• Home
  • Blog
  • Kopi
  • Coffee Nap: Nikmati Manfaat Tidur Siang dan Kopi Sekaligus di Waktu Bersamaan!

Coffee Nap: Nikmati Manfaat Tidur Siang dan Kopi Sekaligus di Waktu Bersamaan!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Juni 3, 2015


Jam baru menunjukkan pukul 12 siang tetapi Anda sudah merasa sangat lelah. Mungkin inilah waktunya untuk mencoba “coffee nap”. Ini adalah trik tidur siang yang sedang heboh-hebohnya. Apa itu coffee nap dan bagaimana cara kerjanya?

Kalau kantuk datang menyerang di siang hari dan ingin menyegarkan kembali tenaga serta pikiran, apa yang akan Anda lakukan? Kemungkinan besar yang muncul di benak Anda adalah tidur siang sebentar—sekitar 20 menit—untuk memulihkan konsentrasi dan menyegarkan badan. Sementara yang lainnya mungkin memilih minum kopi untuk bisa kembali fokus pada pekerjaannya.

Ternyata ada yang lebih efektif untuk me-“refresh” otak daripada minum kopi maupun tidur siang sebentar. Ya, itu adalah metode coffee nap—minum secangkir kopi kemudian langsung tidur siang.

Meskipun kedengarannya bersifat paradoks, karena sepengetahuan umum kafein dalam kopi justru bisa membuat Anda sulit tidur. Namun bukti ilmiah pun menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein tepat sebelum tidur siang efeknya dalam mengembalikan kesiagaan lebih baik daripada cuman minum kopi/teh atau tidur siang biasa. Bagaimana bisa?

Apabila Anda minum kopi segera sebelum tidur siang sekitar 20 menit atau kurang, Anda bisa memanfaatkan efek kafein sekaligus manfaat tidur siang bagi otak untuk memaksimalkan tingkat kesiagaan. Berikut adalah penjelasan ilmiah dibalik metode coffee nap.

Bagaimana Cara Kerja Coffee Nap?

Untuk mengerti coffee nap, Anda perlu memahami bagaimana kafein memengaruhi tubuh. Setelah kafein diserap melalui usus kecil, masuk ke dalam aliran darah, lalu dialirkan menuju otak. Bentuk kafein mirip dengan bentuk molekul adenosin, jadi di dalam otak kafein cocok dengan reseptor yang biasanya diisi oleh adenosin.

Adenosin merupakan produk sampingan yang dihasilkan oleh aktivitas otak, dan apabila terakumulasi pada tingkat yang cukup tinggi, molekul ini dihubungkan ke reseptor otak dan membuat Anda merasa kelelahan. Tetapi kafein sanggup menghalangi reseptor-reseptor sehingga adenosis tidak mampu terhubung dengan reseptor.

Buku Buzz: the Science and Lore of Alcohol and Caffeine menyamakan efek kafein seperti “menaruh balok kayu di bawah salah satu pedal rem utama otak.”

Tetapi kafein tidak sanggup menghalangi setiap reseptor adenosin, adakalanya ia kalah dalam perebutan tempat dengan molekul adenosin. Disinilah trik coffee nap bekerja: tidur secara alami menghilangkan adenosin dari otak.

Jika Anda tidur siang selama lebih dari 20 menit, otak cenderung memasuki tahap tidur yang lebih dalam yang butuh sejumlah waktu untuk “sadar” ketika terbangun. Ini disebut inersia tidur yang ditandai dengan penurunan fungsi motorik tubuh dan rasa pusing ketika bangun tidur.

Namun tidur siang yang pendek biasanya tidak menyebabkan inersia tidur—dan kafein juga butuh waktu sekitar 20 menit untuk bisa melewati saluran pencernaan dan memasuki aliran darah menuju otak.

Butuh waktu sekitar 20 menit bagi kafein untuk bisa mencapai otak

Jadi sewaktu tidur selama 20 menit, Anda dapat mengurangi kadar adenosin tepat pada waktunya bagi kafein untuk mencapai reseptor di otak. Kafein akan bersaing dengan lebih sedikit adenosin dalam perebutan tempat reseptor, dan dengan demikian otak Anda jadi lebih siaga dan segar.

Eksperiman Membuktikan Bahwa Coffee Nap

Lebih Baik daripada Kopi atau Tidur Siang

Para ilmuwan telah secara langsung mengamati efek dari coffee nap, dan berbagai eksperimen sudha memperlihatkan bahwa itu lebih efektif dibandingkan manfaat tidur siang atau kopi dalam memaksimalkan kesiagaan.

Dalam sejumlah penelitian berbeda, para peneliti di Loughborough University memperhatikan bahwa ketika partisipan yang kelelahan melakukan coffee nap 15 menit, mereka melakukan lebih sedikit kesalahan dalam simulator mengemudi daripada ketka mereka hanya diberi kopi atau diminta tidur siang biasa. Hal ini berlaku bahkan ketika mereka mengalami kesulitan untuk tertidur saat coffee nap dan hanya berbaring setengah tidur selama 15 menit.

Sementara itu, penelitian berbeda di Jepang mendapati bahwa orang yang melakukan coffee nap sebelum menjalankan serangkaian uji memori, mengerjakannya lebih baik dibandingkan mereka yang hanya tidur siang lalu cuci muka atau diberi cahaya terang tepat ke muka. Mereka juga merasa lebih segar setelah coffee nap.

Yang menarik, bahkan ada sejumlah bukti bahwa tidur siang + kafein dapat membantu seseorang untuk tetap terjaga dalam waktu yang relatif lama meski kurang tidur.

Dalam sebuah riset, 24 pria muda dibuat kurang tidur selama 24 jam dan hanya diperbolehkan tidur sebentar. 12 diantaranya, yang hanya diberikan obat plasebo, mendapatkan nilai dari serangkaian tes kognitif yang lebih buruk dibandingkan nilai pada saat mereka cukup tidur. Sedangkan 12 partisipan lainnya, yang melakukan coffee nap, mampu mendapatkan nilai yang kira-kira sama dengan nilai pada saat mereka cukup tidur.

Cara Melakukan Coffee Nap

Caranya sangatlah sederhana. Pertama, minum kopi—Anda perlu meminumnya dengan cepat supaya masih ada jarak waktu yang cukup untuk tidur sebentar sampai kafein mencapai otak. Oleh karena itu, pilihlah jenis minuman kopi yang mudah ditelan misalnya es kopi.

Lalu coba untuk tidur segera setelahnya. Jangan khawatir apabila Anda sulit tertidur—hanya mencapai tahap setengah tidur saja sudah cukup membantu. Pastikan untuk bangun dalam waktu 20 menit agar tidak memasuki tahap tidur yang lebih dalam. Dan akhirnya Anda akan bangun pada saat kafein mulai mencapai otak.

Secara teori, Anda bisa menggunakan minuman berkafein lainnya selain kopi, tetapi teh dan soda biasanya memiliki kafein jauh lebih sedikit daripada kopi. Jadi pilihan minuman berkafein yang terbaik bagi metode coffee nap adalah kopi.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}