• Home
  • Blog
  • Kopi
  • Kopi dan Kanker: Benarkah Kopi Menyebabkan Kanker?

Kopi dan Kanker: Benarkah Kopi Menyebabkan Kanker?

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 

April 26, 2018


Beberapa pekan lalu  muncul pemberitaan yang sedikit mengusik para penggemar kopi. Berawal dari keputusan pemerintah Los Angeles mengenai peraturan peringatan hubungan kopi dan kanker. Ini jelas mengkhawatirkan, benarkah kopi menyebabkan kanker? atau mungkinkah kopi mencegah kanker? Apa sebenarnya fakta kopi penyebab kanker ini?

Apa sebenarnya yang perlu Anda waspadai dari kopi? Benarkah ada komponen berbahaya terkait dengan hubungan kopi dan kanker? Apa hubungan kopi dan kanker?

Hubungan Kopi dan Kanker!

Sementara pada sisi lain, kebanyakan dari kita demikian familier dengan kopi. Kopi menjadi menu wajib harian untuk membantu tubuh kita terasa lebih segar untuk siap menghadapi padatnya aktivitas harian.

Dengan minum kopi ini akan membantu memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan kemampuan tubuh dalam beraktivitas juga memberi efek positif terhadap metabolisme

Dengan minum kopi ini akan membantu darah tersalurkan ke seluruh bagian tubuh dan membantu meningkatkan suplai darah menuju otak. Ini yang membuat tubuh terasa lebih segar dan lebih mudah berkonsentrasi.

Ini menjadi PR penting, sementara kopi terbukti memiliki sederet manfaat untuk tubuh, bahkan menjadi kebutuhan dari kebanyakan orang, muncul pandangan yang menyatakan kopi menyebabkan kanker.

Apakah munculnya klaim mengenai kopi penyebab kanker ini berarti Anda serta merta perlu menghentikan kebiasaan mengonsumsi kopi?  Sebenarnya, sampai dibatas apa kopi baru dikatakan berbahaya?

Benarkah Kopi Menyebabkan Kanker?

Menurut sumber jurnal Polandia, Roczniki Panstwowego Zakladu Higieny tahun 2013, sumber masalah dari isu ini adalah temuan akan adanya komponen akrilamida dalam kopi. Ini yang menjadi asal pandangan kopi penyebab kanker.

Hubungan Kopi dan Kanker Serta Akrilamida!

Ini adalah sejenis senyawa kimia organik yang memiliki sifat karsinogen atau mendorong proses oksidasi sel. setiap sel yang teroksidasi dengan aktif akan lebih cepat rusak dan kesulitan untuk memulihkan diri dengan normal.

Pada dasarnya, senyawa ini bisa ditoleransi oleh tubuh, tetapi dalam level terbatas. Sedang ketika senyawa akrilamida ini berada pada level di atas ambang batas normal, sifatnya akan menjadi cukup korotif dan karsinogen.

Pengaruh senyawa ini akan cukup buruk pada fungsi saraf dan proses regenerasi sel, termasuk pula pada kopi penyebab kanker. Hal tersebut dijelaskan dalam jurnal Nutritional Neuroscience tahun 2014.

Kopi bukan sumber mutlak dari akrilamida, justru sumber utama dari akrilamida berasal dari sumber lingkungan  termasuk rokok dan polusi udara seperti asap kendaraan dan limbah udara. Juga dapat ditemukan dari sejumlah jenis makanan lain.

Menurut sumber The Annals of Applied Biology tahun 2014, akrilamida diperoleh dari proses pemanasan berlebihan terhadap komponen pati tertentu dan asam amino tertentu atau dikenal sebagai Maillard reaction.

Dalam Critical Reviews in Analytic Chemistry tahun 2014 dikatakan diperlukan pemanasan hingga mencapai suhu sekitar 120oc atas komponen zat pati dan asam amino tertentu terkait zat pati untuk bisa membentuk senyawa akrilamida.

Dan telah dipastikan bahwa terdapat komponen zat pati dan asam amino tertentu dalam biji kopi murni, yang memicu efek Maillard reaction. Komponen yang sama juga ditemukan pada beberapa jenis asupan lain termasuk cereal, kentang dan lain sebagainya. Jadi tidak hanya kopi penyebab kanker, zat ini juga terdapat pada asupan lainnya.

Dalam proses penyajian kopi, biji kopi mentah perlu disangrai dalam panas tinggi hingga mengering dan hitam. Proses sangrai dalam panas tinggi inilah yang memicu reaksi maillard dan menimbulkan senyawa akrilamida.

