Pahami 7 Hal tentang Demam Pada Bayi Berikut Ini!


By Cindy Wijaya

Sedih rasanya melihat si kecil tampak rewel ketika terserang demam. Kekhawatiran Anda bisa jadi bertambah apabila si kecil tampaknya cukup sering terserang demam. Ini menimbulkan pertanyaan dalam benak: Apa sebenarnya penyebab demam pada bayi? Dan, kenapa bayi Anda lebih sering mengalami demam dibandingkan anak yang sudah lebih besar?

Sebelum Anda terlalu jauh tenggelam dalam kekhawatiran, cobalah pahami dulu beberapa informasi mengenai demam pada bayi yang sudah kami rangkum dari laman babycenter. Informasi berikut akan membantu Anda memahami lebih jauh keluhan demam pada bayi, cara mengenalinya, dan cara terbaik untuk mengatasinya.

  • Pahami batasan demam

    Jangan buru-buru panik jika melihat si kecil bangun dari lelapnya dengan pipi memerah. Bayi Anda memang bisa jadi menghangat, tetapi bukan selalu berarti demam. Bayi baru bisa dikatakan demam bila mencapai suhu 38 derajat C.

    Bayi bisa mengalami kenaikan suhu badan hanya karena mengenakan busana yang terlalu panas, terlalu lelah, efek mimpi, kembung hingga efek suhu udara sekitar ruangan. Dan biasanya kenaikan suhu ini berada pada kisaran 37,8 derajat C.

    Anda baru boleh khawatir dan melakukan langkah medis ketika suhu tubuhnya mulai mencapai suhu 38 derajat C. Sedangkan pada kasus kenaikan suhu yang lebih rendah, Anda hanya perlu atasi dengan mengganti pakaian si kecil, atau membantunya untuk beristirahat.

  • Pahami demam karena virus atau bakteri

    Kenaikan suhu di atas 38 derajat C secara umum merupakan penanda adanya reaksi tubuh terhadap inkubasi virus atau bakteri. Masalahnya tak mudah membedakan kapan bayi Anda terserang virus dan kapan sedang terserang bakteri. Untuk Anda pahami, secara medis, tanda bahaya lebih disematkan pada serangan oleh bakteri, karena umumnya serangan virus cenderung akan berakhir dalam 3 hari dengan mengandalkan sistem imunitas.

    Ini artinya serangan demam karena virus sebenarnya tidak membutuhkan bantuan anti biotik. Dan untuk Anda pahami, bahwa terlalu sering terpapar anti biotik pada bayi sebenarnya menciptakan efek resisten pada bayi terhadap anti biotik.

    Ini akan berbahaya ketika si kecil kelak mengalami serangan penyakit yang membutuhkan terapi anti biotik. Padahal dari sisi prosentasi, penyakit karena infeksi bakteri cenderung lebih menyebabkan kondisi dan risiko yang lebih serius dibandingkan penyakit karena virus. Sebut saja sejumlah penyakit berat berisiko tinggi karena bakteri seperti infeksi saluran kencing, infeksi meningitis, pneumonia, infeksi saluran telinga dalam, disentri dan lain sebagainya.

    Itu sebabnya, ketika buah hati demam, prioritaskan dulu untuk menstimulasi imunitasnya dengan asupan yang menunjang selama 3 hari. Bila selama masa ini demam si kecil tak kunjung turun, barulah ambil langkah penanganan lebih lanjut.

  • Demam pada bayi di bawah 3 bulan adalah kondisi darurat

    Secara umum, ada satu lampu kuning yang jelas ketika bayi usia 3 bulan Anda mengalami demam hingga 38 derajat C. Pada usia ini mereka cenderung sangat rentan mengalami infeksi serius dan demam jelas bisa menjadi salah satu tandanya. Selain itu bayi di bawah 3 bulan cenderung tidak kuat dengan demam yang tinggi. Sistem saraf dan dinding pembuluh darah mereka yang masih sangat tipis bisa menyebabkan kondisi fatal akibat infeksi dan demam.

    Karenanya, ketika bayi Anda mengalami demam, segera bawa si kecil ke Gawat Darurat atau praktek dokter terdekat. Pastikan pihak medis mengetahui bahwa bayi masih berusia dibawah 3 bulan untuk memastikan si kecil mendapatkan penanganan intensif.

  • Cara terbaik mengukur suhu tubuh bayi

    Catatan penting bagi semua ibu, pastikan Anda memiliki termometer memadai di rumah Anda dan pastikan pula Anda memahami cara membaca termometer serta cara mengukur suhu tubuh si kecil.

    Untuk urusan terakhir ini, kebanyakan orang salah kaprah soal bagaimana cara terbaik mengukur suhu tubuh bayi. Cara konvensional seperti melalui telinga, ketiak, atau di dalam mulut sering digunakan namun sebenarnya kurang akurat. Cara paling akurat mengukur suhu tubuh bayi adalah dengan memasukkan ujung termometer sedikit ke dalam anus dan diamkan selama 1 menit. Data dari pengukuran di sini sangat akurat.

