• Home
  • Blog
  • Luka
  • 6 Obat Luka Tradisional Biar Cepat Kering dan Menutup

6 Obat Luka Tradisional Biar Cepat Kering dan Menutup

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Oktober 26, 2021


Dari sejak ribuan tahun lalu bahan-bahan alami telah digunakan sebagai obat luka tradisional biar cepat kering. Terlepas dari perkembangan obat-obatan berteknologi tinggi, banyak orang masih mengandalkan tanaman untuk obat rumahan.

Meski memang dapat membantu penyembuhan luka, namun luka yang sudah serius sebaiknya ditangani secara medis. Dokter dapat membantu mengobati luka yang sudah parah agar tidak terjadi infeksi atau mencegah infeksi bertambah parah.

Tanaman obat sebaiknya hanya digunakan apabila lukanya ringan dan tidak dalam. Berikut adalah 6 pilihan obat pengering luka dari bahan alami.

Lidah Buaya

Lidah buaya (Aloe vera) sudah digunakan ribuan tahun sebagai obat luka tradisional biar cepat kering dan sembuh. Sampai sekarang obat alami ini terus digunakan untuk berbagai luka, seperti luka bakar, borok, dan luka bedah.

Lidah buaya mengandung senyawa bioaktif alami, antara lain pyrocatechol, saponin, acemannan, anthraquinone, glycoside, oleic acid, phytol, serta polisakardia larut air yang sederhana dan kompleks.

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak aseton dari daun lidah buaya menunjukkan efek anti-mikroba yang lebih kuat daripada alkohol dan ekstrak air. Senyawa-senyawa lidah buaya yang diketahui memiliki efek anti-mikroba yaitu saponin, acemannan, dan turunan anthraquinone.

Senyawa acemannan yang dioleskan ke luka telah terbukti secara signifikan mempercepat penutupan luka pada penelitian dengan hewan percobaan. Glycan dalam lidah buaya juga dilaporkan secara signifikan meningkatkan pembentukan jaringan granulasi, yakni jaringan baru yang terjadi ketika luka mengalami proses penyembuhan.

Sambiloto

Sambiloto (Andrographis paniculata) telah digunakan di negara-negara Asia Tenggara sebagai obat luka alami biar cepat kering, juga untuk demam, gigitan ular,  disentri, infeksi, dan gatal-gatal. Ekstrak dari sambiloto diketahui memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, anti-diabetes, anti-kanker, anti-mikroba, anti-virus, anti-malaria, hipotensif, imunostimulan, dan hepatoprotektif.

Dalam sebuah studi didapati bahwa penutupan luka meningkat secara signifikan setelah pengobatan dengan 10% ekstrak daun sambiloto. Hewan percobaan yang diobati dengan sambiloto menunjukkan pengurangan peradangan, pengurangan jaringan parut, peningkatan angiogenesis, dan peningkatan jumlah serat kolagen pada luka yang sembuh.

Sembung

Sembung (Blumea balsamifera) adalah tanaman perdu yang tumbuh di seluruh daerah tropis dan subtropis Asia. Dalam ilmu pengobatan tradisional India (Ayurveda), sembung digunakan untuk mengobati demam, batuk, nyeri, dan rematik.

Daun dari tanaman ini telah digunakan sebagai obat pengering luka dari bahan alami. Ekstrak daunnya dapat langsung dioleskan untuk mengobati luka kulit, eksem, dermatitis, memar, beri-beri, sakit pinggang, menoragia, hingga rematik.

Ekstrak dari tanaman ini menunjukkan berbagai bioaktivitas, antara lain anti-malaria, anti-tumor, anti-jamur, dan anti-obesitas.

Penelitian melaporkan bahwa minyak dari tanaman sembung meningkatkan penyembuhan luka dengan cara memicu terjadinya angiogenesis, perfusi, deposisi kolagen, pembentukan jaringan granulasi yang terorganisir, reepitelisasi, dan penutupan luka.

Secang

Kayu secang (Caesalpinia sappan) telah digunakan dalam ilmu pengobatan tradisional Tionghoa untuk memperbaiki sirkulasi darah serta mengurangi edema dan rasa sakit. Kandungan homoisoflavonoid yang diisolasi dari secang didapati memiliki efek anti-alergi dan anti-inflamasi.

Ekstrak etanol dari secang diketahui menunjukkan efek anti-bakteri yang efektif terhadap Staphylococcus aureus, methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii, Escherichia coli, dan Klebsiella pneumoniae.