Dan ketika komposisi akrilamida ini sudah terbentuk hingga saat ini belum ditemukan metode untuk menghilangkannya. Artinya Anda akan tetap terpengaruh dengan asumsi kopi menyebabkan kanker dalam bentuk apapun pada kopi yang disajikan.

Bahaya Akrilamida Pada Kopi Penyebab Kanker!

Dijelaskan dalam laman American Cancer Society bahwa selain memicu kerusakan DNA dan menstimulasi pembentukan sel abnormal yang mengacu pada kanker dan tumor.

Akrilamida juga memiliki efek inflamasi, merusak fungsi saraf, sistem reproduksi, masalah pertumbuhan dan mendorong kerusakan pada fungsi arteri dan jantung.

Hanya saja, riset yang melibatkan akrilamida memang masih menggunakan hewan sebagai sampel. Pembuktikan bahaya akrilamida terhadap manusia masih sangat terbatas.

Selain itu, meski memang terbukti positif akrilamida berbahaya. Selain itu kebanyakan riset menggunakan dosis akrilamida dalam dosis yang relatif tinggi, sekitar 1000 hingga 100.000 kali dosis yang dapat ditoleransi tubuh.  Tentu ini level yang sangat tinggi untuk bisa diasup manusia.

Bisa dikatakan efek bahaya akrilamida baru berpengaruh ketika kadarnya dalam tubuh berada pada level yang relatif sangat tinggi. Sedang pada dasarnya tubuh masih dapat mentoleransi kadar akrilamida sebanyak  40 μg/kg berat badan-day, sebagaimana dijelaskan pada  Food and Chemical Toxicology tahun 2010.

Untuk Anda pahami, sebenarnya untuk sekitar 150 cc kopi terkandung sekitar 0,5 – 3 μg. Dijelaskan pula bahwa minuman kopi jenis instant cenderung akan memiliki kadar akrilamida lebih tinggi dari kopi tubruk. Karena komponan zat pati termasuk komponen krim dan gula di dalamnya yang lebih tinggi.

Dan yang perlu pula menjadi perhatian Anda, kopi bukan satu-satunya sumber akrilamida. Akrilamida bisa Anda dapatkan dari ekspos lingkungan sekitar yang terkontaminasi akrilamida.

Juga beberapa makanan dengan komponen zat pati tinggi seperti kentang, sereal, gandum bahkan oat bisa menjadi mengandung komponen akrilamida ketika diolah dalam proses pemanggangan atau penggorengan dengan suhu sangat tinggi.

Suhu tinggi dan kering adalah kunci terbentuknya zat akrilamida dari zat pati. Dan proses pemanggangan, sangrai atau penggorengan termasuk metode pengolahan yang menghadirkan suhu tinggi yang kering.

Singkirkan Akrilamida — Mungkinkah?

Untuk menurunkan resiko dari minum kopi ini, kita perlu menurunkan level akrilamida. Tetapi ternyata belum ada cara yang terbukti efektif untuk menurunkan kadar akrilamida dalam kopi.

Meski demikian, kita masih mungkin untuk menurunkan level akrilamida dalam tubuh. artinya meski sudah terlanjur terkonsumsi, ada cara untuk meredam efeknya di dalam tubuh.

Sebagaimana kebanyakan komponen oksidan atau radikal bebas, akrilamida bisa dikurangi kadarnya dalam tubuh dengan peran antioksidan. Tidak hanya mengurangi kadarnya, antioksidan juga akan membantu mengurangi efek buruk dari senyawa ini terhadap tubuh.

Antioksidan akan membantu melindungi setiap sel dari efek oksidasi dari akrilamida. Mengasup lebih banyak sayuran dan buah-buahan yang terbukti kaya akan antioksidan akan baik untuk mesuplai kebutuhan antioksidan bagi tubuh secara alami.

Asupan makanan yang kaya asam amino juga baik karena akan mendorong pembentukan glutathione, komponen antioksidan alami yang diproduksi oleh tubuh. Glutathione merupakan komponen antioksidan terbaik untuk menurunkan level akrilamida.

Bakteri baik juga dikatakan dapat membantu mengurangi kadar akrilamida dalam tubuh. Microbiological Research tahun 2016 mengungkapkan bahwa dua jenis bakteri Lactobacillus strains memiliki kemampuan menurunkan penyerapan tubuh terhadap komponen akrilamida dalam makanan yang diasup.

Memperbanyak minum juga akan membantu mengurangi konsentrasi akrilamida dalam tubuh. Karena untuk keluar dari dalam tubuh akrilamida akan membutuhkan perantara air melalui keluarnya urin dan keringat. Sebagaimana dijelaskan  Public Health Statement dari Agency for Toxic Substance and Disease Registry, tahun 2012.

