Kanker Paru-Paru Akibat Merokok, Cek Faktanya!


By Cindy Wijaya

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru. Kebanyakan dari kita sudah paham tentang fakta itu. Apakah kanker paru-paru bisa terjadi hanya akibat merokok? Tentu saja tidak; ada berbagai faktor lain yang turut memperbesar risiko kita untuk menderita penyakit ganas ini. Namun merokok adalah faktor paling utamanya.

Dalam artikel ini kita akan mencari tahu seberapa besar kemungkinan kita untuk terkena kanker paru-paru akibat merokok. Juga akan dijelaskan alasan mengapa kebiasaan merokok dapat menyebabkan kanker paru-paru. Dengan begitu kita bisa lebih tergerak untuk menghindari kebiasaan buruk ini. Ingatlah bahwa kanker ini merupakan salah satu penyakit kanker yang dapat dicegah.

Risiko untuk Terkena Kanker Paru-Paru Akibat Merokok

Segala hal yang bisa memperbesar risiko kita untuk mengidap penyakit disebut sebagai “faktor risiko”. Merokok adalah faktor risiko utama pada penyakit kanker paru-paru. Di Indonesia sendiri dimana ada banyak sekali perokok, kanker paru-paru berada di urutan ketiga sebagai penyakit kanker yang terbanyak kasusnya. Bahkan tingkat kematian akibat kanker tersebut berada di urutan pertama (sumber: Globocan 2018).

Fakta tersebut tentu memperjelas bahaya dari kebiasaan merokok. Tapi ada juga orang yang tidak pernah terkena kanker meski sudah merokok selama puluhan tahun. Sebenarnya berapa besar kemungkinan seseorang untuk menderita kanker paru-paru akibat merokok?

Ada sejumlah penelitian yang menyelidiki perbedaan antara kemungkinan terkena kanker paru-paru pada perokok dan pada non-perokok. Salah satunya adalah penelitian di tahun 2006 yang dilakukan di Eropa. Penelitian itu menemukan bahwa risiko untuk mengidap kanker paru-paru yaitu:

  • 0,2 persen pada pria & 0,4 persen pada wanita yang tidak pernah merokok.
  • 5,5 persen pada pria & 2,6 persen pada wanita mantan perokok.
  • 15,9 persen pada pria & 9,5 persen pada wanita yang merokok.
  • 24,4 persen pada pria & 18,5 persen pada wanita perokok berat (lebih dari 5 batang rokok per hari).

Sebuah penelitian lain yang dilakukan di Kanada juga menyebutkan bahwa risiko seumur hidup (untuk mengidap kanker paru-paru) pada mereka yang merokok ialah 17,2 persen untuk pria dan 11,6 persen untuk wanita. Sedangkan risiko seumur hidup pada mereka yang tidak merokok hanya 1,3 persen untuk pria dan hanya 1,4 persen untuk wanita.

Itu artinya seorang pria perokok sekitar 13 kali lipat lebih berisiko untuk menderita kanker paru-paru akibat merokok di suatu waktu dalam hidupnya. Dan seorang wanita perokok sekitar 8 kali lipat lebih berisiko mengidap kanker paru-paru di suatu waktu dalam hidupnya.

Kebiasaan Merokok Menyebabkan Kematian Akibat Kanker Paru-Paru

Bahaya merokok lebih jelas terlihat dari fakta bahwa kebiasaan ini merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker paru-paru pada wanita maupun pria. Misalnya di salah satu negara termaju dunia, Amerika Serikat, kebiasaan merokok menyebabkan sekitar 90% dari seluruh kematian akibat kanker paru-paru. Bahkan lebih banyak wanita yang meninggal akibat kanker paru-paru daripada karena kanker payudara.

