Hindari 8 Jenis Makanan yang Menyebabkan Perut Kembung!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Februari 9, 2016


Kadang kala Anda merasa perut mendadak terasa begah, kembung, dan rasa sesak di ulu hati. Kebanyakan dari kita mungkin mengira ini adalah salah satu tanda masuk angin. Bahkan tak jarang kita mencoba mengatasinya dengan mengoleskan minyak hangat untuk membantu meredakan masuk angin.

Padahal perut kembung mungkin bukanlah tanda masuk angin. Sebagian kasus perut kembung berkaitan dengan cara makan dan jenis makanan yang ditelan. Makan yang terlalu cepat diketahui secara medis dapat menyebabkan gas masuk secara tidak sengaja ke dalam pencernaan dan menyebabkan kembung.

Dan ternyata beberapa jenis makanan juga termasuk dalam jenis makanan yang menyebabkan perut kembung. Biasanya jenis makanan ini mengandung banyak gas di dalamnya sehingga memunculkan efek kembung terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Lalu apa saja jenis makanan yang menyebabkan perut kembung? Berikut 8 diantaranya.

  • Kacang polong-polongan

    Segala jenis kacang dalam golongan polong-polongan seperti lentil, kacang arab, kacang kedelai, kacang tolo, kacang polong, dan beberapa jenis kacang lain dikenal merupakan salah satu sumber protein nabati terbaik dan lengkap dengan sejumlah besar serat yang sangat penting untuk tubuh Anda.

    Namun salah satu jenis serat yang terkandung di dalamnya bernama raffinose justru bisa menjadi penghimpun gas di dalam lambung Anda, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

  • Beberapa jenis sayuran dengan kadar selulosa tinggi

    Beberapa jenis sayuran memiliki kadar selulosa tinggi sehingga cenderung terasa sedikit getir. Biasanya juga disertai dengan kandungan klorofil tinggi yang membuat sayuran ini juga mengandung serat tinggi dan berbagai vitamin dan mineral penting. Sebut saja beberapa diantaranya seperti sawi hijau, selada, brokoli, dan kale.

    Hanya saja pada jenis sayuran semacam ini, serat yang dikandungnya di dalamnya memiliki beberapa ciri khas. Pertama bisa ditandai dengan tingginya kadar serat raffinose yang menghimpun gas ke dalam lambung. Selain itu karena teksturnya lebih liat, proses cernanya juga akan memakan lebih banyak energi dan waktu sehingga serig menyebabkan gas lolos masuk menuju pencernaan.

  • Minuman berkarbonasi

    Minuman dengan sifat karbonasi jelas mengandung udara CO2 di dalamnya. Di pasaran minuman jenis ini berupa soft drink dan bir. Kandungan CO2 inilah yang menyebabkan Anda merasa kembung.

    Secara umum seluruh jenis minuman dengan kadar alkohol akan memiliki kadar gas tinggi yang bisa menyebabkan Anda kembung. Minuman ini punya ciri khas munculnya efek buih ketika dikocok dalam wadah tertutup. Ini juga berlaku pada segala jenis makanan yang juga melalui proses fermentasi, seperti tape dan brem.

  • Makanan kaya lemak jenuh

    Makanan dengan kandungan lemak jenuh rupanya juga bisa menyebabkan perut terasa kembung. Lemak memperlambat laju makanan dari lambung menuju usus halus sehingga perut akan mudah terasa penuh dan kadang menyekap udara di dalam pencernaan.

    Itu sebabnya ketika Anda pergi ke sebuah restoran fast food untuk menikmati seporsi burger beserta sebotol soft drink, setelahnya Anda akan merasa perut jadi luar biasa kenyang dan penuh.

  • Pemanis artifisial dari proses fermentasi

    Bagi mereka yang memilih menjalankan diet dengan mengonsumsi gula buatan, biasanya mengenal beberapa jenis pemanis yang berasal dari proses fermentasi, seperti xylitol, sorbitol, dan mannitol.

    Proses fermentasi dalam pembuatan pemanis buatan ini akan mengingatkan Anda dengan tape yang memperoleh rasa manisnya dari proses yang sama. Dan yang menjadi masalah, bersamaan dengan proses fermentasi ini terbentuk pula senyawa alkohol dalam pemanis buatan ini sehingga memunculkan gas yang akan menyebabkan perut kembung jika dikonsumsi berlebihan.

  • Produk olahan susu

    Beberapa orang memiliki masalah ketika pencernaan mereka berhadapan dengan makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Laktosa adalah elemen penting dalam susu dan masih terdapat dalam keju, yoghurt, dan segala jenis produk olahan susu lainnya.

    Mereka dengan masalah intoleransi terhadap laktosa akan mudah merasa kembung, sesak di perut bahkan mual dan muntah setelah mengasup laktosa. Beberapa pakar menyarankan Anda mengonsumsi susu dengan kadar laktosa rendah atau tanpa laktosa sama sekali.

  • Produk gandum utuh

    Kadar serat yang tinggi pada jenis gandum utuh ini membuat pekerjaan bagian pencernaan menjadi lebih berat. Selain akan membuat Anda lebih tahan kenyang, juga memaksa pencernaan untuk menggunakan lebih banyak energi yang akan membantu meningkatkan pembakaran.

    Konsumsi gandum utuh di awal masa diet memang cenderung membuat Anda kembung dan begah. Namun ini sebenarnya hanya proses adaptasi pencernaan terhadap gandum utuh. Seiring waktu kondisi kembung ini akan berangsur hilang.

  • Permen karet

    Beberapa pakar mengatakan ada kaitan erat antara kecerdasan dan kemampuan konsentrasi dengan kebiasaan seseorang mengunyah permen karet. Riset membuktikan permen karet membantu mendorong sirkulasi darah menuju area kepala dan membantu menstimulasi jaringan impuls saraf di dalam otak.

    Hanya saja, mengunyah permen karet juga akan membuat udara beberapa kali tertelan bersamaan dengan proses kunyah tanpa sengaja. Ini membuat permen karet juga menjadi makanan yang menyebabkan perut kembung.

Ingatlah, bahwa perut kembung yang muncul sesekali merupakan normal dan paling efektif dicegah dengan membatasi konsumsi makanan yang menyebabkan perut kembung. Akan tetapi, apabila keluhan perut kembung sering terjadi dan gejalanya berat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}