Hubungan Tak Terduga Antara Diabetes dengan Asam Urat


By Cindy Wijaya

Menarik sekali ketika kita menemukan adanya penyakit satu dengan penyakit yang lain. Bagaimana satu kondisi bisa memicu terjadinya kondisi yang lain. Dan ternyata hal semacam ini juga berlaku pada penyakit diabetes dan asam urat. Ada kaitan antara kedua penyakit ini, hingga ditemukan tingginya pasien yang sekaligus mengeluhkan kedua penyakit tersebut.

Menurut sumber webmd.com, dijelaskan memang mereka dengan masalah asam urat akan lebih rentan untuk kemudian mengidap diabetes. Dan demikian pula sebaliknya, penderita diabetes menahun akan lebih rentan untuk mengidap masalah asam urat.

Dalam medicinenet.com, dikatakan studi pada Stanford University tahun 2011 dengan melibatkan 2000 pasien asam urat membuktikan bahwa 20% pengidap asam urat kemudian mengidap diabetes. Dan 40% dari pengidap asam urat mengidap masalah ginjal.

Ada sejumlah aspek kenapa kedua penyakit ini bisa berkaitan. Tetapi sebagian besar sebenarnya bersumber pada satu masalah, yakni dari makanan. Kebanyakan makanan yang tidak disarankan pada penderita diabetes, juga tidak disarankan pada penderita asam urat. Dan mereka yang tidak tekun dengan diet tentu saja akan mendapatkan resiko yang sama terhadap kedua jenis penyakit.

Apa Penyebab Asam Urat?

Penyakit asam urat adalah kondisi yang berawal dari kenaikan kadar asam urat dalam darah atau hiperuricemia. Asam urat sendiri berasal dari hasil residu penetralan purin, sementara purin adalah senyawa residu dari proses metabolisme protein. Inilah sebabnya, asam urat akan berkaitan erat dengan pola konsumsi makanan yang padat purin dan protein.

Semakin tinggi kadar purin dalam tubuh, semakin tinggi pula kadar asam urat yang akan dihasilkan. Dan semakin tinggi asam urat, semakin berat kinerja ginjal untuk membuang kelebihan senyawa asam yang mudah membentuk kristal ini. Kadang dari senyawa asam urat berlebih ini pula kemudian terbentuk batu ginjal yang terbuat dari asam urat.

Kristal yang sama pula yang kemudian terbentuk pada persendian. Kristal yang kasar dan kadang tajam akan menyebabkan terjadinya abrasi dengan sendi dan memicu terjadinya iritasi. Iritasi yang perlahan bisa berkembang menjadi inflamasi yang sangat menyakitkan.

Dikatakan bahwa setidaknya 70% dari mereka berusia di atas 60 tahun akan mengalami keluhan asam urat meski hanya sekali dalam hidupnya. Ini terkait dengan ginjal yang semakin menurun dan semakin berkurang kemampuannya dalam menarik lebih banyak asam urat dari dalam darah.

Apa Penyebab Diabetes?

Sekilas tak ada kesamaan antara asam urat dan diabetes, termasuk dari sisi penyebab. Asam urat berasal dari tingginya pola makan kaya protein, maka diabetes justru terjadi akibat kadar asupan gula dan makanan yang bisa dikonversi menjadi gula yang berlebihan.

Ketika tubuh mengasup makanan manis atau makanan dengan kandungan karbohidrat, maka otomatis tubuh akan menarik dan menyerapnya, mengubahnya menjadi glukosa untuk kemudian terlarut dalam darah. Glukosa akan menjadi salah satu komponen penting pembentukan energi pada sel. Jadi nantinya glukosa dalam darah akan ditarik oleh sel dan diubah sebagai energi. Proses penarikan ini berkaitan dengan sinyal  yang dihasilkan oleh hormon insulin.

Hormon ini bekerja dengan membaca kadar glukosa dalam darah. Ketika kadar naik, maka hormon ini dihasilkan oleh pankreas dan mengirimkan sinyal pada sel-sel dalam tubuh untuk menarik lebih banyak glukosa.

Masalahnya, ketika kadar glukosa menjadi terlalu tinggi, sementara sel sudah mendapatkan cukup energi dan cukup glukosa, maka sinyal yang diberikan oleh hormon insulin akan diabaikan oleh sel. Inilah yang kemudian disebut resistensi terhadap insulin. Salah satu kondisi yang berkaitan dengan penyebab diabetes tipe 2.

Tentu saja ada jenis diabetes tipe 1 dimana tubuh tidak mampu menghasilkan insulin dalam kadar yang sesuai dengan kadar glukosa dalam darah, bahkan bisa jadi sama sekali tidak menghasilkan insulin. Dalam kasus ini sel sama sekali tidak mendapatkan cukup sinyal sehingga gagal menarik glukosa dari dalam darah.

Dalam kondisi normal, mereka dengan kadar glukosa berlebihan dalam darah bisa mengandalkan ginjal untuk menarik lebih banyak air dari darah dan sekaligus menarik kelebihan glukosa yang terlarut. Anda tentu saja kerap menjumpai penderita diabetes akan mengalami kencing yang disemuti. Hanya saja bila kondisi ini tetap dibiarkan, justru glukosa akan merusak ginjal dan menurunkan efektifitas kinerja ginjal.

