Pahami Hasil Test Kolesterol dalam Darah untuk Hidup Lebih Sehat


By Cindy Wijaya

Menginjak usia 35 tahun seseorang mulai disarankan untuk rutin melakukan pengecekan darah. Dan salah satu hal penting yang perlu diuji dalam test darah tersebut adalah kadar kolesterol dalam darah. Semakin Anda mawas akan kondisi kolesterol dalam darah, semakin Anda mampu mengelola pola makan sehat. Itu berarti Anda semakin bisa menghindar dari sejumlah risiko penyakit akibat kenaikan kadar kolesterol.

Anda sendiri mungkin sudah tidak lagi asing dengan informasi terkait bahaya dari kolesterol tinggi. Ya, kandungan kolesterol yang berlebihan bisa memicu berbagai keluhan kesehatan serius termasuk memicu serangan hipertensi, stroke, serangan jantung, hingga gangguan saraf pusat dan saraf tepi.

Namun bagi kalangan awam, data dari hasil pengujian darah mungkin terlihat asing sama sekali. Meski biasanya pihak medis akan menginformasikan apa arti data dalam hasil test darah, tak ada salahnya jika Anda juga memahami hasil test darah, terutama terkait dengan hasil test kolesterol dalam darah.

Terkait dengan test kolesterol, ada 4 bagian dari data pengujian yang perlu Anda pahami. Dan berikut ini adalah 4 bagian dari test kolesterol dalam darah tersebut:

  • Kolesterol Total

    Komponen ini merupakan serum kolesterol yang terkandung dalam darah. Merupakan hasil gabungan dari seluruh jenis kolesterol yang terdapat dalam tubuh, terutama yang terlarut pada darah dalam bilangan rata-rata.

    Berdasarkan standar, seharusnya kadar kolesterol total berada pada angka dibawah 200 mg/dL. Angka waspada berada pada kisaran 200 – 239 mg/dL. Dan Anda patut untuk melakukan tindakan lanjutan bila kadar kolesterol total mencapai angka 240 mg/ dL.

  • HDL (High Density Lipoprotein)

    Kadang Anda pernah mendengar bahasa awam mengenai kolesterol baik dan kolesterol jahat. Maka komponen High Density Lipoprotein atau lebih kerap disebut HDL adalah komponen kolesterol baik.

    Sebenarnya, kolesterol jenis ini memiliki banyak komponen yang serupa dengan kolesterol secara umum. Letak pembedanya, jenis kolesterol ini terikat dengan lipoprotein yang memudahkannya terserap ke dalam sel hingga mencegahnya mengendap dan menumpuk dalam pembuluh darah. Masalahnya kolesterol yang terlarut dalam darah hanya akan memberi beban pada sirkulasi darah dan membuat aliran darah menjadi lebih berat.

    Dan yang membuatnya lebih bermanfaat, kandungan lipoprotein dalam HDL tidak hanya aktif membantu memudahkan kolesterol HDL terserap ke dalam sel, tetapi juga mendorong komponen kolesterol lain terserap dalam sel. Ini akan membantu menyingkirkan endapan kolesterol dalam darah, mencegah pembentukan plak kolesterol yang merusak dinding pembuluh darah dan meringankan beban kerja jantung.

    Seharusnya, tubuh manusia mengandung setidaknya 60 mg /dL kandungan HDL dalam tubuh mereka untuk mencegah terbentuknya endapan kolesterol yang berbahaya. Dan ketika kandungan HDL dalam darah berada pada kisaran di bawah 40mg /dL maka Anda justru mengalami kondisi yang berbahaya.

  • LDL (Low Density Lipoprotein)

    Bekerja berkebalikan dengan HDL, maka komponen kolesterol LDL ini justru menjadi kolesterol buruk dalam tubuh. Rendahnya kandungan lipoprotein dalam kolesterol jenis ini membuatnya sulit diserap oleh sel. Akibatnya bila jumlahnya berlebihan akan memicu terbentuknya pengendapan.

    Ketika kolesterol jenis LDL ini terlarut dalam darah, sifatnya akan mengentalkan darah hingga aliran darah akan terhambat. Kondisi ini akan memaksa jantung bekerja ekstra keras, sementara perlambatan sirkulasi darah menyebabkan terbentuk endapan kolesterol dalam pembuluh darah.

    Inilah yang memicu terbentuknya plak kolesterol dalam darah yang akhirnya menjadi penyebab utama pengapuran pembuluh darah atau arterosklerosis. Pembuluh darah akan rusak, mengeras, kaku dan kehilangan elastisitasnya. Kerusakan ini menjadi pemicu terjadinya sumbatan aliran darah yang menyebabkan serangan hipertensi, stroke dan jantung.

    Seharusnya kandungan LDL dalam tubuh berada di bawah angka 100 mg/dL atau setidaknya pada garis aman 100 – 129 mg /dL. Anda sebaiknya waspada ketika kadar LDL dalam darah berada di atas 130 mg dL dan segera melakukan tindakan penanganan ketika LDL mencapai angka di atas 160 mg / dL.

  • Trigliserida

    Komponen satu ini tidak bisa dikatakan sebagai bagian dari kolesterol tetapi juga akan terbaca dalam proses pengujian darah. Trigliserida adalah jenis lemak terproses yang larut dalam darah. Meski berfungsi sebaga i salah satu komponen sumber energi, bila jumlahnya berlebihan justru bisa menjadi masalah besar.

    Sebagaimana Anda ketahui lemak juga memiliki kencenderungan mengendap dan mengendal. Kadar trigliserida yang tinggi dalam darah akan menyebabkan darah membentuk gumpalan-gumpalan lemak yang bisa mengendap dan menyumbat aliran darah, mengganggu kinerja sirkulasi darah, mengganggu kesehatan jantung dan memicu terjadinya serangan stroke.

    Selain itu, dalam mekanisme tubuh trigliserida akan dinetralisir oleh hati. Namun dalam jumlah berlebihan, justru lemak terlarut ini akan membantu endapan di sekitar hati dan menyebabkan fungsi hati menurun.

    Dalam standarnya, kandungan trigliserida dalam darah setidaknya harus di bawah angka 150 mg / dL. Anda perlu segera mengubah pola makan Anda ketika kadar trigliserida sudah di atas 150 mg / dL dan segera melakukan tindakan penanganan serius di angka kisaran 200 mg / dL. Trigliserida bisa menjadi sangat berisiko ketika mencapai angka di atas 400 mg /dL.

Pahami dengan baik kapan Anda harus segera melakukan tindakan pencegahan dengan mengubah pola makan Anda terkait kandungan kolesterol dalam darah. Sempurnakan diet Anda dengan mengasup sejumlah makanan dan herbal yang terbukti ampuh mengatasi pembentukan kolesterol dalam darah.

Salah satunya adalah Noni juice yang mengandung quercetin dan flavonoid yang terbukti bekerja efektif mengaktifkan metabolisme, meningkatkan daya serap sel terhadap kolesterol, dan membantu memperbaiki kandungan darah dengan mengenyahkan kelebihan kolesterol dalam darah melalui mekanisme pembuangan.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}