Diperkirakan 1 dari 4 kematian akibat kanker adalah karena kanker paru-paru, dan kanker paru-paru membunuh lebih banyak orang daripada gabungan antara kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat. Perlu diketahui bahwa tiga jenis kanker itu termasuk dalam 4 besar penyakit kanker terbanyak di dunia; dengan kanker paru-paru di urutan pertama (sumber: World Cancer Research Fund).

perokok pasif berisiko terkena kanker paru-paru dan penyakit lainnya
Bahaya Merokok pada Perokok Pasif (Credit: Lesterman / Shutterstock)

Masalahnya tidak berhenti di situ, Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS memperkirakan ada sekitar 7.330 orang AS yang meninggal setiap tahun akibat kanker paru-paru karena menjadi perokok pasif. Menurut laporan WHO bulan Mei 2019, sekitar 1,2 juta orang di dunia meninggal setiap tahunnya karena menjadi perokok pasif. Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok secara langsung tetapi sering menghirup asap rokok orang lain.

Itu sebabnya kita yang belum pernah merokok sangat disarankan untuk tidak mencoba-coba. Dan bagi yang sudah merokok dan masih aktif merokok, sangat dianjurkan untuk berupaya menghentikan kebiasaan buruk ini. Sebab akibat buruknya bukan hanya ditanggung oleh diri kita sendiri, tetapi juga orang-orang terdekat kita termasuk suami/istri dan anak-anak kita.

Asap rokok dan kandungan kimia berbahaya di dalamnya diketahui sebagai penyebab sindrom kematian bayi mendadak, infeksi pernapasan, infeksi telinga, serta serangan asma pada bayi dan anak-anak. Mereka juga dikenal sebagai penyebab kanker paru-paru, penyakit jantung, dan stroke pada orang dewasa yang tidak merokok namun sering menghirup asap rokok (perokok pasif) – Centers for Disease Control and Prevention.

Mengapa Kanker Paru-Paru Bisa Terjadi Akibat Merokok?

Alasan utama kenapa kanker bisa terjadi di dalam tubuh ialah karena adanya perubahan atau mutasi DNA pada sel-sel tubuh. Dalam kurang-lebih 7.000 kandungan kimia berbeda yang ada pada asap rokok, lebih dari 70 diantaranya diketahui sebagai karsinogen. Karsinogen artinya dapat memicu kanker karena merusak dan menyebabkan mutasi DNA.

Salah satu kandungan kimia dalam rokok yang paling banyak dipelajari adalah benzo[a]pyrene (disingkat BP). BP merupakan salah satu dari beberapa bahan kimia berbentuk cincin yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbon yang dihasilkan ketika sebuah bahan organik dibakar, misalnya daun tembakau. Jika masuk ke dalam tubuh, BP akan sangat mengganggu DNA, mengakibatkan mutasi yang dapat menyebabkan kanker.

Seperti kebanyakan bahan kimia asing yang masuk ke dalam tubuh, BP akan diolah oleh enzim agar larut dalam cairan. Ini memungkinkan ginjal untuk membuangnya melalui urin. Bentuk BP yang larut dalam cairan, disebut epoxide, khususnya sangat mudah mengikatkan diri ke DNA. Mereka membentuk ikatan-ikatan tebal (adduct) sehingga bentuk DNA menekuk dari aslinya.

Sel-sel memang dapat dengan mudah melepaskan beberapa ikatan-ikatan adduct ini menggunakan enzim-enzim khusus perbaikan DNA. Tetapi kadang-kadang, adduct tetap menempel pada DNA sehingga menimbulkan banyak masalah, termasuk memicu terbentuknya kanker. Paru-paru, mulut, dan kandung kemih adalah lokasi umum timbulnya kanker akibat merokok, karena ketiganya adalah tempat epoxide dibuat atau tempat bepergian mereka.

Memang bahan kimia BP tidak hanya terdapat pada rokok. Itu juga ditemukan di asap knalpot mobil, daging yang hangus, tar batu bara, dan jelaga. Namun ada juga bahan kimia bersifat karsinogen yang khusus dihasilkan oleh tembakau, yaitu nitrosamine.