Dan ternyata penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak dari akar secang dapat merangsang proliferasi, migrasi dermal fibroblast, dan sintesis kolagen, yang pada gilirannya mempercepat penyembuhan luka kulit. Sehingga akar secang dapat digunakan sebagai obat luka tradisional biar cepat kering.

Tanaman Teh

Teh hijau, teh merah atau teh hitam, teh putih, dan teh oolong semuanya dihasilkan dari olahan daun dari tanaman teh (Camellia sinensis). Tanaman ini diketahui memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, anti-mikroba, anti-karsinogenik, anti-penuaan, anti-obesitas, kardioprotektif, dan neuroprotektif.

Kandungan katekin utama dalam teh, yaitu epigallocatechin-3-gallate (EGCG), merangsang proliferasi dan diferensiasi keratinosit. Keratinosit ialah jenis sel utama yang ada pada epidermis, lapisan terluar kulit.

Penelitian juga menemukan bahwa EGCG menekan reseptor TGF-β dengan memodifikasi pensinyalan TGF-β, mengurangi ekspresi MMP-1 dan MMP-2, dan melemahkan sintesis kolagen tipe 1 pada dermal fibroblast manusia.

Efek-efek tersebut menunjukkan bahwa EGCG dapat dijadikan obat pengering luka dari bahan alami. Selain itu, EGCG didapati mampu mengurangi pembentukan keloid (bekas luka yang tumbuh secara berlebihan). Ekstrak metanol dari tanaman teh juga dilaporkan meningkatkan proliferasi fibroblast dan sintesis kolagen.

Ada juga penelitian yang memperlihatkan bahwa tanaman teh secara signifikan meningkatkan penyembuhan luka dengan meningkatkan angiogenesis. Ekstrak dari tanaman teh juga dilaporkan meningkatkan penyembuhan luka pada hewan percobaan yang mengalami diabetes.

Pegagan

Pegagan (Centella asiatica) sudah digunakan selama ribuan tahun sebagai obat luka alami biar cepat kering. Ekstrak dari tanaman pegagan dilaporkan meningkatkan penyembuhan ulkus (borok) kronis dalam hal lebar, kedalaman, dan panjang ulkus.

Luka yang terkait dengan dermatitis radiasi akut diamati dapat sembuh lebih cepat jika diobati dengan ekstrak dari pegagan. Kandungan asiaticoside yang diperoleh dari pegagan telah ditemukan mampu meningkatkan deposisi kolagen dan epitelisasi dalam model luka pukulan pada hewan percobaan.

Kandungan triterpene dari pegagan meningkatkan pemodelan ulang kolagen dan sintesis glycosaminoglycan pada luka. Selain itu, pemberian oral madecassoside dari pegagan terbukti memfasilitasi sintesis kolagen dan angiogenesis pada luka.

Tips Mencegah Infeksi pada Luka

Membersihkan dan menutupi luka dapat mengurangi risiko infeksi. Setelah mengalami luka atau goresan kecil, Anda sebaiknya:

  • Segera cuci luka dengan mengalirkan air bersih ke atasnya selama beberapa menit. Kemudian, bersihkan kulit di sekitar luka dengan air sabun hangat. Jika tidak ada air bersih, bersihkan luka dengan tisu alkohol.
  • Biarkan kulit mengering dengan sendirinya.
  • Lalu oleskan salep antiseptik pada luka.
  • Tutupi luka dengan kain kasa atau perban lain yang sesuai.

Jika Anda punya luka yang cukup besar atau luka yang berdarah berlebihan, sebaiknya segera ke dokter. Dokter dapat mengobati luka untuk mencegah infeksi dan komplikasi lainnya.

Luka gigitan binatang atau luka dari benda kotor atau berkarat mungkin berisiko terkena tetanus dan juga harus ditangani dokter. Dokter dapat membersihkan luka dan memberi suntikan untuk melindungi dari infeksi tetanus jika perlu.

Tetanus adalah kondisi yang berpotensi fatal yang terjadi saat bakteri tertentu masuk ke dalam tubuh dan melepaskan racun yang memengaruhi saraf. Gejala-gejala tetantus antara lain kejang otot yang menyakitkan, rahang terkunci, dan demam.

Demikianlah artikel ini yang mengupas 6 obat luka tradisional biar cepat kering. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar pemanfaatan herbal dan obat alami hanya di Deherba.com.

Sumber

Aleksandra Shedoeva, David Leavesley, Zee Upton, Chen Fan, “Wound Healing and the Use of Medicinal Plants”, Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, vol. 2019, Article ID 2684108, 30 pages, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/2684108

Medical News Today. How to recognize and treat an infected wound. URL: https://www.medicalnewstoday.com/articles/325040#prevention

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}