Meski begitu ada tanda-tanda yang dpaat membantu kita mengenali perbedaan tahi lalat dan kanker kulit. Petunjuknya kadang tidak kentara tapi mungkin cukup untuk membuat Anda lebih waspada.

Artikel ini akan menjelaskan beda tahi lalat dan kanker kulit, serta beberapa tanda dan gejala yang perlu diperiksakan segera ke dokter kulit.

Apa Itu Tahi Lalat?

Dalam bahasa kedokteran, tahi lalat disebut nevus. Tahi lalat adalah tumor malanositik jinak, artinya lesi kulit non-kanker yang berkembang dari sel-sel penghasil pigmen (disebut melanosit).

Berbeda dengan tanda lahir, tahi lalat biasanya tidak ada saat lahir tapi mulai muncul selama masa kanak-kanak dan remaja. Mereka dapat berkembang di kulit (di lapisan yang disebut epidermis) atau di bawah kulit (di lapisan yang disebut dermis).

Kebanyakan tahi lalat tidak pernah menimbulkan masalah, tapi diketahui bahwa seseorang yang punya lebih dari 50 tahi lalat memiliki risiko lebih besar terkena melanoma—jenis kanker kulit paling agresif.

Apa Itu Kanker Kulit Melanoma?

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang juga berkembang dari sel-sel penghasil pigmen (melanosit). Penyebab utama melanoma adalah paparan berlebihan terhadap sinar UV dari matahari atau dari tanning bed.

Tanda-tanda awal kemunculan melanoma adalah perubahan pada penampilan atau ukuran dari tahi lalat. Pada tahap lanjut perkembangannya, lesi melanoma mungkin menjadi berkerak, membentuk bisul, atau berdarah. Melanoma biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Melanoma adalah jenis kanker kulit paling berbahaya, memengaruhi lebih dari 230.000 orang di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 50.000 kematian setiap tahun.

Apabila berhasil dideteksi dan diobati sejak awal, melanoma sangat bisa diobati dengan baik. Jika sudah menyebar, maka tingkat kelangsungan hidup lima tahun penderitanya adalah sekitar 30%. Ini berarti 3 dari 10 penderita melanoma diperkirakan akan bertahan setidaknya selama lima tahun ke depan.

Aturan ABCDE untuk Perbedaan Tahi Lalat dan Kanker Kulit Melanoma

Untuk membantu mengenali beda tahi lalat dan kanker kulit melanoma, kita bisa menggunakan aturan ABCDE, yang merupakan singkatan dari:

  • A – Asymmetry (asimetris): Bentuknya tidak simetris.
  • B – Border (pinggiran): Pinggirannya kasar, berlekuk, atau buram.
  • C – Color (warna): Warna atau coraknya tidak seragam atau tidak merata.
  • D – Diameter: Diameter lebih dari 6 mm.
  • E – Evolving (berubah): Perubahan pada ukuran, bentuk, warna, atau penampilan.

Para dokter kulit menggunakan sistem yang dinamakan aturan ABCDE ini untuk menemukan tanda-tanda melanoma berdasarkan bentuk, pinggiran, warna, ukuran, dan perubahan lesi dari waktu ke waktu.

Kita bisa menggunakan aturan ini untuk mencari perbedaan tahi lalat dan kanker kulit.

Tahi Lalat: Simetris

Gambar Tahi Lalat Normal - Simetris
Gambar Tahi Lalat yang Normal – Simetris

Ini adalah contoh gambar tahi lalat yang normal. Perhatikan bahwa bentuknya hampir bulat sempurna. Melanoma berbeda, karena lesinya biasanya berbentuk asimetris (tidak simetris).

Melanoma: Asimetris

Gambar Tahi Lalat yang Berbahaya - Asimetris
Gambar Tahi Lalat yang Berbahaya – Asimetris

Ini adalah contoh gambar tahi lalat yang berbahaya, yang menjadi tanda melanoma. Bentuknya tidak berarturan (asimetris) dengan warna yang tidak merata. Tidak selalu mudah untuk mengenalinya, terutama pada tahap awal kemunculannya.

Salah satu cara untuk mengenalinya adalah dengan menggambar garis melalui pusat tahi lalat dan melihat apakah kedua sisinya cocok. Jika tidak, dan warnanya juga tampak tidak rata, sebaiknya periksa ke dokter kulit.

Juga, lihat pinggirannya. Apakah mereka tampak memudar dan larut ke dalam kulit sekitarnya? Ini juga tanda melanoma lain. Setiap perubahan jelas pada tahi lalat layak untuk diperiksa ke dokter.