Pakar WHO meyakini kadar akrilamida dalam kopi bahkan pada kadar tertinggi tak berada pada level berbahaya dan perlu menjadi perhatian. Kunci utamanya terletak pada asupan kopi yang moderat dan tidak berlebihan. Itulah hubungan kopi dan kanker yang sebenarnya.

Benarkah Kopi Mencegah Kanker?

Sementara sejumlah riset membuktikan mengenai isu terkait kopi menyebabkan kanker, dikarenakan munculnya senyawa akrilamida.

Justru di sisi lain sejumlah riset menunjukan fakta yang bertentangan. Bahwa ada kemampuan dari kopi mencegah kanker. Ini jelas menarik untuk juga kita telusuri.

Dalam European Journal of Cancer Prevention tahun 2017 dinyatakan bahwa ada kopi mencegah kanker liver, kanker kolorektal, kanker prostat, kanker rahim, kanker payudara dan beberapa kasus kanker lain.

Bahkan dalam level 5 cangkir perhari, kopi tetap memberi manfaat menurunkan level resiko kanker tertentu hingga separuh. Kopi juga disarankan untuk dikonsumsi oleh mereka dengan masalah liver. Sebagaimana dijelaskan dalam temuan Universitas Edinburg tahun 2017.

Peran anti-kanker juga tetap bekerja pada kopi yang telah diturunkan level kafeinnya meski dengan pengaruh lebih rendah dari kopi dengan kadar kafein normal. Sehingga dapat dikatakan kopi mencegah kanker.

Sejumlah pendapat mengatakan bahwa proses pemanggangan dari biji kopi tidak hanya memproduksi toksin akrilamida, tetapi juga menghasilkan senyawa antioksidan yang berperan melawan efek oksidasi, sebut saja seperti cafestol, trigoneline dan lain sebagainya.

Pengaruh kafein terhadap kinerja sel dan saraf juga dipercaya membantu mengaktifkan kembali sel-sel yang mengalami penurunan fungsi. Ini ternyata juga dapat membantu memperbaiki sel-sel yang mulai rusak. Inilah salah satu alasan mengapa orang bilang kopi mencegah kanker.

Konsumsi Kopi Yang Aman!

Kopi memiliki dua sisi sama seperti mata uang. Di satu sisi minum kopi diperkirakan dapat memicu kanker. Sedang pada sisi lain kopi justru diklaim mengandung antioksidan yang baik sebagai pencegah kanker. Juga baik untuk sirkulasi darah dan metabolisme.

Lalu bagaimana seharusnya cara aman mengonsumsi kopi dengan fakta tersebut?

Takaran aman dalam mengonsumsi kopi sendiri masih banyak diperdebatkan. Karena kadar akrilamida dan antioksidan dalam beragam jenis kopi sendiri berbeda.

Sedang di sisi lain, lingkungan yang berbeda juga dapat meningkatkan masuknya akrilamida ke dalam tubuh seseorang. Mereka yang hidup dalam lingkungan dengan tingkat polusi tinggi atau dekat dengan perokok, bisa jadi akan memiliki kadar akrilamida tinggi dalam tubuhnya.

Dengan kondisi demikian, disarankan untuk membatasi asupan makanan yang memiliki kadar akrilamida tinggi. Sedang secara umum, konsumsi kopi sebanyak maksimal 3 cangkir dinyatakan aman.

Hingga saat ini pihak WHO sendiri belum menyatakan bahwa ada cukup bukti untuk mengatakan minum kopi menyebabkan kanker.

Mengingat kopi juga memiliki sederet manfaat bahkan memiliki komponen antioksidan yang memproteksi tubuh dari efek karsinogen, rasanya akan berlebihan untuk menyarankan Anda tidak lagi mengonsumsi kopi.

Karena sebenarnya kopi juga bukan jenis asupan berbahaya selama dikonsumsi dalam kadar wajar. Bahkan jauh lebih aman dari asupan minuman energi yang lazim dijual di pasaran.

Yang terpenting adalah dengan tetap menjaga  keseimbangan pola makan, termasuk menambahkan porsi sayuran dan buah-buahan. Pola makan yang seimbang akan membantu Anda mendapatkan cukup nutrisi dan antioksidan untuk meredam pengaruh yang dianggap berbahaya.

Demikianlah info lengkap hubungan kopi dan kanker, mulai dari kopi menyebabkan kanker hingga kopi mencegah kanker, serta fakta kopi penyebab kanker yang perlu Anda ketahui! Ingin tahu info kesehatan lainnya? Nantikan terus artikel terbaru di situs ini!

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}