Asam Urat dan Diabetes Bisa Saling Memicu

Salah satu poin yang kami jelaskan sebelumnya di atas mengatakan bahwa banyak makanan yang memicu diabetes juga bisa memicu asam urat. Dan karenanya ketika Anda dengan salah satu kondisi tidak menjaga diet ketat yang seharusnya Anda jalankan, Anda juga akan meningkatkan resiko penyakit yang lain.

Sejumlah makanan dan minuman seperti alkohol dan tape adalah contoh asupan yang dilarang untuk dikonsumsi pengidap diabetes dan asam urat. Karena alkohol dan makanan fermentasi asam akan menghasilkan senyawa gula yang tinggi juga kandungan purin yang sangat tinggi.

Pengidap diabetes dan asam urat juga sebaiknya menghindari makanan berprotein padat seperti jeroan, daging merah, daging angsa dan beberapa jenis ikan berdaging padat seperti sarden dan tuna. Ini karena sejumlah makanan ini mengandung kolesterol. Kolesterol adalah salah satu asupan yang sangat tidak disarankan untuk kedua jenis penyakit. Di luar aspek kadar purin dari bebeapa makanan tersebut relatif tinggi.

Dan karena sebagian besar makanan yang tidak disarankan untuk pengidap diabetes dan asam urat akan memberatkan kinerja ginjal. Kunci dari kedua penyakit ini terletak pada ginjal. Karena sebenarnya secara alami tubuh memang sudah memiliki organ ginjal yang bekerja membuang kelebihan komposisi senyawa tertentu dalam darah menuju urin.

Hanya saja, ketika kadarnya berlebihan, ginjal akan kesulitan untuk membersihkan darah dengan optimal. Hasilnya sejumlah komponen senyawa akan tertinggal dalam darah. Sementara ginjal seiring waktu akan mengalami penurunan fungsi akibat tekanan kerja yang berlebihan. Inilah yang kemudian menggiring terjadinya masalah pada tubuh yang lain.

Itu sebabnya, ketika seseorang menderita diabetes, seiring waktu tubuh akan mengalami asam urat. Karena ginjal yang tertekan oleh kadar glukosa yang tinggi akan rusak dan mengalami penurunan fungsi dalam menarik residu, toksin dan senyawa-senyawa berlebih dalam darah. Termasuk menarik kelebihan asam urat dari dalam darah, situasi yang menyebabkan kadar asam urat dalam darah tetap tinggi.

Dan berkebalikan dengan itu, seorang dengan asam urat juga bisa memicu kerusakan ginjal termasuk memicu penyakit batu ginjal. Dalam perjalanannya, ginjal akan mengalami penurunan fungsi signifikan yang menyebabkannya gagal menarik kelebihan glukosa dalam darah. Hal ini menjadi penyebab terjadinya kenaikan glukosa darah atau hiperglikemia.

Cara Mencegah Diabetes dan Asam Urat

Untuk bisa mengatasi dan mencegah terjadinya serangan ganda diabetes dan asam urat, Anda perlu memastikan bahwa kondisi kadar glukosa darah Anda dan kadar asam urat dalam tubuh Anda selalu dalam level aman.

Semakin tidak terkendali penyakit yang Anda alami, semakin berat beban ginjal dan semakin tinggi kemungkinan ginjal untuk mengalami kerusakan. Inilah yang kemudian menjadi penyebab munculnya penyakit komplikasi yang lain.

Untuk itu, penting bagi pasien baik itu pengidap diabetes maupun asam urat, untuk menjalankan beberaa langkah sebagai berikut ini :

Rutin menjalankan pengobatan

Pasien diabetes dan asam urat akan memerlukan pengobatan teratur untuk memastikan kadar glukosa dan asam urat dalam darah tetap pada level aman. Dalam kondisi tertentu, hanya obat yang bisa memaksimalkan kondisi pasien dan mencegah kondisi memburuk.

Menjalankan diet yang sesuai

Diet adalah bagian penting dari penderita diabetes dan asam urat. Diet bagi pasien diabetes dan asam urat akan membantu pasien memilih menu makanan yang aman untuk kondisi tubuh meeka. Dengan diet akan membantu pasien hanya mengasup makanan yang aman untuk kondisi tubuh mereka sehingga menekan resiko pasien mengasup makanan yang beresiko meningkatkan kadar glukosa maupun asam urat.

Memantau kadar glukosa dan asam urat

Penting bagi pasien memantau kadar glukosa dan asam urat dengan test yang teratur. Ini memudahkan Anda membaca situasi tubuh Anda dan bila perlu melakukan adaptasi atas terapi pengobatan dan diet untuk tetap mempertahankan level glukosa dan asam urat dalam kondisi aman.

Menjalankan olahraga sesuai kemampuan

Jangan lupa tetap menjalankan olahraga. Pengidap diabetes membutuhkan olahraga untuk membantu mengimbangi masuknya kalori dengan keluarnya kalori. Semakin baik kadar kalori yang keluar semakin terjaga kadar glukosa dalam darah. Sedang pengidap asam urat membutuhkan olahraga untuk menjaga pelumasan dalam persendian tetap baik. Karena ketika pelumas pada persendian berkurang, maka resiko inflamasi bisa semakin buruk.

Ternyata, memang ada kaitan erat antara diabetes dan asam urat. Bahwa keduanya bisa menjadi pemicu dan penyebab satu sama lain. Dan bahwa penting untuk menjaga level glukosa darah dan asam urat tetap aman untuk menghindari efek komplikasi yang lebih serius.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}