Karsinogen Khusus dari Tembakau

Nitrosamine adalah sebuah karsinogen khusus dari tembakau. Bahan kimia ini berasal dari nikotin. Mereka terbentuk selama tembakau melewati proses curing di pabrik. Sama seperti benzo[a]pyrene, mereka dapat mengikatkan diri ke DNA dan memicu terjadinya penyalinan DNA yang tidak akurat.

Menurut seorang ahli tembakau di University of Minnesota, Stephen Hecht, potensi karsinogenik dari mengunyah dan menghirup (snuff) tembakau kemungkinan berasal dari nitrosamine khusus yang ada dalam produk olahan tembakau. Snuff adalah produk tembakau tanpa asap yang terbuat dari bubuk atau daun tembakau yang dihancurkan. Produk itu dihirup atau dihisap agar langsung masuk ke dalam rongga hidung.

Bagaimana dengan kandungan nikotin? Nikotin sendiri sebenarnya tidak merusak DNA. Misalnya orang yang menggunakan e-cigarette, yang berisi nikotin, tidak diketahui memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker. Tetapi nikotin sangat membuat ketagihan. Itulah yang membuat seseorang sulit untuk berhenti merokok.

Dan begitu sudah ketagihan, merokok akan menjadi sebuah kebiasaan dan seseorang mulai secara bertahap menambah jumlah rokok yang dihisapnya setiap hari. Akibat kebiasaan merokok inilah yang akhirnya menimbulkan kanker paru-paru dan berbagai penyakit lainnya.

Penjelasan lebih lengkap tentang bagaimana merokok dapat menyebabkan kanker dan apakah jenis-jenis produk tembakau lain (seperti cerutu, rokok tanpa asap, atau shisha) juga menyebabkan kanker dapat dibaca di artikel: Bagaimana Merokok Dapat Menyebabkan Kanker?

berhenti merokok
Berhenti Merokok Adalah Keputusan Terbaik (Credit: mbruxelle / Adobe Stock)

Kesimpulan tentang Bahaya Merokok

Merokok adalah faktor risiko nomor satu untuk kanker paru-paru. Penelitian menunjukkan bahwa seorang pria perokok sekitar 13 kali lipat lebih berisiko mengidap kanker paru-paru dan seorang wanita perokok sekitar 8 kali lipat lebih berisiko dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok.

Kebiasaan merokok juga menyebabkan lebih banyak kematian akibat kanker paru-paru. Diperkirakan 1 dari 4 kematian akibat kanker adalah karena kanker paru-paru. Dampak buruk merokok tidak hanya ditanggung oleh si perokok, tetapi juga oleh orang-orang lain yang menghirup asapnya. WHO melaporkan setiap tahun ada sekitar 1,2 juta orang di dunia yang meninggal karena menjadi perokok pasif.

Bagaimana perasaan Anda setelah membaca fakta-fakta tersebut? Tidak heran bukan kalau seseorang yang merokok sangat dianjurkan untuk berhenti? Berhenti merokok, atau lebih baik lagi tidak memulai merokok, adalah keputusan yang pengasih untuk diri kita maupun orang-orang yang kita sayangi. Tips-tips di artikel ini dapat membantu Anda: “Berhenti Merokok: Tips untuk Melewati Hari-Hari Awal yang Sulit

Sumber

Referensi Kanker Paru-Paru Akibat Merokok:

Elderidge, Lynne. What Percentage of Smokers Get Lung Cancer?. Updated: 2019-03-15. URL: https://www.verywellhealth.com/what-percentage-of-smokers-get-lung-cancer-2248868. Accessed: 2019-07-15

Centers for Disease Control and Prevention. Health Effects of Cigarette Smoking. Reviewed: 2018-01-17. URL: https://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/health_effects/effects_cig_smoking/index.htm. Accessed: 2019-07-15

Tontonoz, Matthew. How Do Cigarettes Cause Cancer?. Published: 2018-12-07. URL: https://www.mskcc.org/blog/how-do-cigarettes-cause-cancer. Accessed: 2019-07-15

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}