Tahi Lalat: Warnanya Merata

Warna tahi lalat bisa bermacam-macam. Beberapa mungkin merah muda atau seperti daging, sementara yang lain mungkin kecokelatan. Beberapa bisa kecil dan seperti bintik, sedangkan yang lain mungkin lebih besar.

Apapun warnanya, perbedaan tahi lalat dan kanker kulit adalah pada warnanya. Warna tahi lalat merata, tidak akan punya dua atau tiga warna berbeda. Kalau warnanya tidak merata, itu bisa jadi tanda melanoma.

Perlu dicatat bahwa tahi lalat bisa berubah warna meski bukan kanker. Misalnya, tahi lalat di wajah sering kali mulai berwarna cokelat dan menjadi lebih terang seiring waktu. Tahi lalat juga bisa menonjol atau menjadi rata (meski ukurannya biasanya tetap sama).

Melanoma: Warna Tidak Merata

Gambar Tahi Lalat Melanoma - Warna
Gambar Tahi Lalat Melanoma – Warna (Credit: Science Photo Library/Alamy Stock Photo)

Ini adalah contoh gambar tahi lalat melanoma. Selain bentuknya yang asimetris, warnanya yang tidak merata juga menjadi beda tahi lalat dan kanker kulit melanoma. Pada satu lesi ini, ada beragam warna, dari kecokelatan, oranye, hingga merah, hitam, dan kebiruan.

Tahi Lalat: Pinggirannya Jelas

Gambar Tahi yang Lalat Normal - Pinggiran
Gambar Tahi yang Lalat Normal – Pinggiran (Credit: Hansrad Collection/Alamy Stock Photo)

Ini adalah gambar tahi lalat yang normal. Tahi lalat normal biasanya punya pinggiran yang jelas dan warna yang seragam. Mereka mungkin menonjol atau datar. Beberapa tahi lalat mungkin lebih besar dari yang lain, tapi kebanyakan berdiameter 1 – 2 mm.

Terlepas dari perbedaan-perbedaan itu, kebanyakan tahi lalat punya pinggiran halus yang jelas terpisah dari kulit di sekitarnya. Warna tahi lalat normal juga akan lebih merata daripada berbintik-bintik.

Melanoma: Pinggirannya Tidak Rata

Gambar Tahi Lalat yang Berbahaya - Pinggiran
Gambar Tahi Lalat yang Berbahaya – Pinggiran (Credit: National Cancer Institute)

Kita bisa lihat beda tahi lalat dan kanker kulit melanoma dari pinggirannya. Perhatikan di gambar tahi lalat yang berbahaya ini, pinggirannya tampak tidak rata, bergerigi, dan berlekuk. Warnanya juga tampak “bocor” di sekitar tepinya.

Pinggiran yang tidak rata adalah salah satu tanda melanoma. Sebaliknya, tahi lalat normal cenderung punya batas yang lebih halus dan rata.

Melanoma: Adanya Perubahan

Gambar Tahi Lalat Melanoma - Berkembang
Gambar Tahi Lalat Melanoma – Berkembang (Credit: Skin Cancer Foundation)

Ini adalah gambar tahi lalat melanoma yang ukurannya besar dan sudah semakin besar seiring waktu. Adanya perubahan atau perkembangan pada ukuran, bentuk, warna, atau penampilan tahi lalat merupakan tanda jelas dari melanoma.

Kesimpulan tentang Perbedaan Tahi Lalat dan Kanker Kulit

Tahi lalat normal biasanya berbentuk simetris, ukurannya tidak besar, dan punya pinggiran yang  jelas dan warna yang seragam.

Sedangkan tahi lalat yang berbahaya, yang menjadi tanda melanoma, seringnya berbentuk asimetris, pinggirannya tidak jelas, warnanya tidak merata, diameternya lebih besar dari 6 mm, dan berubah seiring waktu.

Mengetahui beda tahi lalat dan kanker kulit dapat membantu Anda mengenali melanoma lebih awal, ketika masih sangat mungkin untuk diobati dengan baik.

Perlu diingat juga bahwa tahi lalat bisa berkembang menjadi kanker, jadi sebaiknya periksa ke dokter jika Anda melihat adanya perubahan pada ukuran, bentuk, warna, atau penampilan tahi lalat.

Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang perbedaan tahi lalat dan kanker kulit. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Sumber

Verywell Health. How Can You Tell If It’s a Mole or Skin Cancer?. URL: https://www.verywellhealth.com/moles-vs-melanoma-skin-cancer-identification-gallery-3010833

Verywell Health. Normal Mole vs. Melanoma: What to Look for in a Self-Exam. URL: https://www.verywellhealth.com/the-abcds-of-melanoma-1069472

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}