  • Suhu tinggi bukan tanda bahaya

    Selama ini, kebanyakan orang tua akan semakin panik ketika suhu si kecil semakin tinggi. Orang kebanyakan berkeyakinan semakin tinggi suhu semakin buruk pula kondisi kesehatan si kecil. Padahal sebenarnya suhu lebih berkaitan dengan karakter tubuh. Justru lebih penting untuk Anda mengkhawatirkan reaksi dan gejala anak yang muncul ketimbang angka pada termometer.

    Beberapa anak akan tampak nyaman meski mencapai suhu lebih dari 39 derajat C, dan yang lain akan tampak lesu dan tidak berdaya pada suhu hanya 38,6 derajat C. Anak dengan kondisi lebih lesu dan tidak berdaya membutuhkan perawatan lebih ekstra ketimbang anak dengan kondisi nyaman, meski tengah pada pada suhu yang tinggi.

    Para pakar spesialis anak dari American Pediatrics Academy menyarankan Anda untuk fokus pada ketidaknyaman si kecil ketimbang derajat suhu. Namun waspadalah pada saat si kecil mencapai suhu di atas 40 derajat C. Karena pada suhu yang sangat tinggi, beberapa bayi jadi gampang mengalami step atau efek kerusakan saraf.

  • Pahami terapi terbaik untuk demam pada anak

    Pertimbangkan baik-baik sebelum Anda memberikan si kecil pengobatan medis. Cara-cara lama seperti kompres justru lebih efektif dan tentu saja lebih aman. Jangan gunakan kompres air dingin apalagi kompres air es, karena cara ini ternyata tidak efektif. Gunakan air hangat bersuhu sekitar 32 derajat C sebagai kompress pada dahi dan ketiak. Lakukan setidaknya selama 4 jam dan lihatlah bagaimana reaksinya terhadap suhu tubuh bayi.

    Bila dalam 5 jam suhu tak beranjak turun Anda bisa gunakan obat anti piretik atau obat yang bekerja menurunkan suhu tubuh dengan menekan reaksi pada sistem pengatur suhu pada otak belakang. Jika bayi di bawah 6 bulan, Anda sebaiknya hanya berikan obat parasetamol dosis kecil (maksimal 100ml) untuk penanganan. Sedangkan pada bayi di atas 6 bulan Anda bisa gunakan obat parasetamol maupun ibuprofen.

    Jangan berikan bayi Anda aspirin kecuali anak sudah menginjak usia 5 tahun. Karena pada bayi, aspirin akan menyebabkan beberapa kondisi fatal seperti reye sindrom. Risiko ini meski jarang terjadi tetapi bisa sangat membahayakan.

    Hentikan cara lama untuk memberikan obat demam saat si kecil tidur, kecuali tidurnya tampak gelisah atau demamnya sangat tinggi. Pada umumnya demam akan teratasi bila bayi bisa beristirahat lebih optimal, sehingga membangunkannya malah mengganggu istirahatnya.

  • Hindari ketakutan terhadap demam

    Demam secara umum tidak berbahaya. Jangan takut bayi Anda akan mengalami gangguan pada sistem saraf mereka akibat demam. Risiko ini memang ada, namun kasus yang muncul tidak setinggi yang Anda kira sebelumnya. Dalam riset yang dilakukan oleh American Pediatrics Academy, terbukti lebih dari 85% bayi yang mencapai suhu 41 derajat C dapat dengan baik menurunkan suhu tubuhnya sendiri ke angka normal.

    Dan untuk Anda pahami kasus step juga bukan kasus yang sering muncul. Kasus ini muncul hanya pada bayi yang demamnya mencapai suhu di atas 40 derajat C, dan kesulitan untuk menormalkan kembali suhunya. Kebanyakan bayi akan mengalami demam pada kisaran aman di bawah 40 derajat C, sehingga masih tergolong aman dari risiko kerusakan pada sistem pembuluh darah dan sistem sarafnya.

Khusus untuk demam pada bayi di bawah usia 6 bulan, kendala terbesar akan muncul karena si kecil pada dasarnya belum diijinkan mengonsumsi makanan apapun selain ASI, apalagi stimulan imunitas. Untuk itu, ibu perlu menambah nutrisi yang bekerja sebagai stimulan imunitas untuk memperbaiki kualitas ASI. Anda bisa tambahkan Noni juice dalam asupan Anda karena kandungan vitamin C, flavonoid, kaemferol, quercetin di dalam Noni juice terbukti meningkatkan imunitas.

Semoga informasi tentang demam pada bayi ini bisa menghilangkan ketakutan Anda yang berlebihan. Pahami kondisi dengan baik dan atasi dengan terapi yang tepat akan membantu bayi Anda mengatasi demamnya dengan baik.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}