Inilah Penyebab Sering Mengantuk

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 29, 2015


Lihatlah sekitar Anda: ada pria yang terkantuk-kantuk di bus, rekan kerja yang tertidur selama meeting yang membosankan, dan banyak orang dengan kelopak mata berat sedang mengantri di kedai kopi pada sore hari. Seperti mereka, pekerjaan Anda mungkin membuat Anda kurang tidur—dan parahnya lagi, Anda sama sekali tidak menyadarinya. Ini bisa jadi salah satu penyebab sering mengantuk.

Kantuk yang berlebihan bisa menimbulkan akibat serius. Anda bisa tertidur saat menunggu lampu merah, misalnya. Dan kondisi kurang tidur sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, serta kegemukan.

Banyak orang bekerja terlalu keras dan secara sengaja membatasi waktu tidur mereka menjadi 6 jam, meskipun mereka seharusnya bisa tidur 7 atau bahkan 8 jam dalam semalam. Karena itu, banyak dari mereka mengalami problem sering mengantuk di siang hari.

Apa Penyebab Sering Mengantuk?

Masalah tidur berasal dari berbagai penyebab, mulai dari jet lag, kerja lembur, dan kerja bergantian shift yang bertentangan dengan ritem tidur alami tubuh. Meskipun banyak dari kita yang mengalami masalah sering mengantuk karena sengaja mengurangi jam tidur, tetapi yang lain tidak demikian. Ada yang mengalami gangguan tidur, misalnya apnea tidur, sindrom kaki gelisah, atau nakrolepsi.

Mereka yang bekerja lembur atau bergantian shift bisa jadi akan mengalami gangguan tidur, yang ditandai dengan kantuk berlebihan di waktu jam kerja malam dan insomnia ketika mereka mencoba tidur di siang hari.

Terlepas dari penyebabnya, kantuk yang berlebihan bukanlah keluhan yang biasa saja. Pria maupun wanita yang sering mengantuk tidak sanggup berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas-tugas atau tetap terjaga sewaktu mengemudi. Banyak juga yang tertidur sewaktu mengantri di ruang tunggu.

Beberapa orang mencoba mengatasinya dengan konsumsi kafein atau stimulan lain. Namun ini bisa menyebabkan keburukan lain. Terlalu banyak mengonsumsi kafein atau terlalu malam minum kopi pada akhirnya membuat mereka menderita insomnia di malam hari.

Apa Hubungannya dengan Kualitas Tidur yang Buruk?

Kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7 sampai 8 jam tidur per malam. Meskipun begitu beberapa orang bisa tidur kurang dari 7 jam atau malah lebih dari 8 jam untuk bisa benar-benar bangun dengan segar.

Orang yang kurang tidur atau yang tidurnya tidak berkualitas bisa menderita akibat buruk. Seperti yang sudah disinggung di awal artikel, kurang tidur merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit serius; hipertensi, penyakit jantung, stroke, diabetes, kegemukan, dan demensia.

Jika Anda merasa sudah cukup tidur tetapi masih sering mengantuk di siang hari, Anda bisa jadi mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur mengganggu kemampuan seseorang untuk tertidur atau tetap tertidur, dan gangguan ini bisa menimbulkan perilaku aneh saat tidur, misalnya tidur sambil berjalan. Beberapa gangguan tidur bahkan menimbulkan “serangan tidur”—dimana seseorang bisa tiba-tiba tertidur di siang hari.

Gejala-Gejala Gangguan Tidur

  • Butuh waktu lebih dari 30 menit untuk bisa tertidur
  • Selalu bangun berkali-kali setiap malam dan sulit untuk kembali tidur
  • Sering mengantuk di siang hari, sering tidur siang, atau tidak sengaja tertidur di siang hari
  • Mendengkur keras, terengah-engah, mendengus, tersedak atau berhenti bernapas saat tidur—ini biasanya diketahui oleh teman tidur Anda
  • Kesemutan atau sensasi seperti ada yang merayap di kaki atau lengan, terutama ketika Anda hendak tertidur
  • Kaki atau lengan sering bergerak ketika tidur
  • Bangun dengan sakit kepala
  • Mengalami mimpi yang seperti nyata
  • Perilaku aneh saat tidur, seperti tidur sambil berjalan
  • Otot sering tiba-tiba lemah ketika Anda marah, takut, atau tertawa
  • Merasa tidak mampu menggerakkan tubuh ketika bangun tidur

Gangguan Tidur sebagai Penyebab Sering Mengantuk

Kebanyakan dari gangguan tidur jarang terjadi. Tetapi beberapa gangguan tidur, misalnya apnea tidur atau sindrom kaki gelisah, umum dialami. Beberapa gangguan tidur yang umum dialami diantaranya:

  • Insomnia: Gangguan tidur ini membuat Anda sulit tertidur atau tetap tertidur. Kualitas tidur menjadi sangat rendah, menyebabkan Anda bangun tidur dengan perasaan tidak segar.
  • Apnea tidur: Gangguan tidur ini membuat Anda mendengkur keras, terengah-engah, tersedak, berhenti bernapas sebentar, dan terbangun tiba-tiba. Pada siang hari, penderita apnea tidur sering merasa sangat mengantuk. Apnea tidur meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.
  • Sindrom kaki gelisah: Ini menyebabkan dorongan yang tak tertahankan untuk menggerakkan kaki saat Anda sedang berbaring. Penderitanya juga mungkin merasa ada yang merayap, merangkak, terbakar, atau sensasi menyakitkan di kaki. Gerakan menyentak berulang atau berkedut dari kaki atau lengan selama tidur menyebabkan tidur yang terganggu dan tidak menyegarkan.
  • Parasomnia: Ini adalah perilaku abnormal selama tidur, termasuk tidur sambil berjalan, tidur sambil berbicara, membentur-benturkan kepala, duduk, memukul, dan berteriak selama tidur. Penderitanya mungkin menendang, meninju, atau mengayunkan lengan mereka secara tidak sengaja sementara mereka sedang tidur fase REM. Gangguan tidur ini biasanya dialami oleh pria berusia lanjut. Gangguan ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Parkinson.
  • Nakrolepsi: Gejala utama nakrolepsi adalah perasaan sering mengantuk di siang hari atau “serangan tidur” berulang yang menyebabkan Anda bisa tiba-tiba tertidur di siang hari. Beberapa orang juga mengalami kelemahan otot tiba-tiba ketika sedang emosional, sehingga bisa membuatnya jatuh tiba-tiba. Ada juga yang tidak bisa bergerak saat baru bangun tidur. Gejala lain dari nakrolepsi ialah mimpi yang terasa nyata.

Jika Anda merasa mengalami gangguan tidur, janganlah tinggal diam. Anda harus menganggapnya sebagai masalah serius yang membutuhkan bantuan medis. Banyak penderita gangguan tidur, khususnya sindrom kaki gelisah, merasa malu untuk mengungkapkan masalahnya. Namun nyatanya, itu adalah keluhan yang memang perlu diungkapkan ke dokter.

Sama halnya dengan keluhan sering mengantuk. Keluhan ini sering disalahartikan sebagai tanda kemalasan dan kurang motivasi, tetapi nyatanya ada orang yang memang benar-benar merasa sering mengantuk meski dia berusaha untuk tetap terjaga. Jika Anda adalah orang itu, ada baknya segera kenali penyebab sering mengantuk dan carilah bantuan medis agar bisa kembali berkonsentrasi pada pekerjaan dan bisa mengemudi kendaraan dengan aman.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}